Anda di halaman 1dari 16

ESTETIKA

AISTHETIKOS
(persepsi, tentang keindahan)
&
AISTHANOMAI
(kesadaran=‘aku menyadari sesuatu’)
Aesthetikos
(Persepsi, tentang Keindahan)

Alexander J. Baumgarten
(1714-1762), Pencetus awal istilah “Estetika”
(aesthetics), 1750:
-Ilmu tentang pengetahuan inderawi (sensoris)
Bermula sbg Ilmu tentang keindahan
inderawi (dan teori tentang selera) lalu
berkembang menjadi
‘Filsafat Tentang Keindahan’
Keindahan kultural
(KARYA SENI)
berdasarkan inspirasi keindahan natural
(alam/kehidupan)
Estetika= Cabang Filsafat yang
memperkarakan karya seni & keindahan
Aisthanomai
(Kesadaran)

Martin Heidegger
(Masa Kini)
Seni=Proses Disclosure,
utk mengungkap kesadaran baru dan
pemahaman baru tentang realitas
Plato
(Yunani Klasik)

Seni=Proses ALETHEIA,
Membongkar gua gelap utk
mengungkap hakikat realitas
(kebenaran sejati) dari tempatnya
bersembunyi
- Plato’s Cave Allegory
Aristoteles
(Yunani Klasik)

Seni bukan sekedar peniruan


(mimesis/imitasi/representasi) realitas,
melainkan PENYINGKAPAN realitas
Plato
Jika SENI=Mimesis/Imitasi/Representasi
maka,
SENI=Salinan atas Salinan (copy of copy)
yang menampilkan bukan ‘hakikat
kebenaran’ (the essence of truth) melainkan
‘ilusi kebenaran’
(the illusion of truth)
ESTETIKA
(Masa Kini)

Refleksi kritis & mendalam tentang


MAKNA dan NILAI seni
Seni Masa Kini

Tak lagi harus terkait pada persoalan


“keindahan” semata2, melainkan perkara
MAKNA, NILAI, dan
KEBENARAN EKSISTENSIAL
(The Truth of Being, M.Heidegger)
atau KEBENARAN EKSPERIENSIAL
(Nilai & Makna paling dalam dari
Kenyataan/Realitas)
Seni Kontemporer
(Masa Kini banget)

- Lebih banyak berurusan dengan


“Kebenaran Eksistensial” daripada
dengan “Keindahan”
- Keindahan hanyalah salah satu aspek
yang bisa ada bisa tidak
‘Keindahan’ semata2 bahkan bisa
dianggap sebagai gincu-gincu atau
topeng yang bisa menyembunyikan
atau memalsukan ‘Kebenaran’ dari
kenyataan
Oleh karena ESTETIKA Masa Kini
dimaknai sebagai
‘Refleksi Kritis & Mendalam tentang
Makna & Nilai Seni’
maka Estetika kerap dipandang
sebagai kegiatan FILSAFAT SENI
Mengapa SENI perlu?

SENI = tawaran sudut-pandang yang


unik, aneh, nyeleneh, tak terduga,
‘otherness’ (kelainan, bahkan agak gila)
utk MEMAKNAI & MENGHAYATI
kehidupan dengan seluruh dinamika
kongkretnya
Dalam dunia modern,
SENI dianggap sebagai salah-satu
yang membentuk ‘PETA’ Dasar
Kekuatan Manusia’, selain Agama,
Filsafat, Ilmu-Pengetahuan &
Teknologi (dan Ekonomi)
‘PETA’ Dasar Kekuatan Manusia

KOGNITIF (Nalar)
AFEKTIF (Rasa)
IMAJINATIF (Daya Khayal/Cipta)

- ‘PETA’ tsb terus-menerus berubah melalui


pengalaman dan pengetahuan manusia
Siapakah Manusia?

Makhluk AUTOPOIETIC
(Menciptakan Dunianya sendiri)
Makhluk AUTOTELIC
(Menciptakan Tujuan Hidupnya sendiri)

MANUSIA = HOMO CREATOR

Anda mungkin juga menyukai