KESEHATAN
dr. Tiara Melodi Megantara, M.M
TUJUAN PEMBELAJARAN
◦ MEMAHAMI KOMUNIKASI KESEHATAN SECARA UMUM
◦ MEMAHAMI KOMUNIKASI ANTAR TENAGA KESEHATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
◦ MENGETAHUI BAHWA MELALUI KOMUNIKASI KESEHATAN MEMILIKI PERAN DALAM PROMOTIF DAN
PREVENTIF MASALAH KESEHATAN
SEJARAH ISTILAH KOMUNIKASI
KESEHATAN
Tahun 1970 muncul istilah “Komunikasi Kependudukan” Namun, di
awal program para ‘komunikatornya’ mengalami kesulitan semantik
dengan istilah tersebut
Implikasinya :
Relay information
• meneruskan informasi
Komponen komunikan :
◦ Dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi
◦ Pada saat mengambail keputusan ia sadar bahwa keputusannya itu sesuai
dengan tujuannya
◦ Pada saat mengambil keputusan ia sadar bahwa keputusannya itu
bersangkutan dengan kepentingan pribadinya
◦ Mampu untuk menepatinya baik secara mental maupun fisik
FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Komponen komunikator :
◦ Trustworthiness atau kepercayaan pada komunikator
◦ Attractiveness atau daya tarik komunikator.
◦ Source power atau kekuasaan : kemampuan untuk menimbulkan
ketundukan atau kepatuhan
◦ Expertise atau keahlian komunikator.
KOMUNIKASI KESEHATAN MASA DEPAN
◦ Perencanaan
◦ Kebersamaan
◦ Tanggung gugat
◦ Keahlian
Struktur
Proses
Hasil Akhir
STRUKTUR
◦ Sebelum ada model Kolaborasi, hubungan yang ada adalah Model PRAKTIK
HIRARKIS
◦ Praktik Hirarkis merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan sebelum
profesi perawat semakin berkembang
◦ Selanjutnya dikenal ada 2 (dua) model Kolaborasi yang lain (Model 1 dan 2)
Pendekatan Praktik Hirarkis
Menekankan
DOKTER
Komunikasi Dua Arah
Masih menempatkan
Dokter pada posisi
Registered Nurse Pemberi utama
Pelayanan Lain
Masih membatasi
Hubungan Dokter
dengan Pasien
PASIEN
Model Kolaboratif Tipe II
Pemberi
Pelayanan Lain
PROSES dan HASIL
Asertif
Bersaing Berkolaborasi
KEASERTIFAN
Menyetujui
Tidak Asertif
Menghindari Menunjang
Tidak Kooperatif
Kooperatif
KEKOOPERATIFAN
INTERAKSI DAN KOLABORASI