Anda di halaman 1dari 13

Analisis Jurnal Dibidang

Pangan dan Gizi


Kelompok 5
2A
Prodi D-III Gizi
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
Anggota Kelompok :

01 02 03
Anisa Raihan Fadilah Alifea Riswitha Novel Enayana Putri
P17110201006 Bestiawan
P17110201027 P17110201030

04 05
Yuli Tika Sari Vania Anindya
P17110201031 Salsabila
P17110203044
01
PERAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU
DALAM KONSUMSI SAYUR
ANAK PRASEKOLAH
Identitas Jurnal
Judul PERAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DALAM KONSUMSI
SAYUR ANAK PRASEKOLAH
Jurnal Gizi

Halaman 2–6

Penulis Ali Rosidi dan Enik Sulistyowati

Tahun 2012

Akses https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/566, 12 Agustus


2021pukul 15.06

Sampel Anak TK Budi Mulya Semarang yang berjumlah 63 sampel


Variabel Definisi Metode Alat Indikator Hasil Skala
(Batasan) Pengukuran Pengukura Pengukuran Pengukuran
n
Tingkat  Tingkat pendidikan Wawancara Kuesioner  Ibu yang memiliki Rasio
pendidikan akan meningkatkan dengan berdasarkan tingkat pendidikan
ibu dan pengetahuan tentang instrument hasil tamat sma atau
pekerjaan gizi termasuk pola kuisioner wawancara sederajat lebih banyak
ibu konsumsi sayur. yaitu sebesar (54,0%) .
Semakin tinggi Ibu yang berpendidikan
tingkat pendidikan rendah sebagian besar
akan semakin baik (75%) memiliki anak
tingkat pengetahuan yang konsumsi
gizi, dengan sayurnya kurang.
demikian Demikian uga pada ibu
pengetahuan tentang berpendidikan tinggi
konsumsi sayur baik sebagian besar (92,3%)
kualitas dan memiliki anak yang
kuantiasnya semakin konsumsi sayurnya juga
baik. kurang.
Variabel Definisi Metode Alat Indikator Hasil Skala
(Batasan) Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran

• Pekerjaan ibu • Ibu tidak bekerja


merupakan kegiatan sebagian besar
melakukan pekerjaan (85%) memiliki
dengan maksud anak yang konsumsi
memperoleh atau sayurnya kurang.
membantu memperoleh Demikian juga pada
penghasilan selama ibu bekerja sebagian
paling sedikit satu jam besar (95,5%)
salam seminggu lalu. memiliki anak yang
Ibu yang bekerja diluar konsumsi sayurnya
rumah dikhawatirkan kurang. Ibu yang
anak akan terlantar bekerja sebagai
karena kurang wiraswasta (14,3%)
mendapatkan perhatian memiliki waktu
dan perawatan serta yang lebih banyak
tidak terpenuhinya untuk member
kecukupan makanan perhatian kepada
yang dianjurkan. anaknya karena
tempat usahanya
berada dirumah.
Variabel Definisi Metode Alat Pengukuran Indikator Hasil Skala
(Batasan) Pengukuran Pengukuran Pengukuran

Konsumsi sayur Anjuran untuk Pendataan Kuesioner dengan Sebagian besar sampel Rasio
pada anak TK konsumsi sayur pada menggunakan cara mengkonsumsi sayur
anak usia 4-5 tahun semi quantitative dalam kategori kurang
yaitu sebesar 100g/hari. food frequency yaitu 85,7% dengan
Banyaknya produk (Semi FFQ) rata-rata konsumsi
makanan jajan disekitar sayur pada anak sebesar
sekolah TK, termasuk 70,4 g/hari dengan
produk makanan jadi konsumsi sayur
yang tidak menjamin tertinggi 148 g/hari
peningkatan gizi anak
sekolahjuga
dimungkinkan
berpengaruh pada
konsumsi sayur
dikalangan anak TK.
02
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN,
MORBIDITAS DAN STATUS GIZI BALITA DI
INDONESIA
Identitas Jurnal
Judul HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, MORBIDITAS DAN STATUS
GIZI BALITA DI INDONESIA

Jurnal Penelitian Gizi dan Pangan

Halaman 104-113

Tahun 2011

Penulis Tjetjep Syarif Hidayat dan Noviati Fuada

Akses https://media.neliti.com/media/publications/223482-hubungan-sanitasi
-lingkungan-morbiditas.pdf
diakses 12 Agustus 2021 pukul 15.23

Sampel Sampel analisis berjumlah 43.162 balita yang berumur 0-59 bulan
Variabel Definisi (Batasan) Metode Alat Indikator Hasil Skala
Pengukuran Pengukuran Pengukuran Penguku-
ran

Status Penilaian status Dengan Data sekunder Status Gizi Balita Rasio
Gizi gizi berdasarkan mengonversikan Riskesdas usia 0-59 bulan
Balita kategori berat angka berat 2007/2008 menurut BB/U,
badan menurut badan dan tinggi yang TB/U, BB/TB
umur (BB/U), badan setiap mencakup menunjukkan hasil :
kategori tinggi balita ke bentuk berat badan
BB/U
badan menurut nilai standar (Z- menurut umur,
umur (TB/U) dan score) dengan tinggi badan Gizi baik = 81,6%
kategori berat menggunakan menurut umur,
badan menurut baku dan berat Gizi kurang = 18,4%
tinggi badan antropometri badang
TB/U
(BB/TB) WHO (2006). menurut
tinggi badan Normal = 63,2%

Pendek = 36,8%

BB/TB

Tidak kurus = 85,9%


Kurus = 4,1%
Variabel Definisi (Batasan) Metode Alat Indikator Hasil Skala
Pengukuran Pengukuran Pengukuran Penguku-
ran

Kejadia Data pemeliharaan Data yang Data Hampir separuh Rasio


n hewan ternak diperoleh diolah morbiditas anak balita sampel
penyaki unggas, ternak dan disajikan balita yang (42,6%) menderita
t besar dan ternak dalam bentuk terkena diare
infeksi sedang. tabulasi. Analisis dan ISPA oleh penyakit ISPA,
(morbid Morbiditas balita deskriptif nakes dan data sedangkan
itas) yang dianalisis dilakukan secara pemeliharaan penyakit diare
pada meliputi penyakit bivariat hewan ternak kurang dari 20
balita ISPA dan diare menggunakan unggas, ternak persen.
dan uji chi-square besar dan
sanitasi ternak sedang
lingkun dari hasil
gan survei sanitasi
dengan
perebusan air
di lingkungan
sekitar
Daftar Rujukan
Rosidi Ali, dan Sulistyowati Enik. 2012. Peran Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Dalam Konsumsi Sayur Anak
Prasekolah. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/556, diakses 12 Agustus 2021 pukul 19.07

Hidayat, T. S., & Fuada, N. (2011). Hubungan Sanitasi Lingkungan, Morbiditas Dan Status Gizi Balita Di Indonesia
(Relationship Between Environmental Sanitation, Morbidity And Nutritional Status Of Under-Five Children In
Indonesia). Nutrition and Food Research, 34(2), 223482.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai