Anda di halaman 1dari 32

MATERI KULIAH MINGGU KE -4

ASAM BASA
Asam -Basa
Sejarah Asam dan Basa
Kata Asam -- kata Lati Acetum, cuka
Kata Alkali -- kata Arab yaitu Abu

Lavoisier (1777) ,semua senyawa asam


mengandung oksigen (terbukti tidak
benar),Oksigen - Bahasa Yunani yaitu
pembentuk Asam
Davy (1810) , unsur dasar dari senyawa yang
bersifat asam adalah Hidrogen bukan
oksigen
Teori Arrhenius

 Arrhenius (1884), asam adalah zat yang dalam air terionisasi


menghasilkan ion hidrogen (H⁺)
HCl (aq)- H⁺(aq) + Cl⁻(aq)
 Basa Dalam ionisasi dihasilkan ion hidroksida (OH⁻)
NaOH (aq)- Na⁺ (aq) + OH⁻(aq)
 Asam + basa - netralisasi antara ion H⁺ dan OH⁻ , membentuk air dan
garam
HCl + NaOH - NaCl + H₂O
Reaksi ion
H⁺ + Cl⁻ + Na⁺ + OH⁻ - Na⁺ + Cl⁻ +H₂O
Reaksi ion
H⁺ + OH⁻ - H₂O
Arrhenius (1884),asam adalah zat yang dalam air terionisasi menghasilkan
ion (H⁺) , basa menghasilkan ion (OH⁻)
bahwa garam seperti NaCl memisahkan diri ketika larut
dalam air dan menghasilkan partikel yang dinamakan ion

NaCl(s)  →   Na+(aq) + Cl-(aq) .

*Asam adalah molekul netral yang mengionisasi ketika


larut dalam air dan memberikan ion H+ dan ion negatif.
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam karena dapat
mengionisasi ketika larut dalam air

HCl(g)  → H+(aq) + Cl-(aq)

Asam Arrhenius - HCl, HCN, H2SO4


Basa menurut Arrhenius:
Senyawa yang mengionisasi dalam air memberikan ion OH- dan ion
positif.
NaOH adalah basa karena dapat memisahkan diri dari air utk
memberikan ion hidroksida (OH-) dan (Na+)
NaOH(s) →  Na+(aq) + OH-(aq)

Asam : Zat dalam air melepas H+


Basa : Zat dalam Air melepas OH-
Kelemahan Teori Arrhenius:
teori ini tidak dapat menerangkan senyawa yang bersifat basa yang tidak
menghasilkan ion OH⁻
mis ; NH4Cl + NaNH2 - NaCl + 2 NH3
reaksi ion : NH4⁺ + Cl⁻ + Na⁺ + NH2⁻ - Na⁺ + Cl⁻ + 2NH3
reaksi ion bersih : NH4⁺+ NH2⁻ - 2NH3
- NH4⁺ analog H⁺, dan NH2⁻ analog
Teori Asam-Basa
Johannes Bronsted dan Thomas Lowry (1923),
•Asam adalah penyumbang proton
•Basa adalah penerima proton
•NH4 + OH⁻ - NH3 + H2O
•Asam 1 basa2 basa 1 asam 2
•NH3 ⁺ + H2O - NH4 ⁺ + OH
•Asam 1 dan asam2 adalah asam konyugat dari basa2

•Basa konyugat - sisa senyawa setelah asam mengeluarkan sebuah H⁺


•Asam konyugat- basa yang mengikat H⁺

•Contoh HOBr + H2O - OBr ⁻ + H2O ⁺


• asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
•Basa1 adalah basa konyugat dari asam 1 dan asam 2 adalah asam konyugat
dari basa 2
Teori Lewis
Asamadalah : zat yang dapat menerima zat yag dapat
menerima pasangan elektron bebas
Al Cl3 + PCl3 - AlCl3--- PCl3
Asam lewis Basa
H⁺sebagai asam karena adanya orbital kosong yang dapat
menerima sepasang elektron
OH⁻dan NH3⁻ sebagai basa karena adanya sepasang elektron
yang tersedia
NH3 + H+ --- NH4
Basa Lewis Asam lewis
Ionisasi diri air
H2O + H2O - H3O⁺ + OH⁻
Basa 2 asam 1 asam 2 basa1
K = Tetapan Kesetimbangan
Kosentrasi Produk
K =
kosentrasi pereasi
(H3O+)(OH-)
Kesetimbangan Air =
(H2O)
K – (H2O) = Kw
Kw= (H3O+)(OH-)

Dalam air murni kosentrasi dapat bersifat netral


Kw= (H3O+)(OH-) = 1 x 10-2 mol2/L2.
IONISASI DIRI (autoionisasi)

Air merupakan senyawa yang dapat


menghantar arus listrik walaupun lemah, ini
menunjukan adanya ion-ion positif dan
negative yg dihasilkan

H2O + H2O --- H3O+ + OH –

Ionisasi diri merupakan reaksi asam basa


dalam teori Bronsted-Lowry

Kw = Tetapan ionisasi air


= 1. 10 –14 mol2/L2
NOTASI pH

Notasi pH ini diperkenalkan oleh Ahli Biokimia dari


Denmark (1909) yaitu Sorem Sorensen )

(H3O+ ) = 10-X

pH = X
pH = log negative dari (H3O+ )
pH = - log (H3O+ )
pH = -log (H+)

Untuk menentukan (pOH), pOH analog dari pH


pOH = -log (OH-)
Semua larutan berpelarut air ,pada suhu 25oC, (H3O+ )
- OH –
= 10 –14 Mol2/L2

- Log (H3O+ ) - OH – = -log (1. 10 –14 )


- Log (H3O+ ) – log (OH – ) = - ( –14
)
pH + pOH = 14
pH = 14- pOH
Contoh
1 mol/L NaOH
(H3O+ ) pH
10 –14
14 Makin Basa
10 –13
13
10 –12
12
10 –11
11 Amonia
10 –10
10 Larutan Magnesia
10 –9 9 Air laut
10 –8 8 Soda kue
10 –7 7 Netral Aiir Murni
10 –6 6 Air seni
10 –5 5 Hujan
10 –4 4 tomat
10 –3 3 Makin asam Jeruk
10 –2 2 1 mol/L HCL
Contoh Soal :

Hitunglah pH suatu larutan


a. 0.1 mol/L HCL
b. 2. 10 –2 mol/L NaOH

Jawaban:
c. pH = -log (H+)
(H+) = 0,1 mol/L-----karena HCL terurai sempurna

pH = - log 10 1 =

pH = 1

b. NaOH - Na+ + OH
(OH) = 2 x 10 2 mol/L …..> karena NaOH terurai sempurna

pOH = -log 2 x 10 2
= 2 – log 2
= 2 – 0.301 = 1.699
= 14 – 1.699 = 12.301
Contoh soal 2.

Berapa pH larutan hasil reaksi Antara 3.5 mg Na (p) dengan 275 ml


H2O ?

Persamaan reaksi:
2Na(p) + 2H2O(aq) -- 2 Na+ (aq) + H2(g) + 2 OH

Perhitungan dilakukan beberapa tahap:


Tahap I: Menghitung jumlah mol 2 Na(p) yang bereaksi
3.5 x 10 -3 g
Jumlah mol Na = ----------------- = 1.52. 10 -4 mol Na
23 g. 10 -1

Tahap 2. Hitung Jumlah mol yang dihasilkan


2 mol OH-
Jumlah mol OH =1.52. 10 -4 mol Na .--------------
2 mol Na
= 1.52. 10 -4 mol OH
Tahap 3. Menghitung Konsentrasi OH
1.52. 10 -4 mol
(OH) = ------------------------- = 5.53. 10 -4 mol
0.275 L

Tahap 4. Menghitung pOH

pOH = -log (OH)


= -log 5.53. 10 -4

= 4-l0g 5.53
= 3.257
Tahap 5. Menghitung pH

pH = 14 - pOH
= 14 – 3.257
= 10.74
LATIHAN SOAL :

1. Hitunglah pH suatu latutan 0.2 mol/L HCL


2. Hitunglah pH larutan 0.001 mol NaOH
ASAM DAN BASA KUAT

-pada umumnya asam dan basa bersifat lemah


-ada sebagian asam dan basa bersifat kuat
(kekuatan asam dan basa ada hubungannya dengan
Ionisasinya dalam pelarut air)

ASAM KUAT:
Jika asam Clorida dilarutkan dalam air terjadi
autoionisasi air dan juga terjadi ionisasi pada
asam chlorida
Autoionisasi air:
H2O + H2O -- H3O+ + OH-
Ionisasi Asam Chlorida

HCl + H2O --- H3O+ + Cl-


HCl terionisasi sempurna sehingga disebut ASAM
Contoh Soal :
Hitunglah H3O+ pH, Cl-, dan (OH) dalam 0.015 mol/L
Jawab: HCL
Reaksi diatas terjadi 2 bagian
1. Autoionisasi air

H2O + H2O -- H3O+ + OH-


2 Ionisasi salam klorida HCL + H2O H3O- + Cl-

a. HCL adalah asam kuat yang terionisasi sempurna


H3O+ = 0.015 mol/L
b. pH = - log (0.015) = 1,82----2-log 1.5
c. Seperti persamaan diatas 1 mol Cl dihasilkan setiap mol
HCL Jadi Cl 0.015 mol/L HCL.
d. OH yang ada dalam larutan berasal dari Ionisasi diri air
Kw = 1. 10 –14 mol2/L2
1. 10 –14 mol2/L2
(OH-) = ------------------------
H3O+
(H3O+ ) = 1.5 . 10 -2 mol/L
1. 10 –14
(OH) = ------------------ mol/L = 6.7 x 10 –13

1.5 . 10 -2

BASA KUAT:

jika suatu basa dilarutkan dalam air, misalnya (Ba (OH)2

Ionisasi

Ba(OH)2 - Ba 2+ + 2 OH-

Ionisasi
pada basa terjadi secara sempurna makan
disebut Basa Kuat.

Contoh Soal:
Hitunglah (H3O-), pH. (OH-), dan Ba2+ dalam
0.01 mol/L
Jawaban:

(Ba(OH)2) = 0.01 mol/L

(OH) = 2 x Ba(OH)2 = 0.02 mol/L


(Ba2+) = (Ba(OH)2) = 0.01 mol/L
(H3O) = Kw = 1. 10 –14 mol2/L2
Kw 1. 10 –14 mol2/L2
(H3O) = ------ = ------------------------
(OH) 0.02 mol/L

pH = -log (5. 10 –13

= 13- log 5
= 13- 0.698
= 12.301
Berapa contoh asam dan basa kuat

ASAM KUAT BASA KUAT


HCL NaOH
HBr KOH
HI RbOH
HCLO4 Ca(OH)2
HNO3 Sr(OH)2
H2SO4 Ba(OH)2
Selamat belajar
Indikator Asam -Basa
a. Kertas Lakmus
Lakmus merah + Basa--- biru
Lamus biru + asam -- merah
b. Indikator cair
Phenolphetalin + asam - tak berwarna
Metil merah + asam - merah--- MM + basa kuning
Metil jingga + asam - merah--- MJ + basa kuning
UJI KOMPETENSI KIMIA
LARUTAN ASAM BASA

1. Jika HSiO3- adalah asam maka basa konjugasinya adalah . . . . dan jika
PO43-  adalah basa maka asam konjugasinya adalah . . . .
 2. Tentukan struktur Lewis dan jenis asam/basa Lewis dari molekul: a) PH 3
dan b)
3. Adi membuat larutan dengan cara melarutkan 0,28 gram Kristal Kalium
Hidroksida dalam air sehingga volume larutan 500 mL. Hitung pH larutan
tersebut!
4. Harga Ka asam sulfidA (H2S) adalah 10-7. Jika konsentrasi asam tersebut 0,1
M, hitunglah pH larutan tersebut!
 5. Perkirakan pH larutan jika larutan tersebut berwarna kuning ketika ditetesi
indiKator metil merah (4,2 –6,3 /merah-kuning) dan berwarna biru ketika
ditetesi bromtimol biru (6,0-
Asam dan basa lemah

 Asam lemah dan basa lemah --Senyawa asam atau


basa dalam air terioniasasi sebagian
 pKa = -log Ka

asam rumus pKa


Asam asetat H3CCO2H 4,76
Asam format HCO2H 3,74
Asam fluorida HF 3,17
Asan nitrit HNO2 3,29
fenol HOC6H5 9,8

basa rumus pKa


amonia NH3 4,76
hidrolisis

 Peristiwa reaksi antara garam dan air menghasilkan


asam atau basa
 Garam yang dapat terjadi hidrolisis :
 Garam (MA) yang berasal dari asam lemah (HA) dan basa
Kuat (MOH)
 Garam (BX) yang berasal dari basa lemah (BOH) dan asam
kuat (HX)
 Garam (AB) yang berasal dari asam lemah (HA) dan basa
lemah (BOH)
Larutan buffer (penyangga)

 Mengandung asam lemah dan garamnya (buffer asam)


 Mengandung basa lemah dan garamnya (buffer basa)

 Sifat larutan buffer (Khas)


 pHnya tidak berubah bila diencerkan
 pHnya tidak berubah jika ditambah sedikit asam atau
basa

Anda mungkin juga menyukai