PENATA ANESTESI

1
 PERHITUNGAN ANGKA KREDIT DAN PENGAJUAN DUPAK

H. TRI BUDI SANTOSO,AMK.An., SKM., M.S.i

RS Ortopedi Surakarta, Bagian Anestesi
Ketua DPD IPAI Jateng
tribudi999.tbs@gmail.com
Hp: 0813292367999
 FONDAMENTAL YG HARUS DI PAHAMI
 
Peraturan MenKes Nomor: 18 th 2016
BAB V Pasal 24
KETENTUAN PENUTUP 

PADA SAAT UNDANG-UNDANG INI DI MULAI BERLAKU:

Semua nomenklatur Perwat Anestesi dalam peraturan Mentri
Kesehatan Nomo: 519/Menkes/per/III/2011 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi danTerapi Intensif Di
Rumah Sakit (Berita Negara RI Th 2011 No: 224) HARUS DIBACA
DAN DI MAKNAI SEBAGAI PENATA ANESTESI; dan
Peraturan Menkes No.31th 2013 ttg Penyelenggara Pekerjaan
Perawat Anestesi ( Berita Negara RI th 2013 No 673) di cabut dan
diyatakan tidak berlaku.
 
PERMENPAN&RB N0 10 & 11 TH 2017 TTG JABATAN FUNGSIONAL
ASISTEN PENATA ANESTESI & PENATA ANESTESI;

Di BAB I poin 15, Ikatan Penata Anestesi Indonesia yg di sebut IPAI

adalah organisasi profesi bagi jabatan fungsional PA dan APA.
Di BAB XVIII Ps 44; (1). Pejabat fungsional APA wajib menjadi
anggota IPAI. (2). IPAI wajib menyususn kode etik dan kode
perilaku profesi.
IPAI mempunyai tugas: a. Menyususn kode etik dan kode perilaku
profesi. b. Memberikan advokasi dan c.Memeriksa dan memberikan
rekomendasi atas pelanggaran kode etik dan kode perilaku profesi.
Kode etik dan kode perilaku profesi ditetapkan oleh IPAI setelah
mendapat persetujuan dari pimpinan instansi pembina.
 Tujuan Pembelajaran KHUSUS

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu

menerapkan Etika, nantinya sbg Tenaga Kesehatan dalam
menjalankan praktik atau pekerjaan di fasyankes.

Tujuan Pembelajaran Umum

1. Dapat menjelaskan Pengertian Etika dan Moral
2. Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar etika
3. Dapat menjelaskan Perbedaaan etika dan kode etik
4. Dapat menjelaskan Fungsi Etika
5. Dapat menjelaskan implementasi dan koreksi terhadap penyimpangan kode etik
6. Dapat menjelaskan Penyimpangan Rahasia
Brainstrorming
…
ETIKA & MORAL
ETIKA berkaitan erat dengan Moral berasal dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan
dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang membicarakan masalah perbuatan atau
tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang Buruk
dengan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang bisa dicerna
akal pikiran.
 Prinsip Etika
Pelayanan Kesehatan

9
Autonomy      
menghormati setiap individu (pasien) dan kemampuannya
dalam membuat keputusan yang terkait dengan kesehatan
dan masa depannya.

10
•Beneficience  
segala tindakan dilakukan dan dimaksudkan demi
memberikan keuntungan/ benefit terhadap pasien.

11
12
Justice            
bersikap adil dan tidak membeda bedakan pasien
13
 • Kode etik profesi adalah seperangkat kaedah perilaku
yang disusun secara tertulis & sistematis sebagai
pedoman yang harus dipatuhi dalam mengebankan
suatu profesi

Tujuan
• Memberikan penjelasan standar etika
• Memberikan batasan kebolehan dan atau larangan
• Memberikan himbauan moralitas
• Sarana kontrol sosial
14
Ciri-ciri etik profesi adalah sebagai berikut.
1. Berlaku untuk lingkungan profesi
2. Disusun oleh organisasi profesi
bersangkutan
3. Mengandung kewajiban dan larangan
4. Menggugah sikap manusiawi.

15
Ciri seseorang yang memenuhi syarat sebagai profesional (Daryl Koehn, 2000):
1. Orang yang mendapat izin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
2. Menjadi anggota organisasi profesi dan mempunyai hak dan kewajiban sesuai
standar profesi.
4. Memiliki pengetahuan atau kecakapan.
5. Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaannya.
6. Mengucapkan janji (sumpah) dimuka umum untuk memberi bantuan kepada
masyarakat.
16
 Pelanggaran
KODE ETIK

1. Menarik imbalan jasa yang tidak wajar dari pasien atau menarik
imbalan jasa dari sejawat beserta keluarganya.
2. Pelayanan kedokteran di bawah standar (malpraktek)
3. Membocorkan rahasia pekerjaan / jabatan dokter.
4. Menerbitkan surat keterangan palsu.
5. Pelayanan kedokteran yang diskriminatif.
6. Memuji diri sendiri di depan pasien, keluarga atau masyarakat.
7. Kolusi dengan perusahaan farmasi atau apotik.
8. Tidak pernah mengikuti pendidikan kedokteran
berkesinambungan.
9. Dokter mengabaikan kesehatannya sendiri.
10. Pelecehan seksual.
17
•MORAL
 Pengumuman Melalui Media Massa
 Wajib Meminta Maaf Kpd Publik Scr Terbuka
 Wajib Mengundurkaan Diri

SANKSI •ADMINSTRASI
 Teguran Lisan Atau Tertulis
 Pemberhentian Sementara
 Pemberhentian Dgn Tdk Hormat
 Sanksi Lainnya

18
• Profesi adalah pekerjaan tetap berupa pelayanan (service occupation);
pelaksanaannya dijalankan dengan menerapkan pengetahuan ilmiah dalam bidang
tertentu; dihayati sebagai panggilan hidup serta terikat pada etika umum dan etika
khusus (ertika profesi) (Lili Rasyidi, 2002).
19
 IKATAN SEJARAH KEPERAWATAN
PENATA ANESTESI ANESTESIOLOGI
INDONESIA ITS PKU SOLO, 30 Agustus 2021
 Tujuan Pembelajaran UMUM

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengenal

SEJARAH KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI. Karena kita sebagai
profesi mandiri dalam menjalankan praktik profesinya. Dari bagian
tenaga Kesehatan

Tujuan Pembelajaran KUSUS

Mahasiswa mampu mengenal sejarah keperawatan

anestesiologi (PENATA ANESTESI) , Sebagai profesi mandiri
SEJARAH uraian tentang peristiwa dan kejadian yg benar benar
terjadi pada masa lampau, KEPERAWATAN segala sesuatu yg
berkaitan dg merawat orang sakit ANESTESIOLOGI, ilmu yg
mempelajari tentang pembiusan. Arahnya PENATA ANESTESI
adalah setiap orang yg telah lulus pendidikan bidang keperawatan
anestesi atau penata anestesi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Menapak Sejarah Perawat
SEJARAH AWAL Anestesi SEJARAH PERJALANAN
 TH 1962 PROF.DR.MUHAMMAD
KELAN, DSAN. SEPAKAT
MENDIDIK DR PERWAT ANESTESI
YG DI LATIH INDIVIDUAL TANPA
SERTIPIKAT. MENJADI PEGAWAI
BERIJAZAH PENATA ANESTESI,
(NAMA SEKOLAHNYA PENATA
ANESTESI)
 DIKUKUHKAN DEPKES RI TGL
14/9/62. NO:107/PEND/SEP/1962.
MENINGKAT MENJADI AKNES
DEPKES RI, NO: 92/PEND/1966
TGL 5/11/66 MSK RUMPUN
KETEKNISIAN MEDIS.
 DIKUKUHKAN MENDIKBUD NO:
37/1966. DIKUKUHKAN PULA
MENDIKBUD NO. 5945/UU, TTG
PERSAMAAN IJAZAN PENGATUR
RAWAT DEPKES RI. TGL 10/8/66.
BERJALAN SGT BAIK DI TH 80
 DI MUNAS IKLUM TH 1983
PROF.DR.KARYADI,SPAN
MENGUSULKAN AGAR PENATA
ANESTESI MASUK RUMPUN
KEPERAWATAN. PPNI KETUA H.
OYO RADIAT MENERIMA DG
SENANG HATI.
 TH 1986 DI MUNAS IKLUM
TERBENTUK ORG PROFESI
IPAI. PEND AKPERNES DI 3
KOTA. DLM PERJALANAN TDK
SESUAI SKS NYA.
 PUSDIKNAKES MENGIZINKAN
PEND TAMBAHAN ANESTESI 6
BL.TH 1991-1993. TH 1994 DI
TUTUP. TH 2007 PUSDIKNAKES
MEMBUKA KEMBALI DIII PRODI
KEPERAWATAN ANETESI
SEJARAH KINI
 TH 2011/2012 IPAI MENDAPAT
PERINTAH PUSDIKNAKES
UNTUKMENYELENGGARAN
PELATIHAN.
 TERUS BERJUANG
KELUARLAH PMK NO 31 TH
2013 TGG
PENYELENGGARAAN DAN
IZIN KERJA PERAWAT
ANESTESI,
 DAN DIPERKUAT KELUARNYA
UU NO. 36 TH 2014 TTG
NAKES, PMK NO 18/16,
PERMENPAN 10&11 TGG
JABFUNG PA, JUKLAH BKN
NO.3 TGG JABFUNG PA DST.
 TH 2016 D IV KEPERAWATAN
ANESTESIOLOGI DI BUKA DI
STIKES BALI, SAMPAI DI
STIKES PKU INI.
23
 SEJARAH AWAL KEPERAWATAN ANESTESI DI INDONESIA

TH 1962 PROF.DR.MUHAMMAD KELAN, DSAn SEPAKAT MENDIDIK DARI

PERWAT ANESTESI YG DI LATIH SCR INDIVIDUAL TANPA SERTIPIKAT. MENJADI
PERAWAT SEBAGAI PEGAWAI BERIJAZAH PENATA ANESTESI, (NAMA
SEKOLAHNYA PENATA ANESTESI)
 TELAH DIKUKUHKAN DEPKES RI TGL 14/9/1962. No:107/Pend/Sep/1962.
MENINGKAT MENJADI AKNES DEPKES RI, No: 92/Pend/1966 TGL 5/11/66
MASUK RUMPUN KETEKNISIAN MEDIS.
DIKUKUHKAN MENDIKBUD No: 37/1966. DIKUKUHKAN PULA OLEH
MENDIKBUD UU No: 5945 TTG PERSAMAAN IJAZAN PENGATUR
RAWAT DEPKES RI TGL 10 AGUSTUS 1966
BERJALAN SANGAT BAIK DI TH 80
 SEJARAH PERJALANAN KEPERAWAT AN ANESTESI DI INDONESIA

DI MUNAS IKLUM TH 1983 PROF.DR.KARYADI,SpAn

MENGUSULKAN AGAR PENATA ANESTESI MASUK KE RUMPUN
KEPERAWATAN, PPNI MENERIMA DG SENANG HATI. (ketuanya
H.oyo Radiat)
TH 1986 DI MUNAS IKLUM, TERBENTUK ORGANISASI PROFESI
IPAI (Ikatan Perawat Anestesi), PEND AKPERNES DI 3 KOTA. DLM
PERJALANAN TDK SESUAI SKS YG DIHARAPKANYA.
PUSDIKNAKES MENGIZINKAN PEND TAMBAHAN ANESTESI 6 BL.
TH 1991-1993. TH 1994 DI TUTUP LAGI, TH 2007 PUSDIKNAKES
MEMBUKA KEMBALI D III
PRODI KEPERAWATAN ANETESI
 SEJARAH KINI KEPERAWATAN ANESTESI DI INDONESIA

TH 2011/2012 IPAI MENDAPAT PERINTAH PUSDIKNAKES

UNTUKMENYELENGGARAN PELATIHAN.
IPAI TRS BERJUANG, KELUARLAH PMK No: 31 TH 2013 TTG
“PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PERAWAT ANESTESI”
DIPERKUAT KELUARNYA UU RI, PERATURAN2
KEMENKES, KEMENPAN&RB, BKN, DIKTI.
TH 2016 D IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI DI
BUKA DI STIKES BALI, STIKES PKU TH 2018.
JADI PERWAT ANESTESI/PENATA
ANESTESI ITU,ADALAH PROFESI MANDIRI.
 MONUMEN SEJARAH ATURAN HUKUM IPAI
1. Peraturan Menkes RI no: 31 th 2013 ttg Penyelenggaraan Pekerjaan PA.
2. UU RI No: 36 th 2014 tentang takes (bab iii ps 11 ayat (1).poin j, ayat (11).
3. Peraturan Menkes RI No: 18 th 2016 ttg izin Penyelenggaraan Praktik PA.
4. Peraturan Menpan & RB RI no:10 th 2017 ttg Jabatan Fungsional APA.
5. Peraturan Menpan & RB RI no:11 th 2017 ttg Jabatan Fungsional PA.
6. Kemenristek & Dikti No: 257/m/kpt/2017 ttg Nama Program Studi Pada
Perguruan Tinggi. Nama Prodi KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM
SARJANA TERAPAN.
7. PMK no:43 th 2017 ttg Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Kesehatan.
8. BKN, Juklak Pembinaan Jabfung ASISTEN PENATA ANESTESI & PENATA
ANESTESI no: 3 th 2018 tanggal 20 maret 2018.
9. PMK no: 42 th 2018 ttg Pengangkatan ASN dlm Jabfung Melalui
Penyesuaian / Inpassing.
 Kesimpulan
1.JASMERAH (Jangan Melupakan Sejarah)
2. BILA ADA KERAGUAN, KEMBALIKAN PADA ATURAN YG BENAR
3. UNTUK MENGENAL,TDK HAYA MENDENGAR,TAPI HRS MEMBACA
4. LITERATUR DI BACA, SELANJUTNYA TERSERAH ANDA
 Rencana Tindak Lanjut
LULUSAN SARJANA TERAPAN:
1. KALAU D IV MERUPAKAN PROGRAM TERMINAL,BISA LANGSUNG
PRAKTIK/BEKERJA, DG WAJIB SUMPAH PROFESI DAN UKOM
UNTUK MENDAPATKAN SERKOM, SERKOM UNTUK
PENGURUSAN STR PA & SIP PA
2. SEMOGA BISA MELANJUTKAN KE PROGRAM S2, S3 TERAPAN,
TIDAK SEMUA HARUS BEKERJA DI PELAYANAN.
3. LULUSAN D IV KEPERAWATAN ANETESIOLOGI HARUS DUDUK
DLM RUMAH JABATAN. DI PERMENPAN&RB No:11 TAHUN 2017
TENTANG JABFUNG PENATA ANESTESI.
TERIMA KASIH…
LANJUTKAN
PENGETAHUANMU