Pengetahuan Kewirausahaan & Kewirausahaan Sosial
Pengetahuan Kewirausahaan & Kewirausahaan Sosial
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
KELOMPOK : 1
03 Teori Kewirausahaan
07 Prinsip Kewirausahaan sosial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata wirausaha merupakan gabungan dari dua
kata yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan sebagai pahlawan atau laki-
laki, sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan
pikiran untuk mencapai suatu maksud.
● Kecepatan
● Kelenturan
● Kekuatan
Teori kewirausahaan
Neo Klasik
● Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana
manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan
perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai
optimal dari variabel keputusan.
Kirzerian Entrepreneur
● Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya,
keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga
maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang
pengusaha.
Pengertian kewirausahaan sosial
Kewirausahaan sosial, adalah sebuah aktivitas dengan memiliki logikanya
sendiri. Logikanya yang dibangun, berbeda dengan logika kewirausahaan
‘tradisional’, yang cenderung mencari keuntungan untuk diri sendiri. Alih-
alih untuk kesejahteraan pribadi, para pelaku kewirausahaan sosial
mendedikasikan waktu dan tenaga untuk peningkatan kesejahteraan pihak-
pihak lain.
Konsep kewirausahaan sosial
Konsep kewirausahaan sosial berkembang dengan spektrum yang cukup luas dari
berbagai tokoh, diantaranya Profesor Klaus Scwab (Komisaris World Economic Forum)
yang mendirikan Scwab Foundation for Social Entrepreneurship di tahun 1998 dan
Muhammad Yunus yang mengembangkan Grameen Bank di tahun 1974. Selama 1
dekade terakhir, kewirausahaan sosial tumbuh pesat karena didorong oleh gerakan dari
orang-orang yang inovatif, pragmatis, visioner, dan memiliki jaringan yang kuat
(Nicholls, 2006).
Ada 3 prinsip sederhana yang harus menjadi perhatian para wirausahawan, termasuk dalam
kewirausahaan sosial
Selain memiliki tujuan untuk menarik wisatawan dan fasilitas rekreasi, ada peraturan yang
mengamanatkan bahwa kebun binatang harus memberikan program edukasi serta studi konservasi, dan
terlibat dalam program penangkaran. Di Indonesia, peran kebun binatang dalam konservasi
keanekaragaman hayati menjadi kewajiban hukum berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan
P53/Menhut II/2006. Peraturan ini mengatur agar setiap kebun binatang di Indonesia berperan sebagai
‘bahtera’ dengan tujuan konservasi. Namun, sangat disayangkan, kebun binatang ini menemui masa
kritis di akhir tahun 2000-an.
Ini merupakan transisi kepemimpinan yang buruk, di mana adanya konflik manajemen yang timbul pada
organisasi ini.
Referensi buku
Awesome
Words