Anda di halaman 1dari 67

Sistim Kardiovaskular

• Sistem kardiovaskuler yaitu suatu sistem yang secara


umum berperan mengedarkan darah keseluruh tubuh,
sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua
jaringan tubuh serta mengangkut semua zat buangan.
• Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan
pembuluh darah.
• Jantung adalah pompa otot beruang empat yang
mendorong darah mengelilingi sirkulasi.
• Sistem vaskuler atau pembuluh darah terdiri dari arteri
yang membawa darah dari jantung ke jaringan, kapiler
berdinding tipis yang memungkinkan difusi gas dan zat
metabolik, dan vena serta venula yang mengembalikan
darah ke jantung.
Fungsi Sistem Kardiovaskuler

1. Mengangkut nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh


dan melepaskan limbah metabolik (karbon dioksida, limbah
nitrogen)
2. Perlindungan tubuh oleh sel darah putih, antibodi dan protein
komplemen yang beredar dalam darah dan mempertahankan
tubuh terhadap mikroba asing dan toksin.
Mekanisme pembekuan juga turut serta melindungi tubuh dari
kehilangan darah setelah cedera
3. Pengaturan suhu tubuh, pH cairan dan kadar air sel
4. Bagaimanapun sistem kardiovaskuler, memerlukan fungsi
kooperatif sistem lain untuk mempertahankan komposisi darah
dan sebagainya untuk melestarikan homeostasis intraseluler.
• Jantung terletak dalam rongga mediastinum rongga dada, yaitu
diantara paru-paru.
• Posisi jantung miring sehingga bagian ujungnya yang runcing
(apex) menunjuk ke arah bawah ke pelvis kiri, sedangkan
ujungnya yang lebar yaitu bagian dasarnya, menghadap ke atas
bahu kanan.

• Jantung terdiri dari dua lapisan yaitu;


1) lapisan dalam (perikardium viseral).
2) lapisan luar (perikardium parietal).
• Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang
mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung.
• Perikardium juga melindungi terhadap penyebaran infeksi atau
neoplasma dari organ-organ sekitarnya ke jantung.
Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan yaitu:
1. Epikardia adalah lapisan visera pada perikardia
serum
2. Miokardia adalah bagian jantung yang berotot,
terdiri atas otot jantung yang berkontraksi dan
serta purkinje yang tidak berkontraksi yang
mengantarkan impuls saraf.
3. Endokardia adalah endotelium tipis dan halus
yang menjadi pembatas dalam jantung yang
berhubungan dengan pembatas dalam
pembuluh darah.
• Dua pertiga jantung berada disebelah kiri sternum.
• Apex jantung, berada di sela iga keempat dan kelima pada garis tengah
klavikula.
• Pada orang dewasa rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm
dengan berat 300 sampai 400 g.
• Secara fungsional jantung dibagi menjadi pompa sisi kanan dan sisi kiri,
yang memompa darah vena ke sirkulasi paru, dan darah bersih ke
sirkulasi sistemik.
• Pembagian fungsi ini mempermudah urutan aliran darah secara
anatomi:
vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonalis,
vena pulmonalis, atrium kiri, aorta arteri, arteriola, kapiler,
venula, vena, dan vena kava.
A.Ruang Jantung
• Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut
atrium (bilik) dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel
(serambi)
A.Ruang Jantung
• Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut atrium (bilik) dan 2
ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (serambi)

1. Ruang Jantung dan Fungsinya


• Atrium kanan
Fungsinya, sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh
melalui vena kava superior dan inferior dan dari jantung melalui sinus koronari.
Tekanan di atrium kanan 2 - 6 mmHg dengan saturasi oksigen 75%. Kemudian darah
dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru
• Atrium kiri
Menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat buah vena pulmonalis.
Tekanan atrium kiri 4 - 12 mmHg dengan saturasi oksigen 95% - 98%.
• Ventrikel kanan
Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan tekanan sistoliknya 15-39 mmHg dan diastolik 0-5
mmHg dengan saturasi oksigen 75%
• Ventrikel kiri
Menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta.
Tebal dari dinding ventrikel kiri normalnya adalah 120 mmHg dan diastolik 0-10 mmHg
dengan oksigen sebesar 95-98%.
B.Katup Jantung
• Katup jantung adalah jaringan khusus di dalam ruang jantung yang mengatur urutan aliran
darah dari satu bagian ke bagian lain.

Lokasi, Struktur dan Fungsi Katup Jantung

• Katup trikuspidalis, terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan.


Terdiri dari tiga daun katup yang mencegah aliran balik
darah dari ventrikel kanan ke atrium kanan selama kontraksi ventrikel
• Katup semilunar paru terletak antara ventrikel kanan dan batang paru.
Terdiri dari tiga flaps-bulan berbentuk setengah.
Mencegah aliran balik darah dari trunkus paru ke ventrikel kanan selama
ventrikel relaksasi
• Katup bicuspidalis (mitral) terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri Terdiri dari dua
katup yang mencegah aliran balik darah dari ventrikel kiri ke atrium kiri selama kontraksi
ventrikel
• Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta menaik Terdiri dari tiga flaps-
bulan berbentuk setengah.
Mencegah aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri selama kontraksi
ventrikel
C.Fisiologi Jantung

• Sistem pengaturan jantung


a.Serat Purkinje.
• Serat ini adalah serabut otot jantung khusus yang mampu mengantar impuls
dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung.
Hantaran yang cepat di sepanjang sistem Purkinje memungkinkan atrium
berkontraksi bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikula
yang serempak, sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang
terkoordinasi.

b.Nodus Sinoatrial (nodus SA)


• Nodus SA adalah suatu massa jaringan otot jantung khusus yang terletak di
dinding posterior atrium kanan tepat di bawah permukaan vena kava superior.
• Nodus SA melepaskan impuls sebanyak 72 kali permenit, frekuensi irama yang
lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 kali permenit), dan
ventrikel (20 kali permenit).
• Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom, yang
akan mempercepat atau memperlambat iramanya.
• Nodus SA mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung
(pacemaker).
• c.Nodus atrioventrikular (nodus AV)

• Impuls menjalar di sepanjang pita serat purkinje pada atrium, menuju nodus
AV yang terletak di bawah dinding posterior atrium kanan.
• Nodus AV menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium
selesaisebelum terjadi kontraksi ventrikular.

