PEMBIMBING
Dr ALRASYID, SpS
DISUSUN OLEH
MURNI HAYATI BINTI MOHD HASHIM 11 2011 132
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn T.
• Umur : 65 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Status perkahwinan : Kawin
• Pendidikan : Tamat SMA
• Pekerjaan : Pesara swasta
• Alamat : SV6V Tomr RT 02/21 No 29
• No.CM : 19****
• Tanggal masuk RS : 12 Juni 2013
• Pasien datang ke RS : Bisa berjalan sendiri
• Dibawa oleh keluarga : Ya
ANAMNESIS
Keluhan utama :
• Mulut sebelah kanan mencong sejak 2 jam SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Laki-laki, 61 tahun dibawa ke RS ditemani keluarga
dengan keluhan mulut sebelah kanan mencong
• Mulutnya mulai mencong ketika sedang makan.
Makanan dan minuman yang dimakan tumpah dan
tidak dapat ditelan kesemuanya
• Pasien juga mulai berbicara pelo
• Keluhan tidak menghilang dalam waktu 2 jam dan
pasien dibawa ke RS
Pasien menyangkal :
• melakukan aktivitas berat sebelumnya
• tangan dan tungkai melemas atau kesemutan
• muntah
• pusing
• penglihatan buram atau berbayang
• trauma kepala
• Pasien tidak pernah mengalami keadaan yang sama
sebelumnya
• Riwayat merokok ± 40 tahun yang lalu dan 1-2
bungkus kotak sehari (berhenti sejak 3 tahun)
RIWAT PENYAKIT DAHULU
• DM sejak 11 tahun. Berobat teratur tetapi makanan
tidak dijaga
• Penyakit jantung sejak 7 tahun. Pernah dirawat pada
tahun 2007 atas keluhan sesak dan nyeri dada.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Keluhan yang sama (-)
• Hipertensi (-)
• Stroke (-)
• DM (-)
STATUS PRESENS
• Kesedaran : compos mentis
• GCS : E4 M6 V5 = 15
• TD : 110/70 mmHg
• Nadi : 84 kali/menit
• Pernafasan : 24 kali/menit
• Suhu : 36°C
• Kepala : normocephali, simetris, tiada nyeri tekan dan pulsasi
• Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba membesar
• Paru : suara nafas vesikuler, tiada wheesing, ronki
• Jantung : batas jantung kiri membesar (linea aksilaris kiri pada ICS
5), BJ I-II regular, normal, tiada murmur, gallop
• Abdomen : datar, supel, timpani, BU normal 3-4 kali/menit
STATUS PSIKIKUS
• Cara berpikir : realistik
• Perasaan hati : eutim
• Tingkah laku: wajar
• Ingatan : baik
STATUS NEUROLOGIKUS
Kepala
• Bentuk : normocephali
• Nyeri tekan : tidak ada
• Simetris : simetris
• Pulsasi : tidak ada
Leher
• Sikap : simetris
• Pergerakan : bebas
Tanda rangsang meningen
• Kaku kuduk : negatif
• Laseque : negatif
• Kernig : negatif
• Brudzinski I : negatif
• Brudzinski II : negatif
NERVUS KRANIALIS
Gerakan-gerakan abnormal
• Tremor : Tidak didapatkan
• Miokloni : Tidak didapatkan
• Khorea : Tidak didapatkan
• Athetosis : Tidak didapatkan
Alat vegetatif
• Miksi : Tidak terdapat kelainan
• Defekasi : Tidak terdapat kelainan
Pemeriksaan Tambahan
• Tes Patrick : negatif
• Tes Kontra Patrick : negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 13 Juni 2013
• Hemoglobin : 15 g/dL (12 – 18)
• Leukosit : 10,860/mm3 (5 – 10)
• Hematokrit : 44 % (38 – 47)
• Trombosit : 295,000 mm3 (150 – 450)
• LED : 18 mm/jam (< 20)
• GDS : 101 mg/dL (< 180)
• SGOT : 20 U/L (< 35)
• SGPT : 14 U/L (< 40)
• Natrium : 142 mEq/L (135 – 146)
• Kalium : 3.42 mEq/L ((3.5 – 5)
• Cloride : 106 mEq/L (98 – 107)
Pemeriksaan laboratorium tanggal 14 Juni 2013
• Gula darah sewaktu : 227 mg/dL
• Ureum : 39 mg/dL (10 – 50)
• Kreatinin : 1 mg/dL (0.5 – 1.5)
• Gula darah puasa : 208 mg/dL (70 – 110)
• Gula darah 2 jam PP : 166 mg/dL (70 – 110)
• Cholesterol : 199 mg/dL ( < 200 )
• Triglyceride : 150 mg/dL ( < 150 )
• HDL cholesterol : 38 mg/dL (35 – 55)
• LDL cholesterol : 140 mg/dL ( < 155)
• HbA1c : 10.3 % (4.8 – 5.9)
CT-Scan tanggal 13 Juni 2013
• Tidak tampak ICH, SDH, EDH, SOL, infark di kedua
cerebrum/cerebellum saat ini.
