Anda di halaman 1dari 17

“MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN ’’

Disusun oleh : EGI RAMA PUTRA


NPM : 191813004
Semester : IV ( EMPAT )

Dosen Pembimbing :
Maryani Balkis, S.T

PROGRAM STUDI TEKNIK


ELEKTRO
POLITEKNIK RAFLESIA
2021
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan

1. Cara Menyiapkan Prosedur Pemasangan Sistem Pembumian Sesuai


dengan Persyaratan yang Berlaku.
Menyiapkan prosedur pemasangan sistem pembumian
hendaknya
dilakukan sebelum melaksanakan pekerjaan, dengan cara :
• Mempersiapkan waktu yang akan dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan, kemudian membuat jadwal
rencana pekerjaan.
• Jadwal rencana kerja yang telah disusun,
dikoordinasikan dengan pihak terkait, agar pekerjaan
dapat dilaksanakan sesuai dengan waktunya
• Menghubungi orang terkait, menyerahkan hasil rencana
pelaksanaan pekerjaan.
2. Cara Menyiapkan Alat Kerja, Material, K3 Dan Alat Bantu Yang

Dibutuhkan Sesuai Dengan Persyaratan Spesifikasi Peralatan


Yang Berlaku.
Menyiapkan alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang
dibutuhkan dapat dilakukan dengan cara:
• Rencanakan alat kerja sesuai dengan jenis
pekerjaan
• Rencanakan peralatan K3 selengkap mungkin
• Rencakan alat bantu sesuai kebutuhan pekerjaan
3. Cara memeriksa alat kerja, material, K3 dan alat
bantu yang dibutuhkan untuk memastikan dalam
kondisi berfungsi baik dan aman.
Memeriksa alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang
dibutuhkan dapat dilakukan dengan cara :
• Pastikan jumlah alat kerja, material, K3 dan alat
bantu sesuai dengan kebutuhan
• Pastikan kondisi alat kerja, material, K3 dan alat
bantu sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan
• Patikan kesesuaikan perlengkapan dengan tempat
kerja, dan periksa terhadap gangguan orang sekitar
dan lingkungannya.
4. Cara menyiapkan gambar pemasangan sistem pembumian untuk
diserahkan pada personal yang tepat.

Menyiapkan gambar pemasangan sistem pembumian untuk


diserahkan pada personal yang tepat dapat dilakukan dengan cara :

• Gambar kerja harus tersedia sebelum pekerjaan pemasangan


dilaksanakan.
• Konsultasikan gambar kerja yang dibuat dengan pihak terkait
• Pastikan persetujuan dari pihak terkait sudah didapatkan
sebelum memulai pekerjaan.
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan
Pekerjaan.

1. Menyiapkan prosedur pemasangan sistem pembumian


sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
2. Menyiapkan alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang
dibutuhkan sesuai dengan persyaratan spesifikasi
peralatan yang berlaku.
3. Memeriksa alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang
dibutuhkan untuk memastikan dalam kondisi berfungsi
baik dan aman.
4. Menyiapkan gambar pemasangan sistem pembumian
untuk diserahkan pada personal yang tepat.
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan
Pekerjaan.

1. Cermat, teliti dalam menyiapkan prosedur pemasangan,


menyiapkan dan memeriksa alat kerja, material, K3 dan
alat bantu yang dibutuhkan, menyiapkan gambar
pemasangan sistem pembumian untuk diserahkan pada
personal yang tepat.
2. Taat SOP dalam menyiapkan prosedur pemasangan,
menyiapkan dan memeriksa alat kerja, material, K3 dan
alat bantu yang dibutuhkan, menyiapkan gambar
pemasangan sistem pembumian untuk diserahkan pada
personal yang tepat.
MERAKIT PHB PENERANGAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Merakit PHB Penerangan

1. Cara Menerapkan Peraturan Dan Prosedur Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk
pencegahan supaya tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan atau
tidak suatu kegiatan pekerjaan yang mungkin dapat terjadi kepada si pekerja
maupun kepada orang lain, mesin, alat dan lingkungan kapan saja dan
dimana saja.
Peralatan/material pembumian dipasang sesuai dengan spesifikasi
rancangan, standar dan persyaratan yang berlaku. Peralatan/material PHB
pembumian dipasang sedemikian rupa sehinga tidak mengurangi tingkat
pengemanan (IP) yang telah ditetapkan.
Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus
menerus sesuai prosedur. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan
tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2. Cara memasang Peralatan/material Pembumian sesuai dengan
spesifikasi rancangan, standar dan persyaratan yang berlaku.

a. Pembumian
Pembumian atau disebut juga pentanahan dalam sistem jaringan
tegangan rendah maupun tinggi terdiri dari dua bagian yaitu:
elektrode bumi dan hantaran pentanahan. Tujuan dari
Pembumian adalah sebagai pengaman dari kejut listrik yang
disebabkan oleh tegangan sentuh dan kerusakan alat yang
disebabkan karena rusaknya isolasi. Tegangan sentuh dapat
terjadi karena kebocoran/kegagalan isolasi pada perlengkapan
listrik seperti motor listrik, seterika listrik, kotak hubung bagi
dsb. Besar tegangan sentuh yang membahayakan manusia
adalah 50 V keatas (untuk tempat kering) atau 25 V keatas
(untuk tempat lembab).
Penghantar Pembumian harus sesuai dengan PUIL terutama berkenaan
dengan:
• bahan dan tipe konduktor
• ukuran konduktor.

Cara sederhana untuk menentukan besar tahanan bumi dapat diapakai


rumus:
Rp = 50 V
la
Rp = besar tahanan tanah
50 V = besar tegangan sentuh maksimum yang di izinkan
Ia = besar arus yang dapat memutuskan pengaman arus lebih yang
terpasang pada instalasi
Terpasang pada instalasi
Ia = k x In
di mana:
In = besar arus nominal
k = konstanta
Nilai konstanta tergantung dari jenis dan spesifikasi peralatan itu sendiri ,
sebagai ilustrasi nilai konstanta
k = 2 s/d 5 kali In (untuk pengaman lebur)
k = 1,25 s/d 3,5 kali In (untuk pengaman lainnya)
b. Elektroda Bumi
Elektrode Bumi dijelaskan pada PUIL adalah penghantar yang ditanam
dalam bumi dan membuat kontak langsung dengan bumi.
Pemasangannya harus dapat dilihat untuk pengujian penglihatan dan
harus sesuai PUIL juga dalam hal metode pemasangan dan
pengamanannya.
c. Jenis Elektroda Bumi
Menurut PUIL elektrode-elektrode pembumian dibagi atas:
1.)Elektrode Pita
Elektrode pita adalah elektrode yang dibuat dari penghantar berbentuk pita atau
berpenampang bulat, atau penghantar pilin yang pada umumnya ditanam secara
dangkal.
2.)Elektrode Batang
Elektrode batang adalah elektrode dari pipa besi, baja profil atau batang logam
lainnya yang di tanam dengan kedalaman minimum 2,5 meter. Untuk
memancangkan elektrode-elektrode ini sering digunakan palu lantak.
3.)Elektrode Pelat
Elektrode pelat adalah elektrode dari bahan logam utuh atau berlubang,
umumnya ditanam secara dalam dengan kedalaman 0,5-1,0 meter, 1 meter
dibawah permukaan tanah.
3. Cara memasang Peralatan/material Pembumian tanpa mengurangi tingkat
pengamanan (IP)
a. Bahan dan Ukuran Elektrode
• Bahan Elektrode Pembumian
• Bahan yang digunakan untuk elektrode pembumian adalah tembaga, baja
berlapis seng atau bahan berlapis tembaga.
• Ukuran Elektrode Pembumian
• elektrode pembumian yang digunakan tanahnya sangat korisif atau
digunakan elektrode baja tanpa lapisan seng atau lapisan tembaga,
sebaiknya digunakan ukuran-ukuran minimum 1,5 x
b. Hantaran Pembumian

Hantaran Pembumian adalah penghantar dengan impedans rendah, yang


secara listrik menghubungkan titik yang tertentu pada suatu perlengkapan
instalasi atau sistem) dengan elektrode bumi.
4. Cara memeriksa kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan.

Setelah pekerjaan perakitan selesai dikerjakan selanjutnya dilakukan pemeriksaan


kebenaran pengawatan instalasi. Hal ini dilaksanakan dengan cara memeriksa
setiap sambungan kabel pada peralatan dan mencocokannya dengan gambar
diagram instalasi yang telah disiapkan.

5. Cara mengukur setiap rangkaian listrik untuk memastikan tahanan pembumian,


tahanan isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan

Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan


isolasi dan polaritas sesuai persyaratan. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan
alat ukur listrik. Alat ukur listrik ada bebebrapa macam yaitu :

• Earth tester
• Insulation Tester
• Multimeter
Keterampilan yang Diperlukan dalam Merakit PHB Penerangan

1. Menerapkan Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja selama


pelaksanaan pekerjaan.
2. Memasang Peralatan/material Pembumian sesuai dengan spesifikasi rancangan,
standar dan persyaratan yang berlaku.

3. Memasang Peralatan/material Pembumian sedemikian rupa sehingga tidak


mengurangi tingkat pengamanan (IP).

4. Memeriksa kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan secara terus menerus


sesuai prosedur .
5. Menguji setiap rangkaian listrik untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan
isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan.
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Merakit PHB
Penerangan.

Harus bersikap secara:


1. Cermat dan teliti dalam menerapkan, memasang, memeriksa
dan menguji perkaitan PHB penerangan.

2. Taat SOP dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah,


panduan, dan pedoman perakitan PHB penerangan.
Thank You and
see you again....

Love some Forever.....

Anda mungkin juga menyukai