Anda di halaman 1dari 19

Kalor = Panas

Efek kalor pada benda : 1. menaikkan Suhu benda


2. merubah wujud benda
3. menyebabkan pemuaian

NB: Kalor adalah salah satu bentuk energi

Satuan kalor : 1. Joule


2. Kalori

1 Joule = 0,24 Kalori


1 kalori = 4,186 Joule ≈ 4,2 Joule
Definisi-definisi
• Kapasitas kalor = Besar kalor yang dibutuhkan sebuah benda untuk
menaikkan suhunya sebesar 1o

Q
C
t
C = kapasitas panas (Joule/o atau Kalori/o)
Q = kalor yang dibutuhkan (Joule/kalori)
t = suhu (o)
Contoh Soal1

• Sebuah benda (m = 4 kg) menyerap 8600 kalori dari luar untuk


menaikkan temperaturnya sebesar 20o C. Tentukan besar kapasitas
kalor benda itu.

Penyelesaian: Q
Diketahui : Q = 8600 kalori
t = 20o
Jawab :
C = Q/t
8600
C
20

C = 430 kal/oC
t ( o)
Kalor jenis zat
• Kalor jenis : Banyak kalor yang dibutuhkan perkilogram/gram zat
untuk menaikkan suhu zat sebesar 1o

Q
Formula : c (J/kgoC atau kalori/groC)
mt

atau

Q = mcΔt

Q = kalor yang dibutuhkan (kalori/joule)


m = massa zat (kg/gr)
Δt = kenaikan temperatur (oC)
Contoh-contoh 2
1. Zat X (m = 5 kg) menyerap kalor sebanyak 400 Joule dari luar sehingga
suhunya naik sebesar 25oC. Tentukan kalor jenis zat tersebut.

Jawab:
Diketahui : m = 5 kg; Q = 400 Joule ; Δt = 25oC

Q
c
mt

400
c 
5.25

c = 3,2 J/kgoC
Contoh-contoh 2.1
2. Sepotong es bermassa 50 gr berada pada suhu mula-mula – 20oC. Es
dipanaskan hingga suhunya menjadi 0oC. Hitung besar kalor yang
diserap es bila kalor jenis es = 0,5 kal/groC.

Jawab: Diketahui: m = 50 gr; c = 0,5 kal/groC; Δt = 20o

Q = m.c. Δt
Q = (50 gr).(0,5 kal/groC ).(20o)
Q = 500 kalori
3. Dua zat A dan B dengan massa yang sama. Kalor jenis masing-
masing adalah 2 kal/groC dan 4 kal/groC. Jika keduanya diberi jumlah
kalor yang sama, tentukan zat mana yang lebih dulu naik suhunya.
Jawab: Untuk menaikkan suhu A sebesar 1o dibutuhkan 2 kalori
Untuk menaikkan suhu B sebesar 1o dibutuhkan 4 kalori
Jika tersedia 4 kalori, maka zat A akan bersuhu 2o dan B =1o

Jadi yang lebih cepat panas adalah zat A


Kalor Perubahan Wujud
Padat
6
3
4
1

2
Gas Cair
5

1. Melebur / mencair (menyerap Q) 4. Menyublim (melepas Q)


2. Menguap (menyerap Q) 5. Mengembun (melepas Q)
3. Menyublim (menyerap Q) 6. Membeku (melepas Q)
Kalor Perubahan Wujud = Kalor laten

Selama proses perubahan wujud, suhu zat tidak berubah


meski terjadi penyerapan kalor (Δt = 0)

Formula: l = Q/m (Joule/kg atau Kalori/gr)

Contoh: Untuk melebur 4 gram zat A dibutuhkan kalori sebanyak 120


kalori
Tentukan kalor lebur zat tersebut
Jawab: l = 120 kalori/4 gram
l = 30 kal/gr
Contoh soal3
Sepotong es dengan suhu awal – 10o C dan massanya 100 gr. Es
dipanaskan hingga suhunya menjadi 20oC. (ces = 0,5 kal/groC; cair =
1 kal/groC; les = 80 kal/gr). Tentukan total kalor yang diserap es.

Jawab:
t Q1 = m.c.Δt
100x0.5x10 = 500 kalori
20
Q2 = m.l
Q3
Q2 = 100x80 = 8000 kalori
0 Q
Q3 = m.c Δt

-10 Q1 = 100 x 1 x 20 = 2000 kalori

Qtotal = 10500 kalori


Azas Black pada Pencampuran Kalor
t 1 , Q1 t 2 , Q2

t1 < t2 Q lepas = Q serap


Q1 < Q 2
Q

Δt = t – t1 Δt = t2 –t

Q
Q

t1 = t 2 = t
kesetimbangan kalor
Contoh Soal4
• Di dalam sebuah wadah terdapat100 ml air mula-mula bersuhu 20o C.
Kemudian 200 ml air bersuhu 100o C dituangkan ke dalam wadah dan
diaduk hingga tercapai suhu kesetimbangan. cair = 1 kalori/groC.
Tentukan besar suhu kesetimbangan tersebut.

• Jawab:

100o C 200 ml
Q lepas = Q serap
Δt1 =100 - t m1cΔt1 = m2cΔt2
100.1.(100 – t) = 200.1.(t – 20)
to C 300t = 10.000 + 4000
300t = 14.000
Δt2 = t - 20 t = 140/3
t = 46,7oC
20o C 100 ml
Ekspansi (pemuaian) linier
Setiap zatt / benda yang dipanaskan, partikel / atom benda akan
bergetar semakin cepat. Akibatnya jarak antar atom / partikel
semakin jauh karena Amplitudo getaran membesar.
Ini menyebabkan setiap benda yang menyerap kalor akan
mengalami pemuaian atau penambahan dimensi baik secara
linier, luas maupun volume benda.
Pemuaian:
1. Arah dimensi memanjang (linier)
2. Arah dimensi luas
3. Arah dimensi volume
Muai Panjang (linier)
Koefisien muai panjang (α): adalah besar pertambahan panjang persatuan
kenaikan suhu
ΔL
Lo
to

t
Lt
L
Rumus:   /oC atau /oK
Lot

Atau ΔL = LoαΔt
ΔL = pertambahan panjang (meter)
Lo = panjang mula-mula (meter)
Δt = kenaikan/penurunan suhu (o)
Contoh Soal5
Sebatang logam panjangnya 2 meter, mula-mula bersuhu 10 o C. Logam tersebut
dipanaskan hingga suhu 90o C. Ternyata panjangnya bertambah sebesar 5 mm.
Tentukan koefisien muai linier logam!
Jawab:

Diketahui: ΔL = 5 mm = 5 x 10-3 meter; Lo = 2 meter; Δt = 90o – 10o = 80o

α = ΔL/(Lo. Δt)
α = 5 x 10-3/(2.80)
α = 3,125 x 10-5 /oC

Sebuah kawat logam dengan α = 1,2 x 10-6 /oC, panjangnya 1 km. Kawat
tersebut direntangkan untuk mengalirkan arus. Range temperatur cuaca
rata-rata adalah adalah 10o C. Tentukan pertambahan panjang kawat rata
dalam satu hari
Jawab:
Diketahui: Lo = 1 km = 1000 m = 103 m
α = 1,2 x 10-6 /oC
Δt = 10o C

ΔL = Lo. α. Δt
= (103).(1,2x10-6).(10)
= 1,2 x 10-2 meter
ΔL = 1,2 cm
Jadi dalam range perubahan temperatur harian, kawat akan memuai sejauh
1,2 cm.
Muai Dua Dimensi (Luas)
Contoh : Sebuah pelat logam luas-
nya 2 m2. α = 1,5 x 10-6 /oC. Pelat
logam dipanaskan dari 50o C hingga
l Ao 100o C. Tentukan pertambahan luas
pelat.
Jawab: Ao = 2 m2; β = 3 x 10-6 /oC
p Δt = 50o C
Δl ΔA = Ao.β.Δt

Δp = (2).(3 x 10-6).(50)
Tambahan luas = l.Δp + p.Δl + Δp.Δl = 3 x 10-4 meter2
= l.p.α.Δt + l.p.α.Δt + l.p.(α.Δt)2 ΔA = 300 cm2
= l.p.2α.Δt + l.p.(α.Δt)2
Karena (α.Δt)2 sangat kecil sekali maka nilainya
diabaikan dan p.l = Ao, Sehingga
ΔA = Ao.2α.Δt

Atau ΔA = Ao.β.Δt dengan β = 2.α


Muai Tiga Dimensi (Volume)

Dengan cara yang sama, besar pertambahan volume dapat ditulis sebagai:

ΔV = Vo.3α.Δt
Contoh :
Ke dalam sebuah wadah logam yang volumenya 4 liter diisi penuh dengan
sejenis cairan. αcairan = 2 x 10-5/oC dan αlogam = 4. 10-6/oC. Wadah dipanaskan
hingga suhu wadah dan cairan bertambah sebesar 50 oC. Dianggap selama
pemanasan tidak ada cairan yang menguap. Tentukan banyak cairan yang
tumpah.
Jawab:
Jika cairan tumpah maka tambahan volume cairan lebih besar daripada
tambahan volume wadah, sehingga ada cairan yang tidak tertampung tambahan
wadah tersebut. Jadi ΔV tumpah = ΔVcairan - ΔVwadah
atau ΔVtumpah = Vo.3(αcairan – αwadah).Δt
= 4000.3.(20-4).10-6.(50)
= 9,6 cm3
Soal-soal Latihan
A. Kalor

1. Dua jenis minyak A dan B dengan kalor jenis masing-masing besarnya 2,5
kal/groC dan 4 kal/groC. Massa keduanya sama besar yaitu 40 gr. Jika
kedua minyak dipanaskan dengan pemberian kalor yang sama pula, y.i
sebesar 1000 kalori. Tentukan minyak mana yang lebih panas.
2. Sepotong es massanya 50 gr dan suhu awalnya 0 o C dipanaskan dengan
kalor sebesar 20 kkal. Kalor lebur es 80 kal/gr, kalor jenis es 0,5 kal/gr oC,
kalor jenis air 1 kal/groC. Tentukan suhu akhirnya!
3. Kedalam sebuah kalori meter logam (m=1 kg, c = 2 kal/groC) dimasukkan
air sebanyak 400 cc. Mula-mula suhu air + kalori meter 25 o C. Kemudian
sepotong logam lain (m=10 gr) yang bersuhu 100o C dmasukkan ke dalam
air dan diaduk. Dianggap pengaduk tidak menyerap kalor dan tidak ada
kalor yang hilang dari sistem. Ternyata tercapai kesetimbangan pada suhu
40oC. Tentukan kalor jenis logam tadi.
B. Pemuaian

1. Sebatang logam panjangnya 5 meter saat berada pada suhu 10o


C. Lalu batang tersebut dipanaskan hingga suhunya menjadi
110o C. Pertambahan panjang logam sebesar 2 mm. Tentukan
besar koefisien muai logam tersebut.
2. Selembar kaca luasnya 3 x 2 m2 dipasang pada bingkai kayu.
Jika koefisien muai linier kaca 2 x 10-6/oC, tentukan jarak toleransi
antara tepi kaca dan bingkai kayu agar kaca tidak pecah ketika
dipasang pada daerah dengan range perubahan suhu sebesar
8oC. Anggap kayu tidak mengalami pemuaian.
3. Ke dalam sebuah wadah gelas yang volumenya 20 liter diisi
cairan hingga penuh. Koefisien muai linier masing-masing
wadah dan cairan 5 x 10-6/oC dan 3 x 10-6/oC. Tentukan banyak
cairan yang tumpah bila wadah dan cairan dipanaskan hingga
suhunya naik sebesar 20oC. Anggap tidak ada cairan yang meng
uap selama pemanasan.

Anda mungkin juga menyukai