KELOMPOK 1
Faktor prenatal
Ibu menderita penyakit infeksi titik 2 rubella semasa trimester
ibu alkoholisme dan merokok
umur Ibu lebih dari 40 tahun
Ibu menderita penyakit diabetes melitus ( DM ) yang memerlukan
insulin
Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu
Premature
Patofisiologi
Patent ductus arteriosus ( PDA ) adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah
lahir, yang menyebabkan dialirkan nya darah secara langsung dari aorta ( tekanan lebih
tinggi) ke dalam arteri pulmoner ( tekan lebih rendah ) titik aliran kiri ke kanan ini
menyebabkan resirkulasi darah beroksigen tinggi yang jumlahnya semakin banyak dan
mengalir ke dalam paru, serta menambah beban jantung sebelah kiri. usaha tambahan
dari ventrikel kiri untuk memenuhi meningkatkan Kebutuhan ini menyebabkan
pelebaran dan hipertensi Atrium kiri yang progresif dampak semuanya ini adalah
meningkatnya tekanan Vena dan kapiler pulmoner, menyebabkan terjadinya edema
paru. edema paru ini menimbulkan penurunan difusi oksigen dan hipoksia dan terjadi
kontraksi Arteri paru yang progresif titik akan terjadi hipertensi pulmoner dan gagal
jantung kanan jika keadaan ini tidak dikoreksi melalui terapi medis atau bedah.
Manifestasi Klinik
-berkeringat
2. Foto thorax
3. Ekokardiografi
4. Pemeriksaan dengan Doppler berwarna
6. Kateterisasi jantung
2. Keperawatan
Pasien PDA baru dirawat di rumah sakit bila sedang mendapat infeksi
saluran nafas, karena biasanya sangat dipsneu dan sianosis sehingga
pasien terlihat payah titik masalah pasien yang perlu diperhatikan
ialah bahaya terjadinya gagal jantung, resiko terjadinya infeksi saluran
nafas, kebutuhan nutrisi, gangguan rasa aman dan nyaman,
kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit
Komplikasi
-tekanan darah tinggi di paru-paru (hipertensi pulmonal )
-gagal jantung
-infeksi jantung (endokarditis)
-gagal ginjal
-obstruksi pembuluh darah pulmonal
-enterokolitis nekrosis
Prognosis
Pernafasan B1 (Breath)
Kardiovaskuler B2 (Blood)
Persyarafan B3 (Brain)
Perkemihan B4 (Bladder)
Pencernaan B5 (Bowel)
Muskuloskeletal/integument B6 (Bone)
3. Diagnosa Keperawatan