Perawatan Mesin
Perawatan Mesin
Tujuan perawatan
Tujuannya adalah untuk memperoleh efisiensi maksimum dari
pemakaian mesin.
a w ra wa
t er n g te
ak k ura
tid s in
in Me
es in
M
e s in terjam C Titik pemeliharaan
M ya
atann ekonomis
peraw
x1 x2 Umur
2. Grafik performance vs umur mesin
Perfomance (%)
100 -
50 -
Mesin tidak terawat
25 -
0
Umur
vs
u
performance dan biaya perawatan,
tan
100 - ra wa jika keadaan suatu mesin sudah
e
y ap
Bia kurang ekonomis lagi, maka ada 2
75 -
alternatif yang mungkin terjadi :
Perfo
50 - manc
e vs
umur
mes
25 -
in Apakah mesin diganti yang baru.
apakah dilakukan overhaul dengan
0 mengsetkan the secong ekonimic life.
x
Umur
4. Grafik perbandingan antara mesin yang mengalami overhaul dengan mesin yang
tidak mengalami overhaul berdasarkan grafik biaya perawatan vs performance dan
umur mesin.
Perfomance (%)
r
(%) Umu
s
100 - av r
y mu
A Bia v s U
ia ya
75 - B
Daera Overhoul
Perfomaance vs Umur
50 - ife ife
icl ic
l
om no
m Perfomaance vs Umur
k on ko
25 - s te de
Fir co
n
Se
0
x x1 Umur
Dari grafik diatas dibandingkan antara mesin yang mengalami overhoul dengan
mesin yang tidak di overhaul. Pada titik B dilakukan overhaul dari suatu mesin yang
perfomancenya (60 -80) % sehingga dibuat garis the second economic life. Setelah
dilakukan overhaul performance akan naik,
1. Keausan adesif
Keausan ini disebabkan oleh rusaknya lapisan minyak.
Pada Gambar 1.43 (a) menunjukkan pengaruh kecepatan
gerak pada keausan, bila kecepatan tinggi, maka naiknya keausan
lebih tinggi, kalau kecepatn naik, maka tebalnya lapisan minyak harus
naik, namun kenyataannya lapisan minyak menjadi lebih tipis
disebabkan viskositas minyak akan menjadi rendah karena kenaikkan
tempetur dari selinder dan piston yang dominant, juga ring piston
menempuh jarak yang lebih panjang.
Jadi output dari Gambar 1.43 (a) dan (b) adalh produk dari
kecepatn dan beban, maka keausan akan menjadi lebih cepat kalau out
putny alebih tinggi.
Gas dari pembakaran menekan melalui celah ring piston, piston dan
selinder sebagian masuk keruang poros engkol dan bereaksi dengan
minyak pelumas.
Dari pembakaran ini dapat mempercepat keausan selinder dan merusak
minyak pelumas.
Gambar 1.47 menunjukkan keausan pada selinder dan ring piston, kalau
udaranya bercampur dengan debu, keausan ringnya akan maksimim jika
partikel debunya berukaran (5-10) micron.Ini disebabkan karena tebalnya
lapisan minyak pelumas sama dan partikel debu yang kecil dapat memasuki
antara permukaan.
Melihat hal tersebut diatas maka perlu dasar pemikiran yang logis, yang
merupakan suatu persaratan terbaik dalam perorganisasian kegiatan
perawatan.
TUJUAN UMUM PROGRAM MANAJEMEN PERAWATAN
1. Memperpanjang waktu pengoprasian fasilitas (mesin-mesin peralatan) ,
yang digunakan semaksimal mungkin dengan biaya perawatan yang
semaksimal mungkin.
2. Menentukan metode, evaluasi, prestasi kerja yang dapat berguna kepada
nama jenis secara umum dan bagi pengawas secara khusus.
3. membantu dalam kondisi kerja yang aman, baik untuk bagian operasi
maupun personil perawatan lainya yang berdasarkan standar perawatan
yang benar.
4. Meningkatkan keterampilan pada pengawas dan operator melalui latihan-
latihan.
Oleh karena itu sehubungan dengan tujuan tersebut diatas, prinsim umum dan
teknis dari manajemen dapat dipakai untuk perorganisasian pekerja perawatan
yang meliputi :
1. Penerapan kebijaksanaan dan tujuan.
2. Membatasi tanggung jawab dan wewenang.
3. Perencanaan tindakan.
4. menentukan organisasi pekerjaan perawatan.
5. menentukan susunan tenaga kerja & mengadakan latihan.
6. Menjamin keamanan / pengontrolan dana.
7. Evaluasi.
KONSEP DASAR ORGANISASI DEPARTEMEN PERAWATAN
Beberapa konsep dasar organisasi departemen yang baik adalah :
1. Harus ada pembatasan yang jelas untuk menghindari terjadinya tumpang
tindih dalam kekuasaan.
Pembagian wewenang dapat dilakukan secara jelas, walaupun demikian
batasan-batasan yang terpisah jelas harus selalu ada, sehingga dapat
dihindari adanya kebocoran maupun pertentangan yang mungkin terjadi
akibat tumpang tindihnya wewenang.
2. Hubungan vertical antara atasan dan bawahan yang menyangkut masalah
wewenang dan tanggung jawab dibuat sedekat mungkin.Hambatan karena
adanyan asisten yang harus dikurangi kecuali jika ada pembagian tugas
yang jelas antara pembantu dan pihak yang dibantu.
3. Menentukan jumlah optimum pekerja yang ditangani oleh seorang
pengawas.
Batas kemampuan yang sangat efektif bagi seorang pengawas dalam
mengawasi sejumlah pekerja adalah antara 3 sampai 6 orang. Hal ini dapat
beralasan karena keterbatasan kemampuan manusia dalam menagani
suatau pekerjaan secara efektif. Apabila frekuensi pengawasan yang
diperlukan sedikit atau pekerja pengawas bersifat umum dan tertentu, maka
seorang pengawas dapat menagani ( 10 – 12 ) orang pekerja.
4. Susunan personil yang tepat dalam organisasi
Secara teori untuk kelancaran fungsi bagi perawatan diperlukan
pertimbangan - pertimbangan mengenai personil-personil yang dapat
memajukan organisasi perawatan. Dengan demikian perlu adanya
organisasi yang lues (flexible) dimana dapat disempurnakan secara berkala
(periodic) melalui pengantian personil yang lebih sesuai dengan kondisi.
Fasilitas memadai
• Kantor : lokasi yang cocok, ruang dan kondisi kerja yang baik.
• Bengkel : tempat pekerja, lokasi bangunan, peralatan.
• Sarana komunikasi, telepon, persuratan, dll.
Superfisi yang efektis