Anda di halaman 1dari 29

EKSTRIKASI, STABILISASI

DAN TRANSPORTASI

AGD DINKES PROV DKI JAKARTA


Jika memindahkan dan mengangkat penderita dengan tidak tepat
 menyebabkan cedera lanjut untuk penderita dan penolong

MEKANIK TUBUH

Potensi seluruh kemampuan tubuh sebagai alat


untuk mengangkat, memindahkan dan mencegah
cedera
Prinsip dasar untuk mencegah cedera :

1. Rencanakan gerakan
2. Gunakanlah paha, bukan punggung.
3. Berat benda sedekat mungkin pada tubuh.
4. “Susunan” (Stack) – satukan gerak tubuh dalam
satu kesatuan gerak.
5. Kurangi jarak atau ketinggian, bila
memindahkan sebuah benda.
Gunakan prinsip–prinsip di atas untuk memindahkan,
menarik, menekan, membawa atau menggapai sesuatu
benda

Kuncinya adalah garis lurus dari tulang belakang


cara mengangkat yang benar
cara mengangkat dgn satu kaki maju ke depan
Kerjasama tim sangat diperlukan
komunikasi dengan jelas dan sering

Gunakan komando dan berkoordinasi


secara lisan dari awal sampai akhir

Mintalah bantuan pada petugas lain


Panduan dalam mengangkat penderita :

1. Kenali kemampuan diri dan kemampuan pasangan


kita
2. Nilailah beban yang akan diangkat secara bersama,
dan bila merasa tidak mampu, jangan paksakan.
Selalu komunikasikan secara teratur dengan
pasangan kita
3. Regangkan kaki sejajar dengan bahu kita dan
posisikan satu kaki sedikit di depan
4. Mulai dengan jongkok, jangan membungkuk saat
mengangkat dan punggung harus selalu dijaga lurus
5. Tangan yang memegang menghadap ke depan.
Jarak antara kedua tangan minimal 30 cm.
6. Dekatkan tubuh dengan beban yang akan diangkat.
7. Jangan memutar tubuh saat mengangkat

Panduan di atas juga berlaku saat menarik


atau mendorong penderita.
MEMINDAHKAN PENDERITA

• Stabilisasi perawatan
• Do not further harm

Pemindahan darurat
Teknik
memindahkan penderita

Pemindahan non darurat


1. PEMINDAHAN DARURAT
Pengertian : Pemindahan penderita ketika dalam
keadaan yang membahayakan baik dari lingkungan
maupun penderita itu sendiri.

Misalnya :
 Kebakaran atau suatu keadaan yang memungkinkan
terjadinya kebakaran
 Ledakan atau suatu keadaan yang memungkinkan
terjadinya ledakan dll
 Bahaya terbesar dari pemindahan darurat adalah
menambah cedera pada tulang belakang atau
memperparah keadaan
 Pindahkan penderita sejauh dan seaman mungkin
dari tempat berbahaya
Jenis–jenis pemindahan darurat

Tarikan baju Tarikan selimut

Tarikan lengan Tarikan dengan sprei


2. PEMINDAHAN NON DARURAT
 Ketika telah siap dievakuasi  Yaitu dengan
melakukan stabilisasi dan perawatan penderita

 Cegah cedera lebih lanjut serta hindari sesuatu yang


menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri pada
penderita
Jenis – jenis pemindahan non darurat (Non
Emergency Move)
1. Pengangkatan langsung dari lantai / tempat tidur
2. Pengangkatan ekstremitas
3. Pengangkatan dengan LSB (long spine board) 
Log Roll
4. Direct Ground Lift
pengangkatan ekstremitas Log roll

direct ground lift


POSISI PENDERITA

 Sulit untuk menjelaskan semua jenis posisi karena


aneka ragam-nya situasi dimana penderita berada
 Keadaan di tempat kejadian dan kondisi penderita
akan menentukan posisi yang dipilih
PERALATAN UNTUK MEMBAWA PENDERITA

Tandu beroda/ Stretcher atau  Ketika mendorong brankar posisi kaki


Brankar penderita di depan dan kepala di
belakang
 Dalam ambulans posisi brankar
terbalik dengan kepala di depan (dekat
pengemudi),
 Pada wanita in – partu, posisi brankar
dalam ambulans boleh dibalik, supaya
kita dapat membantu persalinan
Tandu sekop
(Scoop Stretcher, Orthopaedic Stretcher)
• Tandu sekop bukan alat
untuk membawa /
transportasi tapi hanya
untuk mengangkat dan
memindahkan.
• Empat petugas
Long Spine Board (LSB)

Bidai tulang belakang atau


papan panjang kayu yang
keras atau benda sintetis
yang tidak menyerap darah
dengan panjang sekitar 2
meter
Back Board / Short Spine Board atau
KED (Kendrick Extrication Device)

 SSB dan KED adalah dua alat


yang berbeda secara bentuk
namun mempunyai fungsi yang
sama
 Digunakan pada penderita trauma
terutama untuk memindahkan
penderita dari dalam kendaraan
yang dicurigai adanya cedera
servikal dan tulang belakang.
Head Immobilizer
NECK COLLAR

Alat untuk membidai leher pada keadaan adanya


kecurigaan cedera pada tulang leher (Servikal)

 Multiple Trauma
 Adanya jejas / perlukaan diatas klavikula (tulang selangka)
 Cedera kepala dengan penurunan kesadaran
 Mekanisme kecelakaan mendukung  mechanism of injury
Setiap adanya kecurigaan Fraktur Servikal harus selalu
terpasang NECK COLLAR

Bisa dibuka setelah


pemeriksaan Rontgent
setelah DIPASTIKAN tidak
ada fraktur cervical
Pemasangan Neck Collar
TRANSPORTASI PENDERITA

AMBULANS DARAT
 Cukup ruang agar penderita
dapat diposisikan terlentang.
 Dapat memuat dua penderita dan
petugas.
 Cukup tinggi untuk petugas
berdiri dalam melakukan
tindakan yang diperlukan selama
perjalanan
 Cukup tinggi untuk peletakkan cairan infus yang
diberikan ke penderita (min 90 cm)
 Dilengkapi peralatan medis dan non medis untuk
penanganan penderita
 Dilengkapi alat komunikasi (radio, telepon mobil atau
telepon seluler)
 Identitas kendaraan yang jelas (jenis ambulans)
 Sepanjang perjalanan lakukan survei primer dan
survei sekunder, catat setiap tindakan yang dilakukan
dan perubahan – perubahan yang spesifik yang
terjadi.
 Beberapa hal yang harus dimonitor selama
transportasi penderita :
o Kesadaran penderita
o Tanda – tanda vital (RR,TD,N)
o Daerah luka bila ada

Anda mungkin juga menyukai