• d.Berkas AV (berkas His)

• Berkas AV adalah sekelompok besar serat purkinje yang berasal dari nodus AV
dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel.
Berkas ini dibagi menjadi percabangan berkas kanan dan kiri.
• Percabangan berkas kanan memanjang di sisi dalam ventrikel kanan. Serabut
bercabang menjadi serat-serat purkinje kecil yang menyatu dalam serat otot
jantung untuk memperpanjang impuls.
• Percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel kiri dan bercabang
ke dalam serabut otot jantung kiri.
D.Otot Jantung

• Otot jantung adalah otot penyusun dinding jantung yang meliputi sel-sel
cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah satu atau dua,
tetapi ada juga berjumlah tiga atau empat inti sel yang sangat jarang terjadi.
• Otot jantung disebut juga myocardium.
• Myo artinya otot dan cardium artinya jantung.
• Otot jantung bergerak di bawah kesadaran yang tak dipengaruhi oleh
perintah otak atau saraf pusat.
• Otot jantung merupakan gabungan otot polos dan otot lurik karena
memiliki kesamaan, sebagaimana otot jantung memiliki daerah gelap dan
terang, memiliki banyak inti sel yang terletak di tengah seperti otot lurik
sedangkan otot polos memiliki kesamaan sifat seperti bergerak secara tak
sadar (involunter).
• Otot ini bekerja tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah terus
mengalir artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat
kematian bagi manusia.
Fungsi otot jantung yaitu:

1. Membantu memompa darah ke seluruh tubuh


2. Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme
(karbondioksida)
3. Sel-sel pada otot jantung membantu dalam
kontraksi sel lainnya
4. Otot jantung menyediakan cara pemompaan
ventrikel pada jantung
5. Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga
darah dapat keluar dari jantung saat berkontraksi
dan mengambil darah pada relaksasi
6. Menunjang kerja dari organ jantung
Ciri-ciri dari otot jatung yaitu:

1. Bentuk yang memanjang


2. Mempunyai inti sel yang berada di tengah
3. Cara kerja otot jantung ini berada di luar kesadaran atau tidak
dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat.
4. Serat jantung memiliki panjang 50 sampai 100 um, diameter berkisar
diantara 14 um
5. Serat pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas myofibril yang
terlihat berdampingan
6. Otot jantung terdiri atas;
1 dan 2 inti sel atau bahkan dapat berjumlah 3 dan 4 tetapi itu sangat
jarang bekerja terus menerus tanpa istirahat
7. Otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatis dan
saraf parasimpatis
8. Bentuk silindris bercabang dan menyatu
9. Memiliki serat yang bercabang-cabang
10.Mempunyai diskus interkalaris, interkalaris adalah pembatas antara
sarkomer
• Dalam beberapa hal otot jantung sama dengan otot rangka.
Otot tersebut berserat lintang, mempunyai garis-garis hitam dan
mempunyai myofibril yang terdiri dari filamen aktin dan miosin.
Selama kontraksi kedua filamen ini saling tumpang tindih seperti
pada otot rangka.
• Otot jantung mempunyai karakteristik kontraksi.
• Bila nodus SA rusak otot jantung dapat terus berkontraksi walaupun pada
kecepatan yang rendah, sedangkan otot rangka hanya berkontraksi bila ada
rangsangan.
• Bila dilihat dengan mikroskop elektron serat-serat paralel tampak saling
berhubungan.
• Kadang-kadang ditemukan 2 nukleus dalam satu sel.
• Sel-sel otot jantung dipisahkan pada ujung-ujungnya oleh yang disebut
“intercalated discs”
• Diantara setiap “intercalated discs” terdapat percabangan yang khusus dari sel
otot jantung.
• Secara fisiologi percabangan ini sangat berguna karena di tempat sangat
rendah tersebut tahanan terhadap perjalanan aksi potensial.
E.Bunyi Jantung
• Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup-dup dan
dapat di dengar melalui stetoskop. “lup” mengacu pada saat katup AV
menutup dan “dup” mengacu pada saat katup semilunar menutup
• Bunyi ketiga atau keempat adalah bunyi jantung yang abnormal yang
disebabkan fibrasi yang terjadi pada dinding jantung saat darah
mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, dan dapat di dengar jika
bunyi jantung diperkuat dengan mikrofon.
• Oleh karena itu, bunyi jantung pertama (S1) terdengar pada
permulaan sistol ventrikel, pada saat ini tekanan ventrikel meningkat
melebihi tekanan atrium dan menutup katup mitral dan trikuspid.
• Pada kasus tenosis mitral terdengar bunyi S1 yang abnormal dan lebih
keras akibat kekakuan daun-daun katup.
• Bunyi jantung kedua (S2) terdengar pada permulaan relaksasi ventrikel
karena tekanan ventrikel turun sampai di bawah tekanan arteri
pulmonalis dan aorta, sehingga katup pulmonalis dan aorta tertutup.
• Terdapat dua bunyi jantung lain yang kadang-kadang dapat
terdengar selama diastolik ventrikel yaitu bunyi jantung ketiga
dan keempat.
• Kedua bunyi ini disebut sebagai irama gallop, istilah ini dapat
digunakan karena tambahan bunyi jantung yang lain tersebut
merangsang timbulnya irama gallop seperti derap lari kuda.
• Bunyiketiga terjadi selama periode pengisian ventrikel cepat
sehingga disebut sebagai gallop ventrikular apabila abnormal.
• Bunyi keempat timbul pada waktu sistolik atrium dan disebut
sebagai gallop atrium. Bunyi keempat biasanya sangat pelan
atau tidak terdengar sama sekali, bunyi ini timbul sesaat
sebelum bunyi jantung pertama.
• Gallop atrium terdengar bila resistensi ventrikel terhadap
pengisian atrium meningkat akibat berkurangnya peregangan
dinding ventrikel atau peningkatan volume ventrikel.
F. Elektrokardiogram
• Elektrokardiogram (EKG) adalah rekaman grafik
aktivitas listrik yang menyertai kontraksi atrium
dan ventrikel jantung, aliran listrik yang
dihasilkan jantung selama siklus jantung dapat
dikenali pada permukaan tubuh oleh elektroda
elektrokardiogram.
• Rekaman aliran ini, yang disebut
elektrokardiogram, menunjukkan jumlah seluruh
potensial aksi yang terjadi secara bersamaan
yang dihasilkan jantung sesuai dengan yang
dikenali oleh 12 elektroda elektrokardiogram.
Persarafan Pada Jantung
• Di dalam jantung diatur oleh sistem saraf otonom.
• Sistem saraf otonom berganti pada sistem saraf pusat, dan antara keduanya
dihubungkan oleh serat-serat saraf aferen dan eferen.
• Juga memiliki sifat seolah-olah sebagai bagian system saraf pusat, yang telah
bermigrasi dari saraf pusat guna mencapai kelenjar, pembuluh darah, jantung, paru-
paru dan usus.
• Oleh karena sistem saraf otonom itu terutama berkenaan dengan pengendalian organ-
organ dalam secara tidak sadar.
• Maka kadang-kadang juga disebut susunan saraf tak sadar.
• Jantung diatur oleh dua cabang saraf, sistem saraf otonom: simpatis atau adrenergik
dan parasimpatis atau kolinergik.

1.Sistem saraf simpatis atau Adrenergik


• Terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan serta bersambung dengan
sumsum tulang belakang melalui serat-serat saraf.
• Sistem saraf simpatis terdiri dari serangkaian serat kembar yang bermuatan ganglion-
ganglion.
• Serat-serat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebra.
• Kemudian berakhir dalam pelvis di depan koksigis, sebagai ganglion koksigeus.
2.Sistem saraf parasimpatis, atau Kolinergik

• Bekerja sebaliknya untuk memperlambat jantung.


• Salah satu dari sistem saraf parasimpatis adalah saraf vagus atau saraf
kranial kesepuluh, membawa impuls yang memperlambat denyut jantung
(heart rate) dan konduksi impuls melewati nodus AV dan ventrikel.
• Rangsangan pada sistem ini mensekresikan senyawa kimia asetikolin, yang
memperlambat denyut jantung.
• Saraf vagus dirangsang oleh baroreseptor (reseptor yang peka terhadap
perubahan tekanan), khususnya sel saraf di aorta dan pembuluh arteri
karotid internal.
• Kondisi yang menstimulasi baroreseptor juga menstimulasi saraf vagus.
• Sebagai contoh perubahan baroreseptor dapat terjadi selama periode
hipertensi atau menggunakan alat untuk menekan arteri karotid untuk
menstimulasi baroreseptor.
• Tindakan ini disebut pijat sinus karotid, baroreseptor pada pembuluh arteri
karotid akan teraktivasi dan menyebabkan perlambatan pada kecepatan
jantung (heart rate).
G. Siklus Jantung

• Siklus jantung menggambarkan semua kegiatan jantung selama satu detak jantung
penuh yaitu, dari melalui satu kontraksi dan relaksasi kedua serambi dan ventrikel.
• Peristiwa kontraksi (baik serambi maupun ventrikel) disebut sistol, dan peristiwa
relaksasi disebut diastol.
• Siklus jantung meliputi gambaran kegiatan sistol dan diastol pada serambi dan
ventrikel, volume darah, dan perubahan tekanan di dalam jantung dan aksi katup
jantung.

1. Relaksasi isovolumetrik ventrikel adalah periode selama ventrikel


relaks dan katup AV dan katup memaruh bulan masih tertutup.
Volume ventrikel tidak berubah selama periode ini (isovolumetrik).
2. Pengisian ventrikel dimulai ketika katup AV membuka dan darah mengisi
ventrikel. Ventrikel tetap berada dalam keadaan diastol selama periode
ini.
3. Kontraksi ventrikel (sistol ventrikel) dimulai ketika potensi aksi nodus AV
memasuki ventrikel, ventrikel terdepolarisasi, dan kompleks QRS dapat
diamati pada EKG
1. Curah Jantung

• Bagaimana kita bisa menilai efektivitas jantung sebagai pompa?


• Salah satunya adalah dengan mengukur curah jantung atau
Cardiac Output (CO), yi volume darah yang dipompa oleh satu
ventrikel dalam periode waktu tertentu per satu menit.
• Karena semua darah yang meninggalkan jantung mengalir
melalui jaringan, curah jantung merupakan indikator aliran
darah total melalui tubuh, sehingga curah jantung merupakan
ukuran penting dari fungsi jantung.
• Namun, curah jantung tidak memberitahu kita bagaimana darah
didistribusikan ke berbagai jaringan.
• Aspek aliran darah diatur pada tingkat jaringan.
• Curah jantung (CO) dapat dihitung dengan mengalikan denyut
jantung (denyut per menit) dengan isi sekuncup (mL per beat,
atau per kontraksi):
• Curah jantung = denyut jantung x isi sekuncup
• Untuk rata-rata denyut jantung istirahat 72 detak per menit dan isi
sekuncup 70 mL per detak,
• maka rata-rata curah jantung orang dewasa dapat dihitung:
• Curah jantung = denyut jantung x isi sekuncup
= 72detak/menit x 70mL/detak = 5040 mL / menit
(atau sekitar 5 L / menit)
• Rata-rata volume darah total sekitar 5 liter. Ini berarti bahwa, saat
istirahat, satu sisi jantung memompa semua darah dalam tubuh
melewatinya hanya dalam satu menit.
• Normalnya, curah jantung adalah sama untuk kedua ventrikel. Namun,
jika salah satu sisi jantung mulai gagal untuk beberapa alasan dan tidak
dapat memompa secara efisien, curah jantung menjadi tidak sama.
• Curah jantung meningkat dengan latihan karena keduanya isi sekuncup
dan denyut jantung meningkat.
• Selama latihan, curah jantung dapat meningkat menjadi 30-35 L / menit.
• Perubahan homeostasis dalam curah jantung dicapai dengan
menvariasikan denyut jantung, isi sekuncup, atau keduanya.
• Perlu diingat bahwa ventrikel tidak kosong sepenuhnya.
• Jumlah darah yang tidak keluar selama setiap siklus adalah perbedaan antara apa yang
terkandung pada akhir diastol dan apa yang tersisa pada akhir sistol.

• Jadi, Isi sekuncup = EDV – ESV


EDV = volume diastolik akhir
ESV = volume sistolik akhir

• Selama diastol, darah mengalir dari atrium ke ventrikel, dan volume diastolik akhir
biasanya meningkat sekitar 125 mL.
• Setelah ventrikel sebagian kosong selama sistol, volume akhir sistolik menurun sekitar
55 mL.
• Jadi, isi sekuncup adalah sama dengan 70 mL (125-55).
• Jadi setiap ventrikel memompa darah sekitar 70 mL setiap detakan, yang mana sekitar
60 % darah di chambernya.
• Untuk lebih memahami isi sekuncup, bayangkan bahwa kita meremas spons di bawah
keran air yang mengalir.
• Ketika merelaksasikan jari-jari, spons terisi dengan air; kemudian kita menkontraksikan
jari-jari , spons akan melepaskan air.
• Bahkan setelah setelah meremas spons, air tetap di dalamnya.
• Dalam analogi ini, jumlah air yang di peras keluar dari spons (isi sekuncup) adalah
perbedaan antara jumlah air
• dalam spons ketika tangan Anda relaksasi (volume akhir
diastolik) dan jumlah yang tersisa di spons setelah Anda
meremasnya (volume akhir sistolik).
• Isi sekuncup dapat ditingkatkan dengan meningkatkan
volume diastolik akhir atau dengan mengurangi volume
sistolik akhir.
• Selama latihan, peningkatan volume diastolik akhir karena
peningkatan aliran balik vena, yang merupakan jumlah
darah yang kembali ke jantung dari sirkulasi sistemik.
• Volume sistolik akhir menurun karena jantung berkontraksi
lebih kuat.
• Misalnya, isi sekuncup dapat meningkat dari nilai keadaan
istirahat 70 mL ke nilai berolahraga 115 mL dengan
meningkatkan volume akhir diastolik sampai 145 mL dan
penurunan volume akhir sistolik sampai 30 mL.
• Walaupun beberapa faktor mempengaruhi isi sekuncup
dengan mengubah EDV atau ESV,
• Tiga faktor yang paling penting mengatur isi sekuncup
yaitu:
• a.Preload
adalah tingkat dimana sel-sel otot jantung diregangkan
oleh darah yang memasuki ventrikel jantung.
Menurut hukum Frank Starling tentang jantung ;
semakin besar peregangan ventrikel jantung maka
semakin besar juga kekuatan kontraksinya.
Karena volume diastol akhir adalah ukuran seberapa
banyak darah yang memasuki ventrikel, maka volume
diastol akhir merupakan indikator preload ventrikel.
• b.Kontraktilitas (pengerutan)
adalah tingkat seberapa besar otot-otot jantung berkontraksi
sebagai hasil dari pengaruh ekstrinsik.
• Faktor-faktor inotropik positif, seperti hormon-hormon tertentu
(epinefrin atau tiroksin), obat-obatan (digitalis), atau kadar Ca2+ yang
meningkat, dapat menambah kontraktilitas, sedangkan faktor-faktor
inotropik negatif seperti obat-obatan tertentu (penghambat saluran
kalsium) atau kadar K+ yang meningkat dapat mengurangi kontraktilitas.
• c.Afterload
adalah ukuran tekanan yang harus dihasilkan ventrikel untuk
membuka katup memaruh bulan.
Semakin besar afterload, maka semakin kecil isi sekuncup.
Arteriosklerosis (peyempitan arteri) dan tekanan darah tinggi
menambah afterload dan mengurangi isi sekuncup.
• Jadi preload mempengaruhi EDV, sedangkan kontraktilitas dan afterload
mempengaruhi ESV.
2.Tekanan Darah

• Tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah,


biasanya mengacu pada tekanan darah arteri di sirkuit sistemik (dalam aorta dan
cabang-cabangnya).
• Tekanan darah arteri adalah terbesar selama kontraksi ventrikel (sistol) ketika
darah dipompa ke aorta dan cabang-cabangnya.
• Tekanan ini disebut tekanan darah sistolik, dan secara optimal rata-rata 110
milimeter air raksa (mm Hg) ketika diukur di arteri brakialis.
• Tekanan arteri terendah terjadi selama relaksasi ventrikel (diastol). Tekanan ini
disebut tekanan darah diastolik, dan secara optimal rata-rata 70 mm Hg.
• Perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik dikenal sebagai tekanan
nadi.
• Peningkatan dan penurunan tekanan darah arteri selama sistol dan diastol
ventrikel menyebabkan ekspansi yang sebanding dan kontraksi dinding arteri
elastis.
• Perluasan berdenyut dari dinding arteri menyebabkan setiap ventrikel
berkontraksi, dan dapat dideteksi nadinya dengan menempatkan jari pada arteri
superfisia
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah

• Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu:


1. Curah jantung,
2. Volume darah,
3. resistensi perifer.
• Peningkatan setiap faktor ini menyebabkan peningkatan tekanan darah,
sedangkan penurunan ke tiga faktor ini menyebabkan penurunan tekanan darah.
• Perlu diingat, bahwa curah jantung ditentukan oleh denyut jantung dan isi
sekuncup.
• Peningkatan atau penurunan curah jantung menyebabkan perubahan yang
sebanding dengan tekanan darah.
• Volume darah dapat berkurang karena perdarahan berat, muntah, diare, atau
asupan air berkurang.
• Penurunan volume darah menyebabkan penurunan tekanan darah.
• Banyak obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi beraksi sebagai
diuretik, yang berarti obat ini meningkatkan volume urin dan akibatnya volume
darah menurun.
• Begitu cairan yang hilang diganti, tekanan darah kembali normal.
• Sebaliknya, jika tubuh menahan terlalu banyak cairan, volume darah dan tekanan
darah meningkat.
• Diet tinggi garam merupakan faktor risiko untuk hipertensi karena menyebabkan
darah untuk menahan lebih banyak air sebagai akibat dari osmosis, dan
menyebabkan peningkatan volume darah

• Resistensi perifer adalah perlawanan terhadap aliran darah yang diciptakan oleh
gesekan darah terhadap dinding pembuluh darah.
• Peningkatan resistensi perifer akan meningkatkan tekanan darah, sedangkan
penurunan tahanan perifer menurunkan tekanan darah.
• Resistensi perifer ditentukan oleh diameter pembuluh, panjang total pembuluh,
dan viskositas darah.
• Arteriol memainkan peran penting dalam mengontrol tekanan dengan mengubah
diameter pembuluh darah.
• Ketika arteriol berkontriksi, resistensi perifer meningkat dan tekanan darah
meningkat pula.
• Ketika arteriol berdilatasi, resistensi perifer dan tekanan darah menurun.
• Resistensi perifer berbanding lurus dengan total panjang pembuluh darah di tubuh:
semakin panjang total panjang pembuluh, semakin besar resistensi untuk
mengalir.
• Baroreseptor juga membantu mengatur tekanan darah.
Baroreseptor mengukur tekanan darah dan terletak di aorta
dan arteri karotis.
• Jika tekanan meningkat dalam pembuluh darahini, informasi
ini dikirimkan kepusat jantung dimedula oblongata.
• Pusat jantung kemudian tahu untuk menurunkan denyut
jantung, yang kemudian menurunkan tekanan darah.
• Jika tekanan terlalu rendah diaorta, baroreseptor menangkap
informasi ini dan mengirimkannya kepusat jantung.
• Pusat jantung kemudian meningkatkan denyut jantung untuk
meningkatkan tekanan darah.
• Orang gemuk cenderung memiliki hipertensi sebagian
disebabkan karena tubuh mereka mengandung lebih banyak
pembuluh darah untuk melayani jaringan adiposa tambahan.
• Viskositas adalah resistensi dari cairan untuk mengalir.
• Contoh, air memiliki viskositas rendah, sedangkan madu memiliki
viskositas tinggi.
• Viskositas darah ditentukan oleh rasio plasma terhadap elemen dan
protein plasma yang terbentuk.
• Peningkatan viskositas, atau pergeseran rasio kearah elemen dan protein
plasma yang terbentuk, meningkatkan resistensi perifer dan tekanan
darah.
• Dehidrasi (kehilangan air dari plasma) dan polisitemia (peningkatan
jumlah sel darah merah) dapat meningkatkan viskositas.
• Abnormal dari kadar lemak darah dan gula darah yang tinggi juga
merupakan faktor risiko hipertensi karena mereka meningkatkan
viskositas darah, selain itu meningkatkan pembentukan plak didinding
pembuluh.
• Penurunan viskositas dengan hidrasi yang berlebihan atau jenis tertentu
dari anemia akan menurunkan resistensi perifer dan tekanandarah
PEREDARAN DARAH
• Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah
suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan
dari sel.
• Sistem ini juga membantu menstabilkan suhu tubuh dan pH
(bagian dari homeostasis).

Ada dua jenis sistem peredaran darah:


• sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah
tertutup.
• sistem peredaran darah, juga merupakan bagian dari kinerja
jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler)
• Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung
oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia kimia dan fisiologis cairan tubuh.
• Pada waktu kedua bilik menguncup darah akan keluar dan jantung
menuju ke pembuluh nadi yang menyalurkan darah ke seluruh tubuh
dan paru-paru.
• Darah yang menuju ke seluruh tubuh yang akhirnya kembali ke jantung
melalui pembuluh balik.
• Darah dari seluruh tubuh masuk ke jantung melalui serambi kanan,
lalu ke bilik kanan.
• Darah dari bilik kanan akan menuju ke paru-paru, setelah mengikat
oksigen, darah dan paru-paru mengalir kembali ke serambi kiri
jantung.
• Darah dan serambi kiri masuk ke bilik kiri dan keluar lagi menuju ke
seluruh tubuh.
• Dengan demikian peredaran darah pada tubuh manusia dapat disebut
dengan peredaran darah rangkap atau peredaran darah ganda.
• Untuk peredaran darah rangkap dibedakan menjadi peredaran darah
kecil dan peredaran darah besar.
• Sistem Peredaran Darah Besar

• Sistem peredaran darah besar berawal dari jantung bagian bilik


kiri yang mengeluarkan darah yang mengadung oksigen untuk
diberikan pada oarta.
• Oarta akan mengalirkan darah ke arteri bagian atas dan arteri
bagian bawah.
• Pada proses ini jantung akan memompa lebih kuat untuk
memberi tekanan lebih pada darah, tekanan ini dibantu oleh
denyutan otot arteri.
• Yang terjadi di sepanjang perjalanan darah pada saluran ini.
• Setelah darah melakukan tugasnya mendistribusikan oksigen
pada organ-organ di dalam tubuh dengan baik, darah akan
memasuki arteriol untuk menuju pembuluh kapiler.
• Pada pembuluh kapiler darah yang mengandung oksigen ini akan
bertukar dengan darah yang mengandung karbondioksida,
selanjutnya darah masuk ke saluran venula dan akan mengalir
pada vena.
• Vena bagian bawah dan vena bagian atas akan bertemu di vena
cava untuk memasuki serambi kanan dan melanjutkan
perjalanan menuju bilik kanan dengan melewati katup
trikuspidalis, sedangkan pada karbon dioksida dari sel menyebar
dalam darah.
• Ini pertukaran gas berlangsung dengan bantuan kapiler kecil yang
mengelilingi sel-sel tubuh.

