Anda di halaman 1dari 8

KARYA IMLIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL SAYURAN HIDROPONIK


PADA USAHA JAYA ANGGARA FARM BANDAR LAMPUNG
1
Dina Afrida Herisonti, 2 Fitriani, 3 Analianasari
1
Mahasiswa Program Studi Agribisnis, 2 Dosen Program Studi Agribisnis, Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno-
Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung
Telp (0721) 703995
Email: dina.ahs98@gmail.com

Abstrak
Jaya Anggara Farm merupakan usaha tani yang bergerak di bidang produksi dan penjualan
sayuran hidroponik. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah menguraikan proses produksi usaha
tani sayuran hidroponik, menganalisis kebutuhan investasi, dan menganalisis kelayakan
finansial usaha tani sayuran hidroponik di Jaya Anggara Farm. Metode analisis data yang
digunakan adalah metode kuantitatif, menggunakan kriteria kelayakan usaha meliputi Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost (Net B/C), Break Event
Point (BEP), dan analisis sensitivitas. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukkan bahwa Jaya
Anggara Farm layak diusahakan sampai umur ekonomis greenhouse selama 7 tahun.

Kata Kunci: kelayakan finansial, Sayuran hidroponik

PENDAHULUAN baru dapat memenuhi permintaan


Budidaya sayuran dengan sistem sebesar 63,34% dari seluruh permintaan,
hidroponik memiliki beberapa ketidakmampuan pelaku usaha dalam
keunggulan dibandingkan dengan sistem memenuhi permintaan yang ada.
konvensional, yakni lebih ramah Keunggulan sistem hidroponik
lingkungan, hasil produksi lebih sehat, adalah dapat dibudidayakan di lahan
higienis, dan bebas dari pestisida. Data yang sempit, karena media penanaman
permintaan sayuran hidroponik merk menggunakan nutrisi yang dibutuhkan
“Sahabat” Jaya Anggara Fam dapat tanaman, yang dialirkan melalui pipa
dilihat pada Tabel 2. paralon. Konsekuensinya usaha sayuran
Tabel 2. Data permintaan sayuran hidroponik hidroponik membutuhkan biaya
merk “sahabat” milik usaha tani JAF Juli –
Oktober 2018 produksi yang tinggi. Biaya operasional
Jumlah Hasil serta biaya investasi seperti penyediaan
Produksi/ Produksi/ Selisih
NO Bulan Presentase
Permintaan
(pack)
Penjualan
(pack)
(pack)
sarana, tenaga kerja, serta proses
1 Juli 1.400 957 443 68,36 distribusi membutuhkan biaya yang
2 Agustus 1.400 965 435 68,93
3 September 1.400 804 596 57,43
4 Oktober 1.400 821 579 58,64
tidak sedikit (Rindyani, 2011). Penting
Total 5.600 3547 2.053 253,36
bagi seorang pelaku usaha untuk
Rata-rata 1.400 886,75 513,25 63,34
Sumber: Jaya Anggara Farm, 2018 mempertimbangkan biaya yang
Keterangan: Berat 1 pack sayuran dikeluarkan untuk pelaksanaan usaha,
hidroponik= 200gr
demi terciptanya keberlangsungan usaha
Jumlah permintaan sayuran
yang menghasilkan keuntungan (Sutarni,
hidroponik merk “Sahabat” rata-rata
Fitriani, & Unteawati, 2016). Oleh
per-bulan sebanyak 1.400 pack. JAF
karena itu perlu dilakukan analisis
KARYA IMLIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 2

