Anda di halaman 1dari 9

FRAMBUSIA

1. ABIGAIL P. MEGA
2. ANTONIUS KEWOHON
3. CHINTYA G. KALE
4. DIANA C. YOHANES
5. OLIVIA JITMAU
FRAMBUSIA?

Frambusia merupakan
penyakit infeksi kulit yang
disebabkan oleh
Treponema pallidium sub
spesies pertunue yang
memiliki 3 stadium dalam
manifestasi klinis.
CARA PENULARAN

Kontak langsung dengan


lesi di kulit atau mikrolesi
atau cairan yang
mengandung Treponema ssp
pertunue
FRAMBUSIA
Populasi berisiko
penyakit ini adlh kontak
serumah, tetangga atau
teman sekolah
MENGAPA ADA DI DAERAH
TROPIS?

 Curah hujan dan kelembaban yang tinggi, didukung


dengan factor higiene yang buruk dan kepadatan
penduduk yang mempercepat transmisinya.
 Disebut terabaikan karena seringkali diderita oleh
masyarakat ekonomi lemah khususnya didaerah pedesaan,
kurangnya perhatian dari pembuat kebijakan, kurang
mendapat prioritas dalam strategi kesehatan, kurangnya
penelitian terkait penyakit ini yang belum mencukupi alokasi
dengan sumber yang terbatas serta sedikitnya intervensi yang
diberikan
 Masih ada kepercayaan bahwa frambusia mrp penyakit
biasa krn tdk menimbulkn rasa sakit.
FAKTOR RISIKO FRAMBUSIA

Sosial
Ekonomi

Kepadatan
Hunian
Sarana Air
Bersih
Pengetahuan
Perilaku
Hidup Bersih
dan Sehat
Masyarakat yang
Pendapatan orang tua
mempunyai kondisi SAB
yang rendah dapat kurang baik mempunyai
berisiko mempunyai anak risiko terkena frambusia
yang dapat terkena 15,2 kali dibandingkan
frambusia 1,29 kali lebih dengan mereka yang
memiliki kondisi SAB baik.
besar dibanding dengan
Rumah dengan ketersediaan
oarng tua yang memiliki air yang terbatas dapat
pendapatan tinggi, ini menyebabkan penghuninya
dikaitkan dengan cara tidak dapat melakukan
menjaga PHBS. aktivitas sehari-hari dengan
baik
Rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang frambusia
mungkin disebabkan oleh
Rumah dengan kepadatan
tingkat pendidikan yang
hunian yang tidak
rendah, akses informasi yang
memenuhi syarat dapat
kurang, dan akses pelayanan
mengakibatkan
kesehatan yang sulit karena
penghuninya mempunyai
lokasinya jauh dan sulit
risiko terkena frambusia
dijangkau dari puskesmas.
sebesar 2,32 kali lebih besar
Pengetahuan tentang
dibanding rumah dengan
frambusia yang rendah
kepadatan hunian yang
akan mengakibatkan pula
memenuhi syarat.
kebersihan diri dan
lingkungan sekitar menjadi
buruk.
Jarang
mandi

Jarang Jarang
mencuci mencuci
Masyararakat yang pakaian tangan
mempunyai PHBS
kurang mempunyai PHBS
risiko terkena frambusia
Menggunakan Jarang
7 kali dibandingkan pakaian secara mengganti
dengan mereka yang bergantian pakaian
mempunyai PHBS baik
Mandi tdk
pakai sabun
DAFTAR PUSTAKA

1. Boedisusanto, R, Indra. Kushadiwijaya, Haripurnomo. Waskito, Fajar. 2009. Analisi


Kondisi Rumah, Sosial Ekonomi Dan Perilaku Sebagai Faktor Risiko Kejadian
Frambusia Di Kota Jayapura Tahun 2007. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol, 25.
No, 2. Pp 82-87
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang
Eradikasi Frambusia
3. Pudjiati, Satiti Retno. Utami, Lutia. Waskito, Fajar. 2011. Kontaktan Frambusia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Nggaha Ori Angu Kabupaten Sumba Timur Propinsi Nusa
Tenggara Timur. Vol, 38. No, 14-17.
4. Rahmawati, Rani. 2014. Kesesuaian Gambaran Klinis Frambusia Menurut Pedoman
WHO dengan Kepositivan TPHA. Jakarta: FK UI.
5. Wanti. Sinaga, Enni Rosida. Ganggar, Mitrawati. 2013. Kondisi Sara Air Bersih,
Perilaku Hidup Bersih, Dan Sehat Terhadap Frambusia Pada Anak-anak. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Vol,8. No,2. Pp 66-71

Anda mungkin juga menyukai