Anda di halaman 1dari 53

PEMBAHASAN

KSN KAB 2020


• I = R (mm) /t (jam)
Tekanan Udara
– Isobar: garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan (disingkat
menjadi “garis untuk” di penjelasan-penjelasan selanjutnya) tekanan
atmosfer yang sama, dengan posisi stasiun cuaca direduksi ke ketinggian 0
dpl.
– Isostere: garis untuk densitas atmosfer yang sama.
– isoheight/isohypse: garis untuk ketinggian geopotensial yang sama pada
peta cuaca tekanan konstan.

Temperatur Udara
– Isotherm: garis untuk temperatur udara yang sama.
– Isogeotherm: garis untuk temperatur udara tahunan yang sama.
– Isocheim: garis untuk temperatur udara rata-rata pada musim dingin yang
sama.
– Isohel: garis untuk radiasi matahari yang sama.
Presipitasi
– isohyets/isohyetal: garis untuk presipitasi (curah hujan/curah salju) yang
sama.
– Isohume: garis untuk titik embun yang sama.
– Isoneph: garis untuk tutupan awan yang sama.
– Isochalaz: garis untuk frekuensi hujan es (hailstorm) yang sama.
– Isobront: garis untuk tempat-tempat yang mengalami fase awan badai
yang sama. (Apa saja fase awan badai?

Angin
– Isotach: garis untuk kecepatan angin yang sama.
– Isogon: garis untuk arah angin yang sama.
Pembekuan/Pencairan (Freeze/Thaw)
– Isopectic: garis untuk tempat-tempat yang membeku (awal musim dingin)
pada tanggal yang sama.
– Isotac: garis untuk tempat-tempat yang mulai mencair (akhir musim
dingin) pada tanggal yang sama.

Lingkungan Hidup
– Isoplat: garis untuk tempat-tempat yang menerima hujan asam.
• Urutan prose per-awan-an adalah:

• 1. terjadi pergerakan dengan arah dan kecepatan


berbeda
• 2. terjadi proses tumbukan diantara butir-butir awan
• 3. terjadi peleburan, sehingga butir-butir kondensasi
akan bertambah besar
• 4. menjadi butiran air yang memiliki massa yang pada
ukuran tertentu mampu melawan gaya ke atas (updraft)
• 5. keluar dari sistem awan lalu terjadi hujan.
• T = To – (Selisih tinggi tempat x 0,6/100)
B
T?
200m

A
t= 24
100m
Selisih ketinggian 700m
lapse adiabatik 10c/km
• T = To + (Selisih tinggi tempat x 10/1000)
B
T = 23 C

A
t=
0/00 ppt
Salinitas = kadar garam….
• Penguapan/evaporasi, semakin tinggi penguapan,
kadar garam semakin tinggi
• Curah hujan…. Semakin tinggi ch semakin rendah
kadar garam
• Pembekuan
• Air tawar, sungai yg masuk
• Output… laut mati/danau
• Viskositas = kekentalan.. Air laut
Dipengaruhi… densitias, salinitas, suhu air laut

Kecerahan tidak mempengaruhi viskositas


Kejernihan air laut=lumpur=suspensi
Lumpur banyak = kejernihan rendah
Fotosintesa mh laut, rendah
• Densitas = kepadatan air laut suhu, salinitas
dan tekanan
• Laut transgresi, laut meluas = penambahan
jumlah air laut = permukaan naik = pencairan
es
• Laut regresi, laut menyempit = endapan
• Laut ingresi, laut bertambah dalam akibat
penurunan kerak bumi

• Pantai transgresi, air laut maju ke arah daratan


• Pantai regresi, air laut mundur ke arah laut,
dasar laut menjadi daratan
• Kecerahan = kejernihan = cahaya matahari
• Densitas = kepadatan
• Salinitas = kadar garam
• Viskositas = kekentalan
• Hukum snellus = hukum pembiasan =
sendotan masuk ke gelas bengkok
• Hukum archimedes = kapal bisa mengapung =
gaya tekan
• Hukum pascal = pompa hidrolik
• Hukum bernaull = gaya angkat sayap pesawat
• Refraksi gelombang yakni peristiwa berbeloknya arah gerak puncak
gelombang.
• Difraksi gelombang yakni peristiwa berpindahnya energi di sepanjang
puncak gelombang ke arah daerah yang terlindung.
• Refleksi gelombang yakni peristiwa pemantulan energi gelombang yang
biasanya disebabkan oleh suatu bidang bangunan di lokasi pantai.
• Wave shoaling yakni peristiwa membesarnya tinggi gelombang saat
bergerak ke tempat yang lebih dangkal.
• Wave damping yakni peristiwa tereduksinya energi gelombang yang
biasanya disebabkan adanya gaya gesekan dengan dasar pantai.
• Wave breaking yakni peristiwa pecahnya gelombang yang biasanya
terjadi pada saat gelombang mendekati garis pantai (surf zone).
Kecuraman gelombang laut adalah hasil
pembagian antara tinggi gelombang dengan
panjang gelombang
1. Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide) adalah ipe
pasang surut yaitu dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan
dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang
surut terjadi secara berurutan secara teratur. Periode pasang
surut adalah 24 jam 50 menit. Pada jenis harian ganda misalnya
terdapat di perairan Selat Malaka sampai ke Laut Andaman.
2. Pasang surut harian tunggal (diurnal tide) merupakan tipe
pasang surut yang pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali
air pasang dan satu kali air surut, tetapi kadang-kadang untuk
sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda. Sedangkan jenis
campuran condong ke harian tunggal (mixed tide, prevailing
diurnal) contohnya terdapat di pantai selatan Kalimantan dan
pantai utara Jawa Barat.
3. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide
prevailing diurnal) merupakan tipe pasang surut yang dalam satu
hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode
pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. Jenis harian
tunggal misalnya terdapat di perairan sekitar selat Karimata,
antara Sumatera dan Kalimantan.
4. Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide
prevailing semi diurnal) merupakan tipe pasang surut yang
dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut,
tetapi tinggi dan periodenya berbeda. Pada pasang-surut
campuran condong ke harian ganda (mixed tide, prevailing
semidiurnal) misalnya terjadi di sebagian besar perairan
Indonesia bagian timur. Sumber: oceanpulse
• Faktor perbedaan salinitas laut diantaranya
1. Penguapan
Jika penguapan makin besar maka salinitas makin tinggi, kebalikannya makin kecil
penguapan maka salinitasnya makin rendah.
2. Curah hujan
Semakin banyak curah hujan di atas perairan laut maka salinitas makin rendah,
kebalikannya makin kecil curah hujan maka salinitasnya makin tinggi.
3. Air sungai yang bermuara ke laut
Makin banyak air sungai yang bermuara ke laut, maka salinitas air laut tersebut rendah
karena bercampur air dari darat
4. Letak dan ukuran laut
Laut-laut yang tidak berhubungan dengan laut lepas dan terdapat di daerah arid maka
salinitasnya tinggi seperti Laut Mati.
5. Arus laut
Laut-laut yang dipengaruhi arus panas maka salinitasnya akan naik dan kebalikannya
laut-laut yang dipengaruhi arus dingin maka salinitasnya akan turun (rendah).
6. Angin, kelembaban udara di atasnya, ini berhubungan dengan penguapan dan
penguapan berhubungan dengan besar kecilnya salinitas air laut.

Anda mungkin juga menyukai