Anda di halaman 1dari 19

Studi Kasus Pelanggaran Etika Bisnis PT

Jiwasraya
 Anggota Kelompok

 1.Ardiansyah
 2.Muhammad Fathur Rahim
 3.Akbar Kurniawansyah
Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebiiakan,institusi, dan perilaku bisnis.

Pengertian Etika Bisnis Menurut Para Ahli:


Menurut Bertens (2000), Menurut Bertens, etika bisnis itu lebih luas dari pada
ketentuan yang diatur oleh undang-undang. Bahkan etika bisnis merupakan standar
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan standar minimum ketentuan hukum.
Karena dalam kegiatan atau kegiatan bisnis kita sering kali menemukan grey area
yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Menurut Hill dan Jones, Menurut Hill dan Jones, Pengertian Etika Bisnis merupakan
ajaran dalam membedakan antara benar dan salah dalam memberikan bekal kepada
setiap pimpinan perusahaan ketika mempertimbangkan pengambilan keputusan
strategis terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Menurut Sumarni (1998: 21), Pengertian etika bisnis terkait dengan masalah menilai
aktivitas dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran dalam
berbisnis.
Tujuan Etika Bisnis

 Etika bisnis bertujuan untuk memberikan dorongan bagi kesadaran moral dan
memberikan batasan bagi para pengusaha atau pebisnis untuk dapat
menjalankan bisnis secara jujur ​dan adil serta menjauhi bisnis penipuan yang
merugikan banyak orang atau pihak yang memiliki keterikatan. Selain itu, etika
bisnis mempunyai tujuan agar bisnis dapat dijalankan dan dicetuskan seadil-
adilnya dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah
disepakati
Sasaran Dan Lingkup Etika Bisnis

 A.Etika bisnis bertuJuan untuk menghimbau pelaku bisnis agar menJalankan


bisnisnya secara baik dan etis.
 B.Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan
dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh
dilanggar oleh praktek bisnis siapapun Juga.
 C.Etika bisnis Juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat
menentukan etistidaknya suatu praktek bisnis.
Teori Etika Bisnis
 Secara garis besar, teori etika bisnis dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

 Utilitarianisme Berasal dari Bahasa Latin, yakni ‘utilis’, artinya bermanfaat. Teori ini menjelaskan jika sebuah
perbuatan bisa dikatakan baik jika membawa manfaat untuk seluruh masyarakat. Utilitarianisme juga sering
disebut teori teleologis. Teori ini mengatakan jika kualitas etis bisa didapatkan dari tercapainya tujuan.

 Deontologi Berasal dari Bahasa Yunani, yakni ‘deon’, berarti kewajiban. Hal ini berarti jika baik buruknya suatu
perbuatan didasarkan pada kewajiban. Perbuatan tidak selalu menjadi baik hanya karena hasilnya baik, melainkan
karena sebuah kewajiban yang harus dilakukan.

 Teori hak Jenis teori ini mengakar pada deontologi. Hak menyangkut martabat manusia, sehingga manusia
manapun tidak boleh dikorbankan untuk mencapai tujuan. Dalam etika bisnis, teori hak menjadi salah satu teori
yang sangat penting untuk dijalankan.

 Teori keutamaan Teori ini lebih berfokus pada manusia sebagai pelaku moral. Teori keutamaan memandang cara
orang bersikap, seperti baik atau tidak, ramah atau tidak, jujur atau tidak, dan lain sebagainya. Keutamaan dalam
teori ini diartikan sebagai watak yang diperoleh seseorang yang memungkinkannya bersikap baik secara moral.
Prinsip-Prinsip dalam Etika Bisnis

 1. Prinsip Kejujuran
 Kejujuran menjadi hal penting dan bisa sangat berpengaruh pada kepercayaan. Bisa dikatakan bahwa
kejujuran menjadi salah satu kunci yang harus digunakan kalau bisnis Anda ingin sukses. Pada tingkat
persaingan yang makin keras ini justru pengusaha harus mampu mempertahankan konsumennya melalui
kejujuran.
 Contohnya kejujuran mengenai kualitas produk yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan harga baku
yang makin mahal sebaiknya perusahaan menaikan harga jual daripada mengurangi mutunya. Kualitas
yang menurun akan membuat konsumen atau pelanggan kecewa dan meninggalkan Anda.
 2. Prinsip Integritas Moral
 Penerapan integritas moral ini harus dilakukan kepada seluruh lapisan yang ada di perusahaan. Integritas
yang tinggi membuat kepercayaan masyarakat bertambah begitu juga sebaliknya kalau ada satu atau
beberapa orang dari perusahaan Anda yang melakukan hal yang bertentangan dengan moral maka semua
bagian dalam perusahaan akan terkena imbas buruknya.
Lanjutan Prinsip Etika Bisnis
 3. Prinsip Kesetiaan
 Yang dimaksud dengan prinsip kesetiaan adalah bahwa seluruh elemen dalam perusahaan baik bawahan hingga atasan
tidak seharusnya mencampuradukan urusan bisnis dengan urusan pribadi. Dengan begitu maka semua orang di dalam
manajemen bisa melakukan pekerjaan secara serius dan fokus supaya visi dan misi perusahaan bisa tercapai.
 4. Prinsip Otonomi
 Prinsip otonomi dalam etika berbisnis ini terkait erat dengan kemampuan seseorang untuk bisa mengambil keputusan
serta tindakan yang semestinya. Seorang pengusaha haruslah memiliki sikap yang tegas dalam membuat semua
keputusan dengan kesadaran yang penuh sesuai dengan kewajibannya.
 Prinsip otonomi tersebut pastinya tidak boleh bertentangan dengan nilai moral dan norma yang berlaku di dalam
kehidupan masyarakat. Pengusaha harus bisa meninggalkan semua hal dan menghindari membuat keputusan yang
bertentangan dengan nilai moral. 
 Keputusan dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku hanya akan menambah risiko pada
perusahaan Anda karena berpotensi ditinggalkan oleh mitra bisnis ataupun pelanggan. 
 5. Prinsip Keadilan
 Prinsip keadilan ini berhubungan erat dengan hak untuk diperlakukan sama sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perusahaan tidak boleh bertindak diskriminatif kepada pihak-pihak yang berkonstribusi serta terlibat dalam aktivitas
usahanya. 
 Jika prinsip keadilan ini bisa berjalan dengan baik maka dampaknya sangat bagus bagi perusahaan. Keadilan yang
dirasakan oleh semua elemen akan mendorong mereka untuk bekerja lebih keras demi keberhasilan perusahaan.
Profil Perusahaan
Kasus Pelanggaran Etika Bisnis Pada PT Jiwasraya

A.Informasi Tentang Perusahaan


Jiwasraya dibangun dari sejarah panjang. Bermula dari NILLMIJ, Nederlandsch Indiesche Levensverzekering en Liffrente Maatschappij van 1859, tanggal 31 Desember 1859.
Perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali ada di Indonesia (Hindia Belanda waktu itu) didirikan dengan akta Notaris William Hendry Herklots Nomor 185.
Pada tahun 1957 perusahaan asuransi jiwa milik Belanda yang ada di Indonesia dinasionalisasi sejalan dengan program nasionalisasi perekonomian Indonesia. Tanggal 17 Desember
1960 NILLMIJ van 1859 dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 1958 dengan mengubah namanya menjadi PT Perusahaan Pertanggungan Djiwa Sedjahtera.
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 214 tahun 1961, tanggal 1 Januari 1961, 9 (sembilan) perusahaan asuransi jiwa milik Belanda dengan inti NILLMIJ van 1859
dilebur menjadi Perusahaan Negara Asuransi Djiwa Eka Sedjahtera.
4 (empat) tahun kemudian tepatnya tanggal 1 Januari 1965 berdasarkan Keputusan Menteri PPP Nomor BAPN 1-3-24, nama Perusahaan negara Asuransi Djiwa Eka Sedjahtera diubah
menjadi Perusahaan Negara Asuransi Djiwa Djasa Sedjahtera.
Setahun kemudian tepatnya tanggal 1 Januari 1966, berdasarkan PP No.40 tahun 1965 didirikan Perusahaan Negara yang baru bernama Perusahaan Negara Asuransi Djiwasraja yang
merupakan peleburan dari Perusahaan negara Asuransi Djiwa Sedjahtera.
Berdasarkan SK Menteri Urusan Perasuransian Nomor 2/SK/66 tanggal 1 Januari 1966, PT Pertanggungan Djiwa Dharma Nasional dikuasai oleh Pemerintah dan diintegrasikan
kedalam Perusahaan Negara Asuransi Djiwasraja.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1972, tanggal 23 Maret 1973 dengan Akta Notaris Mohamad Ali Nomor 12 tahun 1973, Perusahaan Negara Asuransi Djiwasraya
berubah status menajdi Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Jiwasraya yang Anggaran Dasarnya kemudian diubah dan ditambah dengan Akta Notaris Sri Rahayu Nomor 839 tahun
1984 Tambahan Berita Negara Nomor 67 tanggal 21 Agustus 1984 menjadi PT Asuransi Jiwasraya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1995, diubah dan ditambah terakhir dengan Akta Notaris Imas Fatimah SH, Nomor 10 tanggal 12 Mei 1988 dan akta Perbaikan Nomor
19 tanggal 8 September 1998 yang telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Nomor 1671 tanggal 16 Maret 2000 dan akta Perubahan Notaris Sri Rahayu H.Prasetyo,Sh, Nomor
03 tanggal 14 Juli 2003 menjadi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