• Peredaran darah besar: jantung (bilik kiri) aorta >> pembuluh


nadi >> pembuluh kapiler >> pembuluh balik >> jantung (serambi
kanan).
• Sistem Peredaran Darah Kecil

• Pada sistem peredaran darah kecil perjalanannya berawal dari


bilik kanan jantung, bilik kanan akan mengeluarkan darah
melewati arteri pulmonal yang memiliki cabang bernama
arteriol, pembulih arteriol ini merupakan penghubung antara
arteri pulmonan dengan pembuluh kapiler pada paru-paru.
• Darah mengalir melewati pembuluh ini menuju jantung,
seampainya di jantung , jantung akan mengeluarkan
karbondioksida dalam bentuk udara dan menghirup kmbali
udara yang mengandung oksigen.
• Oksigen yang dihirup oleh paru-paru akan dibawa ke vena
pulmonal untuk di alirkan ke serambi kiri dan akan menuju bilik
kiri dengan melewati karup bikuspidalis, untuk menjalani
kembali sistem peredaran darah besar.
• Peredaran darah kecil: jantung (bilik kanan) >> pembuluh nadi
paru-paru >> paru-paru >> pembuluh balik paru-paru >> jantung
(serambi kiri).

• Pembuluh darah memiliki peran untuk membantu dan mengatur


proses tubuh.
• Proses ini terjadi sebagai pemberian pada sistem saraf otonom.
• Pembuluh darah merupakan saluran yang dilewati untuk dapat
sampai keseluruh bagian-bagian tubuh, untuk menyampaikan
darah keseluruh tubuh, pembuluh darah memberikan gaya tekan
pada darah hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjalankan
darah agar tetap lancar.
• Gaya tekan paling tinggi pada pembuluh darah terjadi di arteri
sedangkan gaya tekan paling rendah pada pembuluh darah terjadi
di vena.
• Fungsi dari pembuluh darah itu sendiri ialah
mengalirkan darah dari jantung menuju ke bagian-
bagian tubuh dan kembali lagi ke jantung.
• Setiap bagian dari tubuh memerlukan asupan nutrisi
dan oksigen yang dibawa oleh darah yang melalui
pembuluh darah serta menghasilkan karbondioksida
dan zat-zat yang sudah tak terpakai yang harus
dibuang agar tidak membahayakan tubuh.
• Semua ini merupakan peranan dari pembuluh darah,
pembuluh darah pada manusia terdiri dari pembuluh
arteri, kapiler dan vena.
• Berikut fungsi dari masing-masing
Fungsi dari masing-masing Pembuluh.

• Fungsi Pembuluh Arteri

• Pembuluh arteri sering disebut dengan pembuluh nadi


merupakan pembuluh darah yang mempunyai otot dan
berdinding tebal.

• Fungsi dari pembuluh arteri :


- membawa darah yang mengandung oksigen dari jantung
keseluruh tubuh.
- Selain itu pembuluh arteri juga berfungsi untuk
mengangkut zat-zat nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
- Untuk didistribusikan kepada bagian-bagian tubuh yang
memerlukannya
• Fungsi Pembuluh Vena

• Pembuluh vena sering disebut juga dengan pembuluh


balik.
• Pembuluh ini merupakan pembuluh yang membawa darah
dari seluruh bagian-bagian tubuh menuju ke jantung.
• Pembuluh vena atau pembuluh balik membawa darah
yang mengandung banyak karbondioksida.
• Letak dari pembuluh vena atau pembuluh balik berada
dipermukaan kulit, warnanya tampak seperti kebiru-
biruan.
• Pembuluh ini memiliki dinding yang sangat tipis serta tidak
elastis seperti pembuluh arteri.
• Fungsi Pembuluh Kapiler

• Pembuluh kapiler merupakan bagian dari pembuluh darah yang mempunyai


ukuran kecil , sekitar 5-10 µm, pembuluh ini sebagai penghubung antara
arteriola dari pembuluh arteri dan venula dari pembuluh vena.
• Pada pembuluh kapiler sangat memungkinkan terjadi pertukaran antara air,
karbon dioksida, oksigen serta nutrient dan zat-zat yang sudah tidak terpakai
oleh tubuh.
• Darah yang mengalir berasal atau bermula dari jantung menuju ke arteri
melewati oarta yang akan bercabang serta menyempit ke arteriola, pada
arteriola akan bercabang lagi menjadi pembuluh kapiler dan akan terhubung
pada pembuluh venula.
• Setelah terjadi perfusi pada jaringan, kapiler mengalirkan darah pada venula
dan akan melebar menjadi vena yang bertugas untuk mengembalikan darah
kepada jantung.
• Dinding pembuluh kapiler merupakan endotel yang sangat tipis sehingga
dapat membuat gas serta molekul lain seperti oksigen, protein, air dan
lemak sangat memungkinkan mengalir melewati pembuluh kapiler dengan
adanya pengaruh dari gradient osmotic serta hidrostatik.
• Sistem peredaran ini menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh
dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan
karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
Kedua, yang diangkut dari pencernaan nutrisi seperti lemak,
gula dan protein dari saluran pencernaan dalam setiap
jaringan untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan
mereka, diproses atau disimpan.
• Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea
atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan atau
organ ekskresi (ginjal dan usus besar) lain-lain.
• Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel
kekebalan tubuh dan bagian dari sistem pembekuan tubuh.
• Pada saat jantung berdetak setiap kamar dan mengisi
darah disebut diastole
• Selanjutnya, jantung berkontraksi dan memompa
darah keluar dari ruang jantung disebut sistole
• Kedua melonggarkan teras dan kontrak secara
bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan.
• Darah kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah buruk) dari seluruh tubuh
mengalir melalui dua vena didorong (vena kava) ke
atrium kanan.
• Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong
darah ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis
• Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmonalis
ke arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir
melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi
kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan
karbon dioksida dan kemudian dimasukkan kembali ke jantung.
• Aliran darah yang kaya oksigen di pembuluh darah paru ke atrium
kiri.
• Sirkulasi darah antara sisi kanan jantung, paru-paru, dan atrium
kiri disebut sirkulasi paru karena aliran darah ke paru-paru.
• Darah di atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui
bikuspidalis/ mitral, yang pada gilirannya akan memompa darah
bersih ini melewati katup aorta ke dalam aorta (arteri terbesar
dalam tubuh).
• Darah yang kaya oksigen beredar ke seluruh tubuh kecuali paru-
paru ,dll.
Sistem limfatik

• Sistem limfatik adalah suatu sirkulasi sistem berfungsi limpa sekunder atau
getah bening di dalam tubuh.
• Getah bening (bukan limpa) berasal dari plasma darah dari sistem
kardiovaskular ke jaringan sekitarnya.
• Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfatik melalui proses difusi
ke dalam kelenjar getah bening dan kembali ke sistem peredaran darah.

Fungsi sistem limfa yaitu:


• Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah
• Mengangkut limfosit
• Membawa lemak emulsi dari usus
• Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran
• Menghasilkan zat antibodi
Pembuluh Nadi
• Sistem pembuluh nadi memiliki bagian
tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi.
• Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan
pada pembuluh nadi utama.
• Tekanan pada saat jantung mengembang dan
darah masuk ke jantung disebut diastole
• Tekanan sistole berarti tekanan darah saat
jantung berkontraksi dan darah keluar jantung.
• Tekanan darah ini dapat diukur dengan
tensimeter atau sfigmomanometer.
Kelainan atau Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah

• Sistem peredaran darah manusia dapat mengalami  berbagai macam


gangguan.
• Gangguan sistem peredaran darah dapat terjadi pada alat peredaran
darah ( jantung dan  pembuluh darah ) atau terjadi pada darah itu sendiri.
• Kelainan ini ada yang sifatnya diturunkan atau terjadi karena faktor
lingkungan.
• Beberapa jenis kelainan pada sistem peredaran darah manusia, antara
lain :
- Anemia,
- Leukimia,
- Hipertensi,
- Hemofilia,
- Sklerosis,
- Varises.
Anemia
• Penyakit yang disebabkan kekurangan sel darah merah atau sel darah merah
kekurangan homoglobin (hb)
• Penyakit anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh rendahnya kadar
hemoglobin yang terdapat dalam darah yang disebabkan karena kurangnya Zat
besi.
• Orang yang menderita anemia seringkali tidak sadar bahwa dirinya terkena
 penyakit anemia yang diakibatkan kurangnya hemoglobin dalam darah, ini
disebabkan karena gejala penyakit anemia sukar untuk diketahui.
• Sehingga dengan berkurangnya hemoglobin maka fungsi darah untuk
menyalurkan oksigen menuju seluruh bagian tubuh berkurang.
• Kadar hemoglobin antara pria dan wanita berbeda, pada wanita kadar
hemoglobin diatas 12 gr/hb dan pada pria diatas 13 gr/hb atau lebih.  

• Nilai normal hematokrit : pria : 38,8 – 50%


wanita : 34,9 – 44,5 %
• Nilai normal hemoglobin : pria : 13,5 – 17,5 gr/hb
wanita : 12 – 15,5 gr/hb
Gejala Awal Anemia

• Gejala anemia seperti lesu, terjadi karena organ-organ tidak


mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan
baik, yaitu oksigen.
• Penderita anemia mudah merasa lelah.
• Merasa malas.
• Merasa lesu.
• Jantung berdebar lebih cepat dan tidak teratur
• Wajah menjadi pucat.
• Berkunang+kunang.
• Nyeri dada.
• Pusing.
• Tangan dan kaki terasa dingin.
• Kelopak mata tampak pucat.
Faktor Risiko Anemia

• Anemia karena kurangnya produksi sel darah merah.


• Kekurangan vitamin (zat besi, vitamin B-12 dan asam
folat).
• Gangguan usus,
• Menstruasi.
• Kehamilan.
• Penyakit kronis (gagal ginjal, kanker, hati dll).
• Riwayat keluarga memiliki penyakit anemia seperti
anemia sel sabit.
Leukemia
• Penyakit Leukimia merupakan salah satu
penyakit yang disebabkan karena produksi sel
darah putih yang berlebihan dan tidak
terkendali yang menyebabkan fungsi normal
darah menjadi terganggu.
• Sel-sel leukimia adalah :
sel tidak normal yang tertimbun didalam
sumsum tulang, bekerja menghancurkan dan
menggantikan sel-sel yang menghasilkan sel
darah normal.
Ciri-ciri orang yang terkena Leukimia

• Terjadi pendarahan pada hidung (mimisan).


• Hal ini dikarenakan sel pembeku darah tidak diproduksi dengan cukup karena
terlalu didominasi sel darah putih.
• Akibatnya penderita mengalami pendarahan di jaringan kulit selain tampak pada
hidung yang sering berdarah, kulit  juga tampak banyak jentik merahnya.
• Penderita rentan terinfeksi Virus dan bakteri.
• Sering mengalami nyeri tulang dan persendian karena sel darah putih yang
jumlahnya terlalu  banyak mendesak tulang.
• Terjadi pembekakan kelenjar limpa hal ini karena leukosit terkonsentrasi di kelenjar
limpa.
• Kesulitan bernafas, jika penderita mengalami hal ini harus segera diberi
pertolongan medis.
• Sering mengalami nyeri perut disebabkan karena sel darah putih berkumpul pada
organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembengkakan pada organ
tersebut.
• Nyeri perut ini diikuti dengan hilangnya nafsu makan.
Cara mencegah Leukemia :
• Hindari mengkonsumsi makanan yang
tercemar herbisida dan  peptisida, dianjurkan
makan makanan organik 
• Hindari radiasi penyinaran matahari pada
siang hari
• Hindari melakukan kemoterapi
• Jaga berat badan tetap ideal dengan
melakukan aktivitas fisik dan olahraga
• Penyebab leukemia
• Penyebab leukemia sampai saat ini belum
diketahui secara pasti , namun ada beberapa
faktor yang menyebabnan terjadinya penyakit
leukemia :
• 1.Radiasi
• 2.Leukemogenik
• 3.Herediter
• 4. Virus
Hipertensi
•  Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan tinggi didalam
arteri-arteri
• Arteri-arteri adalah pembuluh pembuluh yang mengangkut darah
dari jantung yang memompa ke seluruh jaringan dan organ-organ
tubuh
•  Suatu peningkatan dari tekanan darah sistolik dan:atau
diastolikmeningkatkan risiko mengembangkan penyakit jantung
(cardiak) , penyakit ginjal (renal) pengerasan dari arteri-arteri
(atherosklerosis atau arteriosklerosis) kerusakan mata dan stroke
(kerusakan otak)
• Komplikasi-komplikasi dari kerusakan pada organ-organ ini adalah
hasil akhir dari tekanan darah tinggi kronis
• Untuk sebab itu, diagnose tekanan darah tinggi sangat penting
sehingga usaha-usaha dapat dilakukan untuk membuat tekanan
darah menjadi normal dan mencegah komplikasi-komplikasi
Klasifikasi dari tekanan darah tinggi pada orang dewasa
adalah :

Kategori tek darah sistole tek darah diastole

normal < 120 mm/Hg dan < 80 mm/Hg


pre hipertensi 129 - 139 mm/Hg atau 88- 89 mm/Hg
Stadium 1 140 – 159 mm/Hg atau 90 -99 mm/Hg
Stadium 2 > 160 mm/Hg atau > = 100 mm/Hg
• Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada masing-masing individu
dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya

Gejala-gejala itu adalah :


• Sakit kepala
• Jantung berdebar-debar
• Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat
• Mudah lelah
• Penglihatan kabur
• Wajah memerah
• Hidung berdarah
• Sering buang air kecil, terutama di malam hari
• Telinga berdenging, tinnitus
• Dunia terasa berputar (vertigo)
Hemofilia

• Penyakit yang disebabkan karena darah sukar membeku dan penyakit ini
biasanya turun menurun.
• Hemofilia adalah suatu penyakit keturunan yang artinya ia dapat diturunkan
dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan
• Darah pada seorang penderita hemoflia tidak dapat membeku dengan
sendirinya secara normal
• Proses pembekuan darah pada penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak
orang lain yang normal
• Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya
• Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu Hemofilia A dan B
• Hemofilia A dan B terjadi hampir pada semua kelompok Hemofilia ras
• Hemofilia A terjadi sekitar 4 kali lebih umum daripada hemophilia jenis B ,
• Hemofilia B terjadi pada sekitar 1 dari 20.000 – 34.000 kelahiran hidup bayi
laki-laki.
Seklerosis

• Sklerosis adalah salah satu penyakit sistem syaraf pusat otak


dan jaringan syaraf sum-sum tulang belakang, akibat
kerusakan myelin
• Myelin adalah materi yang melindungi syaraf, berfungsi
seperti lapisan pelindung pada kabel listrik dan memudahkan
syaraf untuk mengirim impulsnya dengan cepat
• Kecepatan dan efsiensi pengiriman impuls inilah yang
memungkinkan sebuah gerakan tubuh yang halus, cepat dan
terkoordinasi dilakukan hanya dengan sedikit upaya
• Penyakit ini setidaknya dua kali lebih umum terjadi pada
wanita dari pada pria.
• Sclerosis tidak dapat diobati. tidak ada obat khusus
sclerosis. namun, penyakit ini bisa diredakan dengan
memodifikasi obat-obatan.
• Banyak obat tersedia untuk mengelola gejala sclerosis
mengganggu, seperti kejang otot, inkontinensia, dan nyeri.
• Kebanyakan penderita sclerosis tetap dapat menjalani hidup
normal atau mendekati normal, tidak selalu menyebabkan
cacat berat. namun, mereka hanya akan mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugas+tugas tertentu.
• Berkat obat yang efektif, terapi rehabilitasi, dan alat bantu,
penderita sclerosis dapat tetap aktif,  bekerja, dan
melakukan kegiatan yang mereka sukai.
• Meskipun demikian, kita tetap harus waspada, deteksi
sedini mungkin agar tertangani secepat mungkin
Varises

• Penyakit yang diakibatkan oleh pembuluh darah kaki yang melebar


karena tekanan darah, sehingga fungsinya sedikit terganggu dan
mengakibatkan pembuluh darah jadi terlihat.
• Varises adalah pembesatan pembuluh balik (vena) akibat katup
pembuluh pada vena
• Sebagaimana diketahui, pembuluh vena memiliki semacam katup
yang bisa membuka dan menutup oleh aliran darah yang
melaluinya
• Apabila pembuluh balik ini tidak berfungsi dengan baik maka
darah yang seharusnya mengalir ke atas tubuh menuju kejantung
sebagian akan mengalir balik turun oleh gaya berat darahnya.
• Darah yang mengalir balik ini akan mengalir balik turun oleh gaya
berat darahnya
Gejala terjadinya penyakit Varises

• Perubahan fisik di pembuluh vena luar bertambah dan tampak urat


kebiru-biruan dan berkelompok-kelompok
• Gejala penyakit varises ini
- pertama pada kaki dan tungkai terasa berat
- Otot mudah pegal (kaku) panas
- sakit di belakang betis dan biasanya rasa sakit
dirasakan pada waktu malam.
• Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-
laba di daerah belakang betis.
• Perubahan warna kulit pada mata kaki , di karenakan tidak lancarnya
aliran darah
• Kaki si penderita biasanya bengkak dikarenakan adanya
pembendungan darah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai