Anda di halaman 1dari 10

KULIAH: V, APS (A):

KONSILIASI
(Alternatif Penyelesaian Sengketa)

13/10/21 1
CARA-CARA PENYELESAIAN
SENGKETA PERDATA

NEGOSIASI/BIPARTIT
1 KESEPAKATAN/ PERDAMAIAN
(PARA PIHAK)

MEDIASI
2 (seorang MEDIATOR) KESEPAKATAN/ PERDAMAIAN

SENGKETA Anjuran/Pendapat
KONSILIASI
PERDATA 3
(seorang/ lebih KONSILIATOR)
KESEPAKATAN/ PERDAMAIAN
A
D PENGADILAN
J PUTUSAN MENGIKAT
U (HAKIM)
4 D
I
K
A ARBITRASE
PUTUSAN MENGIKAT
S
I (ARBITER/WASIT)
13/10/21
DASAR HUKUM KONSILIASI
BW, Buku III: - Bab I, II, IV (Ketentuan Umum Perjanjian)
- Bab XVIII (Perjanjian Perdamaian)
UU No. 30/1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
(Psl. 1 “10”, Psl 6 (3 (“seorang/ lebih Penasihat Ahli”), 4, 5, 6, 7 (dalam 30
hari))
Khusus, al :
- Konsiliasi dalam PPHI : UU o. 2/ 2004 (PPHI) :
- Sebagai alternatif cara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
(PPHI)dengan dibantu oleh seorang/ lebih Konsiliator yang memberikan
Anjuran Tertulis :
1. Perselisihan PHK
2. Perselisihan antar SP/ SB dalam satu perusahaan;
3. Perselisihan Kepentingan.

13/10/21
KONSILIASI

“Cara penyelesaian sengketa yang


melibatkan pihak lain (sebagai Konsiliator/ Penasihat Ahli)
untuk membantu pihak-pihak yang bersengketa
dalam menyelesaikan sengketa mereka”

Konsiliator sebagai pihak luar yang tidak memihak (impartial)


yang “memiliki keahlian” di bidang yang dipersengketakan
membantu menyelesaikan sengketa para pihak
Dengan “memberikan anjuran/ pendapat” yang tidak mengikat,
dan tergantung kepada para pihak
apakah bersepakat menerimanya atau tidak menerimanya.
Anjuran/ Pendapat KESEPAKATAN TERTULIS/ PERDAMAIAN
13/10/21
KONSILIATOR
Adalah seorang/ lebih yang mempunyai keahlian di bidang yang
dipersengketakan;
Bersifat aktif :
# Memahami fakta dan permasalahan yang dipersengketakan;
# Mengidentifkasi masalah yang dipersengketakan;
# Mendiskusikan masalah dan memberikan pengertian/ pemahaman kepada para
pihak yang bersengketa;
# Memberikan Anjuran atau mengusulkan pendapat sebagai jalan keluar
penyelesaian sengketa;
# Mengahiri sengketa, dengan membuat Perjanjian Perdamaian.
Catatan: - Saat ini, tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi Konsiliator sengketa secara umum;
- Konsiliasi dilakukan dalam waktu 30 hari;
- Perjanjian Perdamaian didaftarkan di PN dalam waktu 30 hari sejak ditanda-tangani Perjanjian
Perdamaian.
 
KONSILIASI dalam PPHI
 

 PERS. KEPENTINGAN
 PERS. PHK
PPHI  PERS. ANTAR SP/SB
 
SEC. KONSILIASI
“Penyelesaian Perselisihan Kepentingan, Perselisihan PHK, atau Perselisihan
antar SP/SB Hanya dalam Satu Perusahaan melalui Musyawarah yang Ditengahi
oleh Sorang atau Lebih KONSILIATOR yang Netral”

(dilaksanakan dalam 30 HARI sejak menerima permintaan konsiliasi)

ANJURAN TERTULIS
BILA BERHASIL

PERJANJIAN DIDAFTARKAN
FIAT EKSEKUSI
BERSAMA DI PHI
6
PERJANJIAN PERDAMAIAN/
DADING COMPROMIS

» Pengantar :
 Penyelesaian Sengketa di luar Pengadilan (sebagai suatu Alternatif
Penyelesaian Sengketa/ APS) khususnya Negosiasi, Mediasi, dan
Konsiliasi dilakukan atas dasar Perdamaian/ Perjanjian Perdamaian.

 Prof. Mariam Darus Badarulzaman:


Membagi Perjanjian menjadi:
1. Perjanjian yang Menimbulkan Perikatan; dan
2. Perjanjian yang Mengahiri Sengketa.

 Perjanjian Perdamaian/ Dading Compromis merupakan Perjanjian


Bernama/ Perjanjian Khusus sebagaimana diatur dalam BW (Buku III,
Bab XVIII).
» Pengertian (Pasal 1851 (1) BW) :
“Perdamaian adalah suatu adalah suatu persetujuan dengan
mana kedua belah pihak, dengan menyerahkan, menjanjikan
atau menahan suatu barang, mengakhiri suatu perkara yang
sedang bergantung, ataupun mencegah timbulnya suatu perkara
“.

» Jenis Lahirnya Perjanjian Perdamaian :


Perjanjian Perdamaian merupakan Perjanjian Formil, yakni
dimana untuk lahirnya suatu Perjanjian Perdamaian harus
dibuat dalam bentuk tertulis (dengan suatu akta).
Catatan: Bandingkan dengan Perjanjian Konsensuil.
» Objek Perjanjian Perdamaian :
 Hanya mengenai hak-hak keperdataan vermogen-recht, dimana pihak-pihak yang
membuat Perjanjian Perdamaian dapat melakukan “recht verwerking”.
 Akibat Hukum Perjanjian Perdamaian hanya sepanjang yang berkenaan dengan
sengketa/ perselisihan yang ditegaskan diahiri dalam perjanjian tersebut.

» Kekuatan Hukum Perjanjian Perdamaian (Pasal 1858 BW):


 Perjanjian Perdamaian mempunyai kekuatan hukum seperti halnya suatu Putusan
Hakim/ Pengadilan yang in-kracht/ BHT.
 Perjanjian Perdamaian tidak dapat dibantah dengan alasan adanya kehilafan atas
hukumnya atau ia dirugikan.

Catatan:
- UU No. 30/ 1999 mewajibkan Perjanjian Perdamaian untuk didaftarkan di PN, dan
selanjutnya Perjanjian Perdamaian tersebut berkekuatan hukum executorial (dapat
dilakukan eksekusi melalui Fiat Eksekusi).
- Perjanjian Perdamaian di bidang sengketa/ perselisihan tertentu seperti dalam
Perselisihan Hubungan Industrial (“Perjanjian Bersama”/ “PB”) yang telah didaftarkan
di PHI dapat dilakukan eksekusi (secara Fiat Eksekusi).

Anda mungkin juga menyukai