Sejarah Panjang Stem Cell Stem cell bukanlah terapi yang baru mengusung nama beberapa tahun terakhir, sejarah panjang sains dan terapi stem cell berawal jauh sejak tahun 1961 di Ontario Cancer Institute • 1961, 1 Februari – Dr. James Till dan Ernest McCulloch menempatkan dasar sains riset stem cell • 1974, 12 Juli – Kongres menuntut di susunnya pedoman penelitian stem cell • 1975 – Pedoman penelitian disusun dan didirikannya Komite Penasehat untuk penelitian jaringan fetus • 1988 – Federal Panel menyetujui pendanaan penelitian stem cell embrionik • 1994 – Presiden Bill Clinton menyetujui pendanaan penelitian stem cell embrionik • 1998- James Thomson, University of Wisconsin mengisolasi human embryonic stem cell dan menunjukkan potensi pemanfaatannya • 2000, Agustus – NIH Guideline dalam penggunaan Human Pluripotent SC dipublikasikan di Federal Register • 2005, April – National Academies merilis Guideline for Human Embryonic Stem Cell Research Sejarah Panjang Stem Cell • 2005, Mei – President’s Council on Bioethics merilis white paper berjudul “Alternative Source of Pluripotent Stem Cells” • 2007, Juni – Presiden Bush mengajak scientis untuk menggalakan penelitian mencari sumber stem cell pluripotent alternatif • 2007, November – Yamanaka dan Thompson mempublikasikan hasil penelitiannya masing- masing tentang iPSC (induced pluripotent stem cells) • 2008, Desember – International Society for Stem Cell Research (ISSCR) merilis pedoman baru tentang translasi klinis stem cell • 2009, Maret – Presiden Obama mengeluarkan executive order mendukung penelitian stem cell • 2010, Oktober – Geron Corporation menjalankan clinical trial pasien • 2010, November – Advance Cell Technology memenangkan persetujuan FDA untuk terapi stem cell untuk penyakit mata degeneratif • 2012, Januari – 2 pasien dr. Robert Lanza dinyatakan sembuh dari kebutaan dengan terapi stem cell Cont... • 2013, Juli – Scientist dari Jepang menyatakan dapat menumbuhkan jaringan hati menggunakan stem cell • 2014, April – Scientist inggris menyusun organ dan anggota tubuh menggunakan stem cell • 2015, Juli – Stanford Cardiovascular Medicine mengklaim berhasil menggunakan stem cell untuk menciptakan sel-sel jantung yang spesifik untuk masing-masing pasien • 2015, September – Jikei University Jepang menumbuhkan ginjal yang fungsional di dalam lab menggunakan stem cell • 2016, Februari – Riken’s Centre for Developmental Biology Japan mereplikasi kelenjar pituitary di otak mengguanakan stem cell • 2017, Agustus – FDA mendirikan forum untuk pedoman pasien dan pengambilan keputusannya • 2018, Mei – 3D print kornea yang dibuat dari algae dan stem cell Perkembangan Stem Cell di Indonesia • 2007, clinical trial stem cell pada penderita penyakit jantung di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) • 2009, Permenkes nomor 833/834, tentang 'Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Medis Sel Punca' • 2012, Permenkes nomor 48, tentang 'Penyelenggaraan Bank Sel Punca Darah Tali Pusat’ • 2012, Permenkes nomor 50, tentang 'Penyelenggaraan Laboratorium Pengolahan Sel Punca Untuk Aplikasi Klinis’ • 2013, Kalbe Farma mendapat ijin operasional kemenkes bagi fasilitas laboratorium pengembangan sel punca ReGeniC • 2013, ProStem mendapatkan izin operasional kemenkes untuk penyimpanan dan pengolahan Sel Punca • 2014, Permenkes nomor 32, tentang 'Penetapan (11) Rumah Sakit Pusat Pengembangan Pelayanan Medis Penelitian dan Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca. • 2017, Cell Cure bergabung dengan RSPAD Gatot Subroto Sifat-sifat khas stem cell • Kemampuan untuk membelah diri/memperbanyak diri • Belum berdiferensiasi dan belum memiliki peran spesifik • Kemampuan untuk berdiferensiasi (berkembang) menjadi beragam jenis sel dewasa spesifik Sains di balik terapi stem cell • Stem cell yang belum berdiferensiasi (belum dewasa) memiliki kemampuan membelah diri menjadi lebih banyak. Dengan metode kultur, sejumlah stem cell dapat dikembangkan menjadi jumlah yang jauh lebih banyak dari asalnya. Sel yang dihasilkan dari pembelahan ini membawa sifat-sifat yang sama seperti sel induknya. • Di dalam kondisi lab yang sesuai, stem cell yang belum dewasa dapat diarahkan untuk berdiferensiasi menjadi sel spesifik sesuai dengan target terapi Diferensiasi adalah serangkaian perubahan biologis yang menyebabkan perubahan sel secara fisik dan fungsional menjadi sel spesifik (mis. sel saraf, sel otot jantung, hepatosit, dll) • Stem cell yang diinjeksikan secara otomatis akan terpanggil oleh daerah target terapi Stem cell sejatinya terdapat dalam jaringan dan berfungsi sebagai pasokan sel cadangan bila terjadi kerusakan. Stem cell akan terpanggil dikarenakan proses inflamasi pada organ target. Setelah sampai, stem cell akan menggantikan sel-sel yang rusak dan memicu stem cell lokal yang sebelumnya kurang/tidak aktif. Peran terapi stem cell • Regenerasi jaringan/organ yang rusak • Memperbaiki metabolisme • Memicu aktivasi stem cell lokal • Rejuvenasi secara general Keunggulan Umbilical Cord Stem Cell • Non invasif baik bagi pasien maupun donor • Mudah diperoleh • Umbilical cord menyediakan berbagai tipe stem cell • Sumber yang kaya akan growth factor • Dapat menggunakan donor family atau non family • Mampu menghindari reaksi alergi dan penolakan imunitas Beberapa kondisi medis yang dapat diperbaiki dengan terapi stem cell • Otak dan Sistem Saraf • Jantung • Parkinson disease • Gagal Jantung Kongestif • Stroke • Infark Miokard • Cerebral Palsy • Hati • Multipel Sklerosis (MS) • Sirosis Hepatis • ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis) • Perlemakan hati (Steatosis) • Paru-paru • Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) • Emfisema Terima Kasih
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis