Anda di halaman 1dari 28

 Sreening adalah cara untuk mengidentifikasi

penyakit yg belum tampak melalui suatu tes atau


pemeriksaan atau prosedur lain yg dapat dgn
cepat memisahkan antara orang yg mungkin
menderita penyakit dgn orang yg mungkin tdk
menderita.

 Yg menderita d lakukan pemeriksaan intensif untuk


menentukan apakah yg bersangkutan memang
sakit atau tdk kmdian yg sakit d lakukan
pengobatan yg intensif agar tdk membahayakan
bagi dirinya dan lingkungannya, khususnya bagi
penyakit2menular.
 Bahwa penyakit yg ada d masyarakat
ibarat puncak gunung es, karena hanya
sebagian kecil yg tergambar/ terdata.
 Diagnosa dinidan pengobatan secara tuntas
memudahkan kesembuhan.
 Menghindari terjadinya penyakit pd tahap
penyakit lanjut
 Penderita tanpa gejala
berpotensi menularkan penyakit.
 Penderita penyakit KRONIS;
• Infeksi bakteri ( Lepra,TBC, dll)
• Infeksi Virus ( hepatitis )
 • Penyakit non infeksi :
– hipertensi
– Diabetus miletus
– Penyakit jantung
– Karsinoma serviks
– Prostat, dan
– glaukoma
 • Aids
1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau
dgn gejala tdk khas terhadap orang-orang
yg tampak sehat,tetapi mgkin menderita
penyakit yaitu orang-orang yg mempunyai
risiko tinggi untuk terkena penyakit.
2. Dengan ditemukannya penderita tanpa
gejala dapat dilakukan pengobatan secara
tuntas hingga mudah disembuhkan dan tdk
membahayakan dirinya maupun
lingkungannya dan tdk menjadi sumber
penularan hingga epidemi dpt d hindari.
 Proses Sreening /Uji tapis terdiri dari dua
tahap :
1.Melakukan pemeriksaan terhadap kelompok
penduduk yang dianggap mempunyai
risiko tinggi menderita penyakit dan bila
hasil test negative maka dianggap orang
tersebut tidak menderita penyakit.
2.Bila hasil positif maka dilakukan
pemeriksaan diagnostic.
 Hasilnya positif mk dianggap sakit d mendpat
pengobtan.
1. Penyaringan Massal (Mass
Screening)
Yaitu Penyaringan yang melibatkan populasi
secara keseluruhan.

 2. Selective
Screening
Penyaringan yang dilakukan pada
Kelompok Penduduk tertentu.
Contoh : Screening pada pekerja pabrik
yang
terpapar dengan bahan Timbal.
3. Single Disease
Penyaringan yg dilakukan pada suatu jenis penyakit tertentu
Screening.
yang spesifik.
Misal : Screening untuk mengetahui Penyakit TB Paru.

4. Multiphase Screening
Penyaringan yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan
terdapatnya peny. pd bbrp Individu. Misal : Screening
kesehatan pd pegawai yg mendaftar/akan diseleksi.

Adi Heru Utomo, dkk (2010)


 1. Sifat Penyakit
a)Serius
b) Prevalensi tinggi pada tahap praklinik
c) Periode yg panjang diantara tanda – tanda pertama
sampai timbulnya penyakit

 2. Uji Diagnostik
d) Sensitif dan Spesifik
e) Sederhana dan Murah
f) Aman dan Dapat Diterima
g) Reliable

 3. Pengobatan
h) Efektif dan dapat diterima
i) Pengobatan yg aman telah tersedia
 Validitas : kemampuan tes / screening
untuk menentukan individu mana yg benar
sakit dan mana yang tidak sakit. Indikator
untuk menilai validitas hasil Screening adalah
Sensitivitas dan Spesifisitas
 Reliabilitas : adalah bila tes yang dilakukan
berulang ulang menunjukan hasil yang
konsisten.
 Yield (Hasil dr Suatu Tes/Uji) : jumlah peny.
Yg terdiagnosis dan terobati sebagai
hasil dari uji tapis yg sebelumnya tidak
diketahui.
Indikator validitas hasil tes
 SENSITIVITAS =
Kepekaan
Adalah Proporsi dari orang – orang yang benar –
benar sakit yang ada di dalam populasi yang
disaring, yang diidentifikasi dengan
menggunakan uji penyaringan sebagai penderita
sakit.

 SPESIFISITAS = Kecermatan
Adalah proporsi dari orang – orang yang benar –
benar sehat, yang juga diidentifikasi dengan
menggunakan uji penyaringan sebagai individu
sehat
 Kemampuan dari suatu tes Screening untuk
mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg
BERISIKO (mempunyai RISIKO Penyakit)
Kemampuan suatu tes Screening untuk
menemukan Orang2 yg MENDERITA Penyakit yg
sdg dicari.
 RUMUS : Jml Subjek yg didiagnosis penyakit
tttu
secara tepat (True Positive) ‘dibagi’ Jml seluruh
Subjek dgn Penyakit tsb (Population at Risk).
Hasil tes Penyakit (+) Penyakit (-)

Tes (+) ‘a’ ‘b’ a+b


True positive False positive
Tes (-) ‘c’ ‘d’ c+d
False negative True negative
a+c b+d

subjek dgn diagnosa


DAN True positive
penyakit sensitivitas= positive Sensitivitas = true
positive + false
jmlh seluruh negative
subjek dgn
penyakit (+)
(a)
Sensitivitas=
(a+
c)
 Screening test dilakukan pada 1000 ibu hamil. Data yg
diperoleh adalah : terdapat 200 ibu hamil yg menderita
Penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya Tidak memiliki
Penyakit X. Setelah dilakukan pemeriksaan
Laboratorium (:kadar Hb) pada 200 ibu yg menderita
Penyakit X tsb didapatkan 150 ibu hamil POSITIF
menderita Penyakit X, sedangkan yg 50 ibu hamil
NEGATIF. Adapun dari 800
ibu hamil yg dlm screening Tidak memiliki Penyakit X,
setelah dilakukan Pemeriksaan Laboratorium ternyata
40
orang diantaranya POSITIF menderita Penyakit X
tersebut.

 Berapa SENSITIVITAS nya...???


Penyakit (+) Penyakit (-)

Tes (+) ‘a’ ‘b’ a+b


True positive False positive
= 150 =40
Tes (-) ‘c’ ‘d’ c+d
False negative True negative
=50 =760
a+c b+d 1000
=200 =800

(a)
150
Sensitivitas=
0,75
(a+c)
200
SENSITIVITAS 0,75 atau 75% artinya : Subjek
yg dlm Sreening (+) atau yg memiliki
Tanda
& Gejala terkait dgn Penyakit X yg mgkin
diderita itu besarnya adalah 75% dari SEMUA
Subjek yg BENAR-BENAR SAKIT.
 1. Makin BESAR Persentase Sensitivitas
makin BAIK.
 Karena akan mengurangi Risiko Penularan atau Kematian
yg disebabkan oleh Penyakit tsb.
 2. Makin KECIL Persentase Sensitivitas makin
BERBAHAYA.
 Karena makin Banyak orang yg sebenarnya Sakit tapi
Tidak Merasa Sakit. shg Tidak Berobat/diobati.
 Karena akan dapat Menularkan Penyakitnya ke
Orang lain.
(bila Screeningnya pd Penyakit
Menular).
 Kemampuan dari tes Screening untuk
mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg
SEHAT (Tidak Berisiko).
 Kemampuan untuk menemukan orang-orang
yg
TIDAK Menderita Penyakit.

 Rumus : Jml. Subjek yg didiagnosis TIDAK


berpenyakit scr Tepat (True Negative) ‘dibagi’
Jml. Seluruh Subjek yg TIDAK Menderita
penyakit.
Penyakit (+ ) Penyakit ( - )

Tes ( + ) ‘a‘ ‘b‘ a+b


(True Positive ) (False positive)
Tes ( - ) ‘ c’ ‘d‘ C+d
(False negative ) (True negative )
a+c b+d

Spesifisifias= Subjek dgn diagnosa dan penyakit (-)

Jmlh seluruh subjek dgn penyakit

(-)

Spesifisifias= True
negative
Spesifisifias= (d)
False positive+true
(b+d)
negative
 Sreening test dilakukan pd 1000 ibu hamil, data
yg d peroleh adalah ; terdapat 200 ibu hamil yg
menderita penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya
tdk memiliki penyakit X, setelah d lakukan
pemeriksaan Laboratorium (Kadar Hb) pd 200
ibu yg menderita penyakit X tsb d daptkan 150
ibu hamil P0SITIf menderita peny. , sedangkan yg
50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu
hamil yg dalam sreening tdk memiliki peny. X,
setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium
ternyata 40 org diantaranya POSITIF menderita
penyakit X tsb.

 Berapa SPESIFISITAS nya.........???


Penyakit X ( + ) Penyakit X (-)
Tes ( + ) ‘a’ ‘b’ a+b
(True Positive) (False positive)
= 150 = 40
Tes ( - ) ‘c‘ ‘d‘ c+d
(False Negative ) (True Negative )
= 50 = 760
a + c = 200 b + d = 800 1000

(d)
Spesifisitas = 760/ 800=0,18
b+d
Spesifisitas 0,18 atau 18 % artinya;
Subjek yg negatif atau tdk menderita/
memiliki penyakit dr Sreening tsb sebesar
18
% dr semua subjek yg tdk sakit.
1. Makin BESAR presentase Spesifisitas
makin BAIK.
 Karena akan mengurangi kesalahan
pengobatan atau perawatan. Shg org yg sehat
TIDAK dikira Sakit dan tdk perlu dilakukan
pengobatan.
2. Makin kecil persentase Spesifisitas
makin merugikan.
 Karena dpt menyebabkan pemberian pelayanan
kesehatan/ pengobatan yg salah, krn
memungkinkan pemberian Yankes/ pengobatan kpd
org yg tdk sakit.
 Membuang tenaga dan biaya.
SENSITIVITAS : Probabilitas hasil uji yg positif
pd org-org yg mengidap penyakit.
{ a/ ( a + c)}.

 SPESIFISITAS: Probabilitas hasil uji Negatif


pd
org-org yg tidak mengidap penyakit.
{ d (b+d)}.
 Adalah‘ Nilai probabilitas Prediksi’ suatu
penyakit dri hasil suatu tes atau
pemeriksaan.

 Untuk menilai sejauh mana Efikasi (=


Kemanjuran/ kemujaraban) dari suatu
tes Sreening.
 Positive predictive value :
Probabilitas yg MENDERITA
penyakit terhadap semua hasil tes
positif.
{ a / (a + b ) }

 Negative Predictive value :


Probabilitas yg TDK MENDERITA
penyakit terhadap semua hasil tes
negatif.
{ d/(c+d)}
 Positive Predictive Value ;
Adalah berapa proporsi subjek/penduduk yg d
sreening yg benar-benar positif ( menderita
penyakit) dari semua subjek/ penduduk yg
ditemukan menderita SAKIT oleh uji diagnostik.

 Negative Predictive Value ;


Adalah berapa proporsi subjek/penduduk yg d
temukan Benar-benar NEGATIF ( tdk menderita
penyakit ) dri semua yg d temukan TDK
menderita Penyakit (-).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai