Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN KE -5 SIFAT

PENDUDUKAN JEPANG DAN


RESPON BANGSA INDONESIA
Perlawanan bersenjata :
1. Di Aceh (tengku Abdul Jalil ) di Cot Plieng
2. Di Singaparna(Tasik Malaya,Jawa Barat) K.h.Zainal Mustafa.
3. Di Blitar ( Peta ) oleh Supriyadi 14 Februari 1945
4. Di Aceh (Meureueh) ,November 1944 oleh T.Hamid ( pimpinan Giyugun)
5. Di Gumiler,Cilacap ,April 1945 oleh Kusaeri
6. Di Indramayu , April 1944 dipimpin oleh H. Mandriyan
7. Di Kalimantan ,oleh Pangsuma di daerah Tayan dan Meilau
8. Di Papua ( Biak,Yapen Selatan ,dan Tanah Besar )
PERJUANGAN MELALUI
GERAKAN BAWAH TANAH
Perlawanan gerakan dibawah tanah atau illegal muncul akibat terlalu kuatnya
pemerintah Jepang menekan dan melarang golongan oposisi. Gerakan
nasionalisme yang ada ternyata tidak mampu menandingi kekuatan
pemerintah Jepang.
Strategi perjuangan tersebut ternyata dapat terorganisir secara rapih dan
dilakukan secara rahasia. Mereka diam dan bersembunyi untuk menghimpun
kekuatan rakyat. Jaringan hubungan khusus terus dilakukan dengan tokoh
pergerakan nasional yang kooperasi terhadap Jepang. Selain itu, mereka
membentuk jaringan kekuatan dengan melakukan sabotase dan tindakan
destruktif (perusakan) terhadap sarana/prasarana vital milik Jepang.
Beberapa kelompok pergerakan nasional yang dijalankan strategi gerakan dibawah tanah,
antara lain berikut ini.

1. Kelompok Sutan Syahrir, meerupakan kelompok pemuda dibawah pimpinan Sutan


Syahrir. Mereka antara lain menyebar di Jakarta, Cirebon, Garut, Semarang,
Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang. Kelompok ini sangat antifasisme
Jepang.
2. Kelompok Kaigun, merupakan perhimpunan para pemua Indonesia yang mempunyai
hubungan erat dengan kepala perwakilan Angkatan Laut (Kaigun) Jepang di Jakarta,
yaitu Laksamana  Maeda.
3. Kelompok sukarni, merupakan kumpulan para pemuda anti Jepang dibawah pimpinan
Sukarni. Mereka tinggal di Asmara Angkatan Baru di Jalan Menteng 31 Jakarta.
4. Kelompok Persatuan Mahasiswa yang terdiri atas mahasiswa kedokteran
(Ikadaigaku), bermarkas di Jalan Prapatan No. 10 Jakarta.
5. Kelompok Amir Syarifuddin merupakan kumpulan pemuda berpaham sosialis yang
selalu menentang kebijakan pemerintah Jepang.
1. PERLAWAN TENGKU
ABDUL JALIL
Perlawanan rakyat Aceh terjadi karena penderitaan yang dialami akibat
kesewenangan Jepang. Rakyat Aceh banyak dikerahkan untuk romusha. Mereka
diharuskan membangun parit, lapangan terbang, jalan, dan lain-lain.

Perlawanan Aceh ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Penyerangan terpenting
adalah penyerangan di Cot Plieng yang terjadi pada tanggal 10 November 1942.

Dalam serangan pertama dan kedua, rakyat Aceh berhasil memukul mundur Jepang
ke Lhoksumawe. Pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng.

Kebencian rakyat semakin bertambah ketika Tengku Abdul Jalil gugur di tempat saat
sedang sembahyang. Setelah itu, pemberontakan Jangka Buya terjadi di bawah
pimpinan T. Hamid.
2. PERLAWANAN K.H. ZAINAL
MUSTAFA
Pada bulan Februari 1944 di Singaparna terjadi perlawanan terhadap Jepang.
Perlawanan ini dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa.

Sebab perlawanan adalah adanya perintah upacara Seikerei (penghormatan kepada


kaisar Jepang dengan cara membungkuk ke arah matahari terbit) dan penderitaan
akibat kesewenangan Jepang.

Kiai Zainal Mustofa akhirnya ditangkap pada tanggal 25 Februari 1944 dan pada
tanggal 25 Oktober 1944 beliau dihukum mati.
3. PERLAWANAN DI
INDRAMAYU DIPIMPIN OLEH
H.MADRIYAN
Dengan alasan dan sebab yang hampir sama, di Indramayu juga muncul
pemberontakan terhadap Jepang. Pemberontakan tersebut terjadi di Desa Kaplongan.

Perlawanan terjadi pada bulan April 1944. Beberapa bulan kemudian tepatnya
tanggal 30 Juli 1944 terjadi pemberontakan di Desa Cidempet, Kecamatan Loh
Bener.
4. PERLAWANAN PETA DI
BLITAR DIPIMPIN OLEH
SUPRIYADI
Pada tanggal 14 Februari 1945 di Blitar terjadi pemberontakan yang dilakukan para
tentara PETA (Pembela Tanah Air), di bawah pimpinan Supriyadi.

Pemberontakan ini merupakan pemberontakan terbesar pada masa pendudukan


Jepang. Pada saat itu Jepang sedang terdesak dalam Perang Pasifik. Untuk mengatasi
pemberontakan ini, Jepang melakukan tipu muslihat.

Mereka menyerukan agar pemberontak menyerah karena akan dijamin


keselamatannya. Namun, ternyata para anggota PETA tetap mendapat hukuman.
Organisasi PETA ini selanjutnya dibubarkan.
5. PERLAWANAN DI
MEUREUEH,ACEH DIPIMPIN
OLEH TEUKU HAMID
Seorang pimpinan Giyugun di Aceh.
Latar belakang pemberontakan karena sikap Jepang yang kejam terhadap rakyat
Acek khususnya dan rajurit Indonesia pada umumnya.
Tindakan yang dilakukan
Bersama dengan satu pleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk melakukan
perlawanan pada bulan november 1944
Upaya penumpasan
Jepang mengancam akan membunuh para keluarga pemberontak,apabila tidak
menyerah.dan akhirnya mereka menyerah
6.PERLAWANAN DI
GUMILIR,CILACAP DIPIMPIN
OLEH KUSAERI
Pemimpin regu budanco(komandan regu), bersama rekan-rekannya melakukan
perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945.
Tetapi diketahui oleh Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal 25 April
1945. dan dia divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak
oleh Sekutu.
7. PERLAWANAN
KALIMANTAN DIPIMPIN OLEH
PANGSUMA/UTIN
PATIMAH(KEPALA SUKU
DAYAK)
Perlawanan ini terjadi didaerah Trayan dan Meilau(Kalimantan Barat)
Latar belakang perlawanan
Rakyat menderita akibat tindakan Jepang yang kejam.perlawanan dilakukan dengan
perang gerilya. Jepang mengalami kewalahan menghadapi nya.
Uapaya yang dilakukan jepang dalam menumpas perlawanan dengan mengubah
taktik dengan mengirimkan mata-mata. Dan akhirnya banyak pengikut yang
tertangkap dan menyebabkan perlawanan semakin berkurang.
Sementara Pangsuma mati di tangan temannya seperguruannya yang berkianat
karena bergabung dengan Jepang. Dengan terbunuhnya Pangsuma maka perlawanan
bisa dipadamkan
8. PERLAWANAN RAKYAT
PAPUA
1. Di Biak ( dipimpin oleh ( L.Rumkoren)
Tahun 1944,dipimpin oleh L.Rumkoren(pimpinan gerakan Koreri)
Latar belakang perlawanan karena penderitaan rakyat yang diperlakukan sebagai
budak belian,dipukul,dan dianiaya. Dalam perlawanan ini banyak jatuh korban tetapi
rakyat tetap melawan dengan gigih akhirnya Jepang meninggalkan Biak
2. Yapen Selatan(Nimrod)
Cara jepang menumpas dengan Nimrod dijatuhi hukuman pancung tetapi rakyat
tidak takut dan perlawanan dilanjutkan oleh S.Parare dengan perang Gerilya
3. Tanah Besar, Dataran Irian(dipimpin oleh Simson)
Dalam perlawanan ini rakyat mendapat dari pasukan penyusup Sekutu sehingga
rakyat mendapatkan modal dari Sekutu.

Anda mungkin juga menyukai