kelayakan finansial dari struktur biaya, berhubungan dengan topik penyusunan


dan penerimaan yang diperoleh. tugas akhir ini.
Penilaian tingkat keuntungan jangka Metode Analisis Data
pendek maupun jangka panjang, Data yang diperoleh dianalisis
efisiensi dan kelayakan usaha untuk secara deskriptif dan kuantitatif. Data
terus dijalankan di masa datang perlu tersebut dikelola berdasarkan asumsi,
dilakukan. Berdasarkan latar belakang antara lain menetapkan kebutuhan biaya
tersebut, kajian kelayakan usaha tani investasi berdasarkan nilai yang berlaku
sayuran hidroponik JAF menjadi pada tahun 2015. Penetapan tahun
bahasan pada tugas akhir ini. proyeksi dalam analisis kelayakan
Tujuan finansial selama 7 tahun berdasarkan
Tujuan penulisan tugas akhir ini umur ekonomis greenhouse yang
adalah: (1) menguraikan proses produksi dimiliki. Jumlah produksi dan harga jual
usaha tani sayuran hidroponik JAF (2) diasumsikan sama setiap tahunnya
mengalisis kebutuhan investasi pada berdasarkan rata-rata penjualan per-
usaha tani sayuran hidroponik JAF. (3) tahun pada tahun 2015. Data akan
menganalisis kelayakan finansial usaha ditabulasi, dianalisis secara matematis,
tani sayuran hidroponik di JAF. dan dianalisis secara statistik sesuai
Metode Pengumpulan Data dengan tujuan laporan (Sutarni et al.,
Metode pengumpulan data laporan 2016). Tujuan laporan akan dijawab
tugas akhir ini adalah pengamatan menggunakan rumus matematis sebagai
langsung dan secara aktif mengikuti berikut:
semua kegiatan di Usaha Tani Sayuran a) Net Present Value (NPV)
Hidroponik JAF, catatan yang dibuat Net Present Value merupakan
berdasarkan kegiatan yang telah selisih antara nilai sekarang dari
dilakukan, dan studi literatur. Jenis data penerimaan dengan nilai sekarang dari
yang digunakan adalah data primer dan pengeluaran pada tingkat diskonto
sata sekunder. Data primer merupakan tertentu (Herwibowo & Budiana, 2014).
data yang bersumber dari sumber asli Rumus yang digunakan sebagai berikut:
yakni dengan melakukan diskusi kepada NPV = ∑
( )
pembimbing lapang Jaya Anggara Farm
Keterangan:
sedangkan data sekunder merupakan
Bt : Manfaat yang diperoleh pada th t
data sejarah singkat perusahaan, struktur Ct : Biaya yang dikeluarkan pada th t
organisasi, dan data-data lain yang i : Discount rate
NPV > 0 : Layak
KARYA IMLIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 3

NPV = 0 : Sulit dilakukan (hanya d) Break Event Point (BEP)


cukup menutupi biaya
Break event point digunakan untuk
modal)
NPV < 0 : Tidak Layak menganalisis suatu usaha memproduksi

b) Internal Rate of Return (IRR) suatu barang untuk memperoleh

Internal Rate of Return (IRR) penerimaan, sehingga didapatkan nilai

adalah metode yang digunakan untuk titik impas atau kembali modal (Ibrahim,

menghitung tingkat bunga yang dapat 2009). Rumus yang digunakan:

menyamakan antara present value dari BEP = Tp-1 + ∑ ∑

semua aliran kas masuk dengan aliran


Keterangan:
kas keluar dari suatu investasi usaha
BEP = Break Event Point
(Umar, 2005). Rumus yang digunakan Tp-1 = Tahun sebelum terdapat BEP
TCi = Jumlah total cost yang telah di
sebagai berikut:
diskon faktor
IRR = it ( − )
Biep-1= Jumlah benefit yang telah di
diskon faktor sebelum BEP
Keterangan: Bp = Jumlah benefit pada BEP berada
i1 : tingkat discount rate yang e) Analisis Sensitivitas
menghasilkan NPV1 positif
i2 Analisis sensitivitas merupakan
: tingkat discount rate yang
menghasilkan NPV2 negatif kegiatan menganalisa kembali untuk
NPV1 : Nilai NPV yang bernilai positif
NPV2 : Nilai NPV yang bernilai Negatif mengetahui sejauh mana dapat diadakan
IRR > discount rate = layak penyesuaian terhadap perubahan harga
IRR < discount rate = tidak layak
pengadaan barang, maupun harga jual
c) Net Benefit Cost (Net B/C) barang yang berkaitan dengan kelayakan
Net Benefit Cost (B/C) adalah suatu usaha.
perbandingan net benefit yang telah di HASIL DAN PEMBAHASAN
diskon positif dengan net benefit yang Proses Produksi Sayuran Hidroponik
telah didiskon negatif, diukur dalam
Proses produksi merupakan tahapan
satuan persen (Ibrahim, 2009). Rumus
kegiatan yang dilakukan untuk
yang digunakan sebagai berikut:
menghasilkan hasil produksi sayuran

Net B/C =
( ) hidroponik yang baik, dengan perlakuan
∑ ( ) yang sesuai dengan prinsip kerja
Keterangan: hidroponik maka akan menghasilkan
Bt: Manfaat yang diperoleh pada tahun t hasil panen yang maksimal (Herwibowo
Ct: Biaya yang dikeluarkan pada tahun t
I : Suku Bunga & Budiana, 2014). Kegiatan produksi
t : Tahun 0,1,2 dst sayuran hidroponik yang diterapkan JAF
melalui beberapa tahap diantaranya,
KARYA IMLIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 4

persemaian yakni menanam benih operasional setiap kali produksi,


kedalam rockwoll, pindah tanam bibit total keseluruhan biaya yakni:
usia 3 hari ke meja pre-nursarry, pindah TC = TFC + TVC
= Rp71.209.000 + Rp39.815.000
tanam bibit usia 10 hari yang
= Rp 111.024.000
dimasukkan kedalam netpot kemudian
Perhitungan di atas menjelaskan bahwa
diletakkan di meja nursarry, selanjutnya
keseluruhan biaya investasi pada awal
bibit yang berusia 14 hari dapat
usaha berjalan yakni senilai
dipindahkan ke meja produksi,
Rp111.024.000,-
kemudian melalui tahap pemeliharaan
b) Net Cashflow Usaha Tani Sayuran
diantaranya memastikan aliran nutrisi Hidroponik
lancar, dan membersihkan sayur yang Net cashflow usaha tani sayuran
terkena kutu dengan cara membasuhkan hidroponik terdiri dari arus kas masuk
dengan air bersih. Umur panen sayuran (inflow) dan arus kas keluar (outflow).
adalah 23-30 hari. Sayuran yang dipanen Arus kas masuk diperoleh dari jumlah
melalui tahap pasca panen yakni unit penjualan sayuran hidroponik
mengemas kedalam plastik dan di dikalikan dengan harga jual per unitnya.
rekatkan menggunakan mesin sealer Harga jual yang di tetapkan yakni Rp
dengan masing-masing berat 200gr/pck. 8000/pack. Penjualan JAF tidak hanya
Analisis Biaya Investasi di lingkup supermarket di area Bandar
Analisis biaya investasi dilakukan Lampung saja, tetapi juga ke beberapa
untuk mengetahui berapa total biaya kafe di Bandar Lampung yang
keseluruhan pada awal usaha JAF akan menyajikan hidangan berupa sayuran
berjalan. Analisis biaya investasi melalui organik. JAF mampu mengirimkan 35
tahapan perhitungan sebagai berikut: pack sayuran ke supermarket, dan rata-
a) Biaya Investasi dan Variabel rata 8 kg sayuran curah ke kafe yang
Biaya investasi tahun pertama tidak melalui tahapan pasca panen.
untuk usaha budidaya sayuran Sayuran yang dijual ke supermarket
hidroponik dengan luas 0,5 ha memiliki nilai jual yang tinggi yakni Rp
adalah sebesar Rp 71.209.000. 8000/200gr sedangkan pada kafe dijual
Biaya investasi berikutnya dengan harga rata-rata Rp 25.000/kg.
merupakan pengadaan ulang bagi Selisih yang cukup mempengaruhi
peralatan produksi yang digunakan penerimaan yakni berbeda senilai Rp
pada akhir umur ekonomisnya. 3.000 setiap 200 gramnya, selanjutnya
Biaya variabel merupakan untuk keperluan analisis finansial, maka
pengeluaran rutin kegiatan jumlah produksi yang dijual ke
KARYA IMLIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 5

supermarket per-tahun diasumsikan factor sebesar 9,95 %/tahun. Nilai


sebanyak 12.360 pack, didapat dari discount factor tersebut berdasarkan
perhitungan rata-rata permintaan setiap tingkat suku bunga bank BNI pada
bulan yang dapat dipenuhi sebanyak pinjaman Kredit Ritel pada tahun 2018.
1.000 pack sayuran hidroponik. Jumlah Nilai NPV dengan discount factor
tersebut merupakan pemenuhan 9,95%/tahun mendapatkan keuntungan
permintaan perusahaan sebesar 63,34% sebesar Rp 177.077.246 selama umur
saja, artinya masih dapat diperbanyak proyek 7 tahun menurut nilai sekarang
lagi ketersediaan produknya untuk bernilai positif. Hal ini berarti nilai NPV
mendapatkan keuntungan yang lebih lebih besar dari nol, yang artinya usaha
banyak, hal tersebut dapat dicapai tani sayuran hidroponik JAF layak untuk
dengan menambahkan greenhouse baru diusahakan. Nilai NPV yang bernilai
untuk memperbanyak kapasitas negatif, dapat digunakan untuk
produksi. Tahun ke-0 net cashflow yang mengetahui sampai batas mana suku
dihasilkan bernilai negatif yakni senilai bunga yang dapat dipenuhi oleh
Rp-71.209.000, karena pada tahun perusahaan hingga batas kerugian paling
tersebut masih diadakan pembangunan. kecil. Berdasarkan metode coba-coba
Total kas masuk hingga tahun ke-7 (trial and error) diskon faktor pada
yakni sebesar Rp 692.160.000 dan kas NPV negatif sebesar 74% dengan
keluar sebesar Rp 411.036.000, sehingga keuntungan sebesar Rp -559.951 yang
menghasilkan net cashflow sebesar Rp bernilai negatif. Artinya 74% merupakan
281.124.000, didapat dari selisih kas batas maksimum suku bunga bank yang
masuk dikurangi dengan kas keluar. dapat dipenuhi perusahaan agar tidak
Analisis Kelayakan Finansial mengalami kerugian.
Analisis kelayakan usaha dilakukan b. Internal Rate of Ratio (IRR)
selama 7 tahun berdaskan umur Nilai IRR didapat menggunakan
ekonomis bangunan greenhouse, dapat tingkat suku bunga yang berlaku pada
dilihat dari kriteria Net Present Value perusahaan dan tingkat suku bunga
(NPV), Internal Rate of Ratio (IRR), dan kedua yang diperoleh dengan cara coba-
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan coba (trial and error). Jika nilai IRR
Break Event Point (BEP) ditentukan lebih besar dari tingkat suku bunga
dengan perhitungan sebagai berikut. maka investasi layak untuk
a. Net Present Value (NPV) dikembangkan. IRR diperoleh melalui
Analisis kelayakan usahatani Jaya perhitungan dengan rumus berikut ini:
Anggara Farm menggunakan discount IRR = it + (i −i )
KARYA IMLIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 6

=9,95%+
. .
. .
( .
(74%
)
−9,95%) senilai Rp 0,3. Keuntungan yang lebih
= 9,95% + (0,9968)(64,05%) kecil dikarenakan selisih antara
= 9,95% + 63,85%
penerimaan dengan total cashflow yang
= 73,80%

Perhitungan tersebut memperoleh tidak terlalu besar.

nilai IRR sebesar 73,80% yang berarti e) Break Event Point (BEP)

lebih besar dari tingkat suku bunga yaitu Break Event Point diperoleh

sebesar 9,95%, artinya usaha tani dengan menentukan tahun sebelum

mampu mengembalikan semua modal terdapat BEP dikurang 1, kemudian

yang dikeluarkan sebesar tingkat suku dijumlah dengan selisih total biaya dan

bunga yang berlaku, maka usaha tani total benefit sebelum BEP yang telah

sayuran hidronik merk “Sahabat” layak didiskon faktorkan, dibagi dengan

untuk dibudidayakan. jumlah benefit pada BEP berada.

c. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) BEP= Tp-1 + ∑ ∑

Net Benefit Cost Ratio merupakan = 4-1 +


( . . . . )
. .
perbandingan antara PV (present value) = 3 + 0,87
= 3,87
positif dengan PV negatif. PV positif
diperoleh dari selisih total cash inflow Titik BEP diperoleh saat
dengan total cash outflow yang bernilai penerimaan yang didapat sama dengan
positif (+), sedangkan PV negatif negatif nilai keseluruhan total biaya operasi dan
diperoleh dari selisih total pendapatan pemeliharaan serta biaya modal lainnya.
kotor dengan total biaya pada tahun nol Perhitungan tersebut memperoleh nilai
usaha berdiri. sebesar 3,87 yang artinya jangka waktu
dalam pengembalian total biaya selama
Net B/C =∑

