Anda di halaman 1dari 49

CSSD

• Pusat kegiatan sterilisasi di RS


• Fungsi :
– penyediaan peralatan steril (Apa saja?)
– menunjang kegiatan unit lain di rs

• Struktur organisasi
Sebaiknya : dibawah penunjang medis
– dalam ifrs (Instalasi Farmasi Rumah Sakit)
– luar ifrs
• Unit-unit mana saja?
• Ciri khusus pelayanan CSSD
– segera
– tepat % sesuai untuk suatu kebutuhan
– berulang serta terus menerus
– central
Penanganan Alat Kesehatan
Steril
• Alat kesehatan (UU 23 th 1992) :
Instrumen, apparatus, mesin, implan yg
mengandung obat, digunakan untuk mencegah,
diagnosa, menyembuhkan & meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan
kesehatan manusia & / membangun struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh
• Alat Kesehatan :
1. Non steril co : plester, cruck
2. Steril, ada 2 :
• Disposable use : cateter, jarum, syringe
• Reusable  dipakai berulang-ulang – cycle
Central Service  Hub of The Hospital
Keuntungan pemusatan kegiatan sterilisasi :
1. Efisiensi peralatan dan sarana
2. Penyederhanaan dalam prosedur kerja,
standarisasi dan peningkatan pengawasan
mutu

Kemampuan :
3. Management material
invent. control & distribusi
2. Accounting
3. Prossesing :
– desinfeksi
– sterilisasi
– prosedur cleaning
– alat-alat kesehatan (instrumen bedah)
– pengoperasian/pemeliharaan alat/mesin
– mikrobiologi
• apoteker & kedokteran mikrobiologi
Tata kerja CSSD
• Ditentukan oleh fasilitas yang dimiliki
• Metoda yang dipakai

Hasil akhir “peralatan steril”, maka


diperlukan :
1. Jumlah kontaminan awal yang rendah
2. Metoda sterilisasi yg tepat
3. Pemeliharaan hasil proses sterilisasi
agar tetap steril.
Tata Ruang CSSD
• Antara area bersih dan kotor dipisahkan oleh
barier fisik/dinding dan locker
• Diperhatikan “one way flow”
Material kotor

Steril

Penyimpanan
Macamnya :
1. Surgical instrument : logam
2. Surgical garment & dressing : linen
3. Surgical handgloves : karet

• Siklus
Tujuan Masing-masing Langkah
1. Transportsi ke CSSD
Sesudah operasi/ruang lain, material
kotor dikumpulkan masuk wadah dengan
troley ke CSSD

2. Cleaning
– Proses dekontaminasi  mengurangi semua
kotoran
– Step yang penting menentukan keberhasilan
– Sebagian besar mikroorganisme termasuk
penyebab infeksi hilang pd proses ini
– Dengan desinfektan
– Ruang : kotor
Tujuan Masing-masing Langkah…

3. Pemeriksaan & pengesetan alat


– Peralatan yang tidak lengkap atau tidak memenuhi
syarat operasi akan mengganggu
4. Packaging
– Sebelum digunakan, alat steril disimpan dulu.
– Untuk mencegah rekontaminan selama
penyimpanan, dibungkus packaging :
• bisa ditembus pd saat sterilisasi shg bgn dalam steril
• melindungi isinya dari rekont. bakteri shg bgn dalam
tetap steril
– Pembungkus yg jelek/rusak  menyebebabkan
proses clean, packaging dan steril kurang
bermanfaat
Tujuan Masing-masing Langkah…

5. Sterilisasi
– Panas kering (oven)
– Panas basah (> banyak digunakan) autoclave
– Ethylen oksid, formaldehide
– Irradiation
– Hasil sterilisasi harus steril
Tujuan Masing-masing Langkah…

6. Penyimpanan
Pada ruang steril – menjamin sterilitas
Perlu diketahui ed peralatan steril.
Stock management

Syarat ruangan ;
– Ruangan harus kering
– Dirancang u/ tdk menahan debu
– Tekanan positif
– Ruang transisi
– System FIFO (First In First Out)
– Pembersih ruang dg penghisap debu

Syarat almari :
– Harus kering
– 1 x seminggu dibersihkan
Tujuan Masing-masing Langkah…

7. Transportasi ke User
– menggunakan wadah steril
tertutup/troley

8. Penggunaan Produk Steril


– Perhatikan saat membuka peralatan
– Mencegah kontaminan
Packaging
• ?? Packaging
Sterilisasi  storage & transportation  produk
dalam wadah harus tetap seril (cegah
rekontaminan)

• Rekontaminasi berasal dari :


– Udara yg masuk ke alat sterilisasi – mgd partikel yg bawa
mikrg.
– Kontak dg udara setelah keluar dr alat
– Dalam penyimpanan
– Dalam perjalanan menuju user

• Packaging :
1. Cegah rekontaminasi stlh sterilisasi
2. Dapat ditembus o/ udara /bahan pensterilisasi
3. Mampu melindungi isinya dr kerusakan slm transport
Syarat-syarat Packaging Primer :
1. Menjaga strilitas peralatan stl ster.
2. Compatibel dg proses sterilisasi
3. Pembungkus dpt ditembus o/ udara at
bahan pensteril
4. Kuat
5. Keamanan pasien terjamin – tidak
melepaskan bhn kimia ttt at partikel
6. Indikator
7. Mudah dibuka
Bahan Packaging
1. Kain, keuntungan :
– kuat
– dapat digunakan berulang kali
– flexible
2. Kertas, mrpk alternatif pengganti kain
porinya lebih kecil dari tekstil.
3. Laminated film pouch
u/ packaging individual instrument at
small instrument sets
Definisi :
• Sterilisasi :
suatu proses dg metode ttt yg bertujuan mematikan
semua organisme hidup (vegetatif & non-vegetatif) –
spora bakteri yg > resisten thd desinfektan maupun
panas
• Desinfeksi :
proses yang menggunakan suatu bahan (kimia)yg dpt
membunuh mikroorganisme patogen kecuali spora
bakteri, virus & beberapa strain bakteri resisten
persenyawaan kimia  desinfektan
desinfektan + sterilisasi  benda mati
• Antiseptik :
desinfektan non toksik, dipakai untuk kulit, mukosa atau
jaringan hidup lain
Sterilisasi
• Sebelumnya harus bersih dari debu dan
kotoran yg bercampur dengan kuman
patogen

• Macam-macam sterilisasi :
1. Sterilisasi panas kering
2. Sterilisasi dengan panas uap
3. Sterilisasi dengan ultraviolet
4. Sterilisasi dengan sinar pengion
5. Sterilisasi dengan gas kimia
6. Sterilisasi dengan filtrasi
7. Sterilisasi dengan bahan kimia
Sterilisas Panas Kering
• Bahan termostabil, co : alat gelas,
sediaan farmasi (salep, serbuk dll)
• Instrumen logam --- tidak dianjurkan
• Waktu sterilisasi yg umum :
– 160 °C - (60-150) menit
– 170 °C - (20-30) menit
Sterilisasi dengan Panas Uap
• Sering digunakan di RS karena :
– Mudah pelaksanaannya
– Diterapkan hampir 80% kebutuhan (intr. bedah, linen,
gloves, gelas)
– Biaya operasional rendah
– Hasil sterilisasi kering
– Proses waktu yg relatif pendek
• Temperatur dan waktu autoklave :
– 130 ° c wktu 2 mnt
– 121 ° c waktu 12 mnt
– 116 ° c waktu 30 mnt
• Ada 2 :
1. Gravity
2. Prevacuum (high vacuum)
Sterilisasi dengan Ultraviolet :
• Terdapat keterbatasan daya tembus maka
penggunaannya :
1. Sterilisasi udara (air hygiene)
2. Inaktivasi mikrg pada permukaan bahan at
tersuspensi dlm cairan
3. Untuk produk dlm komposisi yg tak stabil yg
sulit disterilisasi dg tata cara konvensional
• Efek max radiasi λ 265 nm
• Masih dipakai di rs u/ tujuan :
1. Mengurangi kontaminasi
2. Manitenance keadaan standar
3. Sterilisasi/dekontaminasi supplay air
• Contoh : ruangan operasi
Sterilisasi Dengan Sinar Pengion
• Sinar beta Sterilisasi dingin
• Sinar gamma Temperatur kamar
• Paling ideal namun proteksi worker thd
radiasi lebih sulit dan lebih mahal
• Bahan ster. dlm btk wadah akhir
• Digunakan untuk :
1. Alat-alat medis (syringe, benang bedah,
bahan-bahan plastik dan karet)
2. Obat-obatan
Sterilisasi dengan Gas Kimia
• Contoh : gas etilen dioksid, formaldehide
• Keuntungan :
– Temp rendah (bhn termolabil)
– Kemampuan penetrasi dan absorpsi etilen dioksid
yg tinggi pd bbrp jenis pembungkus (kertas,
polietilen)
– Digunakan untuk cateter, peralatan suntik plastik,
sarung tangan
• Keuntungan gas formaldehide dibanding etilen
dioksid :
– Lebih murah
– Kurang berbahaya u/ intoksiskasi
– Tidak mudah meledak
– Kurang meninggalkan residu pd bahan yg
disterilkan
Sterilisasi dengan Filtrasi
• Untuk mensterilkan udara at bahan dalam
btk cairan
contoh : filter udara adalah penggunaan
HEPA (High Efficacy Particulate Air) pada
ruang operasi atau ruang isolasi tertentu
untuk menghindari kontaminasi atau cross
infection
• Filtrasi cairan pada produksi obat-obat
steril atau pada sistem irigasi dalam ruang
operasi
Sterilisasi dengan Bahan Kimia
• Glutaraldehyd 2% dalam suasana basa
• Selama 20-30 menit
• Potensi bertahan sampai 14 hari
Desinfektan dan Antiseptik
Digunakan untuk membersihkan :
1. Tangan staf
2. Kulit dan selaput lendir px
3. Alat kesehatan
4. Permukaan yg keras (meja, almari,
lantai, dinding)

