Anda di halaman 1dari 12

Investasi, Belanja

Pemerintah &Luar-
Negeri (Impor-Ekspor)
Investasi
• Permintaan akan investasi merupakan fungsi dari tingkat
bunga.
• Apabila investasi dilambangkan dengan huruf I dan tingkat
bunga dilambangkan dengan huruf i, maka secara umum fungsi
permintaan akan investasi dapat dituliskan sbb:

I=f[i] Io= investasi otonom


I=Io-pi i= tingkat bunga
p= proporsi I terhadap i
Contoh

• Jika permintaan investasi ditunjukan oleh I=250-500i, berapa


besarnya investasi pada saat tingkat bunga bank yang berlaku
setinggi 12%. Berapa pula investasi bila tingkat bunga 30%

I=250-500i Jika i=30%=0,30


i=12%=0,12 I=250-500[0,3]
I=250-500 [0,12] =250-150=100
=250-60=190
Belanja Pemerintah

• Fungsi belanja pemerintah menunjukkan hubungan antara jumlah belanja pemerintah


dengan kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah.
• Belanja pemerintah meliputi: belanja konsumsi dan belanja investasi pada semua
tingkatan.
• Secara matematis belanja pemerintah dapat ditulis menjadi
G=f(Y, kebijakan)
Dimana:
G= jumlah belanja pemerintah
Y= pendapatan riil dalam perekonomian
Kebijakan= keputusan yang dibuat pemerintah dan disetujui oleh legislatif.
Fungsi Ekspor
• Fungsi ekspor menunjukkan hubungan antara jumlah belanja
ekspor oleh pengekspor dengan tingkat pendapatan riil atau
PDB luar negeri dan tingkat pertukaran mata uang dalam
perekonomian pada suatu periode waktu tertentu.
• Bentuk persamaan fungsi ekspor adalah
X=X0-x1R
Dimana:
X= belanja ekspor
R= tingkat pertukaran mata uang
X0= faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi belanja ekspor
X1= koefisien yang sesuai dengan tingkat pertukaran mata uang
Contoh
Fungsi belanja ekspor dari suatu perekonomian terbuka adalah
X= 50-50R, di mana X adalah nilai ekspor dalam milyar rupiah
dan R adalah nilai tukar $ terhadap rupiah.
a. Jika nilai tukar diasumsika $1 dibanding Rp 5 berapakah
nilai ekspor?
b. Jika nilai tukar rupiah diasumsikan menguat menjadi $3
dibanding Rp5 berapakah nilai ekspor?
Jawab:
c. Jika nilai tukar $/Rp= 1/5 maka nilai ekspor adalah X= 50-
50(1/5)= 40.
d. Jika nilai tukar $/Rp=3/5, maka nilai ekspor adalah X= 50-
50 (3/5)= 20.
Fungsi Impor

• Impor suatu negara merupakan fungsi dari


pendapatan nasionalnya, dan cenderung
berkorelasi positif.
• Semakin besar pendapatan nasional suatu negara,
semakin besar pula kebutuhan atau keinginannya
untuk membeli barang-barang dari luar negeri
sehinga impornya semakin besar.
M=Mo+mY Mo= impor otonom
Y=pendapatan nasional
m= marginal propensity to
import= ΔM / ΔY
Contoh
• Berapa nilai impornya jika pendapatan nasional sebesar 600,
marginal propensity to importnya 0,05, impor otonomnya 25?
Mo=25
m=0,05
M=Mo+mY
M=25+0,05Y
Pada tingkat Y=600
M=25+0,05 [600]
=25+30
=55
Pendapatan Nasional

Kesamaan pendapatan nasional menurut


pendekatan pengeluaran adalah:

Y=C+I+G[X-M]
Contoh 1
Jika diketahui konsumsi otonom masyarakat suatu negara sebesar 500, MPC=0,8,
investasi yang dilakukan oleh sektor badan usaha sebesar 300 dan pengeluaran
pemerintahnya sebesar 250. sedangkan nilai ekspor dan impor masing-masing 225 dan
175.
Co= 500
c= MPC=0,8
C=Co+cYd= 500+0,8Yd=500+0,8Y
Sebab Yd=Y-T+R=Y-0+0=Y
Y=C+I+G+[X-M]
Y=500+0,8Y+300+250+[225-175]
Y-0,8Y=1100
0,2Y=1100
Y=5500
Contoh 2
Dalam suatu perekonomian negara tertutup, diketahui fungsi
belanja konsumsi, belanja investasi, belanja pemerintah dan
pajak adalah sbb:
C= 150+0,60Yd I= 100+0,2Y
G=200 T= 50
a) Hitunglah tingkat keseimbangan pendapatan keseluruhan
dalam perekonomian ini!
b) Berapa besar belanja konsumsi?
c) Berapa nilai investasi?
Jawab
a) Syarat keseimbangan pendapatan keseluruhan adalah:
Y=AE atau Y=C+I+G
b) Belanja konsumsi:
Y= (210+0,6Yd)+(150+0,2Y)+200 C= 210+0,6Yd
C= 210+0,6(2500-100)
Y= [210+0,6(Y-T)]+(150+0,2Y)+200
C= 210+1440= 1650
Y= [210+0,6(Y-100)]+(150+0,2Y)+200
Y= (210+0,6Y-60)+(150+0,2Y)+200
Y= (150+0,6Y)(150+0,2Y)+200
Y= 500+0,8Y C. Belanja Investasi
I=150+0,2Y atau
Y-0,8Y=500
I= 150+0,2 (2500)
0,2Y=500 I= 150+500=650
Y= 500/0,2=2500

Anda mungkin juga menyukai