Dosen Pengampu
Dr. dr. Masrul, MSc, SpGK
Riska Helfina
1920312003
1.Probabilitas
1.1 Pengertian Probabilitas
1.2 Arti dan pendekatan probabilitas
1.3 Perhitungan probablitas
1.4 Penyimpanan acak
1.5 Penentuan keberhasilan suatu penobatan
1.6 Taksiran Pokok dan Interval Kepercayaan
2. Kausa
2.1 Pengertian kausa
2.2 Model kausa
2.3 Kriteria Kausa
1. Probabilitas
1.1 Pengertian Probabilitas
Kemungkinan
Probabilitas atau
Kepastian
P “ Probabilitas”
P berguna untuk mengukur besarnya suatu peristiwa ya
ng terjadi, dengan membandingkan atau yang dicari hub
ungannya (korelasi).
Semakin besar nilai p, semakin besar peristiwa kemung
kinan terjadinya dan semakin kecil nilai p , semakin kecil
peristiwa kemungkinan terjadinya.
1.2 Arti dan Pendekatan Probabilitas
PERISTIWA ●
Hasil (outcome) yang mungkin (bisa
(EVENT) satu atau lebih) dari suatu kegiatan.
RUANG SAMPEL Misalnya: Pelemparan uang logam yang mempunya dua sisi,
●
1. Probabilitas Klasik
●
Besarnya probabilitas suatu peristiwa (A) yang akan terjadi sudah dapat diketahui atau
ditentukan sebelumnya (a priori).
●
Besarnya probabilitas ditentukan atas percobaan yang kuat atau sering.
3.Pendekatan Subyektif
●
Probabilitas suatu peristiwa yang diperoleh berdasarkan perasaan keyakinan atau kepercayaan seseorang berdasarkan atas fakta yang ada.
●
1.3 Perhitungan Probabilitas
1. Permutasi
●
Banyaknya untuk menyusun X obyek yang dipilih dari n obyek atau
merupakan suatu susunan dari unsur-unsur menurut urutannya.
2. Kombinasi
●
Berbeda dengan permutasi, pada kombinasi lebih
mementingkan komposisi dibandingakan urutan.
1. 4 Penyimpangan Acak
(Random Error)
PERBEDAAN SESUNGGUHNYA
1) Two-Tailed
Uji yang digunakan j
ika kemungkinan ad
anya perbedaan itu
diperoleh dalam ara
h yang berlainan.
2) One-Tailed
Uji yang digunakan j
ika perbedaan itu ha
nya diperoleh dari ar
ah tertentu.
Karakteristik Data
KAUSA
Determinisme Postulat
Tunggal Koch
Trias Epidemiologi
Determinasi
Majemuk Jaring-Jaring Epidemiologi
Model Roda
2.2.1 Determinisme Tunggal
Faktor X Penyakit Y
Model Kausasi
Tunggal
Hubungan kausal antara faktor X (agent) dan
faktor Y (penyakit) memiliki bentuk yang konstan,
satu lawan satu sehingga satu faktor dapat
memprediksi kejadian satu faktor lainnya dengan
sempurna.
Sebuah agent X dikatakan sebagai penyebab
penyakit Y, jika hubungan X dan Y memiliki
spesifitas akiibat dan spesifitas penyebab.
Lanjutan…
HOST
AGENT ENVIROMENT
3. Jaring-Jaring
Setiap efek (penyakit) tak pernah tergantung pada sebuah fakto
r penyebab, tetapi tergantung pada sejumlah faktor dalam rangk
aian kausalitas sebelumnya.
4. Model Roda
Hubungan manusia dan lingkungan sebagai sebuah roda.
Terdiri atas manusia dengan substansi genetik pada bagian intin
ya dan komponen lingkungan biologi, sosial, fisik mengelilingi p
enjamu.
Ukuran komponen roda bersifat relatif, tergantung problem spes
ifik yang bersangkutan.
Model Kausasi Majemuk Kumulatif
Terpapar
Mikroorganisme
“ Mycobacterium
Kepadata Tuberculosis”
n
Penduduk Invasi ke
Host jaringan
Malnutrisi
yang Infeksi TBC
rentan Adanya
Vaksinasi reaksi
Genetika
Faktor resiko
Mekanisme
TBC
terjadinya TBC
Model Kausasi Majemuk Alternatif
Faktor 1
Faktor 3
2.3 Kriteria Kausa
KRITERIA KAUSALITAS PENGERTIAN
Temporal Kausa mendahului akibat
Spesifitas Hubungan spesifik, tidak ditemukan hubungannya
dengan peritiwa lain.
Konsistensi Hubungan Urutan terjadinya kedua peristiwa itu selalu sama,
tanpa ada ditemukan adanya pengecualian.
Kekuatan Hubungan Biasanya dibuktikan dengan tingginya nilai RR
(Relativr Risk) atau OR (Odd’s Ratio), semakin
kuat hubungan yang ada semakin besar
kemungkinan adanya hubungan kausal.
Biological Plausability Sesuai dengan pengetahuan biologik pada saat itu
Time Response Relationship Semakin lama hubungan tersebut semakin besar
kemungkinan adanya hubungan kausal.
Dose Response Relationship Semakin besar paparan terhadap pajanan,
semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan
kausal.
Daftar Pustaka
23
TERIMA KASIH