Anda di halaman 1dari 22

BAB V

KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA


A. Hakikat Hak Asasi Manusia
1.

Pengertian hak asasi manusia


Istilah Hak Asasi Manusia
a. Human Rights (Inggris)
b. Droit de Lhome (Perancis)
c. Menselijke Rechten (Belanda)
HAM adalah hak dasar atau hak pokok (hak pundamental) yang melekat pada kodrat
manusia yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa sejak lahir.
Menurut UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM, pasal 1 ayat (1)
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara hukum, pemerintahan dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Contoh:
a. Hak Hidup (Life) ---------pasal 28A
b. Hak Kemerdekaan (Liberty) --------- pasal 28E
c. Hak Memiiliki Sesuatu (Property)
d. Hak mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan (Happy) ---- pasal 28H

2.

Sejarah perkembangan hak asasi manusia


a. HAM di Inggris
- Magna Charta (1215)
- Pettion of Rights (1628)
- Habeas Corpus Act (1679)
- Bill of Rights (1689)
b. HAM di Amerika Serikat
Declaration of Independence (1776)
The Four Freedom (Franklin D Roosevelt) (1941)
- Freedom of Speech (kebebasan berbicara)
- Freedom of Religion (kebebasan memilih agama)
- Freedom from Fear (kebebasan dari rasa takut
- Feedom from want (kebebasan dari kekurangan dan kelaparan )
c. HAM di Perancis
Declaration des droits de Lhomme et du citoyen (1789)
Dicetuskan oleh JJ Rousseau dan Lafayette berisi dokumen tentang :
- Kebebasan (liberte)
- Kesamaan (egalite)
- Persaudaraan/kesetiakawanan (franternite)
d. HAM di PBB
10 Desember 1948
Universal Declaration of Human Rights (UDHR)
Piagam ini memuat 30 pasal, pasal 1 berbunyi ....sekalian orang dilahirkan
merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai
akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan ....
Universal Declaration of Human Rights dikelompokkan dalam tiga bagian :
- Hak politik dan yuridis
- Hak atas martabat dan integritas manusia
- Hak sosial, ekonomi dan budaya
e. HAM di Indonesia
18 agustus 1945
Pembukaan UUD 1945

3.

Macam hak asasi manusia


HAM meliputi berbagai bidang, antara lain :
a. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
- Hak memeluk agama
- Hak melaksanakan ibadah
1

- Hak mengemukakan pendapat


b. Hak asasi Ekonomi (Property Rights)
- Hak memiliki sesuatu
- Hak membeli dan menjual sesuatu
- Hak memilih pekerjaan
c. Hak Asasi Politik (Political Rights)
- Hak untuk diakui sebagai WNI
- Hak untuk memilih dan dipilih
- Hak untuk berserikat dan berkumpul
d. Hak Asasi Social dan Kebudayaaan (Social and Culture Rights)
- Hak mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pelayanan kesehatan
- Hak mengembangkan kebudayaan
e. Hak mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (Rights of Legal Equality
- Hak menduduki jabatan pemerintahan
- Hak mendapat perlakuan yang sama di depan hukum
- Hak mendapat jaminan keamanan dari pemerintah
f. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan dalam tata cara peradilan dan perlindungan
(Procedural Rights)
- Hak mendapat pengacara dalam kasus hukum
- Hak membela diri terhadap tuduhan yang disangkakan
- Hak mendapatkan remisi, grasi dari pemerintah
4.
5.
6.

Menyusun telaah tentang hak asasi manusia


......................................................................................................................................
Menyajikan hasil telaah tentang hak asasi manusia.
......................................................................................................................................
Uji Kompetensi 5.1
(1) Apakah yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia !
(2) Berikan 3 contoh hak asasi manusia ?
(3) Jelaskan perkembangan hak asasi manusia di Indonesia !
(4) Jelaskan macam-macam hak asasi manusia !
(5) Berikan masing-masing tiga contoh hak asasi pribadi dan hak asasi politik !

B. Jaminan Perlindungan Hak dan Kewajiban asasi Manusia dalam UUD Negara RI Tahun
1945
a. Hak Asasi Manusia sesuai Nilai-nilai Pancasila
1.

Hak asasi Manusia sesuai Nilai-Nilai Pancasila


1) Kemanusiaan yang adil dan beradab
a) Mengakui persamaan harkat (nilai manusia), derajat (kedudukan manusia), dan
martabat manusia (harga diri) sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa
b) Saling mencintai sesama manusia
c) Tidak semena-mena terhadap orang lain
d) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
e) Berani membela kebenaran dan keadilan
f) Menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaaan
g) Hormat mengormati dan bekerjasama dengan bangsa lain
2) Kedilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
a) Kekeluragaan dan kegotongroyongan
b) Bersikap adil
c) Menghormati hak orang lain, dan selalu berusaha menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban
d) Suka memberi pertolongan kepada orang lain
e) Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain
f) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang lain
g) Mengembangkan hidup sederhana, tidak bergaya hidup mewah, tidak bersikap
boros dan suka bekerja keras
h) Menghargai hasil karya orang lain
2

2.

Landasan hukum jaminan hak dan kewajiban asasi manusia di Indonesia


Dasar hukum penegakkan HAM di Indonesia
a. Pancasila
Sila ke-2 Kemanusiaan yang adil dan beradab
b. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-1 Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia
harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4
Pasal UUD Negara RI Tahun 1945
- Pasal 27 (1)(2)(3
- Pasal 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J
- Pasal 29 (2)
- Pasal 31 (1)
- Pasal 32 (1)
- Pasal 33 (1)(2)(3)
- Pasal 34 (1)
c. TAP MPR No XVII/MPR/1998 tentang HAM berisi Piagam HAM bagi bangsa
Indonesia
- 8 Bab
- Hak hidup, hak berkeluarga/melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri,
hak keadilan, hak kemerdekaan, hak kebebasan informasi, hak keamanan dan
hak kesejahteraan.
d. UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM
- 11 Bab, 106 pasal
- Ditetapkan 23 September 1999
- Hak hidup, hak berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak memperoleh
keadilan, hak kebebasan pribadi, hak rasa aman, hak kesejahteraan, hak
wanita dan hak anak-anak
e. UU No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
- Pasal 4 Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memerisa dan memutus
perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat
- Pasal 7 Pelanggaran hak asasi manusia yang berat meliputi :
a) Kejahatan genosida
b) Kejahatan terhadap kemanusiaan
- Untuk menyelesaikan berbagai masalah HAM berat
Lembaga-lembaga Perlindungan HAM
a. KOMNAS HAM (Komisi Nasional HAM)
- Diatur dalam BAB VII, pasal 75-99 UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM
b. Pengadilan HAM
c. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) HAM
d. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi (BKBHPT)

3.

Jaminan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara RI Tahun 1945
Pasal-pasal dalam UUD NRI 1945 yang mengatur tentang HAM
- Pasal 27
(1) Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
(3) Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara.
- Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya
3

4.

5.

6.

Pasal 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J
Pasal 29
ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
Pasal 30
ayat (1) Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan Negara.
Pasal 31
ayat (1) Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.
Pasal 32
ayat (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara
dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Pasal 33
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikusai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Pasal 34
ayat (1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara
Hak asasi dalam bidang apakah yang terkandung dalam tiap-tiap pasal tersebut
diatas ?

Menyusun hasil telaah jaminan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara RI
Tahun 1945
................................................................................................................................
Menyajikan hasil telaah Jaminan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara
RI Tahun 1945
...............................................................................................................................
Uji Kompetensi 5.2
(1) Jelaskan hak asasi manusia menurut dasar negara Pancasila !
(2) Jelaskan 3 (tiga) peraturan perundang-undangan yang menjamin perlindungan hak
asasi manusia ?
(3) Jelaskan 5 (lima) pasal dalam UUD NRI 1945 yang mengatur hak asasi manusia !
(4) Jelaskan hak asasi manusia dalam Pembukaan UUD NRI 1945 !
(5) Mengapa hak dan kewajiban asasi manusia harus dijamin dan dilindungi ?

b. Jaminan Perlindungan Hak dan Kewajiban asasi Manusia dalam UUD Negara RI
Tahun 1945
1. Perwujudan hak asasi manusia dalam UUD Negara RI Tahun 1945
Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengatur tentang hak asasi manusia
a. Pasal 27 (1): hak dalam hukum dan pemerintahan
Pasal 27 (2) : hak dalam pekerjaan dan penghidupan yang layak
Pasal 27 (3) : hak dalam pembelaan negara
b. Pasal 28 : hak berserikat dan berkumpul
Pasal 28A : hak hidup
Pasal 28B : hak berkeluarga, hak melanjutkan keturunan
Pasal 28C : hak mengembangkan dan memajukan diri
Pasal 28D : hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum, hak
untuk bekerja, hak dalam pemerintahan, hak atas status kewarganegaraan
Pasal 28E : hak memeluk agama dan beribadah, hak berserikat dan berkumpul
Pasal 28F : hak berkomunikasi dan memperoleh informasi
Pasal 28G : hak atas perlindungan diri, hak terbebas dari penyiksaan, hak
memperoleh suaka politik dari Negara lain
4

c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pasal 28H : hak hidup sejahtera, hak mendapat kemudahan, hak atas jaminan
sosial
Pasal 28I : hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak
Pasal 28J : kewajiban asasi untuk menghormati hak asasi orang lain
Pasal 29 (2) : hak memeluk agama dan beribadah
Pasal 30 (1) : hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
Pasal 31 (1) : hak mendapatkan pendidikan
Pasal 32 (1) : hak memajukan kebudayaan nasional
Pasal 33 (1)(2)(3) : hak dalam bidang perekonomian
Pasal 34 (1) : hak bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.

2. Perwujudan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara RI Tahun 1945


Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengatur tentang kewajiban asasi manusia
a. Pasal 27 (1): kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
Pasal 27 (2) : keawjiban bekerja dan berusaha agar hidup layak
Pasal 27 (3) : kewajiban membela negara negara
b. Pasal 28 : kewajiban mematuhi aturan berserikat dan berkumpul
Pasal 28A : kewajiban mempertahankan hidup
Pasal 28B : kewajiban menafkahi keluarga dan melanjutkan keturunan
Pasal 28C : kewajiban mengembangkan dan memajukan diri
Pasal 28D : kewajiban atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian
hukum, kewajiban untuk bekerja, kewajiban mematuhi aturan dalam pemerintahan,
kewajiban mematuhi aturan hukum atas status kewarganegaraan
Pasal 28E : kewajiban beribadah, kewajiban mematuhi aturan berserikat dan
berkumpul
Pasal 28F : kewajiban mematuhi aturan berkomunikasi dan memperoleh informasi
Pasal 28G : keawajiban menjaga diri, kewajiban mempertahankan diri dari
penyiksaan
Pasal 28H : kewajiban meningkatkan taraf hidup agar sejahtera
Pasal 28I : kewajiban mempertahankan hidup, untuk tidak disiksa, kewajiban
menjaga kemerdekaan pikiran dan hati nurani, kewajiban melaksanakan agama
Pasal 28J : kewajiban asasi untuk menghormati hak asasi orang lain
c. Pasal 29 (2) : kewajiban beribadah dan melaksanakan keyakinan
d. Pasal 30 (1) : kewajiban untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara
e. Pasal 31 (1) : kewajiban belajar dan menuntut ilmu
f. Pasal 32 (1) : kewajiban melestarikan dan memajukan kebudayaan nasional
g. Pasal 33 (1)(2)(3) : kewajiban dalam bidang perekonomian, menjaga bumi, air dan
kekayaan alam
h. Pasal 34 (1) : kewajiban berusaha bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar
3. Menyusun hasil telaah perwujudan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD
Negara RI Tahun 1945
..................................................................................................................................
4. Menyajikan hasil telaah perwujudan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD
Negara RI Tahun 1945
.................................................................................................................................
5. Uji Kompetensi 5.3
(1) Berikan 3 (lima) contoh perwujudan hak asasi manusia dalam UUD Negara RI
Tahun 1945 !
(2) Berikan 3 (lima) contoh perwujudan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara
RI Tahun 1945 ?
(3) Berikan 3 (tiga) contoh hak dan kewajiban asasi manusia menurut UU No 39 Tahun
1999 !
(4) Apa akibatnya kalau hak dan kewajiban asasi manusia tidak dijamin dalam
peraturan perundang-undangan ?
C. Contoh sikap menghargai dan melaksanakan hak dan kewajiban asasi manusia dalam
UUD Negara RI Tahun 1945

Hak adalah segala sesuatu yang wajar kita terima. Kewajiban adalah segala sesuatu yang
harus kita laksanakan. Hak harus kita tuntut, perjuangkan untuk mendapatkannya. Kewajiban
harus dilaksanakan, kalau tidak, akan mendapatkan sanksi. Disana ada hak, maka disana pula
ada kewajiban. Hak dan kewajiban saling melekat (Coba isi contoh hak dan kewajiban
dibawah ini)
Contoh sikap menghargai dan melaksanakan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD
Negara RI Tahun 1945 dalam lingkungan :
1. Sekolah
a. menghormati pendapat teman
b. ................................................................................................................................
c. ................................................................................................................................
2. Pergaulan
a. bergaul dengan tidak membeda-bedakan teman
b. ................................................................................................................................
c. ................................................................................................................................
3. Mayarakat
a. mengunjungi tetangga yang sakit
b. ...............................................................................................................................
c. ...............................................................................................................................
(silahkan isi/lengkapi dengan contoh lainnya !)
4. Beberapa masalah jaminan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara RI
Tahun 1945 di lingkungan sekolah dan masyarakat
- Masih banyak anak-anak yang putuh sekolah
- Biaya kuliah masih tinggi, sehingga kuliah hanya untuk keluarga mampu
- Masih banyak anak-anak terlantar, pengemis
5. Menyusun laporan pelaksanakan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara RI
Tahun 1945 dalam lingkungan sekolah dan masyarakat
........................................................................................................................................
6. Menyajikan laporan pelaksanakan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara
RI Tahun 1945 dalam lingkungan sekolah dan masyarakat
.......................................................................................................................................
7. Uji Kompetensi 5.4
(1) Berikan 3 (tiga) contoh sikap menghargai dan melaksanakan hak asasi manusia dalam
lingkungan sekolah !
(2) Berikan 3 (tiga) contoh sikap menghargai dan melaksanakan hak asasi manusia dalam
lingkungan pergaulan !
(3) Berikan 3 (tiga) contoh sikap menghargai dan melaksanakan hak asasi manusia dalam
lingkungan masyarakat !
(4) Sebutkan 3 (tiga) masalah yang berkaitan dengan jaminan pelaksanaan hak asasi
manusia dalam berbagai lingkungan !

BAB VI
PEMUDA PENENTU MASA DEPAN INDONESIA
A. Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia
1.

Sejarah perumusan Sumpah Pemuda


Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan
dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu
bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari
Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap
tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh
wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan
yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten
Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong,
6

John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar
Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh
Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan
dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),
Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo
Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari
para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan
hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas
masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro,
berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada
keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara
demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106,
Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan
mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :
Ketua
: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua
: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris
: Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara
: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I
: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II
: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III
: Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV
: Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V
: Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr.
Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah
tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh
Yamin
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang
Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah
Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu,
Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean,
Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan,
Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu
kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman.
Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat
kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu
kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun
para pemuda tetap terus menyanyikannya.
2.

Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda


7

Tinta sejarah bangsa Indonesia tidak pernah kering untuk menuliskan peran kaum muda
dalam setiap momentum perjuangan kebangsaan.
Nama-nama pemuda seperti
Soekarno, Mohammad Natsir, Tan Malaka, Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir telah
menggoreskan sejarah negeri ini dengan tinta kehormatan dan pena kemuliaan.
Pemikiran, gagasan, pengorbanan dan aksi politik para pendiri bangsa tersebut telah
membawa bangsa Indonesia pada sebuah deklarasi bahwa mulai saat ini biarkan kami
menentukan nasib negeri kami sendiri. Ya, perjuangan mereka semenjak usia mudanya
telah berhasil membawa bangsa ini ke gerbang proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia.
Usia muda adalah masa-masa yang dinamis, penuh kekuatan dan bertahtakan kemauan
keras. Inilah masa di mana semangat seserorang menyala-nyala. Karakteristik pemuda
seperti itu menempatkan pemuda pada kedudukan sebagai kekuatan perubahan,
sehingga sangatlah wajar jika setiap momentum perubahan perjalanan sejarah bangsa
Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran para kaum muda. Ini dapat kita gambarkan
dari fase-fase sejarah bangsa Indonesia sebagai berikut :
- Fase pertama : 20 Mei 1908 disebut Angkatan Perintis
- Fase kedua
: 28 Oktober 1928 disebut Angkatan Penegas
- Fase ketiga
: 17 Agustus 1945 disebut Angkatan Pendobrak
- Fase keempat : .... Januari 1966 disebut Angkatan Penerus
- Fase kelima
: 20 Mei 1998 disebut Angkatan Reformasi
Sumpah Pemuda telah menjadi jiwa dan semangat yang terus terpatri dalam hati sanubari
para pemuda . Suatu semangat yang dibangun atas dasar kesamaan nasib dan cita-cita.
Yang kemudian dibungkus dengan komitmen untuk senasib sepenangungan sebagai satu
bangsa, satu tanah air, satu bahasa, yaitu Indonesia.
3.

Makna Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia


Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia.
Seperti kita telah ketahui, ada tiga butir penting Sumpah Pemuda, yaitu bertanah air satu,
berbangsa satu, dan berbahasa satu. Tiga hal ini merupakan faktor penting bagi negara
kita.
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa
Indonesia dilahirkan, Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari
perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum
kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para
pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat
Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat
Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17
Agustus 1945.
Sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka kemudian
menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda
tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersamasama.
Perlu kita ketahui, Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi
para pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia
merdeka jika berjuang di kelompok sendiri.
Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar
bahwa rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres Pemuda I
dan II. Mereka menjadi satu, menjadi Pemuda Indonesia.
Bertolak belakang semangat persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini.
Yaitu, mengisi kemerdekaan dengan hal positif yang berguna bagi nusa dan bangsa.

4.

Menyusun hasil telaah tentang Sumpah Pemuda


.......................................................................................................................................
5. Menyajikan hasil telaah tentang Sumpah Pemuda
.......................................................................................................................................
6. Uji Kompetensi 6.1
(1)
Jelaskan sejarah perumusan Sumpah Pemuda !
(2)
Jelaskan 3 (tiga) semangat dan komitmen dalam perumusan Sumpah Pemuda !
8

(3)
(4)

Jelaskan 3 (tiga) makna Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia !


Apakah nilai Sumpah Pemuda masih relevan di era globalisasi ini ?

B. Semangat kekeluargaan dan gotong royong sebagai bentuk kerjasama dalam


masyarakat yang beragam dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
a. Kekeluargaan sebagai pola hidup dalam mayarakat Indonesia
1. Pengertian kekeluargaan
Kekeluargaan berasal dari kata keluarga yang mendapat awalan ke- dan akhiran
-an. Keluarga sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, kula artinya saya dan warga
yang artinya orang disekitar kita. Keluarga memiliki makna orang yang masih
sealiran darah dengan kita.
Keluarga adalah satu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih orang yang
dihubungkan oleh ikatan darah, ikatan perkawinan, atau adopsi dan hidup/tinggal
serumah atau mungkin tidak serumah.
Sikap kekeluargaan memiliki makna sebagai perilaku yang menunjukkan sebuah
manifestasi yang cenderung didasarasi rasa familiar yang tinggi dengan wujud
responsible yang mempertimbangkan hubungan keakraban sebagai kedekatan
keluarga kepada orang lain, sehingga dengan manifestasi tingkah lakunya ini
menimbulkan keakraban rasa dekat seperti layaknya keluarga yang memiliki
hubungan darah.
2. Nilai-nilai kekeluargaan dalam masyarakat Indonesia
Nilai-nilai kekeluargaan yang harus kita jaga, kita pelihara, kita lestarikan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara antara lain : nilai cinta dan
kasih sayang, saling mencintai dan menyayangi, saling mengasihi dan melindungi
kebersamaan dan kesamaan, persatuan dan kesatuan, serta rasa tanggungjawab.
3. Arti penting nilai kekeluargaan bagi masyarakat Indonesia
Prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam tata kehidupan ekonomi adalah
prinsip kehidupan ekonomi berdasarkan azas kerjasama atau usaha bersama. Hal
ini berarti dalam kegiatan usaha ekonomi digunakan prinsip kerjasama, saling
membantu dalam suasana demokrasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan
bersama secara adil (adil dalam kemakmuran dalam bidang ekonomi, prinsip
kegotongroyongan dan kekeluargaan terlihat dalam pasal 33 UUD 1945).
Pasal 33 UUD 1945 terdiri dari 3 ayat:
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas
kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dalam pasal 33 UUD 1945 tersebut tercantum dasar demokrasi ekonomi produksi
dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggotaanggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat yang diutamakan, bukan orangseorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas
kekeluargaan. Untuk melaksanakan semangat pasal 33 UUD 1945 ada tiga lembaga
atau organisasi perekonomian yang dibentuk yaitu.
-Koperasi
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
- Usaha Swasta (wiraswasta) seperti CV atau PT
4. Menyusun hasil telaah tentang makna kekeluargaan bagi masyarakat Indonesia
.............................................................................................................................
5. Menyajikan hasil telaah tentang makna kekeluargaan bagi masyarakat Indonesia.
.............................................................................................................................
6. Uji Kompetensi 6.2
(1) Jelaskan pengertian nilai kekeluargaan !
(2) Jelaskan arti penting nilai kekeluargaan bagi masyarakat Indonesia !
9

(3) Berikan 3 (tiga) contoh perwujudan nilai kekeluargaan di lingkungan sekolah dan
masyarakat !
(4) Jelaskan 3 (tiga) manfaat nilai kekeluargaan bagi masyarakat !
(5) Jelaskan akibat dari kehidupan bangsa dan negara yang tidak dilandasi oleh
nilai kekeluargaan ?
b. Dinamika gotong royong dalam masyarakat Indonesia
1. Pengertian gotong royong
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersamasama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Bersama-sama dengan
musyawarah, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong
menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen.
Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan
dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau
suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh
semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.
2. Arti penting gotong royong bagi masyarakat Indonesia
a. bahwa manusia tidak hidup sendiri melainkan hidup bersama dengan orang lain
atau lingkungan sosial;
b. pada dasarnya manusia itu tergantung pada manusia lainnya;
c. manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya; dan
d. manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat yang lain.
3. Bentuk-bentuk gotong royong dalam masyarakat Indonesia
Sifat gotong royong dan kekeluargaan di daerah pedesaan lebih menonjol dalam
pola kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau
membangun/memperbaiki rumah. Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong
dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, di sekolah dan bahkan di
kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati hari-hari besar nasional dan
keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama.
Dari sini timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga
dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan Nasional.
Gotong royong dikenal dan dilaksanakan diseluruh lapisan masyarakat Indonesia,
dengan istilah yang berbeda di tiap daerahnya, diantaranya adalah Sabillulungan
atau Liliuran (Jawa Barat), Sambatan (Jawa Tengah), Subak (Bali), Mapalus
(Minahasa), Long Tinolong (Madura), Marsiurupan (Tapanuli), Masohi (Ambon),
Pawonda (Sumbawa), Julojulo (Sumatera Barat).
Diera modernisasi dan globalisasi, budaya gotong royong antar warga, baik
dipedesaan maupun diperkotaan sudah mulai luntur, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain :
- Sikap individulistis, yaitu sikap mementingkan diri sendiri dan tidak memahami
kepentingan bersama
- Sikap egois, yaitu sikap selalu ingin menang sendiri dan menyalahkan orang
lain, sikap keakuan, aing-aingan, ananiyah
- Sikap materialistis, yaitu sikap yang menilai segala sesuatu diukur dengan uang
(materi)
- Sikap praktis dan instan, yaitu pola hidup di masyarakat yang menghendaki
segala sesuatu secara mudah dan cepat (praktis dan instan).
- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia
4. Manfaat gotong royong bagi masyarakat Indonesia
a. Memperingan,mempermudah, mempercepat suatu pekerjaan
b. Mempererat rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan
c. Memperkuat silaturahim, persamaan dan kesamaan
d. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat

10

5. Menyusun hasil telaah tentang dinamika gotong royong dalam


masyarakat
Indonesia.
.............................................................................................................................
6. Menyajikan hasil telaah tentang dinamika gotong royong dalam masyarakat
Indonesia.
.............................................................................................................................
7. Uji Kompetensi 6.3
(1) Jelaskan pengertian gotong royong !
(2) Mengapa semangat gotong royong itu penting bagi masyarakat ?
(3) Jelaskan 3 (tiga) manfaat bagi masyarakat Indonesia !
(4) Berikan 3 (tiga) bentuk gotong royong yang ada di berbagai daerah !
(5) Berikan 3 (tiga) contoh perwujudan gotong royong di lingkungan sekolah dan
masyarakat !
C. Membiasakan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan
semangat dan komitmen Sumpah Pemuda
1. Membiasakan kerjasama dalam lingkungan sekolah
- Melaksanakan tugas piket, menjaga dan memelihara kebersihan, kerapihan dan
keindahan sekolah
- ................................................................................................................................
- ................................................................................................................................
2. Membiasakan kerjasama dalam lingkungan pergaulan
- Saling membantu dan menyayangi teman, saling menghargai dan bekerja sama
dengan kawan
- ................................................................................................................................
- ...............................................................................................................................
3. Membiasakan kerjasama dalam lingkungan masyarakat
- Kegiatan kerja bakti dalam perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi
lingkungan
- ................................................................................................................................
- ................................................................................................................................
(silahkan isi/berikan contoh lainnya !)
4. Menyusun laporan kegiatan gotong royong sebagai bentuk interaksi dengan teman dan
orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati dan menghargai dalam keberagaman
suku, agama, ras, budaya dan gender.
........................................................................................................................................
5. Menyajikan laporan kegiatan gotong royong sebagai bentuk interaksi dengan teman dan
orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati dan menghargai dalam keberagaman
suku, agama, ras, budaya dan gender.
........................................................................................................................................
6. Uji Kompetensi 6.4
(1) Tuliskan 3 (tiga) contoh kerjasama yang telah kalian lakukan di lingkungan sekolah !
(2) Tuliskan 3 (tiga) bentuk kerjasama yang telah kalian lakukan di lingkungan pergaulan !
(3) Tuliskan 3 (tiga) wujud kerjasama yang telah kalian lakukan di lingkungan masyarakat !
(4) Apa makna gotong royong bagi kehidupan pribadi ?
(5) Apa makna gotong royong bagi kehidupan masyarakat ?

BAB VII
BERSATU KITA TEGUH
A. Unsur-Unsur Negara Kesatuan Republik Indonesia
a. Hakikat Negara
1. Pengertian negara
Negara ----- bahasa Sansekerta : nagara, nagari berarti : kota
11

Negara ----- bahasa Latin ; Status atau Stacum , yang berarti keadaan tegak dan tetap
----- State (Inggris), Staat (Belanda), Etat (Perancis)
Negara adalah organisasi sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu yang
diorganisir oleh suatu pemerintahan.
Bangsa adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu yang diikat oleh
persamaan sejarah, nasib dan cita-cita
Pengertian negara menurut beberapa ahli :
Prof Mr. Soenarko :
Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan (souvereign)
Max Weber :
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam menggunakan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah
Harold J Laski :
Negara adalah suatu masyarakat yang dipadukan karena mempunyai wewenang yang
bersifat memaksa dan yang secara fisik lebih agung daripada individu atau kelompok
dalam masyarakat
Robert M Mac Iver :
Negara adalah perkumpulan yang menyelenggarakan penertiban dalam suatu
masyarakat tertentu dengan berdasarkan system hukum
2. Sifat dan fungsi negara
- Sifat Negara : memaksa, monopoli dan menyeluruh
- Pilar Negara : Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika
Adapun fungsi negara adalah :
- Melaksanakan penertiban
- Menegakan keadialan
- Memperkuat pertahanan
- Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
3. Tujuan negara
Tujuan negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu :
- Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
- Memajukan kesejahteraan umum
- Mencerdaskan kehidupan bangsa
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan social
4. Bentuk negara
- Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan, yang berarti bahwa di dalam
negara itu hanya ada satu negara yaitu negara Indonesia
- Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik (berasal dari bahasa Latin : Res =
kepetingan, publica = umum) yang berarti pemerintahan yang mengutamakan
kepentingan umum
- Sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial, yang berarti pemerintahan
yang dipimpin oleh seorang kepala negara yang disebut Presiden
- Bentuk kedaulatan Indonesia adalah demokrasi, yang berari pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
5. Menyusun hasil telaah tentang hakikat negara kesatuan
....................................................................................................................................
6. Menyajikan hasil telaah tentang hakikat negara kesatuan
....................................................................................................................................
7. Uji Kompetensi 7.1
(1) Apakah yang dimaksud dengan negara ?
(2) Jelaskan sifat dan fungsi suatu negara !
(3) Jelaskan 3 (tiga) unsur konstitutif berdirinya suatu negara ?
(4) Apa bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan negara
Indonesia !
(5) Sebutkan 4 (empat) tujuan negara Indonesia yang terdapat dalam Pembukaan UUD
Negara RI Tahun 1945 !
12

b. Unsur-Unsur Negara Kesatuan Republik Indonesia


Unsur-unsur negara kesatuan RI adalah :
- Unsur Konstitutif : wilayah, rakyat dan pemerintah yang berdaulat
- Unsur Deklaratif : pengakuan dari negara lain
1. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
1) Daratan
Wilayah daratan ada di permukaan bumi dalam batas-batas tertentu dan di dalam
tanah di bawah permukaan bumi. Artinya, semua kekayaan alam yang terkandung di
dalam bumi dalam batas-batas negara adalah hak sepenuhnya negara pemilik
wilayah.
Batas-batas wilayah daratan suatu negara dapat berupa:

