2. Selective
Screening
Penyaringan yang dilakukan pada
Kelompok Penduduk tertentu.
Contoh : Screening pada pekerja pabrik
yang
terpapar dengan bahan Timbal.
3. Single Disease
Penyaringan yg dilakukan pada suatu jenis penyakit tertentu
Screening.
yang spesifik.
Misal : Screening untuk mengetahui Penyakit TB Paru.
4. Multiphase Screening
Penyaringan yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan
terdapatnya peny. pd bbrp Individu. Misal : Screening
kesehatan pd pegawai yg mendaftar/akan diseleksi.
2. Uji Diagnostik
d) Sensitif dan Spesifik
e) Sederhana dan Murah
f) Aman dan Dapat Diterima
g) Reliable
3. Pengobatan
h) Efektif dan dapat diterima
i) Pengobatan yg aman telah tersedia
Validitas : kemampuan tes / screening
untuk menentukan individu mana yg benar
sakit dan mana yang tidak sakit. Indikator
untuk menilai validitas hasil Screening adalah
Sensitivitas dan Spesifisitas
Reliabilitas : adalah bila tes yang dilakukan
berulang ulang menunjukan hasil yang
konsisten.
Yield (Hasil dr Suatu Tes/Uji) : jumlah peny.
Yg terdiagnosis dan terobati sebagai
hasil dari uji tapis yg sebelumnya tidak
diketahui.
Indikator validitas hasil tes
SENSITIVITAS =
Kepekaan
Adalah Proporsi dari orang – orang yang benar –
benar sakit yang ada di dalam populasi yang
disaring, yang diidentifikasi dengan
menggunakan uji penyaringan sebagai penderita
sakit.
SPESIFISITAS = Kecermatan
Adalah proporsi dari orang – orang yang benar –
benar sehat, yang juga diidentifikasi dengan
menggunakan uji penyaringan sebagai individu
sehat
Kemampuan dari suatu tes Screening untuk
mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg
BERISIKO (mempunyai RISIKO Penyakit)
Kemampuan suatu tes Screening untuk
menemukan Orang2 yg MENDERITA Penyakit yg
sdg dicari.
RUMUS : Jml Subjek yg didiagnosis penyakit
tttu
secara tepat (True Positive) ‘dibagi’ Jml seluruh
Subjek dgn Penyakit tsb (Population at Risk).
Hasil tes Penyakit (+) Penyakit (-)
(a)
150
Sensitivitas=
0,75
(a+c)
200
SENSITIVITAS 0,75 atau 75% artinya : Subjek
yg dlm Sreening (+) atau yg memiliki
Tanda
& Gejala terkait dgn Penyakit X yg mgkin
diderita itu besarnya adalah 75% dari SEMUA
Subjek yg BENAR-BENAR SAKIT.
1. Makin BESAR Persentase Sensitivitas
makin BAIK.
Karena akan mengurangi Risiko Penularan atau Kematian
yg disebabkan oleh Penyakit tsb.
2. Makin KECIL Persentase Sensitivitas makin
BERBAHAYA.
Karena makin Banyak orang yg sebenarnya Sakit tapi
Tidak Merasa Sakit. shg Tidak Berobat/diobati.
Karena akan dapat Menularkan Penyakitnya ke
Orang lain.
(bila Screeningnya pd Penyakit
Menular).
Kemampuan dari tes Screening untuk
mengidentifikasi secara BENAR orang-orang yg
SEHAT (Tidak Berisiko).
Kemampuan untuk menemukan orang-orang
yg
TIDAK Menderita Penyakit.
(-)
Spesifisifias= True
negative
Spesifisifias= (d)
False positive+true
(b+d)
negative
Sreening test dilakukan pd 1000 ibu hamil, data
yg d peroleh adalah ; terdapat 200 ibu hamil yg
menderita penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya
tdk memiliki penyakit X, setelah d lakukan
pemeriksaan Laboratorium (Kadar Hb) pd 200
ibu yg menderita penyakit X tsb d daptkan 150
ibu hamil P0SITIf menderita peny. , sedangkan yg
50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu
hamil yg dalam sreening tdk memiliki peny. X,
setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium
ternyata 40 org diantaranya POSITIF menderita
penyakit X tsb.
(d)
Spesifisitas = 760/ 800=0,18
b+d
Spesifisitas 0,18 atau 18 % artinya;
Subjek yg negatif atau tdk menderita/
memiliki penyakit dr Sreening tsb sebesar
18
% dr semua subjek yg tdk sakit.
1. Makin BESAR presentase Spesifisitas
makin BAIK.
Karena akan mengurangi kesalahan
pengobatan atau perawatan. Shg org yg sehat
TIDAK dikira Sakit dan tdk perlu dilakukan
pengobatan.
2. Makin kecil persentase Spesifisitas
makin merugikan.
Karena dpt menyebabkan pemberian pelayanan
kesehatan/ pengobatan yg salah, krn
memungkinkan pemberian Yankes/ pengobatan kpd
org yg tdk sakit.
Membuang tenaga dan biaya.
SENSITIVITAS : Probabilitas hasil uji yg positif
pd org-org yg mengidap penyakit.
{ a/ ( a + c)}.