Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

PENJUALAN SAHAM

SECARA LUMPSUM
KELOMPOK
KELOMPOK 1 1992140001 INDAH I. A. HARKAVRI
1992140002 RAHMAT SETIAWAN
AKUNTANSI S1
1992140003 KURNIA PRABAWATI J.
1992140004 ANDHIKA HILMAN
1992140005 QUR ANITA PUTRI HAFID
/A 1992140006 NIKMATUL ATHIYAH
1992141001 AZISAH KHAIRUNNISA NURUL
QOLBI
1992141002 ANDI ALIYYAH RAMADHANI SAM
1992141003 MUH. ANUGRAH ARYA PRATAMA
1992141004 AMBO UPE
1992141005 MUHAMMAD FAIZAL
CREDITS: This presentation template was created by
RAHMATULLAH Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.
1992141006 ANNISA FITRIANDINI MULYA SARI
1992141008 REZKY AMALIA H
1992142001 APRILIANI KUSUMA WARDANI
S A H AM
J U A LA N
PEN M PS U M
CA R A L U
SE
Penjualan saham bisa dilakukan dengan cara penjualan per unit saham . Unit saham ini
terdiri dari beberapa jenis saham , apabila penjualan dilakukan dengan cara seperti
ini maka penerimaan penjualan akan dibagikan untuk setiap jenis saham dengan
dasar harga pasar setiap jenis saham tersebut.
Ada dua alternatif metode pengalokasian harga jual yaitu
Metode Proporsional Metode Inkremental
Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas
Jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang tidak dapat ditentukan , maka metode inkremental
baik untuk menentukan nilai relatif setiap dapat digunakan.
kelompok sekuritas tersedia , maka nilai
lumpsum yang diterima dialokasikan antara Nilai pasar sekuritas itu digunakan sebagai dasar
kelompok sekuritas atas dasar proporsional. untuk kelompok yang telah diketahui dan sisa dari
nilai lumpsum dialokasikan ke kelompok dimana
Berbeda dengan metode Inkremental, dalam nilai pasar tidak diketahui.
metode ini setiap saham diketahui harga
pasarnya. Metode ini merupakan perhitungan di mana
apabila terdapat 3 jenis saham dalam 1 paket,
hanya 2 jenis saham saja yang harga pasarnya
diketahui.
I K AS U S
ST UD
PT Biru menerbitkan 2.000.000 lembar saham biasa bernilai
nominal Rp 200 dan 1.000.000 lembar saham preferen bernilai
nominal Rp 400. Total dana yang diperoleh secara total adalah Rp
4.000.000.000. Saham biasa memiliki nilai pasar Rp 500 dan
saham preferen Rp 1.200 perlembar.
1. Metode Proporsional
Jumlah Nilai Pasar Total Persentase

Saham Biasa 2.000.000 Rp 500 Rp 1.000.000.000 45%

Saham Preferen 1.000.000 Rp 1.200 Rp 1.200.000.000 55%

Nilai Pasar Wajar Rp 2.200.000.000 100%

Alokasi Saham Biasa Saham Preferen

Harga Penerbitan Rp 4.000.000.000 Rp 4.000.000.000

Alokasi 45% 55%

Jumlah Rp 1.800.000.000 Rp 2.200.000.000


Jurnal

Kas Rp 4.000.000.000
Saham Preferen Rp 400.000.000
Agio Saham Preferen Rp 1.800.000.000
Saham Biasa Rp 400.000.000
Agio Saham Biasa Rp 1.400.000.000
Perhitungan
Saham Preferen = 1.000.000 × Rp 400
= Rp 400.000.000

Selisih Laba Saham Preferen = Rp 2.200.000.000 – Rp 400.000.000


= Rp 1.800.000.000

Saham Biasa = 2.000.000 × Rp 200


= Rp 400.000.000

Selisih Laba Saham Biasa = Rp 1.800.000.000 – Rp 400.000.000


= Rp 1.400.000.000
2. Metode Inkremental
Jumlah Nilai Pasar Total

Saham Biasa 2.000.000 Rp 500 Rp 1.000.000.000

Saham Preferen 1.000.000

Nilai Pasar Wajar Rp 1.000.000.000

Alokasi Saham Biasa saham Preferen

Harga Penerbitan Rp 4.000.000.000

Alokasi -Rp 1.000.000.000

Jumlah Rp 1.000.000.000 Rp 3.000.000.000


Jurnal

Kas Rp 4.000.000.000
Saham Preferen Rp 400.000.000
Agio Saham Preferen Rp 2.600.000.000
Saham Biasa Rp 400.000.000
Agio Saham Biasa Rp 600.000.000
Perhitungan
Saham Preferen = 1.000.000 × Rp 400
= Rp 400.000.000

Selisih Laba Saham Preferen = Rp 3.000.000.000 – Rp 400.000.000


= Rp 2.600.000.000

Saham Biasa = 2.000.000 × Rp 200


= Rp 400.000.000

Selisih Laba Saham Biasa = Rp 1.800.000.000 – Rp 400.000.000


= Rp 600.000.000
Kesimpulan
Penjualan saham bisa dilakukan dengan cara penjualan per unit saham . Unit saham ini terdiri dari
beberapa jenis saham.

Ada dua alternatif metode pengalokasian harga jual yaitu :

1. Metode Proporsional yaitu jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk menentukan
nilai relative setiap kelompok sekuritas tersedia , maka nilai lumpsum yang diterima dialokasikan
antara kelompok sekuritas atas dasar proporsional.

2. Metode Inkremental yaitu jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan,
maka metode inkremental dapat digunakan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai