Anda di halaman 1dari 57

KSN KEBUMIAN 2018

Exo-planet yang mungkin memiliki penopang kehidupan


(habitalzone)
• Temperatur, harus pada rentang tertentu agar air
berbentuk cair
• Kelimpahan :
 gas hidroksil (OH), sebagai senyawa organik,
 gas nitrogen monoksida (NO), sebagai senyawa protein
 gas oksigen (O2), untuk pernapasan.
• Gas Nitrogen (N2) /gas transparan, susah dideteksi
karena sedikit berinteraksi dengan cahaya
• Kelimpahan gas CO diduga sedikit, karena mudah
bereaksi di suhu ‘ruangan’.
• Massa bintang pusat , Tidak berpengaruh karena planet memiliki
sumber panasnya sendiri, dan tidak berpengaruh dari massa
bintang pusat.
• Ukuran planet , Semakin besar ukuran planet, maka energi yang
dihasilkan oleh inti akan semakin besar, sehingga suhunya akan
meningkat.
• Rotasi planet , berpengaruh dalam perbedaan suhu siang-malam
suatu planet. Apabila rotasi lambat, maka perbedaan suhu antara
belahan siang dan belahan malam akan semakin besar.
• Jarak planet dengan bintang pusat , jaraknya semakin jauh dari
bintang, maka energi bintang yang diterima akan semakin
mengecil, sehingga temperatur atmosfernya akan menurun.
• Efek rumah kaca – Sangat berpengaruh dengan temperatur
atmosfer
• Teori impact mengatakan bahwa Bulan berasal dari materi
yang lepas dari tabrakan proto Bumi dengan objek yang
sangat besar (seukuran Mars) yang disebut “Theia”
• Sisi bulan yang menghadap Bumi selalu sama
karena periode rotasi dan revolusi Bulan
besarnya sama.
• Titik perigee Bulan selalu terjadi 14 hari setelah bulan baru (new
moon). Dalam hal ini kita bisa gunakan kalender Hijriah.
• 31 Januari – 14 Jumadil-Awwal – Bulan tepat berada di perigee
• 28 Juli – 15 Dzul-Qa’idah – Bulan sudah melewati titik perigee
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa Bulan akan tampak lebih besar pada
GBT 31 Januari 2018 dan tampak lebih kecil pada GBT 28 Juli 2018.
• Mineral merupakan benda padat homogen,
anorganik, terbentuk secara alami, memiliki
sifat fisik dan kimia tertentu, serta berbentuk
kristalin.
• Kuarsa merupakan mineral yang mempunyai warna
allokromatik, (warna yang bergantung pada zat
pengotornya)
• Salah satu ciri khas dari kuarsa memiliki pecahan konkoidal.
• Karena resisten terhadap pelapukan, kuarsa bisa ditemukan
di batuan beku, sedimen, dan metamorf.
• Bila ditemukan di alam, kuarsa memang sulit dibedakan
dengan kalsit karena umumnya memiliki warna dan bentuk
kristal yang hampir sama
• Salah satu cara untuk membedakannya adalah dengan
menggunakan asam klorida. Kuarsa tidak akan bereaksi
dengan asam klorida karena tidak memiliki gugus karbonat
seperti kalsit.
• https://andigeoscience.wordpress.com/2015/
01/08/mika/#:~:text=Mineral%20mika%20ini
%20memiliki%20sifat,Kilap%2FLuster%20%3A
%20kaca.&
text=Karakteristik%20lain%20%3A%20lembara
n%20belahan%20yang,melenturkan%20kemb
ali%20ke%20bentuk%20asli
A. Belahan 1 arah  (mineral mika)
B. Belahan 2 arah saling tegak lurus (Feldspar)
C. Belahan 2 arah tidak tegak lurus (Amfibol)
D. Belahan 3 arah saling tegak lurus (Halit)
E. Belahan 3 arah tidak tegak lurus (Kalsit)
F. Belahan 4 arah (Fluorit)
G.Belahan 6 arah (Sfalerit)
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
Tekstur Faneritik (apabila mineral penyusunnya, baik berupa kristal maupun
gelas/kaca, dapat diamati.)
• Batuan beku dalam
• Tekstur kasar
• Pembekuan lambat
• Granit, Diorit, Gabro

Tekstur Afanitik
• Tekstur halus
• Pembekuan cepat
• Basalt, Riolit, Andesit.

Tekstur glosy/kaca
• Pembentukan sangat cepat,
• tidak sempat membentuk kristal
• obsidian
Tekstur Porphyritic (Porfir)
• Campuran kristal kasar dan halus
• Granit porfir, Andesit porfir dan Basalt porfir

Tekstur piroklastik (tuff, ash)


• magma + udara
• Riolit Tuff dan Breksi Tuff

Tekstur Vesicular (Lubang Udara)


• Magma membeku cepat
• Udara tidak sempat keluar

Texture Frothy (Berbusa)


• lubang-lubang udara kecil
• batuan cenderung ringan.
• Batu apung
Fosil
• batuan sedimen dengan butir yang halus.
• Kecepatan arus rendah

• Batugaram terbentuk secara kimiawi dan


jarang dipengaruhi oleh makhluk hidup.
• Batu pasir, breksi, konglomerat ukuran butir
besar
Load Cast
• Merupakan struktur batuan sedimen yang berupa
lekukan di permukaan ataupun bentukan tak
beraturan karena pengaruh suatu beban di atas
batuan tersebut
Tekstus metamorf (ukuran, bentuk dan orientasi
butir  mineral individual penyusun) 
Tekstur berdasarkan ketahanan pada proses
metamorfosa

Relict/Palimset/Sisa
• masih menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya

Kristaloblastik
• tekstur batuan metamor yang terbentuk oleh sebab
proses metamorfosa itu sendiri.  
• Sudah mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya
tidak tampak.
Ada dua tipe dasar batuan metamorf. 

Batuan metamorf foliasi 
• gneiss, phyllite, sekis, dan batu tulis(batuk sabak/slate)
• memiliki penampilan yang berlapis atau banded yang
dihasilkan oleh paparan panas dan tekanan.

Batuan metamorf Non foliasi


• hornfels, marmer, kuarsit, serpentinit dan novaculite
• tidak memiliki penampilan yang berlapis atau banded
https://insanpelajar.com/batuan-metamorf/
• Estuari berupa transisi yang aktivitas
sedimentasinya didominasi oleh pasang
surut. karena suplai sedimen dari sungai
sangat sedikit. endapan terletak di
bagian dalam mulut sungai dan biasanya
membentuk tidal bar.
• Bila suplai sedimen dari sungai tinggi,
maka akan terbentuk delta dan akan
membentuk delta plain.
• Pantai adalah daerah transisi yang
aktivitas sedimentasinya didominasi oleh
ombak.
• Sungai merupakan aliran air yang
mengalir secara alami dari daratan
menuju laut.
• Laut merupakan kumpulan air asin.
Radial Sentrifugal,
pegunungan muda Radial Sentripetal, danau

Annular,
pegunungan dewasa
Laut Jawa

Samudra hindia
Bagian Lipatan
Cara membaca sudut azimuth dan bearing
Sudut Azimuth
N
Dimulai dari utara searah
jarum jam
Besar sudut 0 – 360
derajat 180o
W E

Sudut bearing
Dimulai dr U, S, T, B
Searah dan berlawanan
jarum jam
S
Besar sudut 0 – 90 derajat
Cara membaca sudut azimuth dan bearing

• N 135oE/30o N

• S 45oE/30o 40o

• E 45oS/30o 50o
• Sudut 135o/30
W o E
135o
• N 40oE
• E 50oN 45o

X
S
• Tetes air _ tetes awan_kurang
dr 20 mm_tdk jadi
hujan/vigra_
• lebih dari 21mm_ jatuh ke
bumi sebagai hujan

