Imaging
in Dentistry
Departemen Radiologi Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia
Kemampuan yang diharapkan :
• Mengetahui berbagai jenis perangkat
diagnostik modern di bidang kedokteran
gigi.
• Mengenali hasil pemeriksaan berbagai
jenis perangkat diagnostik modern
• Mengetahui indikasi berbagai perangkat
diagnostik modern
• Mengetahui keuntungan dan kerugian
(hasil pemeriksaan & radiasi )
Konvensional Digital
• CBCT :
X-Ray 2-D area detector
3-D X-Ray Beam + circular colimation
Cone Beam
Crossectional, Frontal & Sagital Image
High Resolution
MIP View
(Maximum Intensity Projection)
3-DVR™ (3-D Volume Rendering Software)
3-DVR™ (3-D Volume Rendering Software)
Radiation Dose
• CT delivers a relatively large dose of ionizing radiation
• Because the number and thickness of slices influence
the total dose to the patient,in CT exam should be limited
to the arch where the implants are anticipated.
• Single Periapical 10Sv
• Panoramic 26Sv
• Full mouth survey 150Sv
• CT mandible 761Sv
• CT maxila 104Sv
• Per slice tomography 1-30Sv
i-CAT 20 second scan: 68 uSv
Exposure is in “Pulsed” mode, actual exposure time
is about 3.5 seconds for a 20 second scan
i-CAT 10 second scan: 34 uSv
Medical CT 1200-3300 uSv
MRI
(Magnetic Resonance Imaging)
• MRI use Non Ionizing Radiation from
Radiofrequency (RF) band of the
electromagnetic spectrum
• Patient is palced inside a large magnet,
wich induces a relatively strong external
magnetic field
• The theory of MRI is based on the
magnetic properties of an atom
• For imaging soft tissue
MRI di bidang Kedokteran gigi sering digunakan
untuk evaluasi TMJ
Ultrasonography (USG)
• First choise imaging
modality for soft tissue
investigation for face &
neck, particularly of
salivary glands
• Also for detecting solid and
cystic soft tissue masses
• Non invasive investigation
that uses very high
frequency (7.5-20Mhz)
pulsed ultrasound beam
Transducer • Ultrasound travels through
the body
• Some of it is`reflacted back
by tissue interfaces to
produce echoes
• Picked up by the same
transducer
• Converted into an electrical
signal
• Into a real time black,white
and grey visual echo
picture, displayed on
computer screen
Radioisotope Imaging
(Scintigraphy)
• Relies upon altering the patient by making the
tissues radioactive and the patient becoming the
source of ionizing radiation.
• Injecting certain radioactive compound into patient
that have an affinity for particular tissues – target
tissue
• Radioactive compound concentrated in target
tissue and their radiation emissions are then
detected and imaged using Gamma Camera
Several radiosoptopes are use in
conventional nuclear medicine, depending
on the organ or tissue under investigation
• Tumor staging
• Salivary gland function
• Evaluation of bone grafts
• Condylar hyperplasia
• Thyroid
• Brain scan
Further development of radioisotop imaging
1895: WC Roentgen
M – P Curie
Radioisotop
Radiodiagnostik/ Imaging
Diagnostik
Radioterapi/ Radiation
Oncology
Kedokteran Nuklir/ Nuclear
Medicine
RADIOTERAPI
Definisi:
Pengobatan penyakit kanker
dengan radiasi pengion
RADIASI EKSTERNA
bila terdapat jarak antara sumber
radiasi dengan obyek
BRAKHITERAPI
sumber radiasi dipasang pada
jaringan kanker
External Radiation
PERENCANAAN TARGET DAN DOSIS
RADIASI
RADIOTERAPI
• Sumber Radiasi Eksterna:
radioisotop:60 Co; 137 Cs
sinar dibangkitkan: foton;
sinar X; elektron; neutron; proton;
p-meson
• Sumber Brakhiterapi:
226Ra; 60Co; 137Cs; 192Ir;
125I; 133I; 99Sr;
• Radiasi eksterna:
Meliputi tumor • Brakhiterapi:
primer dan jaringan
sehat sekitarnya. Terbatas hanya
Mencakup kelenjar pada tumor
getah bening primer.
regional.
Dosis harus
Dosis dapat
dibatasi. maksimal.