Batas alam, misalnya: sungai, danau, pegunungan, lembah

Batas buatan, misalnya: pagar tembok, pagar kawat berduri, parit

Batas menurut ilmu alam: berupa garis lintang dan garis bujur peta bumi
2) Lautan
Lautan yang merupakan wilayah suatu negara disebut laut teritorial negara itu,
sedangkan laut di luarnya disebut laut terbuka (laut bebas, mare liberum).
Ada dua konsepsi pokok tentang laut, yaitu: 1) Res Nullius, yang menyatakan
bahwa laut tidak ada pemiliknya, sehingga dapat diambil/ dimiliki oleh setiap negara;
2) Res Communis, yang menyatakan bahwa laut adalah milik bersama masyarakat
dunia dan karenanya tidak dapat diambil/ dimiliki oleh setiap negara.
Tidak ada ketentuan dalam hukum internasional yang menyeragamkan lebar laut
teritorial setiap negara. Kebanyakan negara secara sepihak menentukan sendiri
wilayah lautnya. Pada umumnya dianut tiga (3) mil laut ( 5,5 km) seperti Kanada
dan Australia. Tetapi ada pula yang menentukan batas 12 mil laut (Chili dan
Indonesia), bahkan 200 mil laut (El Salvador). Batas laut Indonesia sejauh 12 mil
laut diumumkan kepada masyarakat internasional melalui Deklarasi Juanda pada
tanggal 13 Desember 1957.
Pada tanggal 10 Desember 1982 di Montego Bay (Jamaica), ditandatangani traktat
multilateral yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan lautan,
misalnya: permukaan dan dasar laut, aspek ekonomi, perdagangan, hukum, militer
dan lingkungan hidup. Traktat tersebut ditandatangani 119 delegasi peserta yang
terdiri dari 117 negara dan dua organisasi kebangsaan.
Tentang batas lautan ditetapkan sebagai berikut:
a. Batas laut teritorial
Setiap negara berdaulat atas lautan teritorial yang jaraknya sampai 12 mil laut,
diukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai.
b. Batas zona bersebelahan
Di luar batas laut teritorial sejauh 12 mil laut atau 24 mil dari pantai adalah batas
zona bersebelahan. Di dalam wilayah ini negara pantai dapat mengambil
tindakan dan menghukum pihak-pihak yang melanggar undang-undang bea
cukai, fiskal, imigrasi, dan ketertiban negara.
c. Batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
ZEE adalah wilayah laut suatu engara pantai yang batasnya 200 mil laut diukur
dari pantai. Di dalam wilayah ini, negara pantai yang bersangkutan berhak
menggali kekayaan laut dan menangkap nelayan asing yang kedapatan
menangkap ikan di wilayah ini serta melakukan kegiatan ekonomi lainnya.
Negara lain bebas berlayar atau terbang di atas wilayah itu serta bebas pula
memasang kabel dan pipa di bawah laut.
d. Batas landas benua
Landas benua adalah wilayah lautan suatu engara yang batasnya lebih dari 200
mil laut. Dalam wilayah ini negara pantai boleh melakukan eksplorasi dan
eksploitasi dengan kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat
internasional.
3) Udara
13

Wilayah udara suatu negara ada di atas wilayah daratan dan lautan negara itu.
Kekuasaan atas wilayah udara suatu negara itu pertama kali diatur dalam Perjanjian
Paris pada tahun 1919 (dimuat dalam Lembaran Negara Hindia Belanda
No.536/1928 dan No.339/1933). Perjanjian Havana pada tahun 1928 yang dihadiri
27 negara menegaskan bahwa setiap negara berkuasa penuh atas udara di
wilayahnya. Hanya seizin dan atau menurut perjanjian tertentu, pesawat terbang
suatu negara boleh melakukan penerbangan di atas negara lain. Demikian pula
Persetujuan Chicago 1944 menentukan bahwa penerbangan internasional melintasi
negara tanpa mendarat atau mendarat untuk tujuan transit dapat dilakukan hanya
seizin negara yang bersangkutan. Sedangkan Persetujuan Internasional 1967
mengatur tentang angkasa yang tidak bisa dimiliki oleh negara di bawahnya dengan
alasan segi kemanfaatan untuk semua negara dan tujuan perdamaian.
4) Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah ekstrateritorial adalah tempat-tempat yang menurut hukum internasional
diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara meskipun tempat itu berada di
wilayah negara lain. Termasuk di dalamnya adalah tempat bekerja perwakilan suatu
negara, kapal-kapal laut yang berlayar di laut terbuka di bawah suatu bendera
negara tertentu. Di wilayah itu pengibaran bendera negara yang bersangkutan
diperbolehkan. Demikian pula pemungutan suara warga negara yang sedang
berada di negara lain untuk pemilu di negara asalnya. Contoh: di atas kapal (floating
island) berbendera Indonesia berlaku kekuasaan negara dan undang-undang NKRI.
2. Penduduk Negara Kesatuan Republik Indonesia
Rakyat (Inggris: people; Belanda: volk) adalah kumpulan manusia yang hidup bersama
dalam suatu masyarakat penghuni suatu negara, meskipun mereka ini mungkin berasal
dari keturunan dan memiliki kepercayaan yang berbeda. Selain rakyat, penghuni
negara juga disebut bangsa. Para ahli menggunakan istilah rakyat dalam pengertian
sosiologis dan bangsa dalam pengertian politis. Rakyat adalah sekelompok manusia
yang memiliki suatu kebudayaan yang sama, misalnya memiliki kesamaan bahasa dan
adat istiadat. Sedangkan bangsa menurut Ernest Renan adalah sekelompok
manusia yang dipersatukan oleh kesamaan sejarah dan cita-cita. Hasrat bersatu yang
didorong oleh kesamaan sejarah dan cita-cita meningkatkan rakyat menjadi bangsa.
Dengan perkataan lain, bangsa adalah rakyat yang berkesadaran membentuk negara.
Suatu bangsa tidak selalu terbentuk dari rakyat seketurunan, sebahasa, seagama atau
adat istiadat tertentu kendati kesamaan itu besar pengaruhnya dalam proses
pembentukan bangsa. Sekadar contoh, bangsa Amerika Serikat sangat heterogen,
banyak ras, bahasa dan agama; bangsa Swiss menggunakan tiga bahasa yang sama
kuatnya; bangsa Indonesia memiliki ratusan suku, agama, bahasa dan adat istiadat
yang berbeda. Secara geopolitis, selain harus memiliki sejarah dan cita-cita yang
sama, suatu bangsa juga harus terikat oleh tanah air yang sama.
- Penduduk negara adalah mereka yang bertempat tinggal di wilayah suatu negara
dan telah memenuhi syarat sebagai penduduk sesuai peraturan yang berlaku
- Bukan penduduk negara adalah mereka yang berada dalam suatu wilayah negara,
tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah negara tersebut
- Contoh : Wisatawan Asing
-

Pasal 26 ayat (1) UUD 1945 : Yang menjadi warga negara Indonesia ialah orangorang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara
Orang-orang Indonesia asli adalah orang Indonesia yang menjadi Warga Negara
Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain
atas kehendak sendiri (UU No 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan)
Orang-orang Bangsa lain yaitu peranakan Belanda, Tionghoa dan Arab yang
bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dab
bersikap setia kepada negara RI.
Asas-asas kewaraganegaraan :
14

Ius Soli (tempat kelahiran) : cara menentukan kewarganegaraan menurut


negara tempat ia dilahirkan
Ius Sanguinis (keturunan) : cara menentukan kewarganegaraan menurut
keturunan atau pertalian darah
- Naturalisasi = pewarganegaraan yang diperoleh warga negara asing
setelah memenuhi syarat dalam undang-undang
- Apatride = tidak mempunyai status kewarganegaraan
- Bipatride = mempunyai kewarganegaraan rangkap
Stelsel kewarganegaraan :
Stelsel aktif ----status kewarganegaran yang diperoleh melalui permohonan
kepada lembaga berwenang secara aktif
Stelsel pasif ----tanpa melalui permohonan atau pengajuan
- Hak Opsi = hak memilih suatu kewarganegaraan
- Hak Repudiasi = hak menolak suatu kewarganegaraan

3. Pemerintahan Negara Kesatuan Repulik Indonesia


Istilah Pemerintah merupakan terjemahan dari kata asing Gorvernment
(Inggris),Gouvernement (Prancis) yang berasal dari kata Yunani yang
berarti mengemudikan kapal (nahkoda). Dalam arti luas, Pemerintah adalah gabungan
dari semua badan kenegaraan (eksekutif, legislatif, yudikatif) yang berkuasa
memerintah di wilayah suatu negara. Dalam arti sempit, Pemerintah mencakup
lembaga eksekutif saja.
Menurut Utrecht, istilah Pemerintah meliputi pengertian yang tidak sama sebagai
berikut:
1) Pemerintah sebagai gabungan semua badan kenegaraan atau seluruh alat
perlengkapan negara adalam arti luas yang meliputi badan legislatif, eksekutif dan
yudikatif.
2) Pemerintah sebagai badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa memerintah di
wilayah suatu negara (dhi. Kepala Negara).
3) Pemerintah sebagai badan eksekutif (Presiden bersama menteri-menteri: kabinet).
Istilah
kedaulatan
merupakan
terjemahan
dari
sovereignty
(Inggris),
souveranete(Prancis), sovranus (Italia) yang semuanya diturunkan dari kata supremus
(Latin) yang berarti tertinggi. Kedaulatan berarti kekuasan yang tertinggi, tidak di bawah
kekuasaan lain.
Pemerintah yang berdaulat berarti pemerintah yang memegang kekuasaan tertinggi di
dalam negaranya dan tidak berada di bawah kekuasaan pemerintah negara lain. Maka,
dikatakan bahwa pemerintah yang berdaulat itu berkuasa ke dalam dan ke luar:
a. Kekuasaan ke dalam, berarti bahwa kekuasaan pemerintah itu dihormati dan ditaati
oleh seluruh rakyat dalam negara itu;
b. Kekuasaan ke luar, berarti bahwa kekuasaan pemerintah itu dihormati dan diakui
oleh negara-negara lain.
Jean Bodin (1530-1596), seorang ahli ilmu negara asal Prancis, berpendapat bahwa
negara tanpa kekuasaan bukanlah negara. Dialah yang pertama kali menggunakan
kata kedaulatan dalam kaitannya dengan negara (aspek internal: kedaulatan ke
dalam). Kedaulatan ke dalam adalah kekuasaan tertinggi di dalam negara untuk
mengatur fungsinya. Kedaulatan ke luar adalah kekuasaan tertinggi untuk mengatur
pemerintahan serta memelihara keutuhan wilayah dan kesatuan bangsa (yang
selayaknya dihormati oleh bangsa dan negara lain pula), hak atau wewenang mengatur
diri sendiri tanpa pengaruh dan campur tangan asing.
Grotius (Hugo de Groot) yang dianggap sebagai bapak hukum internasional
memandang kedaulatan dari aspek eksternalnya, kedaulatan ke luar, yaitu kekuasaan
mempertahankan kemerdekaan negara terhadap serangan dari negara lain.
4. Pengakuan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pengakuan oleh negara lain didasarkan pada hukum internasional. Pengakuan itu
bersifat deklaratif/ evidenter, bukan konstitutif. Proklamasi kemerdekaan Amerika
Serikat dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1776, namun Inggris (yang pernah berkuasa
di wilayah AS) baru mengakui kemerdekaan negara itu pada tahun 1783.
15

Adanya pengakuan dari negara lain menjadi tanda bahwa suatu negara baru yang
telah memenuhi persyaratan konstitutif diterima sebagai anggota baru dalam pergaulan
antarnegara. Dipandang dari sudut hukum internasional, faktor pengakuan sangat
penting, yaitu untuk:
- tidak mengasingkan suatu kumpulan manusia dari hubungan-hubungan
internasional;
- menjamin kelanjutan hubungan-hubungan intenasional dengan jalan mencegah
kekosongan hukum yang merugikan, baik bagi kepentingan-kepentingan individu
maupun hubungan antarnegara.
Menurut Oppenheimer, pengakuan oleh negara lain terhadap berdirinya suatu negara
semata-mata merupakan syarat konstitutif untuk menjadi bagian international person.
Dalam kedudukan itu, keberadaan negara sebagai kenyataan fisik (pengakuan de
facto) secara formal dapat ditingkatkan kedudukannya menjadi suatu judicial fact
(pengakuan de jure).
Pengakuan de facto adalah pengakuan menurut kenyataan bahwa suatu negara telah
berdiri dan menjalankan kekuasaan sebagaimana negara berdaulat lainnya.
Sedangkan pengakuan de jure adalah pengakuan secara hukum bahwa suatu negara
telah berdiri dan diakui kedaulatannya berdasarkan hukum internasional.
Perbedaan antara pengakuan de facto dan pengakuan de jure antara lain adalah:
1) Hanya negara atau pemerintah yang diakui secara de jure yang dapat mengajukan
klaim atas harta benda yang berada dalam wilayah negara yang mengakui.
2) Wakil-wakil dari negara yang diakui secara de facto secara hukum tidak berhak atas
kekebalan-kekebalan dan hak-hak istimewah diplomatik secara penuh.
3) Pengakuan de facto karena sifatnya sementara pada prinsipnya dapat ditarik
kembali.
4) Apabila suatu negara berdaulat yang diakui secara de jure memberikan
kemerdekaan kepada suatu wilayah jajahan, maka negara yang baru merdeka itu
harus diakui secara de jure pula.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Unsur-unsur
negara terpenuhi pada tanggal 18 Agustus 1945. Pengakuan pertama diberikan oleh
Mesir, yaitu pada tanggal 10 Juni 1947. Berturut-turut kemerdekaan Indonesia itu
kemudian diakui oleh Lebanon, Arab Saudi, Afghanistan, Syria dan Burma. Pengakuan
de facto diberikan Belanda kepada Republik Indonesia atas wilayah Jawa, Madura dan
Sumatra dalam Perundingan Linggarjati tahun 1947. Sedangkan pengakuan de jure
diberikan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949 dalam Konferensi Meja Bundar
(KMB).
Pengakuan terhadap negara baru dalam kenyataannya lebih merupakan masalah
politik daripada masalah hukum. Artinya, pertimbangan politik akan lebih berpengaruh
dalam pemberian pengakuan oleh negara lain. Pengakuan itu merupakan tindakan
bebas dari negara lain yang mengakui eksistensi suatu wilayah tertentu yang
terorganisasi secara politik, tidak terikat kepada negara lain, berkemampuan menaati
kewajiban-kewajiban hukum internasional dalam statusnya sebagai anggota
masyarakat internasional.
Menurut Starke, tindakan pemberian pengakuan dapat dilakukan secara tegas
(expressed), yaitu pengakuan yang dinyatakan secara resmi berupa nota diplomatik,
pesan pribadi kepala negara atau menteri luar negeri, pernyataan parlemen, atau
melalui traktat. Pengakuan juga dapat dilakukan secara tidak tegas (implied), yaitu
pengakuan yang ditampakkan oleh hubungan tertentu antara negara yang mengakui
dengan negara atau pemerintahan baru.
Ada dua teori pengakuan yang saling bertentangan:
1) Teori Konstitutif, yaitu teori yang menyatakan bahwa hanya tindakan pengakuanlah
yang menciptakan status kenegaraan atau yang melengkapi pemerintah baru
dengan otoritasnya di lingkungan internasional
2) Teori Deklaratoir atau Evidenter, yaitu teori yang menyatakan bahwa status
kenegaraan atau otoritas pemerintah baru telah ada sebelum adanya pengakuan
16

dan status itu tidak bergantung pada pengakuan yang diberikan. Tindakan
pengakuan hanyalah pengumuman secara resmi terhadap fakta yang telah ada.
Pendukung teori pengakuan antara lain: Brierly, Francois, Fischer, Williams, Erich,
Tervooren, Schwarzen Berger, Konvensi Montevideo 1933.
5. Menyusun hasil telaah unsur-unsur Negara Kesatuan Republik Indonesia
..................................................................................................................................
6. Menyajikan hasil telaah unsur-unsur Negara Kesatuan Republik Indonesia
.................................................................................................................................
7. Uji Kompetensi 7.2
(1) Sebutkan unsur deklaratif berdirinya suatu negara !
(2) Jelaskan perbedaan antara warga negara dengan penduduk Indonesia !
(3) Jelaskan apa yang dimaksud pemerintahan yang berdaulat !
(4) Jelaskan wilayah NKRI sebagai satu kesatuan darat, laut dan udara !
(5) Jelaskan pengakuan negara lain terhadap negara Indonesia !
B. Arti penting semangat persatuan dan kesatuan untuk memperkuat dan memperkokoh
Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Arti penting bagi diri sendiri
Keharmonisan hidup dalam suatu masyarakat akan terganggu apabila tidak ada semangat
persatuan dan kesatuan diantara masyarakat tersebut. Dalam bernegara pun persatuan
dan kesatuan merupakan hal terpenting bagi suatu bangsa. Persatuan dan kesatuan
penting bagi bangsa Indonesia mengingat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang majemuk.
Bagi diri sendiri, persatuan dan kesatuan mengandung arti bahwa kita sebagai pribadi
memiliki keinginan dan sikap sendiri namun karena kita merupakan bagian dari masyarakat,
maka kita hidup menyesuaikan diri dan menjunjung kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi.
Pepatah yang mengatakan dimana bumi dipijak disana langit dijunjung tepat kiranya
menggambarkan bagaimana seseorang bersikap dan berperilaku dalam perbedaan guna
menjaga persatuan dan kesatuan. Menghargai semangat persatuan memiliki arti penting
bagi diri sendiri diantaranya yaitu :
a) Dengan semangat persatuan kesatuan maka kehidupan pribadi akan damai dan
tentram karena kita dapat hidup diantara orang lain dengan sikap saling menghargai.
b) Semangat persatuan yang diperlihatkan diri sendiri, akan mewarnai persatuan dalam
keluarga. Semangat persatuan dalam keluarga memengaruhi semangat persatuan di
masyarakat.
2. Arti penting bagi masyarakat
Bagi suatu masyarakat persatuan dan kesatuan memiliki arti yang sangat penting. Keluarga
yang membentuk masyarakat, apabila keluarga sudah menerapkan semangat persatuan
maka masyarakat juga akan bersatu. Dalam kehidupan masyarakat semangat persatuan
dan kesatuan harus dimiliki seluruh anggota masyarakat.
Arti penting semangat persatuan dan kesatuan bagi masyarakat diantaranya :
a) Kehidupan masyarakat akan tentram dan damai apabila dalam masyarakat terdapat
persatuan kesatuan.
b) Hilangnya konflik yang dapat memecah belah masyarakat.
c) Tumbuhnya sikap saling menghormati, bekerjasama dan gotong royong dalam
masyarakat.
3. Arti penting bagi bangsa dan negara
Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam
wadah negara yang merdeka dan berdaulat.
Rasa persatuan dan kesatuan memiliki makna tersendiri bagi kehidupan bangsa kita.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam
proses yang dinamis dan berlangsung lama. Persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari
proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang
17

dibentuk dalam jangka waktu yang lama. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti
sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong.
Hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia apabila dikaji lebih
jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami lalu kita
amalkan. Prinsip-prinsip tersebut yaitu :
a) Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal
ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.
b) Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa kita
sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada
bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab
pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti
itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang
adil dan beradab.
c) Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki
kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan
dalam hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.
d) Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka
kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan
wawasan itu manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan
setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan
nasional.
e) Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita Reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Persatuan dan kesatuan masyarakat dan bangsa Indonesia tumbuh dalam waktu yang
lama dan proses yang sangat dinamis. Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa
Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai berikut:
a) Perasaan Senasib
Perasaan senasib sebagai bangsa, akan meningkatkan rasa persatuan dalam seluruh
rakyat Indonesia. Perasaan senasib dapat muncul karena faktor keterikatan terhadap
tempat kelahiran atau menghadapi suatu masalah tertentu. Dalam kurun sejarah
bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa terjajah. Kondisi ini mendorong perasaan
senasib bagi bangsa Indonesia.
b) Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional adalah sesi pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang mulai
menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa. Kebangkitan nasional Indonesia
dipelopori dengan kelahiran Budi Utomo 1908. Ciri dari kebangkitan nasional adalah
perjuangan bangsa Indonesia lebih diwarnai perjuangan untuk memperjuangkan
kepentingan nasional bukan hanya kepentingan daerah semata.
c) Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda seperti dijelaskan diatas, merupakan penegas bagi bangsa Indonesia
untuk mewujudkan sebuah negara yang memiliki identitas dan dicintai rakyatnya.
d) Proklamasi Kemerdekaan Proklamasi
kemerdekaan merupakan titik puncak perjuangan rakyat Indonesia.
4. Landasan hukum pembinaan persatuan dan kesatuan NKRI
a. Landasan Ideal, adalah Pancasila yaitu sila 3 Persatuan Indonesia.terdiri dari 7 butir
pengamalan pancasila yaitu :
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
18

5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi


dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Landasan Konstitusional, adalah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
terdiri dari:
1) Pembukaan alinea IV: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada persatuan Indonesia.
2) Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945: a) menyatakan
bahwa Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Sejarah mencatat beberapa peristiwa penting yang merupakan ujian bagi bangsa kita
dalam memupuk persatuan dan kesatuan. Peristiwa sejarah itu antara lain:
1) Pada kurun waktu 1945 1950 persatuan dan kesatuan bangsa diguncang oleh
peristiwa pemberontakan PKI (1948).
2) Pada kurun waktu 1950 1959 persatuan dan kesatuan bangsa agak terganggu oleh
beberapa akibat sampingan dari praktik demokrasi liberal.
3) Di ujung kurun 1959 1965 terjadi peristiwa yang merupakan ujian terhadap persatuan
dan kesatuan bangsa yaitu peristiwa meletusnya G30S/PKI.
Dengan melihat beberapa peristiwa pahit tersebut kita dapat mengambil suatu pelajaran
yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Rongrongan terhadap Negara kesatuan
Republik Indonesia dapat dihadapi dan diselesaikan karena adanya semangat bangsa
Indonesia untuk bersatu. Persatuan dan kesatuan mengandung makna dan arti penting
bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
5. Menyusun hasil telaah arti penting semangat persatuan dan kesatuan untuk memperkuat
dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia
.........................................................................................................................................
6. Menyajikan hasil telaah arti penting semangat persatuan dan kesatuan untuk memperkuat
dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia
........................................................................................................................................
7. Uji Kompetensi 7.3
(1) Jelaskan landasan hukum pembinaan persatuan dan kesatuan NKRI !
(2) Jelaskan arti penting persatuan dan kesatuan bagi diri sendiri !
(3) Jelaskan arti penting persatuan dan kesatuan bagi masyarakat !
(4) Jelaskan arti penting persatuan dan kesatuan bagi bangsa dan negara !
(5) Apa perbedaan antara bangsa dan negara ?
C. Memperkuat semangat persatuan dan kesatuan yang mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional
1. Semangat persatuan dan kesatuan dalam lingkungan sekolah
Semangat persatuan dan kesatuan harus dipelihara dalam semua aspek kehidupan. Di
sekolah rasa persatuan dan kesatuan harus dimiliki semua warga sekolah. Akibat
runtuhnya rasa persatuan dan kesatuan banyak sekali peristiwa yang terjadi. Tawuran
antarpelajar baik satu sekolah maupun antarsekolah merupakan salah satu peristiwa yang
disebabkan runtuhnya persatuan dan kesatuan dalam diri pelajar.
Pelajar sebagai generasi penerus bangsa memiliki kewajiban untuk mewujudkan persatuan
dan kesatuan. Mempelajari semangat persatuan dan kesatuan dapat kita kaji dalam mata
pelajaran PPKn ataupun dalam kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari maupun
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Di sekolah semangat persatuan dan kesatuan ditanamkan dalam kegiatan pembelajaran
maupun dalam kegiatan sehari-hari.
2. Semangat persatuan dan kesatuan dalam lingkungan pergaulan
Masa remaja merupakan masa seseorang mencari identitas dan jatidiri seseorang. Mereka
sedang mencari tokoh idola untuk dijadikan cermin bagi dirinya. Perbuatan dan sikap akan
meniru orang atau kelompok yang menjadi panutannya. Kekeliruan dalam pergaulan dapat
mengakibatkan berbagai persoalan. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa beberapa
masalah di kalangan pelajar seperti perkelahian antarpelajar, kekerasan antarpelajar,
tawuran antarremaja kampung menunjukkan semakin memudarnya semangat persatuan
19

dan kesatuan di kalangan pelajar atau remaja. Oleh karena semangat ini perlu ditanamkan
di kalangan remaja untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Membiasakan semangat persatuan dan kesatuan akan menumbuhkan rasa saling
menolong dengan teman yang lain, rasa solidaritas, dan saling berbagi. Kegiatan ini dapat
kalian lakukan dalam berbagai kegiatan pergaulan di sekolah dan teman di masyarakat.
Apakah kalian pernah merasakan manfaat dari adanya persatuan dan kesatuan saat kalian
bergaul dengan teman lain
3. Semangat persatuan dan kesatuan dalam lingkungan masyarakat
Pepatah mengatakan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Pepatah ini menunjukkan
pentingnya persatuan dan kesatuan dalam semua segi kehidupan. Masyarakat yang
bersatu tentunya akan memperkuat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bernegara.
Oleh karena itu berbagai tindakan yang perlu kita lakukan untuk memperkuat persatuan
dan kesatuan dalam masyarakat adalah:
a. Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotongroyong dan musyawarah; meningkatkan
kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan
b. Pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
c. Memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum
d. Perlindungan, jaminan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia;
e. Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat merasa
terlindungi.
f. Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
g. Mengembangkan semangat kekeluargaan.Yang perlu kita lakukan setiap hari usahakan
atau budayakan saling bertegur sapa.
h. Menghindari penonjolan sara/perbedaan. Karena bangsa Indonesia terdiridari berbagai
macam suku, bahasa, agama serta adat-istiadat kebiasaan yang berbeda-beda, maka
kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan. Oleh
karena itu yang harus kita hindari antara lain:
- Egoisme, adalah sikap mementingkan diri sendiri dan tidak memperhatikan orang
lain maupun lingkungan sekitar.
- Ekstrimisme, merupakan sikap yang cenderung memaksakan kehendak dan berani
menempuh tindakan melanggar norma untuk mencapai tujuan.
- Sukuisme, merupakan sikap menganggap sukunya lebih baik dibandingkan suku
yang lain. Sukuisme akan berbahaya apabila suatu suku menganggap rendah dan
merendahkan suku lainnya.
- Tidak peduli terhadap lingkungan
- Fanatisme yang berlebih-lebihan dan lain sebagainya.
4. Menyusun hasil telaah memperkuat semangat persatuan dan kesatuan yang
mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.
........................................................................................................................................
5. Menyajikan hasil telaah memperkuat semangat persatuan dan kesatuan yang
mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.
.......................................................................................................................................
6. Uji Kompetensi 7.4
(1) Bagaimanakah semangat persatuan dan kesatuan dilingkungan sekolah ?
(2) Bagaimanakah semangat persatuan dan kesatuan dilingkungan pergaulan ?
(3) Bagaimanakah semangat persatuan dan kesatuan dilingkungan masyarakat ?
(4) Bagaimanakah semangat persatuan dan kesatuan dilingkungan bangsa dan negara ?
(5) Jelaskan sikap yang harus dihindari agar tidak terjadi perpecahan antar suku bangsa !

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk SMP Kelas VIII, Jakarta :
Pusat Pembukuan Jakarta, 2008.
20

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, untuk SMP Kelas VIII, Kemendikbud RI, Jakarta
2014
Undang Undang Dasar 1945 dan Amandemennya, Penerbit Fokus Media, Bandung
Himpunan Perundang-Undangan Republik Indonesia Tentang Hak Asasi Manusia, Penerbit
Nuansa Aulia, Bandung, 2006
Undang Undang Tentang 6 Hukum, Penerbit Asa Mandiri, Jakarta, 2006

Semester 1 & 2 Tahun Pelajaran 2014/2015


(Disarikan oleh Asmin, S.Pd)
21

Moral Mental Intellektual

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA


DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMP NEGERI 1 MAJALENGKA


Jl KH Abdul Halim No 333 Telp (0233) 281040 Majalengka
www.smpn1majalengka.sch.id

22

Anda mungkin juga menyukai