Anda di halaman 1dari 8

LATAR BELAKANG

Organisasi “MUHAMMADIYAH” berdiri pada tanggal 18 November 1912 Miladiyah


bertepatan dengan 8 Dzulhijah 1330 Hijriyah di Yogyakarta.
Pelopornya adalah KH. Ahmad Dahlan .
Organisasi Muhammadiyah yang didirikannya telah memberikan kontribusi terhadap
ajaran Islam yng murni kepada bangsnya.
Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Sosial

Menurut Muhammadiyah, gerakan sosial termasuk dalam urusan Muamalah al-


duniawiyah. Manusia mempunyai nilai universal tanpa dibatasi oleh keyakinan,
wilayah, etnis dan jenis kelamin.

KH. Ahmad Dahlan memberi isyarat bahwa Islam adalah agama yang
menekankan bukan hanya aspek ritual dan mengabaikan aspek sosial. Akan
tetapi, seorang muslim dikatakan salih dalam menjalankan ibadah ritual, apabila
melahirkan akhlakul karimah dan kepekaan sosial terhadap lingkungan
sekitarnya.
Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Ekonomi

Kegiatan ekonomi untuk memperkuat finansial bagi sebuah organisasi,


seperti Muhammadiyah, pada hakikatnya merupakan bagian terpenting
untuk memperlancar gerakan Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya. Di
samping itu, gerakan ekonomi persyarikatan Muhammadiyah juga akan
berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya
menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem pengangguran yang
semakin besar, dan angka kemiskinan yang makin membengkak yang dapat
mengancam eksitensi iman.
Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset
atau sumberdaya yang bisa dijadikan modal. Aset pertama adalah sumber
daya manusia, yaitu anggota Muhammadiyah sendiri, baik sebagai produsen,
Kedua, kelembagaan amal usaha yang telah didirikan, yaitu berupa sekolah,
universitas, lembaga latihan, poliklinik, rumah sakit dan panti asuhan yatim
piatu. Ketiga, organisasi Muhammadiyah itu sendiri sejak dari pusat, wilayah,
daerah, cabang dan ranting.
Tujuan Organisasi
Muhammadiyah dalam
Gerakan Sosial dan Ekonomi

Muhammadiyah mendirikan berbagai bentuk lembaga layanan kesehatan


yang bersifat modern, seperti rumah sakit (PKO), klinik dan balai-balai
pengobatan alternatif.
Lembaga kesehatan yang dibentuk oleh Muhammadiyah sangat berkaitan
dengan pandangan Muhammadiyah terhadap islam. Bahwa didalam islam,
upaya menciptakan kesejahteraan sosial, baik itu secara materi maupun secara
fisik bagi diri sendiri atau sesama oranglain merupakan suatu kewajiban yang
tidak boleh ditinggalkan oleh Muhammadiyah.
Oleh karena itu Muhammadiyah sangat memerlukan lembaga kesehatan
seperti rumah sakit dan balai pengobatan sebagai tempat membantu
kesehatan dan kesejahteraan umat, terutama bagi mereka yang tidak mampu.
Sehingga Muhammadiyah selalu hadir dalam setiap kebutuhan umat,
terutama menyangkut pertolongan kesehatan
Kesimpulan

1. Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial dan Gerakan Ekonomi keagamaan,


saat ini Muhammadiyah banyak mempunyai amal usaha, mulai dari pondok
anak yatim, sekolah/lembaga pendidikan, sampai rumah sakit pun ada. Ini
sebagai pengejawantahan dari interpretasi tujun pendirian organisasi
Muhammadiyah sebagai gerakan sosial dan gerakan ekonomi.
2. Muhammadiyah mempunyai cita-cita sosial dan sekaligus cita-cita ekonomi,
yakni “kesejahteraan, dan kemakmuran masyarakat yang diridhai Allah”. Dari
sini kita ketahui bahwa Muhammadiyah menghendaki terciptanya negara
yang baik dan penuh akan ampunan Allah. Inilah interpretasi dari ungkapan
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin.
3. Dengan mengembangkan ekonomi, Muhammadiyah telah memiliki aset
atau sumber daya yang bisa dijadikan modal dan pendanaan dalam
menjalankan amal usaha yang lainnya.
Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah diatas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai