(LENGKUNG CEMBUNG)
(S<L)
KELOMPOK 1
Anggota :
1. Fachri Dwi Syafikri (5111417002)
2. Devy Khusnul Kustiartini (5111417005)
3. Diky Kusmantoro (5111417011)
4. Nailul Masniyah (5111417020)
5. Aang Ayu Khafifah (5111417029)
6. Semenius Gawe (5111417047)
7. Pratiwi Dyah Lestari (5111417051)
8. Afan Muhajid (5111417059)
9. Vira Rizky Sistyanto (5111417066)
10. Hafidhen Lazuardy N. (5111417068)
ALINYEMEN VERTIKAL
menggambarkan perencanaan terhadap adanya jalan
naik dan turun untuk memberikan pertimbangan akan
kemampuan suatu kendaraan.
Pada umumnya gambar rencana jalan dibaca dari kiri ke
kanan, maka landai jalan diberi tanda positif (+) untuk
jalan menanjak dan negatif (-) untuk jalan menurun.
+ (%) - (%)
Landai positif Landai negatif
(tanjakan) (turunan)
Hal-hal penting dalam alinymen vertikal :
Kelandaian
a. Landai minimum (datar 0%)
b. Landai maksimum (3%)
Panjang landai kritis
Lengkung vertikal
Fungsi lengkung pada alinyemen vertikal :
• Mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian.
• Menyediakan Jarak Pandang Henti (JPH).
• Lengkung vertikal cembung (S<L)
Lengkung vertikal cembung adalah lengkung dimana titik
perpotongan antara kedua tangen berada di atas permukaan jalan.
: 60 km/jam
Penyelesaian
Jarak pandang :
Jh= 0.278 * VR * T +
50 m
* 12 120 m
<
71.586
1.07 m
71.586 m = 17.8 m
17 .82
0.24 m
200 * 71.586
Stationing lengkung vertikal
Sta PLV = Sta PVI – ½ Lv = (2+500) – ½ 703.16
= 2 + 148.42
Sta A = Sta PVI – ¼ Lv = (2+500) – ¼ 703.16
= 2 + 324.21
Sta PPV = Sta PVI = 2+ 500
Sta B = Sta PVI + ¼ Lv = (2+500) + ¼ 703.16
=2 + 675.79
Sta PTV = Sta PVI + ½ Lv = (2+500) + ½ 703.16
= 2 + 851.58
Y
Terima Kasih