Kolokium
Kolokium
Agung Kurniawan
1730321007
Dosen Pembimbing
- Dr. Amalia Nur Milla, S.P.,M.P
- Neneng Kartika Rini, S.P.,M.P
Latar Belakang
Adanya Gap antara Tingginya Permintaan Selada Keriting Hijau Organik dengan Jumlah Produksi
KERANGKA
Analisis Usahatani
PEMIKIRAN
Penelitian ini merupakan studi kasus yang sengaja (purposive) dilakukan pada Rumahku
Hijau di Desa Cikaret Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi dengan alasan
Metode Yang Digunakan Rumahku Hijau merupakan produsen selada keriting hijau organik di Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan penelitian dilakukan dari bulan Februari hingga Mei 2021.
Biaya Tetap Rp
1 Biaya Semua nilai faktor produksi yang digunakan untuk -
- Biaya Tidak Tetap
menghasilkan suatu produk dalam suatu periode
tertentu dan dinyatakan dalam nilai uang (Soekartawi,
dkk., 2011)
2 Pendapatan/ Semua nilai produk yang dihasilkan dari usahatani - Penerimaan Total Rp
Penerimaan dalam satu periode, satu musim tanam, atau satu - Hasil Produksi Kg
tahun (Soekartawi, dkk., 2011) - Harga Jual Rp/Kg
Proses budidaya mengikuti pola pergiliran tanaman atau rotasi tanaman untuk mengembalikan unsur hara tanah,
mengendalikan hama penyakit, serta untuk memenuhi permintaan.
Penyiapan lahan : membersihkan rumput dan sisa tanaman, proses penggemburan dan pembalikkan tanah, serta
pemberian pupuk dasar (pupuk kandang).
Penanaman dengan menggunakan benih yang sudah disemai dengan menggunakan media soil block yang ditutup
dengan tanah halus. Penanaman dapat digunakan secara monokultur (setiap bedengan terdapat lima baris) dan
tumpeng sari (satu bedengan berjumlah dua, tiga, atau empat baris).
Proses penanaman dengan memasukkan bibit selada pada tanah yang telah dilubangi (kemudian ditutup kembali
dengan tanah dan dilakukan penyiraman hingga tanahnya basah.
Selada keriting hijau organik disiram setiap 2 hari sekali (musim kemarau) dan di musim hujan tidak disiram
(intensitas dan curah hujan sudah mencukupi). Akan tetapi, jika menggunakan naungan disiram setiap 3 hari sekali.
[1 kali penyiraman membutuhkan 12.000 liter air atau sama dengan 1.200 gembor].
Tahap pemeliharaan dan perawatan : pembersihan gulma, pemupukan susulan serta pengendalian hama dan OPT.
pencabutan gulma pada umur tanaman 2 minggu dan dilakukan sebanyak satu kali smapai waktu panen.
Pemupukan susulan diberikan dua kali (umur tanaman 2 minggu dan 3 minggu) dengan menggunakan pupuk cair dari urine kelinci (2 gembor
campuran air urine kelinci dengan air).
Pengendalian hama dan penyakit dengan tindakan preventif (tidak menanam tanaman selada keriting hijau organik pada bedengan yang ditanami
selada keriting hijau organic sebelumnya), mengkombinasikan selada keriting hijau organik dengan tanaman lain yang berbeda hama dan
penyakitnya pada setiap bedengan serta dengan menanam selada keriting hijau organik pada waktu yang tepat.
Proses pemanenan : serentak pada umur selada keriting hijau organik 30-35 HST.
Hasil panen selada keriting hiaju organik di Rumahku Hijau rata-rata sebanyak 12.000 kg/ha sesuai permintaan konsumen.
Kriteria selada keriting hijau organik yang sudah dipanen yaitu saat daun sudah mengkrop sempurna, daun pertama sudah menguning, panjang
daun sudah mencapai kira-kira 20cm, dan daun sudah menutupi seluruh bedeng.
Cara panen selada keriting hijau organik, yaitu dengan memotong bagian pangkal batang dengan pisau, lalu membuang daun tua (3-4 daun).
Kemudian selada keriting hijau organik dimasukkan ke dalam kontainer dan disusun rapi agar tidak rusak.
Tanaman selada keriting hijau organik perlu dilakukan pencucian karena panen dilakukan dengan cara mencabut bersama akarnya agar tidak layu
sampai ditangan konsumen. Setelah dipanen, dicuci bersih, ditimbang kemudian dirempes. Setelah itu dipack sesuai satuan jual. Setelah selesai
panen, seluruh hasil panen diangkut ke Jakarta untuk didistribusikan ke konsumen yang telah memesan (PO).
Perlakuan pasca panen yang dilakukan berupa pembersihan, sortasi, grading dan pengemasan.
Proses pembersihan : bagian tanaman yang tidak penting, kotoran dan sayuran lain yang ikut terbawa saat panen disingkirkan.
Sortasi, yaitu dengan memilah selada keriting hijau organik sesuai dengan ukuran permintaan yang diinginkan konsumen dan agar produk yang
dipasarkan memiliki kualitas yang baik.
Grading dilakukan untuk menggolongkan selada sesuai dengan kelasnya. Rumahku Hijau menyusun standar mutu
sayuran untuk mempertegas grade A dan B sebagai control mutunya (QC). Berikut ini adalah standar mutu atau
grade yang telah ditetapkan oleh Rumahku Hijau, yaitu warna daun tidak kuning, tidak bercak coklat, tidak dicuci,
tidak berakar, tidak etiolasi, daun sedikit berlubang dan batang tidak busuk.
Grade A Grade B
Pengemasan selada keriting hijau organik dilakukan pada selada keriting hijau organik dikemas menggunakan
plastik bening dengan ukuran 20 x 35 cm dengan berat per kemasan selada keriting hijau organik sebesar 250 gram
per pack. Setelah selada keriting hijau organik dimasukkan ke dalam plastik kemasan dan timbang, selanjutnya
kemasan ditutup menggunakan impulse sealer.
Hasil Analisis Usaha Tani
Komponen Biaya Usahatani Selada Keriting Hijau Organik per 1 ha di
Rumahku Hijau
Uraian Satuan Jumlah Harga Total
Biaya Tetap :
Bibit Pack 125 104.000 13.000.000
Pupuk Kandang Kg 30.000 500 15.000.000
Pupuk Cair Liter 2.000 1.250 2.500.000
Plastik Kemasan Buah 5.000 500 2.500.000
Upah Tenaga Kerja HOK 216 95.000 20.520.000
Total Biaya Tetap 53.250.000
Biaya Tidak Tetap :
Penyusutan alat :
Cangkul Buah 10 90.000 900.000
Garpu Buah 5 90.000 450.000
Tebasan Buah 10 60.000 600.000
Pisau Buah 10 15.000 150.000
Gembor Buah 5 90.000 450.000
Timbangan Buah 1 250.000 250.000
Sprayer Buah 2 420.000 840.000
Alat Cetak Soil Block Buah 1 250.000 250.000
Keranjang Buah 10 90.000 900.000
Lori Buah 2 300.000 600.000
Impulse Sealer Buah 2 200.000 400.000
Pompa Air dan Selang Buah 2 3.200.000 6.400.000
Naungan Bedeng 1.000 30.000 30.000.000
Sewa Lahan Tahun 1 6.000.000 6.000.000
Simpulan yang didapat dari penelitian mengenai analisis usahatani selada keriting hijau organik pada Rumahku Hijau,
yaitu : biaya usahatani sebesar Rp. 106.390.000,00 dan penerimaan usahatani selada keriting hijau organik di
Rumahku Hijau selama 1 musim adalah Rp. 463.500.000,00/ha. Hasil analisis BEP berada pada keadaan tidak
Simpulan untung dan tidak rugi, yaitu pada titik penjualan sebesar 1.480 kg dengan nilai rupiahnya sebesar Rp. 59.186.396,00.
Sedangkan analisis R/C, usahatani selada keriting hijau organik di Rumahku Hijau sudah sangat menguntungkan
karena nilai R/C atas biaya tetap sebesar 8,7 dan R/C atas biaya total sebesar 4,4 yang diperoleh bernilai di atas 1,
artinya bahwa usahatani selada keriting hijau organik layak diusahakan dan menguntungkan.
1. Rumahku Hijau sebaiknya meningkatkan skala usaha selada keriting hijau organik karena
memberikan keuntungan yang cukup besar serta memiliki permintaan yang sangat tinggi.
Saran 2. Rumahku Hijau melakukan analisis efisiensi teknis serta efisiensi ekonomi terkait dengan keputusan
jangka panjang untuk meningkatkan skala usahanya. Dengan demikian, diharapkan informasi-
informasi tersebut dapat melengkapi dan semakin bermanfaat bagi Rumahku Hijau dalam
menentukan keputusan peningkatan skala usaha selada keriting hijau organik.
Jazaakumullahu Khairan Katsiraa ^_^