Anda di halaman 1dari 36

KELOMP KERANGKA

KONSEPTUAL
OK 2
Anggota Kelompok : AKUNTANSI
Materi Pokok : SEKTOR
PUBLIK
• Dewi Aprianti 1 4
Definisi Kerangka Ruang Lingkup Kerangka
(1962201067) Konseptual Akuntansi Sektor Konseptual Akuntansi Sektor
Publik Publik

• Novi Sriwahyuni 2 5
Tujuan Kerangka Konseptual
(1962201055) Akuntansi Sektor Publik
Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan Di Indonesia

• Sri Wahyuni (1962201073)


5 Shift 3 3
(Akuntansi) Peran Kerangka Konseptual
Akuntansi Sektor Publik
1
DEFINISI KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

• Kerangka konseptual akuntansi sektor publik adalah prinsip-prinsip yang


mendasari penyusunan dan pengembangan standar akuntansi sektor
publik yang disusun oleh sebuah komitme perumus standar independen
dan merupakan rujukan penting bagi komite standar akuntansi, penyusun
laporan keuangan, dan pemeriksa dalam mencari pemecahan atas sesuatu
masalah yang belum diatur secara jelas dalam pernyataan standar
akuntansi sektor publik.

2
TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

• Kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini merumuskan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan organisasi sektor publik. Tujuannya adalah
sebagai acuan bagi :
1. Penyusunan standar akuntansi sektor publik dalam melaksanakan tugas perumusan
standar.
2. Penyusunan laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang
belum diatur dalam standar akuntansi.
3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan standar akuntansi sektor publik.
4. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi sektor publik.

3
PERAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

• Pada dasarnya kerangka konseptual (the conceptual framework) merupakan


suatu landasan untuk menetapkan standar akuntansi. Penetapan standar
akuntansi dan interprestasinya harus harus diturunkan dari kerangka konseptual
yang telah dirumuskan sebelumnya. Dengan adanya kerangka konseptual ini
maka para penyusun laporan keuangan mempunyai rujukan resmi dalam
memberikan solusi atas permasalahan akuntansi tersebut jika standar akuntansi
belum mengakomodasinya. 

4
PERAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

• Oleh karena posisi kerangka konseptual ini sebagai landasan konsep, baik untuk
penetapan standar akuntansi maupun praktek akuntansi maka setidak-tidaknya
suatu kerangka konseptual harus merumuskan :
1. Tujuan akuntansi secara jelas
2. Karakteristik-karakteristik kualitatif informasi akuntansi yang bermanfaat
3. Definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan
keuangan
4. Konsep-konsep mendasar dalam akuntansi.

5
HIRARKI PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

Hirarki Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum DI Indonesia


Tingkat 3 Praktek Konversi dan Kebiasaan Buku Teks/Ajar, Artikel dan
Pelaporan yang Sehat Pendapat Para Ahli

Landasan
Operasional Tingkat 2 Peraturan Pedoman atau Simpulan
Buletin
atau Pemerintah Praktek Riset
Teknis
Landasan untuk Sektor Akuntansi Akuntansi
Praktek Publik Sektor Publik Sektor Publik
Tingkat 1 Pernyataan Standar Akuntansi Interprestasi Pernyataan Standar
Pemerintahan Akuntansi Pemerintahan

Landasan Konseptual Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan


6
RUANG LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

Ruang lingkup suatu kerangka konseptual pada umumnya mencakup enam komponen
yang diharapkan dapat membantu para penyusun standar akuntansi merumuskan
standar akuntansi keuangan yang baik. Elemen-elemen tersebut adalah :
1. Tujuan laporan keuangan (objectives of financial statements).
2. Karakteristik yang dibutuhkan dari suatu informasi akuntansi keuangan (desired
characteristics of financial accounting information).
3. Asumsi-asumsi akuntansi (accounting assumptions).
4. Prinsip dasar untuk pengakuan dan pelaporan (basic principles for recognition and
reporting).
5. Kendala-kendala (constraints).
6. Unsur-unsur laporan keuangan (elements of financial statements).

7
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI
INDONESIA

Salah satu organisasi sektor publik terbesar adalah pemerintahan. Pada


pertengahan tahun 2005, pemerintah Indonesia menetapkan standar akuntansi
pemerintahan Indonesia dengan PP Nomor 24 Tahun 2005. Di dalam peraturan
pemerintah tersebut juga dirumuskan kerangka konseptual akuntansi pemerintah
sebagai landasan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan pemerintah pusat dan daerah.

8
RUANG LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI
INDONESIA

Ruang lingkup kerangka konseptual akuntansi pemerintah Indonesia ini mencakup :


1. Tujuan kerangka konseptual
2. Lingkungan akuntansi pemerintah
3. Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna
4. Entitas pelaporan
5. Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, serta dasar hukum
6. Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam
laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi dan definisi,
pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan.
9
Tujuan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

 Tujuan ditetapkannya kerangka konseptual akuntansi pemerintahan adalah


sebagai acuan bagi :
• Penyusunan standar akuntansi pemerintahan dalam melaksanakan tugas
perumusan standar.
• Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang
belum diatur dalam standar akuntansi pemerintahan.
• Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
pemerintah disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
• Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan formasi yang disajikan
pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan.
10
Lingkungan Akuntansi Pemerintahan

  Sektor publik mempunyai karakteristik yang berbeda


dengan organisasi bisnis komersial. Dalam
menetapkan tujuan Akuntansi dan pelaporan
keuangan harus mempertimbangkan lingkungan
sektor publik ini. Kerangka konseptual akuntansi
pemerintah menyebutkan bahwa lingkungan
operasional organisasi pemerintah berpengaruh
terhadap karakteristik tujuan akuntan dan pelaporan
keuangannya.

11
Ciri - Ciri Penting Lingkungan Pemerintahan Yang Perlu Dipertimbangkan
Dalam Menetapkan Tujuan Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan

Ciri utama struktur pemerintahan dan Ciri keuangan pemerintah yang


pelayanan yang diberikan penting bagi pengendalian
a. Bentuk umum pemerintahan a. Anggaran sebagai pernyataan
dan pemisahan kekuasaan kebijakan publik, target fiskal
b. Sistem pemerintahan otonomi dan sebagai alat pengendalian
dan transfer pendapatan b. Investasi dalam aset yang tidak
antarpemerintah langsung menghasilkan
c. Adanya pengaruh proses politik pendapatan
d. Hubungan antara pembayaran c. Kemungkinan penggunaan
pajak dengan pelayanan akuntansi dana untuk tujuan
pemerintah Pengendalian
Pengguna dan Kebutuhan Informasi Akuntansi Pemerintahan

 Pemakai Laporan Keuangan


Terdapat beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintah, antara lain
• Masyarakat
• Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa
• Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman
• Pemerintah
 Kebutuhan Informasi Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum
untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pemakai. Dengan demikian
laporan keuangan pemerintah tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari
masing-masing kelompok pemakai. Namun demikian, berhubung pajak merupakan sumber
utama pendapatan pemerintah, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan
informasi para pembayar pajak perlu mendapat perhatian.
13
Entitas Pelaporan

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
wajib menyampaikan laporan pertanggung-jawaban berupa laporan keuangan,
yang terdiri dari :
• Pemerintah pusat
• Pemerintah daerah
• Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasi
lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi
dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.

14
Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan
• Peranan Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan


mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu
entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama
digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan
pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi
keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan dan
membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

15
Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan
• Peranan Pelaporan Keuangan

Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya


-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan.

AKUNTABILITAS TRANSPARANSI

MANAJEMEN KESEIMBANGAN
ANTARGENERASI

16
Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan
• Tujuan Pelaporan Keuangan

1 Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan


untuk membiayai seluruh pengeluaran

Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumberdaya


2
ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan

Menyediakan informasi mengenai jumlah sumberdaya ekonomi yang


3 digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah
dicapai
17
Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan
• Tujuan Pelaporan Keuangan

Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai


4
seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas


5 pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak
dan pinjaman

Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas


6
pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai
akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan
18
Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan
• Komponen Laporan Keuangan

Komponen laporan keuangan Laporan keuangan pokok pemerintah terdiri dari :

Laporan Realisasi Anggaran Laporan Arus Kas

Catatan Atas Laporan


Neraca
Keuangan

19
ASUMSI DASAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan


pemerintah adalah anggapan yang diterima sebagai suatu
kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi
dapat diterapkan yang terdiri dari :
• Asumsi Kemandirian Entitas
Asumsi kemandirian entitas, baik entitas pelaporan maupun
akuntansi, berarti bahwa setiap unit organisasi dianggap
sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk
nenyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi
kekacauan antarunit instansi pemerintah dalam laporan
keuangan.

20
ASUMSI DASAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

• Asumsi Kesinambungan
Entitas Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa
entitas pelaporan akan berlanjut keberadanannya. Dengan
demikian, pemerintah diasumsikan tidak bermaksud
melakukan likuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka
pendek.
• Asumsi Keterukuran dalam Satuan Uang (Monetary
Measurement)
Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan
setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan
satuan uang. Hal ini diperlukan agar memungkinkan
dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi.
21
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Karakteristik laporan keuangan adalah ukuran-


ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam
informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi
tujuannya.
Keempat karakteristik berikut ini merupakan
prasyaratan normatif yang diperlukan agar lapran
keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas
yang dikehendaki.

22
Insert
Insert Image
Image

RELEVAN

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang


termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu
atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan
atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Infromasi
yang relevan akan bercirikan memiliki manfaat umpan balik,
memiliki manfaat prediktif, tepat waktu dan lengkap. 
Insert
Insert Image
Image

ANDAL

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang


menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta
secra jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan,
tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak daapat diandalkan
maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat
menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik
antara lain :
• Penyajian Jujur
• Dapat Diverifikasi (Verifiability)
• Netralitas
Insert
Insert Image
Image

DAPAT DIBANDINGKAN

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika
dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau
laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan
dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara
internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan
akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal
dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan
kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan
kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang
sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode
terjadinya perubahan.
Insert
Insert Image
Image

DAPAT DIPAHAMI

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh


pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan
dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan
lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna
untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
PRINSIP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Prinsip akuntasi dan pelaporan keuangan


dimaksudkan sebagai ketentuan yang
diapahami dan ditaati oleh pembuat standar
akuntansi, oleh penyelenggara akuntansi dan
pelaporan keuangan dalam melakukan
kegiatannya, serta oleh pengguna laporan
keuangan dalam memahami laporan keuangan
yang disajikan. 

27
PRINSIP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Basis Akuntansi Prinsip Nilai Historis 

Basis akuntansi yang digunakan Aset dicatat sebesar pengeluaran


dalam laporan keuangan kas dan setara kas yang dibayar atau
pemerintah adalah basis kas untuk sebesar nilai wajar dari imbalan
pengkuan pendapatan, belanja, dan (consideration) untuk memperoleh
pembiayaan dalam Laporan aset tersebut pada saat perolehan.
Realisasi Anggaran dan basis Kewajiban dicatat sebesar jumlah
akrual untuk pengakuan aset, kas dan setara kas yang diharapkan
kewajiban, dan ekuitas dalam akan dibayarkan untuk memenuhi
neraca. kewajiban di masa yang akan
datang dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintah.
PRINSIP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Prinsip Realisasi  Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk


Formal (Substance Over Form) 
Bagi pemerintah, pendapatan yang
tersedia yang telah diotorisasikan Informasi dimaksudkan untuk
melalui anggaran pemerintah menyajikan dengan wajar transaksi
selama satu tahun fiskal akan serta peristiwa lain yang seharusnya
digunakan untuk membayar utang disajikan, maka transaksi atau
dan belanja dalam periode tersebut. peristiwa lain tersebut perlu dicatat
dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi, dan
bukan hanya aspek formalitasnya. 
PRINSIP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Prinsip Periodisitas  Prinsip Konsistensi  

Kegiatan akuntansi dan pelaporan Perlakuan akuntansi yang sama


keuangan entitas pelaporan perlu diterapkan pada kejadian yang
dibagi menjadi periode-periode serupa dari periode ke periode oleh
pelaporan sehingga kinerja entitas suatu entitas pelaporan disebut
dapat diukur dan posisi sumber prinsip konsisten internal.
daya yang dimilikinya dapat
ditentukan. Periode utama yang
digunakan adalah tahunan. Namun,
periode bulanan, triwulanan, dan
semesteran juga dianjurkan.
PRINSIP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Prinsip Pengungkapan Lengkap Prinsip Penyajian Wajar


(Full Disclosure) (Fair Presentation) 
Laporan keuangan menyajikan Laporan keuangan menyajikan
secara lengkap informasi yang dengan wajar Laporan Realisasi
dibutuhkan oleh pengguna. Anggaran, Neraca, Laporan Arus
Informasi yang dibutuhkan oleh Kas, dan Catatan atas Laporn
pengguna laporan keuangan dapat Keuangan. Faktor pertimbangan
ditempatkan pada lembar muka(on sehat bagi penyusun laporan
the face) laporan keuangan atas keuangan diperlukan ketika
Catatan atas Laporan Keuangan. menghadapi ketidakpastian
peristiwa dan keadaan tertentu.
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal

Kendala informasi akuntansi dan laoran keuangan adalah setiap keadaan yang
tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan
informasi akuntansi dan laporan keuangan yang relevan dan andal akibat
keterbatasan atau karena alasan kepraktisan. Tiga hal yang menimbulkan
kendala dalam informasi akuntansi dan laporan keuangan pemerintah :
Pertimbangan Biaya dan
Materialitas
Manfaat 

Keseimbangan antarkarakteristik kualitatif

32
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria


pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga
akan menjadi bagian yang melengkapi unsure aset, kewajiban, ekuitas dana,
pendapatan, belanja, dan pembiayaan, sebagaimana akan termuat pada laporan
yang bersangkutan. Kriteria minimum yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian
untuk diakui, yaitu :
• Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan
kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir keluar dari atau masuk ke
dalam entitas pelaporan yang bersangkutan.
• Kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur atau dapat diestimasi dengan andal. 
33
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pengkajian derajat kepastian yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa
depan dilakukan atas dasar bukti yang dapat diperoleh pada saat penyusunan
laporan keuangan

Keandalan Pengukuran Pengakuan Kewajiban

Pengakuan Aset Pengakuan Pendapatan

Pengakuan Belanja
34
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan


memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos
diniliai menggunakan nilai perolehan historis. Asset dicatat sebesar
pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan
yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut. Kewajiban dicatat
sebesar nilai nominal.

35
THANK YOU

ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai