100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
806 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan berkendara di Indonesia. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia disebabkan oleh peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan kelalaian pengendara. Dokumen tersebut juga menjelaskan peraturan dan perlengkapan yang harus dipenuhi untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan berkendara di Indonesia. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia disebabkan oleh peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan kelalaian pengendara. Dokumen tersebut juga menjelaskan peraturan dan perlengkapan yang harus dipenuhi untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan berkendara di Indonesia. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia disebabkan oleh peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan kelalaian pengendara. Dokumen tersebut juga menjelaskan peraturan dan perlengkapan yang harus dipenuhi untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Di indonesia kecelakaan berkendara menjadi tingkat kecelakaan berkendara yang paling tinggi. Kecelakaan berkendara sepeda motor pertahun semakin bertambah. Data kecelakaan lalulintas yang menjadi urutan Ke-3 penyebab kematian di Indonesia. Tingginya angka kecelakaan dapat karena jumlah kendaraan bermotor yang meningkat setiap tahunnya dan juga karena kelalaian manusia yang menjadi faktor utama terjadinya peningkatan kecelakaan lalu lintas. Data Kepolisian RI menyebutkan, pada 2017 terjadi 109.038 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 27.441 orang, Sedangkan pada 2018, terjadi kecelakaan sebanyak 109.776 kasus, dengan korban meninggal sebanyak 31.185 orang. SAFETY RIDING
Pengertian safety riding itu secara umum adalah
keamanan dan keselamatan berkendara
Tata cara berkendara yang aman dan nyaman juga
baik bagi pengendara itu sendiri dan orang lain. PERATURAN YANG MENGATUR DALAM BERKENDARA
Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Pasal 86 Mengatur tentang kepemilikan surat ijin mengemudi (SIM)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 57 ayat 2 dan Pasal 106 ayat 8 : Mengatur penggunaan Helm berstandar SNI saat berkendara
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 131 dengan jelas telah mengatur tentang hak pejalan kaki di jalan raya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 283 telah mengatur bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 112 ayat 1 menyebutkan,bahwa setiap pengendara yang akan membelok atau berbalik arah, diwajibkan memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan PERLENGKAPAN DALAM BERKENDARA
1. HELM
2. JAKET
3. SEPATU
4. SARUNG TANGAN
5. SURAT IJIN MENGEMUDI DAN
SURAT KENDARAAN 1. HELM
1. Gunakan Helm Berstandar SNI
2. Pilih sesuai dengan
kendaraan yang digunakan
3. Pilih helm sesuai ukuran
4. Hidari penggunaan helm yang
menyebabkan sakit pada area kepala 2. JAKET
1. Gunakan jaket yang mudah
menyerap keringat dan tidak tembus angin
2. Gunakan jaket sesuai
ukuran (jangan terlalu ketat / longgar)
3. Pilih Jaket yang
berwarna cerah 3. SEPATU
1. Gunakan sepatu yang
menutupi pergelangan kaki
2. Gunakan sepatu yang
nyaman
3. Pilih sepatu yang
terbuat dari bahan anti air
4. Pilih sol sepatu yang berbahan karet
dengan cengkraman yang kuat 4. SARUNG TANGAN
1. Pilih sarung tangan yang
terbuat dari kulit
2. Pilih Sarung tangan yang
nyaman
3. Pilih Sarung tangan yang
memiliki sirkulasi udara
4. Pilih Sarung tangan yang
dapat meredam geteran 5. SURAT IJIN MENGEMUDI DAN SURAT KENDARAAN 1. Memiliki Surat Ijin Mengemudi Berkode “C”
2. Memiliki Surat Kendaraan
yang lengkap PERSIAPAN SEBELUM BERKENDARA POSISI DALAM BERKENDARA POSISI DALAM BERKENDARA TEKNIK PENGEREMAN DALAM BERKENDARA GUNAKAN REM DEPAN DAN BELAKANG SAAT MELAKUKAN PENGEREMAN
PADA SAAT MENGGUNAKAN REM
DEPAN, TARIK TUAS REM DEPAN SALAH DENGAN 4 JARI
PADA SAAT MENGGUNAKAN
BELAKANG, INJAK DENGAN MULUS
HINDARI REM MENGUNCI, KARENA
AKAN MENGAKIBATKAN MOTOR TIDAK STABIL DAN BISA TERJATUH BERPRILAKU DALAM BERKENDARA
Mematuhi peraturan lalu lintas.
(Paham rambu – rambu lalu lintas)
Hindari berkendara yang agresif
(Sabar dan sopan dalam berkendara)
Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa
jalan raya digunakan untuk bersama BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT BERKENDARA
Jangan menikung atau menyalip kendaraan lain, jika anda tidak
bisa melihat kondisi di depan anda BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT BERKENDARA
Waspadai daerah tidak terlihat oleh pengendara lain / blind spot
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT BERKENDARA
BENAR SALAH
Berubah jalur jalan,
sangat penting memberikan tanda ke arah yang akan anda tuju bagi pengendara lain agar berhati - hati BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT BERKENDARA
Berada disebelah kiri (Kecuali Menyalip/mendahului)
Jangan berkendara sepanjang sisi kanan jalan walaupun tidak ada kendaraan lain BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT BERKENDARA
SALAH BENAR
Selalu berhenti di belakang garis putih pada saat berhenti di