Perancangan
Bioreaktor
Nila Wulantika
1807124317
Bioreaktor dapat dioperasikan dalam dua cara yaitu bioreactor homogen (batch, fed batch,
semi batch, continuous dan multistage) dan bioreactor heterogen (sistem imobilisasi sel dan
SSF) .
Istilah fermenter (bioreaktor) digunakan untuk tempat fermentasi. Pada
prinsipnya fermenter harus menjamin pertumbuhan mikroba dan produk
dari mikroba di dalam fermenter. Semua bagian di dalam fermenter pada
kondisi yang sama dan semua nutrien termasuk oksigen harus tersedia
merata pada setiap sel dalam fermenter dan produk limbah seperti; panas,
CO2, dan metabolit harus dapat dikeluarkan (remove).
ktor
yang cocok bagi mikrobia didalamnya untuk :
• menghasilkan biomassa
• menghasilkan enzim
• menghasilkan metabolit dsb.
Fungsi
Fungsi utama bioreaktor adalah
1. Untuk menghasilkan produk oleh mikrobia baik kultur murni
atau campuran, yang dikendalikan menggunakan sistem
komputer dalam mengatur faktor lingkungan dan pertumbuhan
Biorea
serta kebutuhan nutriennya.
2. Sebagai tempat terjadinya proses fermentasi.
3. Memberikan lingkungan yg terkontrol bagi pertumbuhan suatu
m.o untukmenghasilkan suatu produk yang diinginkan.
ktor
4. Memberikan lingkungan terkontrol bagi pertumbuhan
mikroorganisme atau campuran tertentu mikroorganisme untuk
memperoleh produk yang diinginkan.
5. Bioreaktor hendaknya mencegah kontaminasi produksi dr
lingkungan pd kultur sambil mencegah pelepasan kultur ke
lingkungan.
6. Bioreaktor sebaiknya memiliki instrumentasi untuk pemeriksaan
agar terjadi pengawasan proses optimum
Tipe-Tipe
Bioreaktor
a. Tangki Berpengaduk
Tangki berpengaduk ini biasa digunakan untuk reaksi enzimatis,
baik enzim bebas maupun terimobilisasi, untuk sel tersuspensi
atau sel terimobilisasi. Lebih jauh lagi, tangki berpengaduk
diperlukan perawatan lebih intens seperti sterilisasi, dan
sebagainya.
Baffle digunakan di dalam vessel berfungsi untuk mengurangi
terjadinya vortek selama pengadukan. Beberapa jenis impeler
seperti ukuran dan bentuk juga perlu diperhatikan sesuai dengan
kondisi operasi. Pada fermentor dengan bentuk tinggi,
diperlukan beberapa impeler untuk menopang pengadukan.
Tipe-Tipe
Bioreaktor
Umumnya hanya 70-80% volume cairan yang akan mengisi
reaktor. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya buih
dan luapan akibat gelembung gas. Jika selama proses fermentasi
terbentuk buih, maka dapat diinstal alat pemecah buih pada
bagian atas reaktor. Atau juga dapat digunakan senyawa kimia
anti foaming untuk memecah terjadinya buih.
(a) (b)
Gambar 2.5. Skema operasi reaktor unggun fluidisasi (a)
tanpa spray (b) dengan spray
(Pauline, 1995)
Tipe-Tipe
Bioreaktor
f. Trickle Bed
Reaktor ini merupakan pengembangan dari reaktor packed bed. Pada
reaktor ini, cairan diumpankan dari atas menggunakan spray dan
cairan akan melewati bed dan gas dilewatkan dari bawah untuk
menopang proses pertumbuhan bakteri. Reaktor ini umumnya
digunakan untuk pengolahan limbah cair secara aerob.
Tipe-Tipe
Bioreaktor
• Tipe Bioreaktor berdasarkan agen biologis
Bioreactor microbial
Bioreactor enzim
Jenisnya:
1. T-flasks, digunakan pada kultur sel hewan skala kecil,
inkubasi dilakukan secara horizontal untuk memperluas
permukaan transfer oksigen
• Volume kerja : fraksi volume total yang dipakai media, mikroba dan gelembung gas
volume yg tersisa = “head-space
• Umumnya volume kerja : 70-80 % volume bioreaktor, tergantung busa yang terbentuk
• Bila banyak busa yg terbentuk, maka dibutuhkan headspace lebih besar dan volume kerja
yang lebih kecil
Dasar Perancangan Bioreaktor
1. Strategi perancangan bioreaktor
Kinerja bioreaktor ditentukan oleh kinetika reaksi biokimiawi dan fenomena perpindahan
massa. Analisis kedua hal tersebut dilakukan secara terpadu dalam suatu sistem. Misalnya
pencampuran antara beberapa fasa zat dalam bioreaktor. Pada bioreaktor yang mempunyai ciri
alir dan pencampuran yang berbeda, maka diperlukan rancang bangun dan tata cara
penggandaan skala yang berbeda.
Dalam analisis kinerja bioreaktor, maka ada pengaruh ukuran atau skala bioreaktor terhadap
pola pencampuran, pengaliran, perpindahan massa dan panas. Selain itu dianalisis pula
pengaruh laju alir massa yang berbeda dan medan perpindahan yang berinteraksi dengan
kinetika biokatalisis. Untuk menentukan strategi saat mendeskripsi bioreaktor perlu
diperhatikan skala yang digunakan. Pada analisis bioproses dikenal ada 2 macam skala, yaitu
skala waktu nisbi dan skala panjang nisbi.
Dasar Perancangan Bioreaktor
Kunci dalam menganalisis bioreaktor adalah
identifikasi skala waktu dan panjang untuk suatu
fenomena yang dikaji dalam bioreaktor. Bioproses
dimungkinkan dapat dianalisis dalam skala waktu
dan panjang yang lebih kecil atau lebih besar
daripada ciri proses itu sendiri. Pembandingan skala
dapat digunakan secara berulang.
Perpindahan massa antar fasa mempunyai arti penting, terutama dalam sistem aerasi untuk bioreaktor
yang menggunakan sel serobik. Perpindahan oksigen dari fasa gas yang berupa udara ke media tumbuh
yang berupa cairan atau padatan merupakan proses yang terbatas. Oleh karenanya ini penting untuk
diperhitungkan dalam merancang suatu bioreaktor.
Dasar Perancangan Bioreaktor
Perpindahan Oksigen dari gelembung udara ke bagian dalam sel dapat digambarkan:
Dasar Perancangan Bioreaktor
Perpindahan massa antar muka
Pada sistem heterogen yang terdiri atas beberapa fasa padatan dan cair, cair dan gas, dan dua
cairan yang tidak melarut, maka massa harus dipindahkan antara satu fasa dan antarmuka yang
memisahkan dua fasa tersebut. Perpindahan massa dari satu fasa ke fasa yang lain terdiri atas
dua perpindahan antarmuka, yaitu dari fasa pertama menuju antar muka, dan dari antar muka
menuju ke fasa ke dua
Dasar Perancangan Bioreaktor
3. Aliran dalam kolom dan pipa
Pada sistem bioproses yang heterogen, seperti enzim ztzu sel makhluk hidup yang immobil,
operasi dilakukan dalam suatu bioproses yang mempunyai konfigurasi dasar berupa pipa atau
kolom yang berisi butiran padat. Saat menganalisis energi yang diperlukan untuk memindahkan
zat alir memerlukan beberapa prinsip dasar fenomena pengaliran.
4. Agitasi dalam bioreaktor
Umumnya suatu bioreaktor dilengkapi dengan suatu sistem pengadukan (agitasi). Jenis-jenis
agitator ada berbagai macam, dapat berupa impeler atau turbin pisau pipih, pedal, heliks atau
baling-baling (propeler). Skema agitator dapat dilihat pada gambar berikut
Dasar Perancangan Bioreaktor
Tenaga agitasi:
Besarnya tenaga yang diperlukan untuk agitasi tergantung pada jenis agitator dan sifat
reologik media tumbuh dalam bioreaktor. Ada atau tidaknya turbulensi dapat ditetapkan
berdasarkan kaitannya dengan bilangan Reynolds agitasi, yang dapat dituliskan sebagai
berikut:
Rea = da2Np / μ
Keterangan:
da : garis tengah agitator,
N : laju rotasi (rps),
p: densitas zat alir,
μ = viskositas zat alir.
Dasar Perancangan Bioreaktor
Pengaliran dalam suatu bejana adalah laminar bila Re < 10, dan turbulen bila Re >
10.000. Re diantaranya, jenis pengalirannya adalah peralihan, lebih turbulen bila dekat
dengan turbin, dan laminar untuk yang jauh dari turbin. Tenaga agitasi pada bejana tidak
beraerasi dengan zat alir Newton atau non-Newton, akan berbeda dengan tenaga agitasi
pada bejana beraerasi dengan zat alir Newton atau non- Newton. Berikut hubungan
bilangan tenaga dengan bilangan Reynolds untuk berbagai jenis agitator
Kesimpulan
1. Bioreaktor (fermentor) merupakan wadah atau tempat yang mampu menyediakan
sebuah lingkungan biologis demi menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan
mentah menjadi produk yang dikehendaki
2. Fungsi bioreaktor adalah untuk menghasilkan produk oleh mikrobia baik kultur murni
atau campuran, yang dikendalikan menggunakan sistem komputer dalam mengatur
faktor lingkungan dan pertumbuhan serta kebutuhan nutriennya
3. Tipe bioreactor yaitu Tangki Berpengaduk, Bubble Column Reactor, Reaktor Airlift,
Reaktor Packed Bed, Reaktor Unggun Fluidisasi, Trickle Bed. Tipe Bioreaktor
berdasarkan agen biologis : Bioreactor microbial, Bioreactor enzim. Tipe Bioreaktor
berdasarkan kebutuhan proses, Aerobic : terendam dan dipermukaan, Anaerobic. Tipe
Bioreeaktor berdasarkan Metode Aerasi, Kultur diam, Labu kocok Bioreaktor
berpengaduk (STR), Bioreaktor kolom gelembung/bubble column, Air lift, Fluidized-
bed
Terima Kasih