• Awan dingin, <0o C, lintang


menengah & tinggi
• Tetes besar yang jatuh akan
• Suhu dingin, beku, kristal es,
bertambah besar akibat tumbukan
dengan tetes-tetes kecil dalam
• Awan hangat, >0o C, lintang lintasan jatuhnya.
rendah • Setelah menumbuk, tetes besar ini
akan menangkap tetes-tetes kecil
tersebut”.
• Tumbukan + gabungan • Mekanisme ini bekerja karena tetes
(collision and coalescence). besar jatuh lebih cepat daripada tetes
kecil.
• Angin (komponen atmosfer) yang berinteraksi
dengan permukaan laut menyebabkan air di
dekat permukaan laut tercampur aduk,
sehingga panas dari radiasi matahari yang
diterima permukaan laut akan terdistribusi ke
bagian laut yang lebih dalam.
• Akibatnya, lapisan campuran (mixed layer) yang
kedalamannya dapat mencapai 50 hingga 200
meter di bawah permukaan laut mempunyai
distribusi suhu yang seragam dari atas ke bawah
• Di dalam stratosfer terdapat lapisan ozon yang
menyerap radiasi ultraviolet dari matahari,
• sehingga temperatur di lapisan ini naik
terhadap ketinggian.
• Ozon adalah gas yang berbahaya bagi kesehatan
manusia secara langsung jika ia ditemukan di troposfer.
• Bahaya yang dapat ditimbulkan antara lain iritasi mata,
iritasi membran mukosa pada sistem pernapasan, serta
memperburuk penyakit kronis seperti asma dan
bronkitis.
• Bahkan pada orang yang sehat sekalipun, paparan ozon
dapat menurunkan fungsi paru-paru yang ditandai oleh
gejala sakit di bagian dada, mual, batuk, dan paru-paru
basah.
• Berdasarkan ukuran butirannya, hujan dibedakan sebagai berikut.

1. Hujan Gerimis (drizzle), 


• Hujan gerimis atau yang disebut dalam bahasa Inggris drizzle memiliki diameter
butir-butir air hasil kondensasi kurang dari 0,5 mm.

2. Hujan Salju (snow)


• Hujan salju atau snow merupakan jenis hujan yang terdiri atas kristal-kristal es
dengan suhu udara berada di bawah titik beku.

3. Hujan Batu Es
• Hujan batu es merupakan curahan batu es yang turun di dalam uap panas dari
awan dengan suhu udara di bawah titik beku.

4. Hujan Deras (rain)


• Hujan deras yaitu curahan air yang turun dari awan dengan suhu udara di atas titik
beku dan diameter butirannya kurang lebih 5 mm.
• Dust devil adalah fenomena gerak siklonik
(gerakan udara yang berputar menuju pusat)
• Berskala kecil, terbentuk pada siang hari yang
panas dan cerah di atas permukaan yang kering. P
• ada permukaan yang kering, sebagian besar
energi dari radiasi matahari akan digunakan untuk
memanaskan permukaan. Udara yang tepat
berada di atas permukaan panas ini akan menjadi
tidak stabil dan kemudian bergerak ke atas.
• Angin yang umumnya dibelokkan oleh benda
penghalang di permukaan akan memasuki area ini
dan memutar udara yang bergerak ke atas tadi.
• Memiliki diameter beberapa meter dan tinggi
yang tidak sampai 100 meter serta hanya
berlangsung dalam waktu singkat
• Dua tipe sumber GRK adalah sumber alamiah dan dari
aktifitas manusia
• Pelenyapan GRK dari atmosfer terjadi melalui:
 H20 dengan hujan
 NO2 dan SO2 dengan tetes hujan (washout)
 CO2 fotosintesa
• GRK menyebabkan suhu permukaan Bumi nyaman
untuk kehidupan
• Dalam batas tertentu, GRK sangat bermanfaat bagi
kehidupan di permukaan bumi
• H2O dalam atmosfer merupakan komponen utama
GRK
• Syarat utama pembentukan awan secara
alamiah adalah pergerakan udara ke atas.
• Tanpa adanya pergerakan udara ke atas, udara
yang banyak mengandung uap air di dekat
permukaan bumi tidak akan mengalami
pendinginan hingga menyebabkan uap air
yang terkandung di dalamnya mengembun
dan membentuk awan

Anda mungkin juga menyukai