• Tidak tampak kelainan sinus paransalis
X-foto toraks
• Cor : tampak cardiomegali, elongation arcus aortae, LVH
• Pulmones : sesuai gambaran oedema pulmonam type
interstitial
• Siriraj Stroke Score (SSS) = (- 7)
• NIHSS = 2
• BAMFORD CLASSIFICATION = Lacunar Anterior
Circulation Infark (LACI)
RESUME
Pasien laki-laki berumur 65 tahun datang ke RSBY dengan keluhan mulut
kanan mencong, berbicara pelo (disartria) dan sulit menelan makanan dan
minuman (disfagia) sejak 2 jam SMRS. Aktivitas berat sebelum kejadian,
muntah, pusing, tangan dan kaki melemas disangkal pasien. Pasien
mempunyai riwayat merokok selama 40 tahun, 1-2 bungkus rokok sehari,
riwayat DM sejak 11 tahun dan riwayat penyakit jantung sejak 7 tahun yang
lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesedaran CM dan GCS 15. TD
110/70 mmHg, N 84 x/m, RR 24 x/m, S 36°C. Pemeriksaan nervus kranialis
didapatkan paresis N VII sinistra sentral, N X sinistra dan N XII sinistra sentral.
Pemeriksaan laboratorium mendapatkan GDS 227 mg/dL, GDP 208 mg/dL,
GD 2 jam PP 166 mg/DL, HbA1c 10.3 %, triglyceride 150 mg/dL. CT scan
menunjukkan tidak terdapat ICH, SDH, EDH, SOL, infark di kedua
cerebrum/cerebellum saat tersebut dan dari x-foto toraks didapatkan cor
tampak cardiomegali, elongation arcus aortae, LVH dan pulmones sesuai
gambaran oedema pulmonam type interstitial. SSS – 7, NIHSS 2 dan
BAMFORD CLASSIFICATION LACI.
DIAGNOSIS
• D/ klinis mulut mencong di sebelah kanan,
disfagia dan disartria
• D/ topis cortex cerebri, sistem karotis kiri
• D/ etiologi vaskular
• D/ patologi infark
• Diagnosis tambahan diabetes mellitus tipe-2
PEMERIKSAAN ANJURAN
• EKG
• Pemeriksaan Ct-Scan ulang setelah 2 x 24 jam
dirawat
• Konsul dokter penyakit dalam
PENATALAKSANAAN
Non-medika mentosa
• Bed rest
• Test makan/menelan
• Diet DM
• Memeriksa GDS setiap hari
• Fisioterapi
Medika mentosa
• IVDF asering 20 tpm
• Insulin regular (sliding scale)
• Clopidogrel 1x75 mg PO
PROGNOSIS
• Ad vitam : Bonam
• Ad functionam : Bonam
• Ad sanationam : Dubia ad bonam
PROGNOSIS
ANALISA KASUS
DASAR DIAGNOSIS
Sesuai definisi stroke menurut WHO
Dapat dimodifikasi :
• DM
• Merokok
• Penyakit jantung
KLASIFIKASI STROKE
Kriteria Infark PIS PSA
Anamnesa
Istirahat + - -
Aktivitas - + +
Nyeri kepala - + ++
Pemeriksaan fisik
Def. Neurologi + + ±
Penurunan kesadaran - + ±
Kaku kuduk - ± +
Tekanan darah Sedang Variasi Sedang
Pem.tambahan
LP Jernih Berdarah Darah segar
• Tidak ditemukan keluhan penyerta seperti nyeri
kepala, kejang atau muntah pada pasien ini
• Munculnya gejala tidak pada saat beraktivitas
• Tekanan darah pasien tidak meningkat
• Tidak ditemukan kaku kuduk
• Tidak terdapat kelumpuhan atau Parese CN III, IV
atau VI.
• Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran
• SSS : -7
• BAMFORD CLASSIFICATION LACI karena :
tidak ada defisit visual
tidak ada gangguan fungsi luhur
tidak ada gangguan fngsi batang otak
defisit maksimum pada satu cabang arteri kecil
PENATALAKSANAAN
Non medika mentosa :
• Bed rest mengelakkan melakukan aktivitas berat
untuk mencegah stroke berulang
• Tes makan/menelan mengevaluasi sejauh mana
pasien tidak bisa makan dan minum
• Diet DM untuk mengkontrol GD
• Pemeriksaan GDS setiap hari memantau GD
• Fisioterapi memulihkan fungsi
Medika mentosa :
• IVFD asering 20 tpm maintanance.
• Insulin regular (sliding scale) GDS > 200 mg/dl
• Captopril antiplatelet (mencegah dan
mengurangkan risiko stroke berulang)
Prognosis
• ad vitam : bonam karena sepanjang pasien dirawat, tanda-
tanda vital pasien dalam batas normal
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Stroke (WHO) :
• gangguan fungsi neurologis
• fokal atau global
• mendadak dan cepat
• lebih dari 24 jam atau meninggal
• gangguan serebrovascular
PREVALENSI DAN INSIDENSI
USA :
• 500.000 kasus/setahun
• 400.000 s. infark / 100.000 s. perdarahan
• Penyebab kematian ketiga
• Paling sering menyebabkan kelainan/kecacatan
• 2/3 kasus : ≥ 65 tahun
• > pria
• > kulit hitam (African-Americans)
KLASIFIKASI
• Gambaran klinik dan profil waktu
• Gambaran patologis intrakranial
• Lokalisasi lesi pembuluh darah yang terkena
1) Gambaran klinik dan profil waktu :
Berdasarkan gambaran klinik dan profil waktu :
– Improving Stroke (RIND: Reversible Neurological Ischemic
Deficite) : Defisit neurologi sembuh dalam 24 jam - 3 mgg
• ICH hipertensi :
▫ Penyebab utama hipertensi
▫ Rosaknya pembuluh darah kecil ruptur
▫ Sistem autoregulasi tidak dapat berfungsi dengan baik
▫ Arteri penetrans kecil Talamus, putamen, deep
cerebral white matter, pons, serebelum
• ICH non hipertensi :
▫ Kelainan pembuluh darah : aneurisma
▫ Tumor ganas otak : glioblastoma, metastase
▫ Penyalahgunaan obat : kokain
▫ Diskrasia darah : leukimia
▫ Antikoagulan jangka panjang : heparin
▫ Obat trombilitik/vaskulitis : SLE
▫ Ganglia basalis, pons, serebelum, talamus
• PSA/SAH :
▫ Ekstravasasi darah ke dalam ruang subarachnoid (antara
membran archnoid dan piamater)
▫ Dapat berasal dari pembuluh arteria atau vena
▫ 10-15% kasus idiopatik (umumnya : ruptur aneurisma,
pecahnya AVM, terapi antikoagulan).
▫ Aneurisma: biasanya terjadi pada percabangan arteri besar
dari sirkulus Willisi dan percabangannya pecah darah
mengisi ruang subarakhnoid menyebar melalui LCS
atau merembes ke dalam parenkim otak yang letaknya
berdekatan.
Derajat Pendarahan Subarachnoid
LP - - +/- ++++
Angiografi Oklusi/stenosis Oklusi/stenosis Midline shift AVM
CT scan Hipodens setelah Hipodens setelah Hiperdens N/hiperdens
4-7 hari 4-7 hari
Diagnosa banding antara infark, PIS &
PSA
Kriteria Infark PIS PSA
Anamnesa
TIA + - -
Istirahat + - -
Aktivitas - + +
Nyeri kepala - + ++
Pemeriksaan fisik
Def.Neurologi + + ±
Penurunan kes - + ±
Kaku kuduk - ± +
Tekanan darah Sedang Variasi Sedang
Pem.tambahan
LP Jernih Berdarah Darah segar
GEJALA KLINIS
Sistem karotis :
• Angiografi
▫ lokasi : sistem karotis / vertebrobasiler
▫ menentukan ada tidaknya penyempitan, oklusi,
aneurisma pada pembuluh darah
• Pemeriksan USG
▫ menilai pembuluh darah intra dan ekstra kranial
▫ ada tidaknya stenosis arteri karotis