NPM : 2020610349
KELAS : MANAJEMEN 7A
(STIEPAN)
2023
A. PENDAHULUAN
Pertanian yang kini semakin berkembang dimasyarakat menjadi salah satu penunjang
kehidupan untuk masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan maupun pedesaan. Ditinjau
dari aspek ekonominya, masyarakat memiliki potensi ekonomi yang tinggi akan perkebunan
sayur-sayuran. Dengan berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, menuntut masyarakat
untuk lebih bijak lagi dalam mengelola sistem pertanian yang ada di daerahnya.
Berkembangnya teknologi pertanian saat ini, membangun kreativitas masyarakat untuk
menemukan solusi bagi para petani untuk mengembangkan sistem pertanian yang baik dan
mudah kemudian diterapkan kepada masyarakat, seperti sistem pertanian hidroponik.
1. Aspek Hukum
1.1 Badan Hukum
Kelengkapan dan keabsahan dokumen dalam aspek hukum sangat diperlukan karena dasar
hukum yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan untuk menghindari permasalahan
dikemudian hari. Aspek hukum dalam hal ini menggunakan persekutuan komanditer
(Commanditaire Vennootschap untuk selanjutnya disebut CV).
Menurut Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Persekutuan Komanditer, Persekutuan
Firma, Dan Persekutuan Perdata, CV adalah persekutuan yang didirikan oleh satu atau lebih
sekutu komanditer dengan satu atau lebih sekutu komplementer, untuk menjalankan usaha
secara terus menerus. Pengaturan CV dalam KUHD hanya terdapat dalam tiga pasal yaitu
pasal 19, 20, dan 21 KUHD. Letak aturan persekutuan komanditer ditengah-tengah pasal-
pasal yang mengatur persekutuan firma itu sudah sepatutnya, karena persekutuan komanditer
itu juga persekutuan firma dengan bentuk khusus. Kekususannya itu terletak pada adanya
sekutu komanditer, yang pada persekutuan firma tidak ada.
Usaha sayuran hydroponik memiliki izin usaha dari dinas perindustrian dan
perdagangan dan sudah terdaftar sebagi pelaku usaha penjualan sayur mayur. sesuai dengan
UU no. 3/1982 tentang wajib daftar perusahaan, Perusahaan adalah segala macam bentuk
badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan,
bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh
keuntungan atau laba.
1.3 NPWP
Sebagai unit bisnis, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha kami ke
Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib
pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
1.4 Izin Domisili Dan IMB
Karena unit usaha sayur hydroponik ini akan didirikan diatas sebidang tanah demi
kelancaran usaha maka selaku pengusaha juga melakukan perizinan untuk pengeringan tanah.
Artinya bahwa kami melakukan pengalihan fungsi lahan yang semula lahan kosong menjadi
bangunan untuk tempat usaha. Selain itu juga kami melakukan perizinan kepada pemerintah
daerah setempat untuk izin domisili, karena nantinya usaha ini berlangsung beberapa
karyawan kami akan ada yang tinggal dan menetap ditempat tersebut.
2. Survey Pasar
Citra yang selama ini melekat pada produk hidroponik adalah mutunya yang sangat
baik. Itulah sebabnya produk hidroponik ini tidak pernah dipasarkan dipasar tradisional
yang tidak mementingkan mutu. Produk hidroponik biasanya dipasarkan dipasar swalayan,
hotel dan rumah makan. Di kota-kota besar telah banyak berdiri pasar swalayan yang
menjual aneka macam sayuran dan buah buahan. Pasar swalayan tersebut membutuhkan
beraneka ragam sayuran dalam jumlah yang besar. Bahkan dipasar swalayan tersebut
sering ditemukan jenis sayuran yang tidak ditemukan dipasar tradisional. Bagaimana
prospek pasar sayuran hidroponik, harus diakui bahwa daya serap pasar sayuran
hidroponik adalah kota besar dengan pasar swalayan sebagai ujung tombaknya.
Pimpinan
Manager
Manager Manager Manager
Pemasara
Keuangan SDM Produksi
n
B. KESIMPULAN
Dari proposal usaha sayuran hidroponik di atas dengan modal Rp. 78.300.000 dengan
tingkat keuntungan sebesar Rp. 9.270.000 maka modal dapat kembali di bulan ke 9 dengan
asumsi usaha tersebut tidak mengalami penurunan produksi dan penurunan penjualan. Maka
dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk di jalankan.