. . 3 tahun, 10 bulan, 13 hari usaha Jaya
=
. .
Anggara Farm berjalan, yakni pada
= 3,49
tahun 2017.
Perhitungan tersebut memeperoleh
f. Analisis Sensitivitas
nilai Net B/C sebesar 3,49 yang berarti
Analisis sensitivitas dalam
usaha tani sayuran hidroponik layak
penelitian ini dilakukan untuk melihat
untuk diusahakan karena saat usaha
sejauh mana kepekaan usaha sayuran
terebut mengeluarkan biaya Rp 1 akan
hidroponik JAF terhadap perubahaan-
memperoleh keuntungan sebesar Rp
perubahan yang terjadi secara finansial.
2,49. Berbeda dengan penelitian dari
Analisis sensitivitas dalam laporan ini
(Rindyani, 2011), Net B/C yang
dilakukan dengan menggunakan asumsi
dihasilkan lebih kecil yaitu sebesar 1,3
kenaikan cash outflow sebesar 20%
artinya keuntungan setiap Rp 1 yakni
KARYA IMLIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 7

akibat kenaikan produksi. Adanya inflasi usia 23-30 hari sayuran dapat
dan penurunan cash inflow 20% per dipanen.
tahun, dengan pertimbangan akibat 2. Total kebutuhan investasi pada tahap
penurunan produktivitas sehingga awal pelaksanaan usaha sayuran
perusahaan mengalami penurunan hidroponik Jaya Anggara Farm
penjualan yang akan berpengaruh pada senilai Rp 111.024.000 yang terdiri
penerimaan perusahaan. Hasil analisis dari biaya tetap Rp 71.209.000 dan
sensitivitas pada Usaha Sayuran biaya variabel senilai Rp 39.815.000.
Hidroponik JAF terhadap kenaikan cash 3. Usaha tani Jaya Anggara Farm layak
outflow sebesar 20% dan penurunan untuk diusahakan sampai di tahun ke-
cash inflow sebesar 20% dinyatakan 7 berdasarkan nilai NPV sebesar Rp
masih dapat diteruskan karena masih 177.077.246 bernilai positif.Nilai
layak (feasible). Hal tersebut IRR sebesar 73,80%. Net B/C
berdasarkan nilai NPV yang bernilai sebesar 3,49. Titik PBP yakni selama
positif senilai Rp 19.619.599, yang 1 tahun, 3 bulan, 3 hari, dan titik
berarti bahwa dengan tingkat suku BEP yakni selama 3 tahun, 10 bulan,
bunga pengembalian sebesar 9,95% 13 hari, dan dari hasil analisis
usaha ini akan memberikan keuntungan sensitivitas usaha tersebut masih
Rp 19.619.599 selama umur proyek 7 dinyatakan layak untuk dijalankan.
tahun menurut nilai sekarang. Nilai IRR REFERENSI
yang lebih besar dari tingkat suku bunga
Herwibowo, K., & Budiana. (2014).
yang berlaku yakni 27,25%,dan nilai Net Hidroponik Portable. Yogyakarta:
Penebar Swadaya Grup.
B/C yang lebih besar dari satu sebesar
1,23 yang berarti bahwa saat Ibrahim, Y. (2009). Studi Kelayakan
Bisnis. Jakarta: Penebar Swadaya
mengeluarkan biaya Rp 1 akan didapat Grup.
keuntungan Rp 23.
Rindyani, R. (2011). Analisis Kelayakan
KESIMPULAN DAN SARAN Finansial Budidaya Melon
Hidroponik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan Sutarni, Fitriani, & Unteawati, B.
(2016). Analisis Rugi Laba Jangka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pendek Usaha Agribisnis
1. Tahapan produksi sayuran Perikanan Air Tawar Kolam
Khusus Ikan Patin Di Kabupaten
hidroponik Jaya Anggara Farm Lampung Tengah, (September),
meliputi persemaian, pre-nursarry, 315–326.
nursarry, pindah tanam meja Umar, H. (2005). Studi Kelayakan
produksi, pemeliharaan, dan pada Bisnis. Jakarta: Pt. Gramedia
Pustaka.
KARYA IMLIAH MAHASISWA [AGRIBISNIS] 8

Anda mungkin juga menyukai