Anda di halaman 1dari 21

REVIEW JURNAL PENELITIAN

Mata Kuliah Metode Penelitian

Asyifa Aulia Handayani


(31415107)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
Co-Composting Limbah Padat Beltpress dan Jerami P
adi dengan Aerated Static Pile
Vol. 27, No. 1, (2017)
ISSN 0216-3160 / EISSN 2252-3901

Nastiti Siswi Indrasti, Muhammad Romli, Illah Sailah, Astridia Permatasari


PENDAHULUAN Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk m


enguji pengaruh faktor nilai C/N
awal dan laju aerasi terhadap ke
cepatan proses co-composting li
mbah padat beltpress dan jeram
i padi dalam mencapai nilai C/N
sesuai SNI 19-7030-2004, serta

03
mengetahui karakteristik kompo
s yang dihasilkan.
Solusi

Salah satu alternatif pengolaha


Permasalahan

02
n limbah organik dalam jumlah
besar adalah pengomposan.

Limbah padat dari mesin beltpress dihasil


kan sebanyak 1,25 ton/hari namun sampai
saat ini belum termanfaatkan, menimbulk

01
an bau tidak sedap dan membutuhkan bia
ya besar untuk pembuangannya.
ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
• Reactor pengomposan • Timbangan analitik • Limbah padat beltpress • Indikator mengsell
• Kompressor • Stopwatch • Jerami padi • Indikator phenolptalein
• Flow meter • Oven
• H2SO4, NaOH, etanol • Indikator metil orange
• Pipa • Tanur 95%, H3BO3, Na2SO4, • Gliserol, n-heksan
• Saringan ukuran 25 • Kompor listrik HNO3, CuSO4.5H2O,
mesh • Distiller kjedahl SnCl2 • Kertas saring dan Kapas
• Selang • Inkubator • Ammonium
• Termometer • Atomic Absorbtion Heptamolibdat
• pH meter Spectrofotometer (AAS)
• Aquades
Karakterisasi

Karakterisasi dan Formul


asi Bahan Baku
Karakterisasi Produk Ko
Karakterisasi limbah padat beltpress meliputi kadar air, abu, lemak, s mpos
erat kasar, protein dan karbohidrat dan total kjedahl nitrogen.

Karakterisasi jerami meliputi kadar karbon organik dan total kjedahl ni Karakterisasi seluruh produk kompos dilakukan untuk me
trogen. ngetahui kualitas kompos yang dihasilkan dari berbagai p
Formulasi dilakukan menggunakan rumus berikut : erlakuan, yang meliputi parameter warna, ukuran partikel,
bau, kadar karbon, kadar nitrogen, nilai C/N, kadar air, nil
Nilai C/N = (%𝐶 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑙𝑡𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ) 𝑥 (%𝐶 𝑗𝑒𝑟𝑎𝑚𝑖
𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑟𝑎𝑚𝑖) / (%𝑁 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑙𝑡𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ) 𝑥 (%𝑁 𝑗𝑒 ai pH dan suhu, dengan mengacu pada SNI 19-7030-200

𝑟𝑎𝑚𝑖 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑟𝑎𝑚𝑖) 4.


The Power of PowerPoint | thepopp.com 6
RAL faktorial Analisis Pengolahan
RAL faktorial (3x3)in time yang digun Laju aerasi terdiri dari 3 taraf yaitu Data hasil percobaan diolah menggunakan
akan terdiri dari2 faktor perlakuan, y 0; 0,4; 0,8 L/menit.kg bahan kering. ANOVA untuk mengetahui pengaruh perlak
aitu laju aerasi dan nilai C/N awal, da Nilai C/N awal terdiri dari 3 taraf ya uan dengan tingkat kepercayaan 95% (π=0,
n 2 ulangan. itu 25; 30;35. 05). Apabila berpengaruh nyata dilanjutkan
dengan uji Duncan.
HASIL
&
PEMBAHASAN
Fullscreen Portfolio
Penjelasan Tabel 1 dan Tabel 2

Tabel 1 Tabel 2

Nilai C/N jerami padi sebesar 71,31. Hasil ini tidak berbeda Tabel 2 menunjukkan semakin tinggi nilai C/N yang dituju, s
jauh dengan hasil penelitian Abbasi et al. (2002) bahwa nila emakin banyak jumlah jerami padi yang digunakan. Perbeda
i C/N jerami padi berkisar antara 50-70. Jerami padi memili an komposisi limbah padat beltpress dan jerami padi pada
ki nilai C/N yang lebih tinggi daripada limbah padat beltpres masing-masing nilai C/N awal akan mempengaruhi komposi
s karena secara kimia jerami terdiri dari 28-36% selulosa, 2 si kandungan dalam campuran bahan, yang pada akhirnya
3-28% hemiselulosa, 12-16% lignin, dan 15-20% abu (Muld dapat berdampak pada adanya perbedaan kecepatan peng
er, 1996). Dengan demikian, limbah padat beltpress dan jer omposan.
ami padi dapat dikombinasikan agar mencapai nilai C/N ba
han ideal.
PENJELASAN GAMBAR 1

SUHU

Suhu C/N awal 25 paling cepat mencapai kestabilan pada s


uhu SNI 19-7030-2004, kecuali pada laju aerasi 0 L/menit.k
g bahan kering. Hasil ANOVA menunjukkan pengaruh nilai
C/N awal tidak berbeda nyata (P > 0,05) terhadap suhu sela
ma pengomposan. Hal ini menunjukkan perbedaan kompo
sisi bahan tidak mempengaruhi suhu.
PENJELASAN GAMBAR 2

KADAR AIR
Kadar air laju aerasi 0 L/menit.kg bahan kering paling tingg
i sedangkan laju aerasi 0,8 L/menit.kg bahan kering paling
rendah. Hal ini menunjukkan semakin tinggi laju aerasi, se
makin rendah kadar air karena evaporasi lebih tinggi dari d
iberikannya udara yang lebih banyak pada awal pengompo
san. Dengan demikian laju aerasi terbaik berdasarkan kada
r air yang paling mendekati SNI 19-7030-2004 adalah 0,8 L/
menit.kg bahan kering
PENJELASAN GAMBAR 3

NILAI C/N
Perlakuan nilai C/N awal memberikan pengaruh beda nyat
a antara satu sama lain, dengan nilai C/N pada C/N awal 35
paling tinggi sedangkan pada C/N awal 25 paling rendah. H
al ini menunjukkan bahwa komposisi bahan mempengaru
hi penurunan nilai C/N. Semakin rendah nilai C/N awal, kan
dungan karbon semakin sedikit sehingga semakin cepat m
encapai nilai C/N yang sesuai dengan SNI. Dengan demikia
n, dari segi kecepatan mencapai nilai C/N yang stabil pada
kisaran nilai C/N SNI, perlakuan C/N awal terbaik adalah 2
5.
Hasil Analisis
Karakteristik Produk Kompos

Karakteristik Fisik
Perlakuan sesuai SNI dari segi warna a
dalah C/N awal 25 dengan laju aerasi
Dari segi warna 0,4 dan 0,8 L/menit.kg bahan kering, se
rta C/N awal 30 dengan laju aerasi 0,8
L/menit.kg bahan kering.
Ukuran partikel kompos dengan laju aeras
Dari segi ukuran partikel i 0,8 L/menit.kg bahan kering lebih kecil da
ripada yang lainnya, sedangkan kompos d
engan laju aerasi 0 L/menit.kg bahan kerin
g lebih besar daripada yang lainnya.
Dari segi bau Kompos dengan laju aerasi 0,8 L/meni
t.kg bahan kering bau tanah, sementar
a pada laju aerasi lainnya adalah bau s
angit.
Karakteristik Produk Kompos
Karakteristik Kimia
Hanya perlakuan C/N awal 25 pada laju aer

Dari segi kadar air asi 0,4 dan 0,8 L/menit.kg bahan kering yan
g hampir memenuhi syarat SNI.

Perlakuan C/N awal 35pada laju aerasi 0 L/men


Dari segi nilai C/N it.kg bahan kering tidak memenuhi syarat.

Perlakuan pada C/N awal 25 dengan laju aerasi 0 L/me


nit.kg bahan kering, dan semua perlakuan C/N awal p
Dari segi suhu ada lajuaerasi 0,4 L/menit.kg bahan kering tidak mem
enuhi syarat.

Nilai pH kompos semua perlakuan tidak me


Dari segi nilai pH menuhi syarat SNI.
 Semakin rendah nilai C/N awal dan semakin tinggi laju aerasi, sema

kin cepat mencapai nilai C/N yang sesuai dengan SNI 19-7030-2004.

KESIMPULAN  Perlakuan terbaik untuk pengomposan limbah padat beltpress dan

jerami padi berdasarkan kesesuaian nilai parameter yang diamati d

DAN SARAN engan SNI 19-7030-2004 adalah C/N awal 25 dengan laju aerasi 0,8

L/menit.kg bahan kering.

 Nilai pH kompos seluruh perlakuan lebih tinggi dari yang disyaratka

n SNI 19-7030-2004. Hal ini menunjukkan perlu adanya peningkata

n intensitas pemberian aerasi.

 Perlu dikaji lebih lanjut mengenai jumlah air yang optimal untuk dit

ambahkan selama pengomposan agar tidak terjadi kondisi anaerob

ik.
Add an image Add an image Add an image Add an image Add an image

Thank You
for watching

Add an image Add an image Add an image Add an image Add an image

Anda mungkin juga menyukai