PEMELIHARAAN POKOK BAHASAN 1. Pengantar 2. Konsep Dasar Organisasi Pemeliharaan 3. Tipe Organisasi Pemeliharaan 1. Pengantar
a. Organisasi Pemeliharaan harus selalu
disesuaikan dengan berbagai situasi terkait yaitu, teknis, geografis, dan kemampuan personil. b. Pembentukan organisasi harus mempertimbangkan masalah-masalah dalam fungsi pemeliharaan yang ada saat ini. c. Organisasi yang dibentuk secara formal bukan justru menjadi hambatan birokrasi yang menhambat kinerja pemeliharaan. 2. Konsep Dasar Organisasi Pemeliharaan
a. Memiliki pembagian wewenang yang
jelas, tidak tumpang tindih (overlap authority). b. Kejelasan batas wewenang harus dipahami dengan baik sampai level pekerja bawah, sehingga tidak menimbulkan konflik. c. Diusahakan agar garis komando vertikal dibuat sependek mungkin, tidak bertingkat-tingkat. d. Hindarkan tingkatan yang fungsinya sekedar pengirim informasi dari atas kebawah dan sebaliknya. e. Hindarkan pengangkatan asisten dan staf, kecuali benar-benar diperlukan. f. Usahakan agar setiap atasan hanya memiliki 3-6 orang bawahan g. Sesuaikan organisasi dengan tipe individu-individu yang terlibat. Tipe Organisasi Pemeliharaan
Organisasi yang umum dalam
pemeliharaan adalah organisasi sentral dan desentral, kemudian muncul lagi organisasi matriks. 1. Organisasi Pemeliharaan Sentral Memiliki prinsip-prinsip sebagai organisasi mandiri dan memiliki status yang sama dengan organisasi produksi. 2. Organisasi Pemeliharaan Desentral
Cirinya adalah berada dibawah sub
unit organisasi produksi yang dilayaninya. 3. Organisasi Pemeliharaan Matriks
Tujuannya adalah mendapatkan
keuntungan dan menghindari kerugian dari kedua jenis organisasi sebelumnya. Memungkinkan adanya dua atau lebih spesialis yang menangani masalah-masalah umum. Tipe organisasi apa yang dipilih ?? Tidak ada satupun tipe organisasi yang terbaik.
Yang terpenting tipe organisasi
yang dipilih harus benar-benar memenuhi tuntutan unit produksi. Hasil penelitian terhadap beberapa perusahaan yang berhasil, ciri organisasi perusahaan yang baik adalah : a. Memiliki kebijakan pemeliharaan yang dirumuskan dengan jelas b. Memiliki bentuk yang sederhana mengacu pada misi perusahaan dan konsisten menerapkan kebijakan perusahaan c. Ramping, setiap group memiliki pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, fleksible, serta orientasi pada hasil d. Memiliki wewenang penuh dalam mengelola sistem pemeliharaan serta pemanfaatan segala sumber daya perusahaan Jika akan melaukan perubahan organisasi, maka harus dipertimbangkan faktor-faktor berikut: a. Pengalaman-pengalaman selama organisasi sebelumnya b. Masalah pokok yang harus dijawab oleh organisasi baru c. Sejauhmana efektifitas penyelesaian masalah oleh organisasi yang sekarang d. Bagaimana organisasi baru akan diimplementasikan Untuk tercapainya “plan-action- control-analysis-plan” yang terukur, maka fungsi maintenance dibentuk fungsi-fungsi : Maintenance engineering Maintenance planning & control Maintenance service Struktur organisasi fungsi-fungsi maintenance Uraian tugas tiap fungsi : A. Bagian Maintenance Engineering 1. Menguasai aspek teknis setiap permesinan dan equipment yang menjadi tanggung jawab engineer: cara kerja, standard performance, critical system. 2. Mengembangkan satandard maintenance setiap permesinan dan equipment yang menjadi tanggung jawab : kelengkapan manual book, software system, parameter- parameter untuk setting dan adjustment, preventive maintenance instructuction, trouble shotting guidance. 3. Bertanggung jawab atas pelengkapan data dan akurasi data yang berhubungan dengan fasilitas produksi dan equipment yang dikelola : penomoran kodefikasi, sub system, kode kerusakan, kode instruksi preventive maintenance. 4. Menyiapkan maintenance requirement dalam perencanaan fasilitas baru. 5. Menyiapkan semua infrastrukstur pelaksanaan sistem maintenance pada setiap fasilitas baru 6. Melakukan monitoring intensive terhadap faillur behavior yang terjadi selama waranty period/initial operation 7. Melakukan penyelesaian semua masalah-masalah kerusakan yang terjadi dan memberikan solusi jika bagian service tidak mampu menyelesaikan. 