 Anggaran Dasar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan Akta Notaris Netty Maria Machdar, SH. Nomor 74 tanggal 18
Nopember 2009 sebagaimana surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-
AH.01.10.01078 tanggal 15 Januari 2010, dan Akta Nomor 155 tanggal 29 Agustus 2008 yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sesuai Surat Keputusan Nomor AHU-96890.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 16 Desember 2008
Kronologi Kasus
Kronologi Kasus Korupsi Jiwasraya

2004:Perusahaan melaporkan cadangan yang lebih kecil daripada seharusnya, insolvency


mencapai Rp 2,769 triliun.
2006-2007 : Pada 2006 laporan keuangan menunjukkan nilai ekuitas Jiwasraya negatif Rp 3,29
triliun karena aset yang dimiliki jauh lebih kecil dibandingkan dengan kewajiban. Oleh karenanya,
BPK memberikan opini disclaimer untuk laporan keuangan 2006 dan 2007 karena penyajian
informasi cadangan tidak dapat diyakini kebenarannya.
2008-2009 : Defisit semakin lebar yaitu berturut-turut Rp 5,7 triliun di 2008 dan Rp 6,3 triliun di
2009. Maka di tahun 2009 mulai dilakukan langkah-langkah penyelamatan jangka pendek (re-
asuransi).
Kementerian BUMN menyampaikan kepada direksi Jiwasraya bahwa akan tetap
mempertahankan kelangsungan usaha perusahaan dan meminta langkah-langkah kongkrit secara
menyeluruh sehingga permasalahan Jiwasraya dapat diselesaikan.
2010-2012 : Melanjutkan skema re-asuransi dan mencatatkan surplus sebesar Rp 1,3 triliun akhir
tahun 2011. Bapepam-LK meminta Jiwasraya menyampaikan alternatif penyelesaian komprehensif
dan fundamental yang sifatnya jangka panjang.
Pada 2012, Bapepam-LK memberikan ijin produk JS Proteksi Plan yakni produk bancassurance
dengan Bank BTN, KEB Hana Bank, BPD Jateng, BPD Jatim dan BPD DIY.
Per 31 Desember 2012, dengan skema financial re-asuransi, JS masih mencatat surplus sebesar
Rp 1,6 triliun. Namun tanpa skema finansial re-asuransi maka JS mengalami defisit Rp 3,2 triliun.
Lanjutan Kronologi
2013-2016 : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Kementerian BUMN untuk menyampaikan
langkah alternatif penyehatan keuangan JS beserta jangka waktu penyehatan keuangan, karena
memiliki permasalahan rasio pencapaian solvabilitas yang kurang dari 120%.
Direksi JS menyampaikan alternatif penyehatan berupa penilaian kembali aset tanah dan
bangunan sesuai dengan standar akuntansi keuangan konvergen IFRS (nilai buku Rp 278,2 miliar),
direvaluasi menjadi Rp 6,56 triliun dan mencatatkan laba sebesar Rp 457,2 miliar.
Pada 2015, OJK melakukan pemeriksaan langsung terhadap JS dengan aspek pemeriksaan
investasi dan pertanggungan. Audit BPK di 2015 menunjukkan terdapat dugaan penyalahgunaan
wewenang JS dan laporan aset investasi keuangan yang overstated dan kewajiban yang understated.
Pada 2016, OJK meminta JS rencana pemenuhan rasio kecukupan investasi karena sudah tidak
lagi menggunakan mekanisme re-asuransi.
Jenis Pelanggaran bisnis

1. Investasi saham dalam jumlah besar yang bersumber dari premi para pemegang

polis pada saham-saham berkualitas rendah. Seharusnya dalam mengelola dana


nasabah dituntut kejujuran, kehati-hatian, transparansi dan tanggung jawab
moral.
2. Pemberian harapan semu kepada pada pemegang polis melalui janji
memberikan
tingkat imbal hasil dengan nilai di atas nilai imbal hasil investasi lain seperti
deposito.
3. Adanya informasi yang tidak diungkapkan kepada para pemegang polis terkait
mengapa klaim pemegang polis atas produk asuransi AJS tidak dapat dicairkan.
Dampak Terhadap Nilai Perusahaan

 Perusahaan Jiwasraya mengalami krisis uang yang sangat besar dan terancam
gulung tikar akibat kasus mega korupsi yang terjadi

 Perusahan asuransi jiwa tersebut mengalami krisis kepercayaan dari


masyarakat dan para nasabahnya sehingga orang akan berfikir ekstra untuk
mau menggunakan jasa asuransi jiwa tersebut.hal ini menyebabkan penurunan
drastis pendapatan perusahaan tersebut

 Nilai integritas perusahaan tersebut di pertanyakan sehingga orang memilih


perusahaan lain untuk menjadi tujuannya.
CSR dan Ruang lingkupnya

 CSR adalah komitmen perusahaan atau perseroan dalam dunia bisnis untuk berperan serta
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang seimbang antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan

 Ruang lingkupnya
 Basic Responsibility dalam CSR adalah perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar
pajak, mentaati hukum, dan memenuhi standar pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah.
 Organizational Responsibility dalam CSR adalah perusahaan berkewajiban untuk memenuhi
kepentingan stakeholder (karyawan, konsumen, pemegang saham dan masyarakat).
 Societal Responsibility dalam CSR adalah perusahaan berkewajiban untuk menjelaskan
tahapan ketika interaksi antara bisnis dan masyarakat sehingga perusahaan dapat tumbuh
dan berkembang dalam lingkungan masyarakat sekitar secara berkesinambungan.
Cara mengatasi stakeholder kembali respect

 A.Membangun kepercayaan dari masyarakat dan para nasabah kembali


 B.Bertanggung jawab tinggi atas apa yang telah dilakukan di perusahaan

 c. Peningkatan fungsi pengawasan perusahaan, khususnya OJK


 D. Pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
Perseroan.
Tujuan dilaksanakannya CSR

 Meningkatan profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan.


 Mempertahankan dan meningkatkan reputasi serta citra merek perusahaan
(corporate image building).
 Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
 Menurunkan risiko bisnis perusahaan seperti benturan antara perusahaan
dengan komunitas masyarakat sekitar.
Program CSR

 Donor Darah
Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti untuk
disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian digunakan untuk transfusi darah

 Pemberian Beasiswa
Beasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi
Perseroan memberikan komitmennya dalam pemberian beasiswa tingkat sarjana pada Fakultas
Teknik dan Fakultas Ekonomi, di Universitas Pelita Harapan (UPH).

Pelayanan Kesehatan
Karyawan yang sehat jasmani dan rohani merupakan aset yang berharga untuk itu Perseroan
menjamin bahwa seluruh karyawan, pasangan dan anak-anak mereka dilindungi oleh asuransi
kesehatan
Tanggapan terhadap program

 Menurut kelompok kami program program CSR yang telah dilaksanakan oleh
PT Jiwasraya sudah baik karena telah mampu untuk membantu dan memenuhi
jebutuhan masyarakat yang terdampak kesusahan,tapi kami menyayangkan
program program itu tidak dapat berlangsung lama karena adanya pelanggaran
hukum berat yang telah dilakukan PT Jiwasraya

Anda mungkin juga menyukai