 Mencegah inos
Desinfektan
• Beberapa peralatan yang tidak kontak
langsung dengan px --- cukup desinfektan,
co:
– kamar operasi, unit isolasi, stetoskop
– meja operasi
• Efektifitas desinfektan tergantung :
– pH
– type & jml mikroorganisma
– ada/tidak bahan organik pd benda ybs
– jangka waktu u/ membunuh mo
Beberapa penyebab inaktivasi
desinfektan
 Pengenceran tidak tepat
 Air pengencer tercemar
 Tempat tidak sesuai (penutup gabus)
 pH tidak sesuai
 Digunakan untuk bahan yg tdk cocok
Penggolongan Desinfektan :
1. Gol. alkohol – alkohol 70%
2. Gol. phenol – lysol kreolon
3. Gol. chloro xylenol
4. Gol. chlorin aktif – hypochlorite dan
na-dichloro icocynaturat
5. Gol. senyawa amonium kwartener –
DET
6. Gol. formaldehide konsentrasi 1 mg/l
Desinfektan yang Digunakan pada
Fasilitas Kesehatan :
1. Alkohol
ethyl at isopropil alkohol (60-90%) u/ ampul, termometer dll
2. Gol. halogen
– chlirin – sod hypochlorit
– pd kons 125 ppm-10000 ppm
– iodophor
3. Glutaraldehyde 2%
4. Hydrogen peroxyde 3-6% u/ lantai
5. Formaldehyde
– u/desinfeksi ruangan pd kons 1 mg/l, at sterilisasi ruangan pd
wadah tertutup
6. Fenolic kons 0,3%-0,6%
– lysol – kreolon
– u/ desinfeksi linen, lantai ruangan
– tdk dianjurkan u/ alat karpet dan plastik krn absorpsi
7. Amonium quartenary
– u/ dinding permukaan logam – sifat sebagai detergent
Antiseptik
Belum ada antiseptik yang ideal, syaratnya :
1. Dapat menurunkan/mencegah penularan
penyakit
2. Hipoalergenik menurun
3. Nyaman dipakai
4. Tidak berbahaya untuk dipakai
5. Menghemat waktu
6. Persistem
7. Murah
Macam Antiseptik
– Alkohol – etanol 70%
– Diguanide (chlorhexidine)
habitane-hibiserub & savlon
– Yodium dan yodofor
betadine, lar yodium dlm air
– Hexachlorophane
phisohex, dermisan
Kontrol Kualitas
Meliputi :
1. Kontrol kualitas administatif, co :
– management : petugas terlatih, disiplin
– prosedur yg jelas & kebijakan
2. Kontrol kualitas kepuasan pelanggan
– survey
– report & complaint
3. Kontrol kualitas tehnis
– u/ mengetahui keandalan suatu metoda & proses
sterilisasi
– dilakukan selama proses & hasil akhir selama proses
• mekanis/fisik
• chemis
• biologis

• Sesudah proses : steril barang & keadaan fisik


barang (keutuhan, kelengkapan)
• Indikator Fisik/Mekanis
?? alat sterilisator telah berfungsi dengsn baik
Grafik hubungan waktu, tekanan, dan temp.
yang konstan pada waktu tertentu

• Indikator Kimia
– menggunakan bahan kimia yg pada suhu tertentu
atau dengan bahan steril. akan berubah warna contoh
indikator tape
– diletakkan di dlm dan di luar packaging
– penggunaan indikator secara tunggal belum dapat
sebagai pegangan mutlak
• Indikator Biologis
Bakteri dalam bentuk ampul (harga mahal)
bacillus stearothermophilus u/ steam
bacillus subtillis u/ eto & dry

Bila proses ster. tdk sempurna, mk bakteri hidup


kan merubah gula --- merubah keasaman
larutan

Terjadi perubahan warna


Kontrol terhadap Sterilitas
Selama Proses Yang Efektif
dan Efisisen :
1. Indikator mekanis & chemis
2. Secara berkala indikator biologis
Latihan dan diskusi
• Alur penyiapan alat kesehatan steril reusable
• Mengapa sebelum disterilisasi, alat kesehatan harus
dicuci bersih dan didesinfectan?
• Jelaskan macam2 sterilisasi.
• Sterilisasi ruang operasi menggunakan apa saja?
• Mengapa di rumah sakit banyak menggunakan otoclave
dengan panas uap?
• Apa saja packaging untuk sterilisasi alat kesehatan?
• Apa saja syarat packaging?
• Apa perbedaan antiseptik dan desinfektan?
PENCEGAHAN, PENGENDALIAN INFEKSI DAN
PENYULUHAN BAGI KELUARGA ATAU KONTAK
PASIEN PENYAKIT MENULAR

• Selama masa penularan, anda harus


menghindari kontak dengan pasien penyakit
menular. Contoh pada flu burung: Pada orang
dewasa, masa penularan adalah 7 hari setelah
berhentinya demam dan pada anak-anak 21 hari
sejak timbulnya penyakit.
• Jika anda terpaksa mengunjungi pasien yang dicurigai
atau telah dikonfirmasi mengidap penyakit menular,
anda harus mengikuti petunjuk kewaspadaan untuk
pencegahan dan pengendalian infeksi yang terdapat di
rumah sakit selama periode yang diharuskan.
• Anda harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
yang sesuai dengan anjuran petugas kesehatan jika
hendak kontak langsung dengan pasien atau lingkungan
pasien tersebut.
• Anda harus memperoleh petunjuk mengenai cara
memasang APD yang benar, terutama tentang
bagaimana mengepaskan masker pada wajah, jika
diperlukan.
• Sesuai dengan jenis penyakit menular, APD yang akan
dipakai dapat meliputi masker, gaun, sarung tangan dan
pelindung mata. Pastikan bahwa masker yang anda
pakai melekat dengan baik.
• Ketika meninggalkan ruangan pasien, anda harus
menanggalkan APD dan mencuci tangan sampai sangat
bersih.
• Jika telah kontak dengan pasien dalam masa infeksi,
anda harus berkonsultasi dengan dokter mengenai
pemberian obat anti virus atau obat lainnya. Anda juga
harus memantau kesehatan anda selama masa inkubasi
penyakit, perhatikan misalnya peningkatan suhu badan,
gejala sakit tenggorokan dan lain-lain sesuai penyakit
infeksi yang muncul.
• Jika penyakit semakin parah, anda harus
segera mencari pertolongan medis dan
memberitahukan kepada dokter bahwa
anda telah kontak dengan pasien penyakit
menular yang sedang mewabah
INFORMASI UMUM MENGENAI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN

• Tutup mulut dan hidung anda jika bersin atau batuk, gunakan tissue
dan buang ke tempat sampah.
• Selalu cuci tangan setelah kontak dengan sekret saluran nafas.
• Berhati-hati jika batuk atau bersin ketika anda bersama orang lain,
terutama anak kecil. Hindari kontak dengan orang yang rentan seperti
anak kecil atau orang yang menderita penyakit, sampai gejala-gejala
pernafasan telah reda.
• Hindari kontak dengan sekret penderita gangguan pernafasan.
• Mintalah orang lain untuk menggunakan tissue dan menutup mulut
serta hidungnya ketika batuk atau bersin.

• Lakukan konsultasi medis jika penyakit bertambah parah.


INFORMASI MENGENAI KONTAK DENGAN BINATANG
YANG DAPAT MENJADI SUMBER PENYAKIT MENULAR

• Hindari kontak dengan binatang yang telah diketahui


dapat menjadi sumber penularan penyakit menular
yang sedang mewabah atau di mana hewan pernah
memiliki penyakit, disembelih, atau diduga menderita
penyakit.
• Jika anda secara tidak sengaja melakukan kontak
dengan lingkungan yang telah memiliki penyakit atau
binatang yang mati, cucilah tangan dengan sabun
hingga bersih dan pantaulah kesehatan anda selama
masa inkubasi. Jika anda tiba-tiba mengalami demam
tinggi (>38ºC) atau terdapat tanda-tanda penyakit
saluran pernafasan ataupun gejala lain yang sesuai,
berkonsultasilah dengan dokter.
• Jika anda telah kontak dengan binatang yang mati karena
penyakit atau kontak dengan kotoran binatang tersebut,
berkonsultasilah dengan petugas kesehatan.
• Jika binatang anda mati, pastikan bahwa anda tahu cara
membersihkan tempat tersebut dengan aman.

o Pakailah APD : lindungi hidung, mulut dan mata anda dan gunakanlah sarung
tangan atau kantung plastik pada kedua tangan.
o Kuburlah binatang yang mati pada kedalaman 2.5 meter dan jauh dari
tempat persediaan air.
o Bersihkan daerah yang dicemari kotoran binatang, gunakan alat pengerik,
kumpulkan dan kuburlah kotoran tersebut.
o Bersihkan kandang atau daerah bekas kotoran binatang dengan sabun dan

air .

Anda mungkin juga menyukai