Anda di halaman 1dari 16

PENEMUAN MUTAKHIR

DIABETES MELITUS
OLEH :
NUR DIANA
(P00312021051)
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Diabetes mellitus yaitu kelainan metabolisme di akibatkan peningkatan kadar
glukosa darah dalam tubuh. Diabetes mellitus juga merupakan penyakit
kronis.Berbagai penelitian menunjukan bahwa kepatuhan pada pengobatan
penyakit yang bersifat kronis baik dari segi medis maupun nutrisi, pada umumnya
rendah.
 Jumlah penderita penyakit diabetes melitus akhir-akhir ini menunjukan kenaikan
yang bermakna di seluruh dunia. Angka kenaikan penderita Diabetes Mellitus ini
dipicu juga karena tidak adanya  pengawasan nutrisi yang baik dan terpenuhi
untuk tubuh, pola hidup yang tidak sehat, dan kurangnya melakukan aktifitas fisik.
Oleh karenanya, Diabetes Mellitus dapat saja timbul pada orang tanpa riwayat
Diabetes Mellitus dalam keluarga dimana proses terjadinya penyakit  memakan
waktu bertahun-tahun dan sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Namun
penyakit DM dapat dicegah jika kita mengetahui dasar-dasar penyakit dengan baik
dan mewaspadai perubahan gaya hidup kita (Elvina Karyadi, 2006).
 Rumusan Masalah
 Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
 Apa yang di maksud dengan diabetes mellitus?
 Apa saja tipe dari diabetes mellitus?
 Bagaimana epidemiologi diabetes mellitus?
 Bagaimana gejala dari diabetes mellitus?
 Bagaimana patofisiologi dari penyakit diabetes mellitus?
 Bagaimana inti penatalaksanaan diabetes mellitus?
 Bagaimana cara pengobatan diabetes mellitus terbaru?
 Apa saja program pemerintah dalam mengatasi diabetes
mellitus ?
 Tujuan
 Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
 Untuk mengetahui yang di maksud dengan diabetes mellitus?
 Untuk mengetahui tipe-tipe dari diabetes mellitus?
 Untuk mengetahui epidemiologi diabetes mellitus?
 Untuk mengetahui gejala dari diabetes mellitus?
 Untuk mengetahui patofisiologi dari penyakit diabetes
mellitus?
 Untuk mengetahui inti penatalaksanaan diabetes mellitus?
 Untuk mengetahui cara pengobatan diabetes mellitus
terbaru?
 Untuk mengetahui program pemerintah dalam mengatasi
diabetes mellitus ?
 Apa isu mutakhir dari penyakit diabetes mellitus ?
BAB II
PEMBAHASAN

 Definisi Diabetes Mellitus


 Diabetes melitus merupakan kelainan kronis defisiensi atau
resistensi insulin yang absolut atau relatif. Diabetes melitus
dapat ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak (Saputra, 2014). Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan DM merupakan gangguan sistem endokrin yang
dicirikan dengan kadar glukosa dalam darah meningkat yang
disebabkan oleh gangguan penghasil insulin dan penggunaan
insulin.
 Tipe-Tipe Diabetes Mellitus
 Diabetes mellitus (DM) di kelompokan menjadi
beberapa tipe, yaitu:
 Diabetes mellitus (DM) tipe I
 Diabetes mellitus (DM) tipe II
 Diabates mellitus gestasional
 Batas Normal Diabetes Mellitus
 Batas Normal DM Pada Anak
 Batas normal kadar gula orang dewasa
 Sebelum makan : 70 – 130 mg/dl
 Dua jam setelah makan : maka kurang dari 180 mg/dl
 Setelah tidak makan (Puasa) selama setidaknya delapan
jam : maka akan kurang dari 100 mg/Dl
 Pada saat menjelang tidur : 100 – 140 mg/dl
Epidemiologi Diabetes Mellitus
 Pada tahun 2000 menurut WHO diperkirakan sedikitnya 171 orang
diseluruh dunia menderita Diabetes Melitus, atau sekitar 2.8% dari total
populasi, insidennya terus meningkat dengan cepat dan diperkirakan
tahun 2030 angka ini menjadi 366 juta jiwa atau sekitar 4.4% dari
populasi dunia, DM terdapat diseluruh dunia, 90% adalah jenis Diabetes
Melitus tipe2 terjadi di negara berkembang, peningkatan prevalensi
terbesar adalah di Asia dan di Afrika , ini akibat tren urbanisasi dan
perubahan gaya hidup seperti pola makan yang tidak sehat, di Indonesia
sendiri, berdasarkan hasil Riskesdas (2007) dari 24417 responden berusia
> 15 tahun , 10,2% mengalami toleransi glukosa tergangggu (kadar
glukosa 140-200 mgdl setelah puasa selama 4 jam diberikan beban
glucosa sebanyak 75 gram), DM lebih banyak ditemukan pada wanita
dibanding dengan pria, lebih sering pada golongan tingkat pendidikan
dan status sosial yang rendah, daerah dengan angka penderita DM yang
tertinggi adalah Kalimantan Barat dan Maluku Utara, yaitu 11.1%
sedangkan kelompok usia terbanyak DM adalah 55-64 tahun yaitu 13.5%,
 
Gejala Diabetes Mellitus

 Pada permulaan gejala yang ditunjukkan meliputi serba banyak


(Poli) yaitu:
 Banyak makan (poliphagia).
 Banyak minum (polidipsia).
 Banyak kencing (poliuria).
 Bila keadaan tersebut tidak segera diobati, akan timbul gejala:
 Banyak minum.
 Banyak kencing.
 Nafsu makan mulai berkurang/ berat badan turun dengan cepat
(turun 5-10 kg dalam waktu 2- 4 minggu).
 Mudah lelah.
 Bila tidak segera diobati, akan timbul rasa mual, bahkan penderita
akan jatuh koma.
Patofisiologi Diabetes Mellitus
 Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya kekurangan insulin secara relatif maupun absolut.
Defisiensi insulin dapat terjadi melalui 3 jalan, yaitu :
 Rusaknya sel-sel β pankreas karena pengaruh dari luar (virus, zat kimia tertentu, dll).
 Desensitasi atau penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas.
 Desensitasi/kerusakan reseptor insulin (down regulation) di jaringan perifer (Manaf, 2009).
 Aktivitas insulin yang rendah akan menyebabkan ;
 Penurunan penyerapan glukosa oleh sel-sel, disertai peningkatan pengeluaran glukosa oleh hati melalui proses
glukoneogenesis dan glikogenolisis. Karena sebagian besar sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa tanpa bantuan
insulin, timbul keadaan ironis, yakni terjadi kelebihan glukosa ekstrasel sementara terjadi defisiensi glukosa intrasel
“kelaparan di lumbung padi”.
 Kadar glukosa yang meninggi ke tingkat dimana jumlah glukosa yang difiltrasi melebihi kapasitas sel-sel tubulus melakukan
reabsorpsi akan menyebabkan glukosa muncul pada urin, keadaan ini dinamakan glukosuria
 Glukosa pada urin menimbulkan efek osmotik yang menarik H2O bersamanya. Keadaan ini menimbulkan diuresis osmotik
yang ditandai oleh poliuria (sering berkemih).
 Cairan yang keluar dari tubuh secara berlebihan akan menyebabkan dehidrasi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan
kegagalan sirkulasi perifer karena volume darah turun mencolok. Kegagalan sirkulasi, apabila tidak diperbaiki dapat
menyebabkan kematian karena penurunan aliran darah ke otak atau menimbulkan gagal ginjal sekunder akibat tekanan
filtrasi yang tidak adekuat.
 Selain itu, sel-sel kehilangan air karena tubuh mengalami dehidrasi akibat perpindahan osmotik air dari dalam sel ke cairan
ekstrasel yang hipertonik. Akibatnya timbul polidipsia (rasa haus berlebihan) sebagai mekanisme kompensasi untuk
mengatasi dehidrasi.
 Defisiensi glukosa intrasel menyebabkan “sel kelaparan” akibatnya nafsu makan (appetite) meningkat sehingga timbul
Polifagia (pemasukan makanan yang berlebihan)
 Efek defisiensi insulin pada metabolisme lemak menyebabkan penurunan sintesis trigliserida dan peningkatan lipolisis. Hal ini
akan menyebabkan mobilisasi besar-besaran asam lemak dari simpanan trigliserida. Peningkatan asam lemak dalam darah
sebagian besar digunakan oleh sel sebagai sumber energi alternatif karena glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel.
 Efek insulin pada metabolisme protein menyebabkan pergeseran netto kearah katabolisme protein. Penguraian protein-
protein otot menyebabkan otot rangka lisut dan melemah sehingga terjadi penurunan berat badan (Sherwood, 2001)
Pengobatan Diabetes Mellitus

 Pengobatan alternatif dan komplementer atau


Complementer and Alternatif Medicine (CAM) merupakan
istilah yang digunakan secara luas. Definisi CAM telah
dikembangkan pada konfrensi 1997 dari kantor Amerika
Serikat untuk pengobatan alternatif dari National Institutes
of Health. Menurut The Free Dictionary online dictionary,
CAM adalah seperangkat besar dan beragam sistem
diagnosis, pengobatan dan pencegahan berdasarkan
filosofi dan teknik selain yang digunakan dalam pengobatan
konvensional barat (Premik, 2008).
 Seperti kedokteran konvensional, CAM juga dibagi
menjadi bidang yang lebih sempit lagi, diantaranya :
 Akupunktur
 Obat Herbal
 MEDITASI
 Diet terapi
Isu Terkini Diabetes Mellitus

 Diabetes, salah satu penyakit heterogen yang paling menantang, bisa


dengan sederhana diklasifikasikan ke dalam diabetes mellitus tipe 1 dan
diabetes melitus tipe 2. Secara historis, perbedaan antara diabetes tipe 1
mellitus dan diabetes mellitus tipe 2 telah sebagian besar bergantung pada
presentasi klinis, seperti usia saat onset penyakit, kehadiran ketosis dan
ketergantungan insulin.
 Fungsi ZnT8 sebagian besar dari diabetes melitus tipe 2. Hasil beberapa
penelitian menggunakan suplemen zinc untuk mengobati diabetes
bertentangan. Sebuah meta-analisis ini dilaporkan bahwa seng
suplementasi (3-240 mg / hari, median 30 mg / hari) secara signifikan
penurunan konsentrasi glukosa puasa (-0,19 -0.08mmol / L) dan hemoglobin
terglikasi (-0,64 - 0,36%), sedangkan kadar insulin serum tetap tidak berubah
di diabetes pasien dalam keseluruhan. Namun, seng suplemen tampaknya
tidak berpengaruh pada konsentrasi glukosa pada diabetes mellitus tipe 1.
 
Penemuan pengobatan terbaru diabetes melitus

 Salah satu penemuan terbaru pengobatan diabetes melitus


ditemukan di kalimantan oleh 3 orang siswi yang berhasil membawa
nama Indonesi sampai ke Turki dalam ajang National Sciense and
Enginering Competition 2020 yaitu pengobatan alternatif DM
dengan menggunakan akar kayu laban, Proses pembuatan ramuan
obata tradisional suku dayak yang bisa menyembuhkan DM itu
terbilang mudah, peralatan yang dibutuhkan pun sederhana.
 Untuk membuat ramuan herbal ini pertama dengan cara memarut
akar kayu laban yang sudah dikeringkan. Kemudian disaring dan
direbus ke dalam panci dengan tiga gelas air minum .
 Penelitian membuktikan pengobatan alternatif menggunakan akar
kayu laban hasilnya terbukti memiliki kandungan zat saponin, tanin,
akaloid, dan steroid. Zat tersebut diyakini dapat menurunkan kadar
gula dalam darah.
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
 Diabetes melitus merupakan kelainan kronis defisiensi atau resistensi insulin yang absolut atau relatif.
Diabetes melitus mempunyai 3 jenis yaitu tipe 1, tipe 2 dan diabetes gastasional, dimana penderita
diabetes mellitus sangat rentan terhadap wanita dibanding pria.
 Berdasarkan kesimpulan hasil dari jurnal-jurnal penelitian tentang diebetes mellitus mengatakan
penderita atau pasien diabetes mellitus sikap, perilaku (taat terahadap diit DM) serta ketenangan
psikologis berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa dalam darah atau penyakit diabetes
mellitus.
 Isu terkini penyakit diabetes mellitus bahwa seng suplementasi (3-240 mg / hari, median 30 mg / hari)
secara signifikan penurunan konsentrasi glukosa puasa (-0,19 -0.08mmol / L) dan hemoglobin terglikasi
(-0,64 - 0,36%), sedangkan kadar insulin serum tetap tidak berubah di diabetes pasien dalam
keseluruhan. Namun, seng suplemen tampaknya tidak berpengaruh pada konsentrasi glukosa pada
diabetes mellitus tipe 1.
 Salah satu penemuan terbaru pengobatan diabetes melitus ditemukan di kalimantan oleh 3 orang siswi
yang berhasil membawa nama Indonesi sampai ke Turki dalam ajang National Sciense and Enginering
Competition 2020 yaitu pengobatan alternatif DM dengan menggunakan akar kayu laban
 
 Saran
 Cegahlah sedini ungkin resiko diabetes mellitus dengan cara kita harus lebih memahami penyakit
diabetes beserta gejala dengan pengobatannya.

Anda mungkin juga menyukai