8. Melakukan perencanaan improvement yang significant terhadap performance dan keadaan fasilitas produksi 9. Melakukan standarisasi terhadap material-material yang umum digunakan baik dalam kegiatan pemeliharaan atau yang digunakan dalam penoperasian mesin seperti : jenis collent, contact cleaner, maintenance chemicals, oli dan grease, bearing, seal, filter dan lainya. 10.Membuat gambar kerja spare part reproduksi untuk dimanfaatkan jika diperlukan 11.Melaksanakan duplikasi manual book, dan katalog lainnya yang diperlukan. 12.Menyelanggarakan trainning dengan prioritas trainning yang dibutuhkan organisasi B. Bagian Maintenance Planning & Control 1. Melaksanakan perencanaan semua program maintenance, sesuai standard-standard yang ditetapkan maintenance engineering : PMI, OHKI dan lainnya 2. Mengelola semua data permesinan dan kondisi pemakaiannya, serta data standard kegiatan maintenance. 3. Memperhatikan program-program produksi yang sedang menjadi prioritas. 4. Memperhatikan program- program pemasangan mesin- mesin baru, memodifikasi improvement. 5. Mendistribusikan rencana dan schedule maintenance ke semua fungsi terkait 6. Menyiapkan semua jenis work order untuk semua pekerjaan planned maintenance. 7. Melakukan kegiatan monitor bagian semua current work order/openwoek order, baik untuk mesin yang OFF maupun yang ON. 8. Menyusun laporan yang akurat untuk setiap program maintenance yang dilaksanakan sesuai prosedur maintenance 9. Melaksanakan semua data entry dan pencatatan manual lainnya untuk semua hasil kegiatan maintenance yaitu : performansi fasilitas : (down time, production loss) dan performansi maintenance (maintenance cost, material cost, man hour utilization, aktual kegiatan PM, dan lain-lain) 10.Menyusun laporan maintenance secara periodik : bulanan, semesteran, tahunan 11.Melakukan improvement pada sistem pelaporan kegiatan maintenance agar lebih mudah dimengerti 12.Mendistribusikan laporan kegiatan maintenance untuk setiap manajerial 13.Menyusun laporan maintenance secara periodik : bulanan, semesteran, tahunan 14.Melakukan improvement pada sistem pelaporan kegiatan maintenance agar lebih mudah dimengerti 15.Mendistribusikan laporan kegiatan maintenance untuk setiap manajerial 16.Menyusun laporan serta progress untuk setiap langkah prosedur maintenance 17.Mendistribusikan setiap jenis laporan kepada fungsi di internal bidang maintenance 18.Sebagai mediator menyampaikan kepentingan maintenance yang sifatnya operasional kepada pemakai fasilitas 19.Sebagai mediator dengan fungsi lain yang berhubungan dengan sistem pelaporan kegiatan maintenance 20.Mendokumentasikan setiap kertas kerja kegiatan maintenance yang telah di entry atau dicatat 21.Mengembangkan dan mengelola serta memberikan pelatihan atas semua prosedur (preventive, corrective dan predictive maintenance) 22.Sebagai vocal point dari bidang maintenance dalam hal pengembangan organisasi dan faktor sumber daya manusia C. Bagian Maintenance Service
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan work order dan instruksi yang dikeluarkan oleh maintenance engineering dan maintenance planning & control 2. Melakukan kegiatan inspeksi maintenance memastikan fasilitas produksi berjalan baik 3. Melaksanakan perbaikan fasilitas produksi yang rusak 4. Melakukan penugasan teknisi untuk setiap pekerjaan maintenance yang harus dikerjakan 5. Mencatat semua kegiatan maintenance pada work order yang disediakan 6. Menjaga dan merawat inventaris tools 7. Melakukan kegiatan improvement maintenance dengan bagian maintenance engineering. 8. Mengembangkan sistem informasi (hardware dan software) berdasarkan kondisi prosedur kerja yang berlaku mengacu kepada tingkat kepentingan dan kemampuan pendanaan 9. Menyusun data base dan mengembangkan metode penomoran untuk semua aspek kegiatan maintenance
Pendekatan sederhana untuk analisis teknikal di pasar keuangan: Cara membuat dan menafsirkan grafik analisis teknikal untuk meningkatkan aktivitas trading online Anda