Anda di halaman 1dari 10

Disorganisasi keluarga

(perpecahan keluarga)
ur u l Nand Azah
N
z z a h a ra
i
Anggota ayu eriant
i
arum
p

malin M
Kelompok
sulaiman
azzari arif s
ma t
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga

Pe n g e r t i sebagai suatu unit karena anggota-anggota


memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai
dengan peranan sosialnya
Bentuk – bentuk disorganisasi keluarga
1. Keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di
luar perkawinan
2. Putusnya perkawinan
3. Kurangnya komunikasi antar anggota keluarga
4. Krisis keluarga
Dampak Disorganisasi Keluarga
1. Perasaan frustasi
2. Kenakalan remaja
3. Kegagalan anak dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya
4. Kehilangan kehangatan di dalam keluarga
antara orang tua dan anak
5. Melakukan tindakan kejahatan
Contoh diorganisasi keluarga
1. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
2. Buruknya komunikasi
3. Sering bertengkar hebat hingga pisah ranjang
4. Perceraian
5. Hubungan di luar nikah
6. Anggota keluarga toxic
7. Terganggunya kejiwaan
Cara mengatasi disorganisasi
keluarga
1. Berhenti mengomeli dan mengkritik
anggota keluarga lain
2. Memberi respon dengan sikap respek
tanta melangkahi batasan personal anak
3. Mengurangi sikap overprotektif kepada
anak-anaknya
4. Hindari sikap menghakimi dan
Faktor – faktor disorganisasi
keluarga (William J Goode)
1. Disorganisasi keluarga karena hubungan
yang dibangun tidak berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah
2. Disorganisasi keluarga karena putusnya
hubungan perkawinan (terjadi perpecahan)
3. Disorganisasi keluarga karena kematian
dari kepala keluarga yang bersangkutan
4. Disorganisasi keluarga karena faktor-
faktor internal yang bersangkutan
Pendekatan Pemecahan Masalah Sosial
kita menyimpulkan bahwa Disorganisasi
Keluarga (perpecahan keluarga) termasuk dalam
pendekatan Ekologi. Karena ekologi menelaah
sebagai hasil interelasi antara manusia dengan
lingkungannya
Thank You For Your
Attention

Anda mungkin juga menyukai