RADIOTERAPI
• Radiasi eksterna: • Kombinasi
leher rahim; radiasi:
payudara;
(eksterna + br.t)
nasofaring &
kepala- leher; paru; leher rahim;
kulit; limfoma payudara;
(kgb); prostat; prostat; lidah
Fasilitas Radioterapi
Poliklinik rawat jalan dan Inap
Simulator
Mould room [kamar cetak]
Fisika [treatment planning system=TPS]
Radiasi eksterna [linear accelerator;
kobalt]
Brakhiterapi [gammamed; microselectron]
TERAPI KOMBINASI
RADIOTERAPI
• kombinasi radioterapi dengan pembedahan:
prabedah, pascabedah, intraoperatif,
pra & pasca
• kombinasi radioterapi dengan khemoterapi:
ajuvan, neoajuvan
TERAPI KOMBINASI RADIOTERAPI
• Prabedah: untuk mengecilkan jaringan
tumor sehingga memudahkan operasi;
menghindari metastasis‘iatrogenic’;
pada K.SPN; K. lidah;
• Pascabedah: ‘membersihkan’ daerah
operasi dan atau kgb regional untuk
cegah kambuh lokal; pada K.payudara,
K. leher rahim; K. rektum; K. kulit.
• Kombinasi pra dan pasca (sandwhich)
• Intrabedah: pada K. dengan lokasi sulit:
Pankreas
KOMBINASI RADIASI – BEDAH:
beberapa indikasi
• Prabedah: tumor besar;
• Pascabedah: tepi sayatan operasi masih
mengandung sel tumor ganas; kgb
regional yang mengandung metastasis
• Intrabedah: tumor yang anatomis ‘sulit’
KOMBINASI RADIOTERAPI
dengan KHEMOTERAPI
Sebagai radiosensitizer
• Meningkatkan kepekaan sel tumor
• Mencegah metastasis jauh
Adjuvant Therapy
• Adalah pengobatan yang diberikan
sebagai tambahan pengobatan setelah
operasi. Tujuannya untuk mengurangi
resiko kanker untuk kambuh.
• Adjuvant theraphy antara lain : Terapi
Radiasi, Chemotherapy
Adjuvant Therapy
• TERAPI RADIASI. Terapi ini
menggunakan X-ray berenergy tinggi atau
partikel lain untuk membunuh sel kanker.
Terapi ini diberikan secara regular
perminggu. Tujuannya adalah : mematikan
sel kanker yang mungkin masih ada /
tertinggal disekitar area tumor yang sudah
dioperasi, mengecilkan ukuran tumor
sebelum kemudian dioperasi, agar
memudahkan pada saat pengangkatan.
Neoadjuvant Therapy
• Chemotherapy, bisa diberikan sebagai
neoadjuvant therapy ( diberikan sebelum
diadakan operasi, tujuannya adalah untuk
mengecilkan tumor yang besar,
mengeringkan luka kanker akibat kanker
yang sudah pecah ), atau adjuvant therapy
(diberikan setelah operasi, untuk
mengurangi kekambuhan ).
KOMBINASI RADIASI EKSTERNA DAN
BRAKHITERAPI
• Radiasi Eksterna: mencakup tumor primer
dan kgb regional, tetapi ada limitasi dosis
karena terikut sertanya jaringan vital yang
mempunyai toleransi radiasi rendah.
Misalnya kel. parotis pada radiasi KNF;
Brakhiterapi: dapat diberikan dosis
maksimal pada target tetapi minimal pada
jaringan sehat sekitarnya.
• Kombinasi akan memberikan hasil optimal
PERSIAPAN PRARADIASI
• Umum:
keadaan umum: Hb; leukosit; trombosit
psikologik: daya tahan moril untuk
pengobatan jangka panjang
• Lokal:
kepala – leher: konsultasi gigi – mulut;
kebersihan mulut; kemungk. Infeksi
jamur; hindarkan xerostomia, ORN.
RADIOTERAPI:
EFEK SAMPING AKUT DAN LANJUT
• ES umum: pada umumnya akut dan
berhubungan dengan KU; lelah, lesu, nafsu
makan menurun.
• ES lokal berlangsung akut dan kronis
akut: pada umumnya dapat diatasi dengan th/
simptomatik. Stomatitis, hiperpigmentasi kulit, diare
ringan, pneumonitis radiasi,
kronis: timbul bbrp bulan setelah radiasi.
Terjadinya jaringan fibrotik, xerostomia,
perdarahan per anum.
PENYAKIT KANKER DI
INDONESIA
• DepKes RI: Per tahun dijumpai kasus
kanker baru 100/100.000 populasi
• Angka tersebut meningkat: - populasi
penduduk ; D/ tools makin canggih;
polutan >; penyuluhan tentang peny. ini.
• Di negara maju 55% kasus kanker
memerlukan radiasi, negara berkembang
70 – 80% (kuratif dan paliatif)