Anda di halaman 1dari 51

Audit

Lingkungan
PT. Barito Pacific Timber Tbk.
PT. Binajaya Rodakarya

Kelompok 5
Shifa Mardiani 181424027
Salma Nabila P. 181424028
Utary N.R.F. 181424029
Wan Azzahra 181424030
Yuni Kustiar 181424031
Yurikke J.P.P.S 181424032
Pendahuluan
Pelaksanaan Audit Kegiatan Tujuan
Lapangan Menghasilkan
15 dan 25 Penerimaan kayu
September 2000 lewat sungai, temuan audit yang
produksi kayu lapis, dapat digunakan
penggergajian, oleh manajemen
produksi lem, lapangan, dan
Sebagai bagian dari
proses ISO 140001
Ruang Lingkup
Log pond

Pabrik kayu lapis

Penggergajian
Digabi menjadi 8 bagian
Areal produksi audit
particleboard

Pabrik lem

Kegiatan pendukung
Proses Audit

Kunjungan ke Wawancara dengan Penyelesaian daftar Tinjauan dokumen


lapangan staff isian audit
ISO 140001
PT. Barito Pacific Timber Tbk.
PT. Binajaya Rodakarya

20 Maret 2000 Poin Persoalan


Memperoleh akreditasi Kontrol debu tidak layak,
ISO 140001 TSS terlalu tinggi,
pemulihan limbah kayu,
Audit bukti pengawasan emisi
Internal dan eksternal cerobong asap
TEMU
AN
AUDIT
1. Penggunaan saat ini
A. Penerimaan B. Perusahaan
dan penyimpanan Kayu Lapis
log-log D. Particleboard
C. Pemrosesan
dan Penggergajian

E. Pabrik Lem

Bengkel kecil, gedung pusat


F. Aktivitas Lain pengolahan air limbah, generator
diesel, dan tambahan ketel
A. Penerimaan dan penyimpanan log-
log
• Sumber kayu : dari berbagai daerah
dan 10% nya berasal dari PT. Aya Tongkang Pengangkut Kayu
Yayang Indonesia
Log kayu

• Transportasi : tongkang dan rakit


(pengangkutan ke PT. Barito Pasific
Timber Tbk), truk dan derek (untuk
pengangkutan darat)

• Penanganan :

Kayu sampai di sungai 


dibongkar untuk digunakan langsung

Kayu sampai di sungai  Ditimbun


di halaman penyimpanan kayu
gelondongan
B. Perusahaan Kayu Lapis
Mengambil log dengan Diproses di mesin
Menggergaji kayu Lembaran kayu
derek dari sungai kayu lapis putar

dikeringka Dilem dan ditekan dibentu dipisahkan dikeringka


n k n

diamplas dipotong dikemas distribusi Kayu Lapis

Limbah Particleboard dan


kayu bahan bakal ketel
C. Penggergajian dan Pemrosesan
Kayu
Konstruksi Pintu
• Sistem : dikontrakan, artinya kayu
milik perusahaan namun dikerjakan
oleh orang lain (bukan karyawan
perusahaan

• Proses : kayu digergaji dan dibentuk


menjadi desain – desain konstruksi

• Limbah kayu : dapat digunakan


untuk pembuatan particleboard
D. Particleboard
Limbah kayu dari Hasil partikel
Dipotong / dilebur Dibentuk
proses yang lain kayu yang
dengan
diperlukan
perekat /
pemadat
dikemas dipotong Dilapisi particleboard
melanin

distribusi
E. Pabrik Lem
Above-Ground Storage Tank
• Sistem : beroperasi di bawah PT. Binajaya

• Produksi : lem digunakan di industri ini dan sebagian


diekspor

• Bahan : amonia, formalin, asam format, metanol, fenol, resin,


dan urea

• Penyimpanan bahan : di tangki penyimpanan atas tanah


(AST), urea disimpan dalam karung-karung di gudang

• Transportasi : menggunakan truk tanker ke lokasi industri


yang memerlukan, atau dikapalkan melalui tanker sepanjang
sungai untuk keperluan ekspor
F. Aktivitas Lain
Gedung pusat
Bengkel kecil pengolahan air Generator Diesel Tambahan Ketel
limbah

Mengolah semua air Memberikan cadangan Memproduksi uap yang


Setiap bagian produksi
limbah dari semua proses daya diperlukan untuk
memiliki bengkel kecil
industry. Pengolahannya kompresi selama
meliputi sedimentasi, pembuatan kayu lapis dan
filtrasi, biologi, dan particleboard
kimiawi
2. Limbah Padat
A. Limbah Biasa dan Olahan

Limbah
Padat
B. Limbah Kayu
A. Limbah Biasa dan Olahan
A. Limbah Biasa dan Olahan
Limbah Lain

• Limbah lem  dihancurkan dan digunakan kembali • Limbah particleboard  bahan bakar ketel
(menghemat biaya sekitar 130 juta/bulan)
• Limbah logam dari bengkel  digunakan kembali atau
• Kemasan bahan kimia  dikembalikan ke supplier untuk di ditimbun dan dijual
daur ulang
• Limbah minyak  disimpan dalam drum lalu dikembalikan ke
• Limbah klinis  dibawa ke rumah sakit Kalimantan untuk supplier untuk dibuang atau dijual ke pembeli untuk berbagai
dibuang keperluan seperti sebagai pelumas chainsaw

• Limbah kardus dan plastic  digunakan kembali

• Limbah dapur  digunakan di peternakan babi

• Limbah kaca  dijual ke perusahaan local

• Limbah sisa  dibakar


B. Limbah Kayu
1. Kayu buangan proses penggergajian

2. Kayu gelondongan yang membusuk


sebelum dipakai
Limbah
3. Kayu rusak karena kulit kayu
Kayu dibiarkan melekat

4. Produk akhir kayu yang ditumpuk


dalam waktu lama
B. Limbah Kayu
Dampak Lingkungan:

• Limbah kayu dibuang ke tanah rawa untuk mereklamasi tanah  tumbuhan tidak tumbuh sehingga rawa menjadi tidak
bagus pemandangannya (merusak alam)

• Lahan tempat pembakaran limbah tidak beregenerasi  adanya polusi udara

• Sejumlah besar kayu ditelantarkan  menumpuk di lapangan

• SARAN DARI SCKPP  MEREKRUT SPESIALIS DALAM BIDANG PEMULIHAN KAYU


Air
Berdekatan dengan beberapa Temuan Audit
anak sungai
• Tidak menemukan kontaminasi air
• Timur : sungai Barito. Di permukaan yang berhubungan dengan
sebelah pebrik
• Utara : sungai Andjir • Adanya kontaminasi hordokarbon
Soebardjo sungai Barito di sekitar log pond dan
• Timurlaut : Handil Sungai areal penggergajian
Barito (anak sungai kecil dari • Detergen bekas mandi dan mencuci staf
sungai Barito) pabrik
• Sampah
Air Limbah
Air limbah bekas Air limbah sanitasi Drainase air badai
pengolahan (storm-water)

pabrik kayu lapis, pabrik lem,


areal produksi particleboard

Bengkel dan air limbah yang Sumber-sumber


digunakan mencuci lain
laboratorium
kendaraan
Pengolahan air limbah

Pengolahan : biologis, Air limbah pemrosesan dari


kimiawi dan fisik dari air berbagai lokasi dimanfaatkan oleh
limbah sejumlah pabrik sesuai keperluan.

Air limbah diuji, baik


Sedimen dari proses pengendapan di
sebelum dan sesudah
WTP digunakan sebagai pupuk oleh
pengolahan.
staf di lapangan dan di areal
perkebunan kecil di samping WTP
Air limbah di Saluran Air
Permukaan

Air limbah pabrik lem → disalurkanmelalui pipa, langsung menuju WTP untuk diolah

Air limbah proses lain → disimpan di bak-bak penampungan sebelum diproses di WTP,
dan dipindah ke bak-bak penampungan melalui pengering permukaan

Sampel diambil dari berbagai lokasi pabrik saat air pasang dan surut.
Air limbah di Saluran Air
Permukaan
Parameter uji air limbah

• Amoniak,
• Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD),
• Kebutuhan Oksigen Kimia (COD),
• Minyak,
• pH,
• Fenol, dan
• Total Padatan Tersuspensi (TSS).
Parameter-parameter
limbah cair yang
melebihi Baku Mutu
Limbah Cair Nasional
(Lampitan A) atau
Tingkat Provinsi seperti
diukur di saluran air
permukaan, Mei 2000.
Air limbah Air Badai (Storm-
sanitasi water)
• Air dikumpulkan lewat jaringan saluran
Dibuang melalui septic tank-septic tank air permukaan yang langsung dibuang ke
yang melepaskan kotoran ke tanah sungai Barito atau dikeringkan ke tanah
sekitar. sekitar

• Sejumlah saluran diperkirakan


mengandung kotoran dan pada beberapa
tempat terdapat lapisan minyak di
permukaan.
Air limbah
Workshop
Air limbah mengering di Air limbah dibuang
pemisah minyak-air ke sungai Barito

Minyak dipisahkan dan


disimpan di drum

Hasil pengujian :
• limbah bebas dari
kontaminasi minyak
• tidak menunjukkan bekas variabel-
variabel lain yang diuji
Tangki Penyimpanan Bawah Tanah
(Under Soil Tank)
Tidak didapati tangki-tangki penyimpanan
bawah tanah di lokasi ini
Tangki Penyimpanan Atas
6.
Tanah

Caustic Soda 45% Formalin 37% Methanol 99% Phenol Liquid 97% Resin
Carbon Steel Stainless Carbon Stainless
Fibre Glass
Steel Steel Steel
Audit!
Tidak terjadi kebocoran, tupahan
dll
7.
Fasilitas Workshop

Bengkel bengkel ini bertanggung jawab dalam pemeliharaan


mesin mesin yang digunakan dalam setiap proses produksi
8.
Persoalan Lain

Kebocoran Ketel Penyimpanan


Lem Drum Minyak
Penyimpanan Kualitas Udara
Bahan Kimia
Kesimpulan
Staf PT. Barito Pacific Timber Tbk. dan PT. Binajaya
Rodakarya menunjukkan minat produktif dalam
manajemen lingkungan dari berbagai fasilitas produksi
yang merupakan subyek dari audit ini, dan telah sukses
dicapai dalam beberapa bidang. Hal ini ditandai dengan
diterimanya akreditasi ISO 14001, standar Sistem
Manajemen Linfkungan (EMS) internasional.
Audit ini juga mengidentifikasi sejumlah persoalan
lingkungan lain dan persoalan fasilitas-fasilitas perusahaan
yang memerlukan perbaikan, juga sejumlah persoalan tata
rumah tangga.
Rekomendasi 1
Implementasi dari Rekomendasi-rekomendasi
Audit
Proses peninjauan kini tengah dilaksanakan melalui
sistem audit internal dan eksternal, juga dibuat
rekomendasi-rekomendasi perbaikan dalam manajemen
lingkungan.
Rekomendasi 2 Limbah
Kayu
Hal ini harus menggabungkan tinjauan menyeluruh
dari rata-rata pemerolehan kayu berdasarkan semua
proses dari saat kedatangan kayu sampai pada
pengolahan akhir, dan juga keefektifan mesin
pengolahan yang digunakan.
Hasil-hasil tinjauan ini bisa dipakai untuk
mengidentifikasikan areal-areal yang mempunyai
buangan terbesar dan bisa dipakai untuk mningkatkan
rata-rata pemerolehan.
Rekomendasi
3
Polusi Log Pond Program untuk menanggulangi polusi di log pond yaitu
dengan melewatkan air melalui pemisah minyak/air di
lokasi. Tetapi sistem yang diprogramkan beroperasi pada
bulan Agustus 2000, saat ini baru selesai 50%. Persoalan
ini harus ditanggapi sebagai sesuatu yang bersifat
mendesak karena BVQI menyoroti polusi di log pond
sehingga dilaksanakan audit eksternal EMS lanjutan pada
bulan Februari 2021.
Rekomendasi
4
Fenol

Pengujian kualitas air di sungai Barito telah


mengindikasikan bahwa konsentrasi fenol di dekat pabrik
lem meningkat. Ini memberikan kesan bahwa telah terjadi
kontaminasi sungai dari pabrik lem. Meskipun tingkat fenol
masih dalam batas yang diperbolehkan, namun langkah-
langkah untuk menemukan dan menghentikan sumber
kontaminasi harus dilaksanakan.
Rekomendasi 5
Pengujian Kualitas Air di Saluran Air
Pengujian kualitas air di saluran air permukaan
dekat areal-areal pemrosesan menunjukkan
tingkat polutan yang meninggi. Persoalan ini
memerlukan perhatin segera untuk
mengembalikan tingkatan tersebut ke batas-batas
yang diperbolehkan. Sebagai alternatif, air
limbah dari parit-parit penampungan ini harus
menjadi bagian dari sistem drainase yang
tertutup dan dialihkan ke pusat pengolahan
limbah cair di lapangan untuk perlakuan.
Rekomendasi 6
Pemeliharaan Saluran Air
Permukaan
Saluran air permukaan di lokasi pabrik diketahui
memiliki kotoran dan lapisan berminyak di
beberapa tempat. Saluran-saluran ini langsung
berhubungan dengan sungai Barito dan mudah
kebanjiran. Dimana saluran ini ditutup, penutup
betonnya harus diperbaiki, dan langkah-langkah
lanjutan harus diambil untuk menjamin bahwa
saluran-saluran ini tidak tercemar. Jika terdapat
polusi di saluran-saluran ini, air limbah harus
dipindah dan diolah di pusat pengolahan air
limbah.
Rekomendasi
7
Rencana Penanggulangan Tumpahan untuk Tangki-Tangki
Rencana penanggulangan tumpahan harus
diformulasikan untuk tangki-tangki penyimpanan atas tanah
dan didistribusikan kepada staf yang terlibat dalam
menangani isi-isi tangki. Peralatan ini, seperti bahan-bahan
pengisap dan alat penampung tumpahan, harus dibeli dan
disediakan di semua lokasi dimana ada potensi terjadinya
tumpahan.
Rekomendasi
8 Penyimpanan di Fasilitas
Workshop
Penyimpanan besi tua dan suku cadang di
bengkel harus diperbaiki untuk
menjamin bahwa barang-barang tersebut tidak
diletakkan langsung di atas tanah
terbuka.
Rekomendasi
9
Kebocoran pada Ketel Lem
Kebocoran di ketel-ketel lem harus diperbaiki
secepat mungkin, baik dipandang dari segi kualitas
udara lingkungan dan dari segi kesehatan dan
keselamatan kerja.
Rekomendasi
10
Rencana Penanggulangan Tumpahan untuk Bahan Kimia Kering
Rencana penanggulangan tumpahan harus
diformulasikan untuk areal-areal penyimpanan bahan
kimia kering dan harus didistribusikan kepada anggota staf
yang bersangkutan.
Rekomendasi
11
Penyimpanan
Drum
Lokasi penyimpanan semua drum yang berisi hidrokarbon dan
bahan kimia harus ditinjau dan langkah-langkah untuk menjamin
bahwa lokasi-lokasi penyimpanan tidak menimbulkan resiko
bahaya lingkungan harus segera dilaksanakan.
Rekomendasi
12
Debu
Debu dipandang sebagai masalah di lapangan,
baik selama audit ini dan selama audit BVQI.
Direkomendasikan agar pengawasan debu
dilaksanakan dengan mengimplementasikan
prosedur-prosedur pengurangan emisi debu di udara
Rekomendasi 13
Pengawasan Kualitas
Udara
Pengawasan kualitas udara harus dilaksanakan dan
hasilnya ditindaklanjuti seperti
yang ditentukan, dengan mengurangi jumlah bahan kimia
yang dilepaskan ke atmosfer, terutama formalin.
Rekomendasi
14 Bau dan
Vibrasi
Persiapan yang mantap dengan dua organisasi yang dianggap potensial
sebagai pengawas bau dan vibrasi harus dibuat agar pengawasan bisa
dilaksanakan sesegera mungkin.
Rekomendasi 15
Program Pengawasan Cerobong Asap
Program pengawasan cerobong
harus meliputi pengambilan sampel dari
(inter alia) generator, alat pembakaran,
dan ketel.
Rekomendasi
16 Kebakaran di Areal
Pembuangan
Kebakaran yang saat ini membakar areal
pembuangan kulit kayu dan limbah kayu harus
dipadamkan, dan harus disediakan peralatan dan
pelatihan untuk menjamin tidak lagi terjadi kebakaran di
masa mendatang.
Rekomendasi 17
Laporan
Foto
Laporan disertai foto yang dibuat setelah
tinjauan lingkungan awal memberi staf
lapangan contoh-contoh jelas dari pelaksanaan
manajemen yang tidak baik dan instruksi-instruksi
untuk memperbaiki keadaan ini.
Rekomendasi
18 Penggunaan Keahlian
EMS
Mengikuti kesuksesan akreditasi ISO 14001,
pertimbangan untuk menggunakan pengalaman dan
keahlian anggota staf harus diberikan di tempat
Barito Pacific Group yang lain.
Terima
Kasih
Sumber :

2001. Audit Lingkungan Kegiatan PT. Barito Pacific Timber


Tbk. dan PT. Binajaya Rodakarya. Banjarmasin : European
Commission – Indonesia Forest Programme

Anda mungkin juga menyukai