2.
3.
B. Jaminan Perlindungan Hak dan Kewajiban asasi Manusia dalam UUD Negara RI Tahun
1945
a. Hak Asasi Manusia sesuai Nilai-nilai Pancasila
1.
2.
3.
Jaminan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara RI Tahun 1945
Pasal-pasal dalam UUD NRI 1945 yang mengatur tentang HAM
- Pasal 27
(1) Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
(3) Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara.
- Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya
3
4.
5.
6.
Pasal 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J
Pasal 29
ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
Pasal 30
ayat (1) Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan Negara.
Pasal 31
ayat (1) Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.
Pasal 32
ayat (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara
dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Pasal 33
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikusai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Pasal 34
ayat (1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara
Hak asasi dalam bidang apakah yang terkandung dalam tiap-tiap pasal tersebut
diatas ?
Menyusun hasil telaah jaminan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara RI
Tahun 1945
................................................................................................................................
Menyajikan hasil telaah Jaminan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara
RI Tahun 1945
...............................................................................................................................
Uji Kompetensi 5.2
(1) Jelaskan hak asasi manusia menurut dasar negara Pancasila !
(2) Jelaskan 3 (tiga) peraturan perundang-undangan yang menjamin perlindungan hak
asasi manusia ?
(3) Jelaskan 5 (lima) pasal dalam UUD NRI 1945 yang mengatur hak asasi manusia !
(4) Jelaskan hak asasi manusia dalam Pembukaan UUD NRI 1945 !
(5) Mengapa hak dan kewajiban asasi manusia harus dijamin dan dilindungi ?
b. Jaminan Perlindungan Hak dan Kewajiban asasi Manusia dalam UUD Negara RI
Tahun 1945
1. Perwujudan hak asasi manusia dalam UUD Negara RI Tahun 1945
Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengatur tentang hak asasi manusia
a. Pasal 27 (1): hak dalam hukum dan pemerintahan
Pasal 27 (2) : hak dalam pekerjaan dan penghidupan yang layak
Pasal 27 (3) : hak dalam pembelaan negara
b. Pasal 28 : hak berserikat dan berkumpul
Pasal 28A : hak hidup
Pasal 28B : hak berkeluarga, hak melanjutkan keturunan
Pasal 28C : hak mengembangkan dan memajukan diri
Pasal 28D : hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum, hak
untuk bekerja, hak dalam pemerintahan, hak atas status kewarganegaraan
Pasal 28E : hak memeluk agama dan beribadah, hak berserikat dan berkumpul
Pasal 28F : hak berkomunikasi dan memperoleh informasi
Pasal 28G : hak atas perlindungan diri, hak terbebas dari penyiksaan, hak
memperoleh suaka politik dari Negara lain
4
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Pasal 28H : hak hidup sejahtera, hak mendapat kemudahan, hak atas jaminan
sosial
Pasal 28I : hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak
Pasal 28J : kewajiban asasi untuk menghormati hak asasi orang lain
Pasal 29 (2) : hak memeluk agama dan beribadah
Pasal 30 (1) : hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
Pasal 31 (1) : hak mendapatkan pendidikan
Pasal 32 (1) : hak memajukan kebudayaan nasional
Pasal 33 (1)(2)(3) : hak dalam bidang perekonomian
Pasal 34 (1) : hak bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
Hak adalah segala sesuatu yang wajar kita terima. Kewajiban adalah segala sesuatu yang
harus kita laksanakan. Hak harus kita tuntut, perjuangkan untuk mendapatkannya. Kewajiban
harus dilaksanakan, kalau tidak, akan mendapatkan sanksi. Disana ada hak, maka disana pula
ada kewajiban. Hak dan kewajiban saling melekat (Coba isi contoh hak dan kewajiban
dibawah ini)
Contoh sikap menghargai dan melaksanakan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD
Negara RI Tahun 1945 dalam lingkungan :
1. Sekolah
a. menghormati pendapat teman
b. ................................................................................................................................
c. ................................................................................................................................
2. Pergaulan
a. bergaul dengan tidak membeda-bedakan teman
b. ................................................................................................................................
c. ................................................................................................................................
3. Mayarakat
a. mengunjungi tetangga yang sakit
b. ...............................................................................................................................
c. ...............................................................................................................................
(silahkan isi/lengkapi dengan contoh lainnya !)
4. Beberapa masalah jaminan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara RI
Tahun 1945 di lingkungan sekolah dan masyarakat
- Masih banyak anak-anak yang putuh sekolah
- Biaya kuliah masih tinggi, sehingga kuliah hanya untuk keluarga mampu
- Masih banyak anak-anak terlantar, pengemis
5. Menyusun laporan pelaksanakan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara RI
Tahun 1945 dalam lingkungan sekolah dan masyarakat
........................................................................................................................................
6. Menyajikan laporan pelaksanakan hak dan kewajiban asasi manusia dalam UUD Negara
RI Tahun 1945 dalam lingkungan sekolah dan masyarakat
.......................................................................................................................................
7. Uji Kompetensi 5.4
(1) Berikan 3 (tiga) contoh sikap menghargai dan melaksanakan hak asasi manusia dalam
lingkungan sekolah !
(2) Berikan 3 (tiga) contoh sikap menghargai dan melaksanakan hak asasi manusia dalam
lingkungan pergaulan !
(3) Berikan 3 (tiga) contoh sikap menghargai dan melaksanakan hak asasi manusia dalam
lingkungan masyarakat !
(4) Sebutkan 3 (tiga) masalah yang berkaitan dengan jaminan pelaksanaan hak asasi
manusia dalam berbagai lingkungan !
BAB VI
PEMUDA PENENTU MASA DEPAN INDONESIA
A. Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia
1.
John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar
Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh
Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan
dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),
Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo
Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari
para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan
hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas
masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro,
berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada
keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara
demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106,
Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan
mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :
Ketua
: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua
: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris
: Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara
: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I
: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II
: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III
: Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV
: Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V
: Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr.
Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah
tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh
Yamin
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang
Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah
Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu,
Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean,
Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan,
Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu
kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman.
Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat
kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu
kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun
para pemuda tetap terus menyanyikannya.
2.
Tinta sejarah bangsa Indonesia tidak pernah kering untuk menuliskan peran kaum muda
dalam setiap momentum perjuangan kebangsaan.
Nama-nama pemuda seperti
Soekarno, Mohammad Natsir, Tan Malaka, Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir telah
menggoreskan sejarah negeri ini dengan tinta kehormatan dan pena kemuliaan.
Pemikiran, gagasan, pengorbanan dan aksi politik para pendiri bangsa tersebut telah
membawa bangsa Indonesia pada sebuah deklarasi bahwa mulai saat ini biarkan kami
menentukan nasib negeri kami sendiri. Ya, perjuangan mereka semenjak usia mudanya
telah berhasil membawa bangsa ini ke gerbang proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia.
Usia muda adalah masa-masa yang dinamis, penuh kekuatan dan bertahtakan kemauan
keras. Inilah masa di mana semangat seserorang menyala-nyala. Karakteristik pemuda
seperti itu menempatkan pemuda pada kedudukan sebagai kekuatan perubahan,
sehingga sangatlah wajar jika setiap momentum perubahan perjalanan sejarah bangsa
Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran para kaum muda. Ini dapat kita gambarkan
dari fase-fase sejarah bangsa Indonesia sebagai berikut :
- Fase pertama : 20 Mei 1908 disebut Angkatan Perintis
- Fase kedua
: 28 Oktober 1928 disebut Angkatan Penegas
- Fase ketiga
: 17 Agustus 1945 disebut Angkatan Pendobrak
- Fase keempat : .... Januari 1966 disebut Angkatan Penerus
- Fase kelima
: 20 Mei 1998 disebut Angkatan Reformasi
Sumpah Pemuda telah menjadi jiwa dan semangat yang terus terpatri dalam hati sanubari
para pemuda . Suatu semangat yang dibangun atas dasar kesamaan nasib dan cita-cita.
Yang kemudian dibungkus dengan komitmen untuk senasib sepenangungan sebagai satu
bangsa, satu tanah air, satu bahasa, yaitu Indonesia.
3.
4.
(3)
(4)
(3) Berikan 3 (tiga) contoh perwujudan nilai kekeluargaan di lingkungan sekolah dan
masyarakat !
(4) Jelaskan 3 (tiga) manfaat nilai kekeluargaan bagi masyarakat !
(5) Jelaskan akibat dari kehidupan bangsa dan negara yang tidak dilandasi oleh
nilai kekeluargaan ?
b. Dinamika gotong royong dalam masyarakat Indonesia
1. Pengertian gotong royong
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersamasama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Bersama-sama dengan
musyawarah, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong
menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen.
Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan
dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau
suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh
semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.
2. Arti penting gotong royong bagi masyarakat Indonesia
a. bahwa manusia tidak hidup sendiri melainkan hidup bersama dengan orang lain
atau lingkungan sosial;
b. pada dasarnya manusia itu tergantung pada manusia lainnya;
c. manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya; dan
d. manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat yang lain.
3. Bentuk-bentuk gotong royong dalam masyarakat Indonesia
Sifat gotong royong dan kekeluargaan di daerah pedesaan lebih menonjol dalam
pola kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau
membangun/memperbaiki rumah. Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong
dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, di sekolah dan bahkan di
kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati hari-hari besar nasional dan
keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama.
Dari sini timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga
dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan Nasional.
Gotong royong dikenal dan dilaksanakan diseluruh lapisan masyarakat Indonesia,
dengan istilah yang berbeda di tiap daerahnya, diantaranya adalah Sabillulungan
atau Liliuran (Jawa Barat), Sambatan (Jawa Tengah), Subak (Bali), Mapalus
(Minahasa), Long Tinolong (Madura), Marsiurupan (Tapanuli), Masohi (Ambon),
Pawonda (Sumbawa), Julojulo (Sumatera Barat).
Diera modernisasi dan globalisasi, budaya gotong royong antar warga, baik
dipedesaan maupun diperkotaan sudah mulai luntur, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain :
- Sikap individulistis, yaitu sikap mementingkan diri sendiri dan tidak memahami
kepentingan bersama
- Sikap egois, yaitu sikap selalu ingin menang sendiri dan menyalahkan orang
lain, sikap keakuan, aing-aingan, ananiyah
- Sikap materialistis, yaitu sikap yang menilai segala sesuatu diukur dengan uang
(materi)
- Sikap praktis dan instan, yaitu pola hidup di masyarakat yang menghendaki
segala sesuatu secara mudah dan cepat (praktis dan instan).
- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia
4. Manfaat gotong royong bagi masyarakat Indonesia
a. Memperingan,mempermudah, mempercepat suatu pekerjaan
b. Mempererat rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan
c. Memperkuat silaturahim, persamaan dan kesamaan
d. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat
10
BAB VII
BERSATU KITA TEGUH
A. Unsur-Unsur Negara Kesatuan Republik Indonesia
a. Hakikat Negara
1. Pengertian negara
Negara ----- bahasa Sansekerta : nagara, nagari berarti : kota
11
Negara ----- bahasa Latin ; Status atau Stacum , yang berarti keadaan tegak dan tetap
----- State (Inggris), Staat (Belanda), Etat (Perancis)
Negara adalah organisasi sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu yang
diorganisir oleh suatu pemerintahan.
Bangsa adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu yang diikat oleh
persamaan sejarah, nasib dan cita-cita
Pengertian negara menurut beberapa ahli :
Prof Mr. Soenarko :
Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan (souvereign)
Max Weber :
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam menggunakan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah
Harold J Laski :
Negara adalah suatu masyarakat yang dipadukan karena mempunyai wewenang yang
bersifat memaksa dan yang secara fisik lebih agung daripada individu atau kelompok
dalam masyarakat
Robert M Mac Iver :
Negara adalah perkumpulan yang menyelenggarakan penertiban dalam suatu
masyarakat tertentu dengan berdasarkan system hukum
2. Sifat dan fungsi negara
- Sifat Negara : memaksa, monopoli dan menyeluruh
- Pilar Negara : Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika
Adapun fungsi negara adalah :
- Melaksanakan penertiban
- Menegakan keadialan
- Memperkuat pertahanan
- Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
3. Tujuan negara
Tujuan negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu :
- Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
- Memajukan kesejahteraan umum
- Mencerdaskan kehidupan bangsa
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan social
4. Bentuk negara
- Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan, yang berarti bahwa di dalam
negara itu hanya ada satu negara yaitu negara Indonesia
- Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik (berasal dari bahasa Latin : Res =
kepetingan, publica = umum) yang berarti pemerintahan yang mengutamakan
kepentingan umum
- Sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial, yang berarti pemerintahan
yang dipimpin oleh seorang kepala negara yang disebut Presiden
- Bentuk kedaulatan Indonesia adalah demokrasi, yang berari pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
5. Menyusun hasil telaah tentang hakikat negara kesatuan
....................................................................................................................................
6. Menyajikan hasil telaah tentang hakikat negara kesatuan
....................................................................................................................................
7. Uji Kompetensi 7.1
(1) Apakah yang dimaksud dengan negara ?
(2) Jelaskan sifat dan fungsi suatu negara !
(3) Jelaskan 3 (tiga) unsur konstitutif berdirinya suatu negara ?
(4) Apa bentuk negara, bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan negara
Indonesia !
(5) Sebutkan 4 (empat) tujuan negara Indonesia yang terdapat dalam Pembukaan UUD
Negara RI Tahun 1945 !
12
Batas menurut ilmu alam: berupa garis lintang dan garis bujur peta bumi
2) Lautan
Lautan yang merupakan wilayah suatu negara disebut laut teritorial negara itu,
sedangkan laut di luarnya disebut laut terbuka (laut bebas, mare liberum).
Ada dua konsepsi pokok tentang laut, yaitu: 1) Res Nullius, yang menyatakan
bahwa laut tidak ada pemiliknya, sehingga dapat diambil/ dimiliki oleh setiap negara;
2) Res Communis, yang menyatakan bahwa laut adalah milik bersama masyarakat
dunia dan karenanya tidak dapat diambil/ dimiliki oleh setiap negara.
Tidak ada ketentuan dalam hukum internasional yang menyeragamkan lebar laut
teritorial setiap negara. Kebanyakan negara secara sepihak menentukan sendiri
wilayah lautnya. Pada umumnya dianut tiga (3) mil laut ( 5,5 km) seperti Kanada
dan Australia. Tetapi ada pula yang menentukan batas 12 mil laut (Chili dan
Indonesia), bahkan 200 mil laut (El Salvador). Batas laut Indonesia sejauh 12 mil
laut diumumkan kepada masyarakat internasional melalui Deklarasi Juanda pada
tanggal 13 Desember 1957.
Pada tanggal 10 Desember 1982 di Montego Bay (Jamaica), ditandatangani traktat
multilateral yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan lautan,
misalnya: permukaan dan dasar laut, aspek ekonomi, perdagangan, hukum, militer
dan lingkungan hidup. Traktat tersebut ditandatangani 119 delegasi peserta yang
terdiri dari 117 negara dan dua organisasi kebangsaan.
Tentang batas lautan ditetapkan sebagai berikut:
a. Batas laut teritorial
Setiap negara berdaulat atas lautan teritorial yang jaraknya sampai 12 mil laut,
diukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai.
b. Batas zona bersebelahan
Di luar batas laut teritorial sejauh 12 mil laut atau 24 mil dari pantai adalah batas
zona bersebelahan. Di dalam wilayah ini negara pantai dapat mengambil
tindakan dan menghukum pihak-pihak yang melanggar undang-undang bea
cukai, fiskal, imigrasi, dan ketertiban negara.
c. Batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
ZEE adalah wilayah laut suatu engara pantai yang batasnya 200 mil laut diukur
dari pantai. Di dalam wilayah ini, negara pantai yang bersangkutan berhak
menggali kekayaan laut dan menangkap nelayan asing yang kedapatan
menangkap ikan di wilayah ini serta melakukan kegiatan ekonomi lainnya.
Negara lain bebas berlayar atau terbang di atas wilayah itu serta bebas pula
memasang kabel dan pipa di bawah laut.
d. Batas landas benua
Landas benua adalah wilayah lautan suatu engara yang batasnya lebih dari 200
mil laut. Dalam wilayah ini negara pantai boleh melakukan eksplorasi dan
eksploitasi dengan kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat
internasional.
3) Udara
13
Wilayah udara suatu negara ada di atas wilayah daratan dan lautan negara itu.
Kekuasaan atas wilayah udara suatu negara itu pertama kali diatur dalam Perjanjian
Paris pada tahun 1919 (dimuat dalam Lembaran Negara Hindia Belanda
No.536/1928 dan No.339/1933). Perjanjian Havana pada tahun 1928 yang dihadiri
27 negara menegaskan bahwa setiap negara berkuasa penuh atas udara di
wilayahnya. Hanya seizin dan atau menurut perjanjian tertentu, pesawat terbang
suatu negara boleh melakukan penerbangan di atas negara lain. Demikian pula
Persetujuan Chicago 1944 menentukan bahwa penerbangan internasional melintasi
negara tanpa mendarat atau mendarat untuk tujuan transit dapat dilakukan hanya
seizin negara yang bersangkutan. Sedangkan Persetujuan Internasional 1967
mengatur tentang angkasa yang tidak bisa dimiliki oleh negara di bawahnya dengan
alasan segi kemanfaatan untuk semua negara dan tujuan perdamaian.
4) Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah ekstrateritorial adalah tempat-tempat yang menurut hukum internasional
diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara meskipun tempat itu berada di
wilayah negara lain. Termasuk di dalamnya adalah tempat bekerja perwakilan suatu
negara, kapal-kapal laut yang berlayar di laut terbuka di bawah suatu bendera
negara tertentu. Di wilayah itu pengibaran bendera negara yang bersangkutan
diperbolehkan. Demikian pula pemungutan suara warga negara yang sedang
berada di negara lain untuk pemilu di negara asalnya. Contoh: di atas kapal (floating
island) berbendera Indonesia berlaku kekuasaan negara dan undang-undang NKRI.
2. Penduduk Negara Kesatuan Republik Indonesia
Rakyat (Inggris: people; Belanda: volk) adalah kumpulan manusia yang hidup bersama
dalam suatu masyarakat penghuni suatu negara, meskipun mereka ini mungkin berasal
dari keturunan dan memiliki kepercayaan yang berbeda. Selain rakyat, penghuni
negara juga disebut bangsa. Para ahli menggunakan istilah rakyat dalam pengertian
sosiologis dan bangsa dalam pengertian politis. Rakyat adalah sekelompok manusia
yang memiliki suatu kebudayaan yang sama, misalnya memiliki kesamaan bahasa dan
adat istiadat. Sedangkan bangsa menurut Ernest Renan adalah sekelompok
manusia yang dipersatukan oleh kesamaan sejarah dan cita-cita. Hasrat bersatu yang
didorong oleh kesamaan sejarah dan cita-cita meningkatkan rakyat menjadi bangsa.
Dengan perkataan lain, bangsa adalah rakyat yang berkesadaran membentuk negara.
Suatu bangsa tidak selalu terbentuk dari rakyat seketurunan, sebahasa, seagama atau
adat istiadat tertentu kendati kesamaan itu besar pengaruhnya dalam proses
pembentukan bangsa. Sekadar contoh, bangsa Amerika Serikat sangat heterogen,
banyak ras, bahasa dan agama; bangsa Swiss menggunakan tiga bahasa yang sama
kuatnya; bangsa Indonesia memiliki ratusan suku, agama, bahasa dan adat istiadat
yang berbeda. Secara geopolitis, selain harus memiliki sejarah dan cita-cita yang
sama, suatu bangsa juga harus terikat oleh tanah air yang sama.
- Penduduk negara adalah mereka yang bertempat tinggal di wilayah suatu negara
dan telah memenuhi syarat sebagai penduduk sesuai peraturan yang berlaku
- Bukan penduduk negara adalah mereka yang berada dalam suatu wilayah negara,
tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah negara tersebut
- Contoh : Wisatawan Asing
-
Pasal 26 ayat (1) UUD 1945 : Yang menjadi warga negara Indonesia ialah orangorang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara
Orang-orang Indonesia asli adalah orang Indonesia yang menjadi Warga Negara
Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain
atas kehendak sendiri (UU No 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan)
Orang-orang Bangsa lain yaitu peranakan Belanda, Tionghoa dan Arab yang
bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dab
bersikap setia kepada negara RI.
Asas-asas kewaraganegaraan :
14
Adanya pengakuan dari negara lain menjadi tanda bahwa suatu negara baru yang
telah memenuhi persyaratan konstitutif diterima sebagai anggota baru dalam pergaulan
antarnegara. Dipandang dari sudut hukum internasional, faktor pengakuan sangat
penting, yaitu untuk:
- tidak mengasingkan suatu kumpulan manusia dari hubungan-hubungan
internasional;
- menjamin kelanjutan hubungan-hubungan intenasional dengan jalan mencegah
kekosongan hukum yang merugikan, baik bagi kepentingan-kepentingan individu
maupun hubungan antarnegara.
Menurut Oppenheimer, pengakuan oleh negara lain terhadap berdirinya suatu negara
semata-mata merupakan syarat konstitutif untuk menjadi bagian international person.
Dalam kedudukan itu, keberadaan negara sebagai kenyataan fisik (pengakuan de
facto) secara formal dapat ditingkatkan kedudukannya menjadi suatu judicial fact
(pengakuan de jure).
Pengakuan de facto adalah pengakuan menurut kenyataan bahwa suatu negara telah
berdiri dan menjalankan kekuasaan sebagaimana negara berdaulat lainnya.
Sedangkan pengakuan de jure adalah pengakuan secara hukum bahwa suatu negara
telah berdiri dan diakui kedaulatannya berdasarkan hukum internasional.
Perbedaan antara pengakuan de facto dan pengakuan de jure antara lain adalah:
1) Hanya negara atau pemerintah yang diakui secara de jure yang dapat mengajukan
klaim atas harta benda yang berada dalam wilayah negara yang mengakui.
2) Wakil-wakil dari negara yang diakui secara de facto secara hukum tidak berhak atas
kekebalan-kekebalan dan hak-hak istimewah diplomatik secara penuh.
3) Pengakuan de facto karena sifatnya sementara pada prinsipnya dapat ditarik
kembali.
4) Apabila suatu negara berdaulat yang diakui secara de jure memberikan
kemerdekaan kepada suatu wilayah jajahan, maka negara yang baru merdeka itu
harus diakui secara de jure pula.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Unsur-unsur
negara terpenuhi pada tanggal 18 Agustus 1945. Pengakuan pertama diberikan oleh
Mesir, yaitu pada tanggal 10 Juni 1947. Berturut-turut kemerdekaan Indonesia itu
kemudian diakui oleh Lebanon, Arab Saudi, Afghanistan, Syria dan Burma. Pengakuan
de facto diberikan Belanda kepada Republik Indonesia atas wilayah Jawa, Madura dan
Sumatra dalam Perundingan Linggarjati tahun 1947. Sedangkan pengakuan de jure
diberikan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949 dalam Konferensi Meja Bundar
(KMB).
Pengakuan terhadap negara baru dalam kenyataannya lebih merupakan masalah
politik daripada masalah hukum. Artinya, pertimbangan politik akan lebih berpengaruh
dalam pemberian pengakuan oleh negara lain. Pengakuan itu merupakan tindakan
bebas dari negara lain yang mengakui eksistensi suatu wilayah tertentu yang
terorganisasi secara politik, tidak terikat kepada negara lain, berkemampuan menaati
kewajiban-kewajiban hukum internasional dalam statusnya sebagai anggota
masyarakat internasional.
Menurut Starke, tindakan pemberian pengakuan dapat dilakukan secara tegas
(expressed), yaitu pengakuan yang dinyatakan secara resmi berupa nota diplomatik,
pesan pribadi kepala negara atau menteri luar negeri, pernyataan parlemen, atau
melalui traktat. Pengakuan juga dapat dilakukan secara tidak tegas (implied), yaitu
pengakuan yang ditampakkan oleh hubungan tertentu antara negara yang mengakui
dengan negara atau pemerintahan baru.
Ada dua teori pengakuan yang saling bertentangan:
1) Teori Konstitutif, yaitu teori yang menyatakan bahwa hanya tindakan pengakuanlah
yang menciptakan status kenegaraan atau yang melengkapi pemerintah baru
dengan otoritasnya di lingkungan internasional
2) Teori Deklaratoir atau Evidenter, yaitu teori yang menyatakan bahwa status
kenegaraan atau otoritas pemerintah baru telah ada sebelum adanya pengakuan
16
dan status itu tidak bergantung pada pengakuan yang diberikan. Tindakan
pengakuan hanyalah pengumuman secara resmi terhadap fakta yang telah ada.
Pendukung teori pengakuan antara lain: Brierly, Francois, Fischer, Williams, Erich,
Tervooren, Schwarzen Berger, Konvensi Montevideo 1933.
5. Menyusun hasil telaah unsur-unsur Negara Kesatuan Republik Indonesia
..................................................................................................................................
6. Menyajikan hasil telaah unsur-unsur Negara Kesatuan Republik Indonesia
.................................................................................................................................
7. Uji Kompetensi 7.2
(1) Sebutkan unsur deklaratif berdirinya suatu negara !
(2) Jelaskan perbedaan antara warga negara dengan penduduk Indonesia !
(3) Jelaskan apa yang dimaksud pemerintahan yang berdaulat !
(4) Jelaskan wilayah NKRI sebagai satu kesatuan darat, laut dan udara !
(5) Jelaskan pengakuan negara lain terhadap negara Indonesia !
B. Arti penting semangat persatuan dan kesatuan untuk memperkuat dan memperkokoh
Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Arti penting bagi diri sendiri
Keharmonisan hidup dalam suatu masyarakat akan terganggu apabila tidak ada semangat
persatuan dan kesatuan diantara masyarakat tersebut. Dalam bernegara pun persatuan
dan kesatuan merupakan hal terpenting bagi suatu bangsa. Persatuan dan kesatuan
penting bagi bangsa Indonesia mengingat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang majemuk.
Bagi diri sendiri, persatuan dan kesatuan mengandung arti bahwa kita sebagai pribadi
memiliki keinginan dan sikap sendiri namun karena kita merupakan bagian dari masyarakat,
maka kita hidup menyesuaikan diri dan menjunjung kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi.
Pepatah yang mengatakan dimana bumi dipijak disana langit dijunjung tepat kiranya
menggambarkan bagaimana seseorang bersikap dan berperilaku dalam perbedaan guna
menjaga persatuan dan kesatuan. Menghargai semangat persatuan memiliki arti penting
bagi diri sendiri diantaranya yaitu :
a) Dengan semangat persatuan kesatuan maka kehidupan pribadi akan damai dan
tentram karena kita dapat hidup diantara orang lain dengan sikap saling menghargai.
b) Semangat persatuan yang diperlihatkan diri sendiri, akan mewarnai persatuan dalam
keluarga. Semangat persatuan dalam keluarga memengaruhi semangat persatuan di
masyarakat.
2. Arti penting bagi masyarakat
Bagi suatu masyarakat persatuan dan kesatuan memiliki arti yang sangat penting. Keluarga
yang membentuk masyarakat, apabila keluarga sudah menerapkan semangat persatuan
maka masyarakat juga akan bersatu. Dalam kehidupan masyarakat semangat persatuan
dan kesatuan harus dimiliki seluruh anggota masyarakat.
Arti penting semangat persatuan dan kesatuan bagi masyarakat diantaranya :
a) Kehidupan masyarakat akan tentram dan damai apabila dalam masyarakat terdapat
persatuan kesatuan.
b) Hilangnya konflik yang dapat memecah belah masyarakat.
c) Tumbuhnya sikap saling menghormati, bekerjasama dan gotong royong dalam
masyarakat.
3. Arti penting bagi bangsa dan negara
Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam
wadah negara yang merdeka dan berdaulat.
Rasa persatuan dan kesatuan memiliki makna tersendiri bagi kehidupan bangsa kita.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam
proses yang dinamis dan berlangsung lama. Persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari
proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang
17
dibentuk dalam jangka waktu yang lama. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti
sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong.
Hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia apabila dikaji lebih
jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami lalu kita
amalkan. Prinsip-prinsip tersebut yaitu :
a) Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal
ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.
b) Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa kita
sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada
bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab
pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti
itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang
adil dan beradab.
c) Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki
kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan
dalam hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.
d) Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka
kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan
wawasan itu manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan
setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan
nasional.
e) Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita Reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Persatuan dan kesatuan masyarakat dan bangsa Indonesia tumbuh dalam waktu yang
lama dan proses yang sangat dinamis. Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa
Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai berikut:
a) Perasaan Senasib
Perasaan senasib sebagai bangsa, akan meningkatkan rasa persatuan dalam seluruh
rakyat Indonesia. Perasaan senasib dapat muncul karena faktor keterikatan terhadap
tempat kelahiran atau menghadapi suatu masalah tertentu. Dalam kurun sejarah
bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa terjajah. Kondisi ini mendorong perasaan
senasib bagi bangsa Indonesia.
b) Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional adalah sesi pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang mulai
menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa. Kebangkitan nasional Indonesia
dipelopori dengan kelahiran Budi Utomo 1908. Ciri dari kebangkitan nasional adalah
perjuangan bangsa Indonesia lebih diwarnai perjuangan untuk memperjuangkan
kepentingan nasional bukan hanya kepentingan daerah semata.
c) Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda seperti dijelaskan diatas, merupakan penegas bagi bangsa Indonesia
untuk mewujudkan sebuah negara yang memiliki identitas dan dicintai rakyatnya.
d) Proklamasi Kemerdekaan Proklamasi
kemerdekaan merupakan titik puncak perjuangan rakyat Indonesia.
4. Landasan hukum pembinaan persatuan dan kesatuan NKRI
a. Landasan Ideal, adalah Pancasila yaitu sila 3 Persatuan Indonesia.terdiri dari 7 butir
pengamalan pancasila yaitu :
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
18
dan kesatuan di kalangan pelajar atau remaja. Oleh karena semangat ini perlu ditanamkan
di kalangan remaja untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Membiasakan semangat persatuan dan kesatuan akan menumbuhkan rasa saling
menolong dengan teman yang lain, rasa solidaritas, dan saling berbagi. Kegiatan ini dapat
kalian lakukan dalam berbagai kegiatan pergaulan di sekolah dan teman di masyarakat.
Apakah kalian pernah merasakan manfaat dari adanya persatuan dan kesatuan saat kalian
bergaul dengan teman lain
3. Semangat persatuan dan kesatuan dalam lingkungan masyarakat
Pepatah mengatakan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Pepatah ini menunjukkan
pentingnya persatuan dan kesatuan dalam semua segi kehidupan. Masyarakat yang
bersatu tentunya akan memperkuat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bernegara.
Oleh karena itu berbagai tindakan yang perlu kita lakukan untuk memperkuat persatuan
dan kesatuan dalam masyarakat adalah:
a. Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotongroyong dan musyawarah; meningkatkan
kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan
b. Pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
c. Memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum
d. Perlindungan, jaminan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia;
e. Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat merasa
terlindungi.
f. Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
g. Mengembangkan semangat kekeluargaan.Yang perlu kita lakukan setiap hari usahakan
atau budayakan saling bertegur sapa.
h. Menghindari penonjolan sara/perbedaan. Karena bangsa Indonesia terdiridari berbagai
macam suku, bahasa, agama serta adat-istiadat kebiasaan yang berbeda-beda, maka
kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan. Oleh
karena itu yang harus kita hindari antara lain:
- Egoisme, adalah sikap mementingkan diri sendiri dan tidak memperhatikan orang
lain maupun lingkungan sekitar.
- Ekstrimisme, merupakan sikap yang cenderung memaksakan kehendak dan berani
menempuh tindakan melanggar norma untuk mencapai tujuan.
- Sukuisme, merupakan sikap menganggap sukunya lebih baik dibandingkan suku
yang lain. Sukuisme akan berbahaya apabila suatu suku menganggap rendah dan
merendahkan suku lainnya.
- Tidak peduli terhadap lingkungan
- Fanatisme yang berlebih-lebihan dan lain sebagainya.
4. Menyusun hasil telaah memperkuat semangat persatuan dan kesatuan yang
mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.
........................................................................................................................................
5. Menyajikan hasil telaah memperkuat semangat persatuan dan kesatuan yang
mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.
.......................................................................................................................................
6. Uji Kompetensi 7.4
(1) Bagaimanakah semangat persatuan dan kesatuan dilingkungan sekolah ?
(2) Bagaimanakah semangat persatuan dan kesatuan dilingkungan pergaulan ?
(3) Bagaimanakah semangat persatuan dan kesatuan dilingkungan masyarakat ?
(4) Bagaimanakah semangat persatuan dan kesatuan dilingkungan bangsa dan negara ?
(5) Jelaskan sikap yang harus dihindari agar tidak terjadi perpecahan antar suku bangsa !
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk SMP Kelas VIII, Jakarta :
Pusat Pembukuan Jakarta, 2008.
20
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, untuk SMP Kelas VIII, Kemendikbud RI, Jakarta
2014
Undang Undang Dasar 1945 dan Amandemennya, Penerbit Fokus Media, Bandung
Himpunan Perundang-Undangan Republik Indonesia Tentang Hak Asasi Manusia, Penerbit
Nuansa Aulia, Bandung, 2006
Undang Undang Tentang 6 Hukum, Penerbit Asa Mandiri, Jakarta, 2006
22