Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

DENGAN MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK ECO


FARMING
Jamaluddin Al Afgani
Widyaiswara Ahli Madya Kementerian Pertanian
Bidang Pertanian Organik

Disampaikan Dalam Acara Seminar : Strategi Peningkatan Produksi Pertani


Palu, 06 Juni 2021
Pengungkit Produktivitas
 Inovasi teknologi dan Sarpras
 Peraturan Perundangan dan Local Wisdom
 SDM

Teknologi  Varietas
 Pemupukan berimbang
Pengungkit
 Alsintan
Produktivitas
 Pengendalian OPT
 Panen/Pasca panen
Konsep Pemupukan Berimbang
Definisi: adalah pemberian sejumlah pupuk yang sesuai dengan kebutuhan
tanaman dan kesuburan tanah agar terjadi keseimbangan hara di dalam tanah
sehingga tercapai kondisi favorable untuk pertumbuhan tanaman.

Tujuan: untuk meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian,


meningkatkan efisiensi pemupukan, meningkatkan kesuburan dan
kelestarian tanah, serta menghindari pencemaran lingkungan dan
keracunan tanaman.

Pembatas: Produksi tanaman dibatasi oleh ketersediaan


hara dalam tanah yang paling minimum, sehingga kondisi
demikian harus segera diperbaiki.
 Pemupukan ditujukan hanya untuk menambahkan unsur hara yang
ketersediaanya di dalam tanah kurang saja sedangkan bagi hara yang
ketersediaanya sudah cukup tidak perlu ditambahkan.

 Pemupukan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara makro,


yang meliputi: Nitrogen (N), Posfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca),
Magnesium (Mg), dan Sulfur (S); serta unsur hara mikro, seperti: Besi
(Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn), dan lain-lain.

 Agar keseimbangan hara di dalam tanah optimal, maka sebelum


pemberian pupuk anorganik, tanahnya perlu dibenahi terlebih dahulu
dengan penggunaan pembenah tanah (kapur, zeolite, dan lain-lain),
pupuk organic (kompos, pupuk kandang, dan lain-lain), dan pupuk
hayati (decomposer, penambat N, pelarut P, dan lain-lain).
 Kebutuhan unsur hara makro dan mikro dapat di penuhi melalui
penggunaan pupuk, baik berupa pupuk tunggal maupun
majemuk. Misalnya unsur N dapat diperoleh dari pupuk urea
dan ZA, unsur P dari SP-36 dan batuan fosfat, unsur K dari KCl,
dan S dari ZA. Sedangkan perpaduan lengkap unsur N, P, dan K
dapat diperoleh dari pupuk majemuk NPK.

 Bila tidak melakukan pemupukan dengan benar maka manfaat


pemupukan tersebut terhadap pertumbuhan dan produktifitas
tanaman tidak optimal 5T
ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI 2020-2021
2020 2021
Ke te rangan
E-RDKK ALOKASI % E-RDKK ALOKASI %
Pagu Indikatif (Rp.Trilyun) 69,224 29,764 42,99 67,128 25,276 37,65

Jumlah Petani 13.948.878 16.619.713

Total Luas Tanam (ha) 27.176.263,24 32.489.786,32

Pupuk Urea (Ton) 5.929.880 4.025.467 67,88 5.411.259 4.166.669 77

Pupuk Sp36 (Ton) 2.845.557 600.000 21,09 1.165.112 640.812 55

Pupuk Za (Ton) 2.367.068 850.000 35,91 1.960.360 784.144 40

Pupuk NPK (Ton) 7.185.710 2.688.000 37,41 8.224.131 2.662.000 32,37

NPK Formula Khusus (Ton) 17.000 17.000

Pupuk Organik (Ton) 7.837.205 720.000 9,19 6.521.690 770.850 11,82

Pupuk Organik Cair (Liter) 1.500.000

TOTAL 26.165.419 8.900.467 34,02 23.282.551 9.041.475 45,28

*Berdasarkan data eRDKK 2021 : jumlah petani : 16,6 juta petani, kebutuhan pupuk :23,2 juta ton senilai Rp67,12 Trilyun sehingga kekurangan
anggaran subsidi sebesar Rp41,905 Trilyun
5 TEPAT PEMUPUKAN

01
Jenis
04 Formula

02 Dosis
05 Cara

03 Waktu
Hasil uji Laboratorium Kandungan Mikroba
Pupuk Organik Eco Farming adalah 5,4 x 109
CFU/gr atau setara dengan
150 M/1 tube
Penggunaan Pada Tanaman Pangan PAJALE
NO Jenis pupuk Waktu Pemupukan
HBT HST
-5 – (-1) 7-15 27-30 42-45 57-60
1 ECO FARMING 6 1 1-2 1 1
2 UREA 25% 50% 25% -
3 SP36 - 100% - - -
4 KCL - 25 75 - -
6 NPK - 50% 50% - -
Jika Menggunakan Pupuk Eco Farming, maka penggunaan Pupuk Kimia dikurangi
antara 25%-75% sesuai dengan tingkat kesuburan tanah. (dapat diukur dengan
menggunakan lampu pijar)
Penggunaan Pada Tanaman Hortikultura Jangka Pendek
(Umur Panen 30 Hari)

1.Ikuti Petunjuk Penggunaan yang ada dalam Brosur


2.Penggunaan Pupuk Kimia maksimal hanya 1 x yaitu
7 HSS dengan dosis 50%
3.Penyemprotan EF efektif jika dilakukan setiap 4 Hari
Sekali atau Kembalikan pada kebiasaan petani
dalam menyemprot pupuk organik cair
Penggunaan Pada Tanaman Hortikultura Jangka
Menengah (Cabe, Kol, Kentang, dll)

1.Ikuti Petunjuk Penggunaan yang ada dalam Brosur


2.Penyemprotan EF efektif jika dilakukan setiap 7 Hari
Sekali atau Kembalikan pada kebiasaan petani
dalam menyemprot pupuk organik cair.
Penggunaan Pada Tanaman Perkebunan

1.Ikuti Petunjuk Penggunaan yang ada dalam Brosur


2.Untuk Tanaman Belum Menghasilkan (TBM),
lakukan penyemprotan minimal setiap 15 hari
hingga berusia 4 bulan. Selanjutnya 1x setiap bulan.
3.Untuk Tanaman Menghasilkan (TM), lakukan
pemupukan dengan menggunakan Bio Pori dan
penyemprotanuntuk daun yang masih terjangkau.
Kelapa Sawit
Produksi Sawit dipengaruhi oleh Bibit, Lahan, Pupuk
1. Pemupukan : Dosis sedikit tapi rutin dilakukan
2. Jenis Pupuk : Pupuk Tunggal atau Majemuk NPK dan Pupuk
Organik
3. Dosis : Sesuaikan dengan Kondisi Lahan
4. Pembenah tanah : Dolomit
5. Pupuk Tunggal : TSP, Urea, KCL
6. Pupuk Majemuk : NPK : 3-4 x / tahun dengan dosis 500
mg/pohon
7. Pupuk Organik : Eco Farming
Piringan harus bersih
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai