0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut merupakan pendahuluan mengenai hukum kesehatan yang menjelaskan pengertian hukum kesehatan sebagai kumpulan peraturan yang mengatur hal-hal terkait kesehatan. Dokumen ini juga membahas perbedaan hukum kesehatan dengan hukum kedokteran, fungsi hukum kesehatan, serta ruang lingkup masalah kesehatan yang diatur oleh hukum kesehatan di Indonesia.
Dokumen tersebut merupakan pendahuluan mengenai hukum kesehatan yang menjelaskan pengertian hukum kesehatan sebagai kumpulan peraturan yang mengatur hal-hal terkait kesehatan. Dokumen ini juga membahas perbedaan hukum kesehatan dengan hukum kedokteran, fungsi hukum kesehatan, serta ruang lingkup masalah kesehatan yang diatur oleh hukum kesehatan di Indonesia.
Dokumen tersebut merupakan pendahuluan mengenai hukum kesehatan yang menjelaskan pengertian hukum kesehatan sebagai kumpulan peraturan yang mengatur hal-hal terkait kesehatan. Dokumen ini juga membahas perbedaan hukum kesehatan dengan hukum kedokteran, fungsi hukum kesehatan, serta ruang lingkup masalah kesehatan yang diatur oleh hukum kesehatan di Indonesia.
OLEH Dr. Sultan Akbar Toruntju, SKM Mkes 2022 A. Pengertian Hukum Kes (Health Law
• 1. Van Der Mijn : Hukum Kes diratikan sbg
hukum yg berhubungan langsung dgn pemeliharaan kesehatan, meliputi: penerapan perangkat hukum perdata, pidana dan tata usaha negara. • 2. Leenen : Hukum kes sbg keseluruhan aktivitas yuridis & peraturan hukum di bidang kesehatan serta studi ilmiahnya. LANJUT Pengert Huk Kes . . . • Secara ringkas hukum kes adalah : a. Kumpulan peraturan yg mengatur tentang hal- hal yg berkaitan dgn kesehatan b. Seperangkat kaidah yg mengatur seluruh aspek yg berkaitan dgn upaya &pemeliharaan bidang kesehatan. c. Rangkaian peraturan perundang-undangan dlm bidang kes yg mengatur pelayanan medik & sarana medik. BEDA HUK Kes dgn HUK Kedoktrn • Perbedaan hukum kesehatan dan hukum kedokteran (Medical law) : • Hanya terletak pada ruang lingkupnya saja. • Ruang lingkup hukum kes meliputi semua aspek yg berkaitan dgn kesehatan (yaitu kes badaniah, rohaniah dan sosial secara keseluruhan).
• Ruang lingkup hukum kedokteran hanya pd masalah-masalah yg
berkaitan dgn profesi kedokteran (kuratif). Oleh karena masalah kedokteran juga termasuk di dalam ruang lingkup kesehatan, maka sebenarnya hukum kedokteran ad bagian dari hukum kesehatan. LANJUT … • Latar Belakang disusunnya peraturan perundang- undngan bidang yankes, ad karena adanya kebutuhan : 1. Pengaturan pemberian jasa, terkait keahliannya 2. Tingkat kualitas keahlian tenaga kesehtn 3. Keterarahan, 4. Pengendalian biaya 5. Kebebasan warga masyarakat dlm menentukan kepentingannya & Identifikasi kewajiban pemerintah. • 6. Perlindungan hukum Pasien 7. Perlindungan hukum Tenaga kesehatan 8. Perlindungan hukum Pihak ketiga 9. Perlindungan hukum Bagi kepentingan umum HUKUM KES & YANKES DI INA • Hukum kesehatan pada pokoknya mengatur tentang Hak, Kewajiban, Fungsi, dan Tanggung jawab pihak terkait (stakeholders) dlm bid keseh. • Hukum kesehatan memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemberi dan penerima jasa layanan kesehatan. • Namun, dalam praktiknya pelayanan kesehatan yang diberikan oh tenaga kesehatan, khususnya dokter, kepada pasien cukup sering menimbulkan masalah hukum dlm hub antr dokter & pasien. • Masalah hukum antara lain disebabkan oh Malapraktik Kedokteran. Dokter, tenaga kesehatan lainnya, RS dituding telah merugikan pasien akibat kesalahan praktik yg terhadap pasien. • Profesi kedokteran menjadi tersudut, menjadi profesi yg berisiko hukum karena kesalahan tindakan medisnya dpt menimbulkan gugatan perdata dan/atau tuntutan pidana. LANJUT . . . • Hal ini menimbulkan kegamangan bagi para dokter dalam menjalankan profesinya memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. • Hubungan konfliktual antara dokter(RS) dan pasien juga terjadi akibat adanya keluhan atau kekecewaan secara terbuka oleh pasien terhadap layanan dari dokter(RS), terutama pasien yg mengalami kerugian atas layanan kesehatan dari dokter(RS) tersebut. • Keluhan atau kekecewaan pasien ini dianggap oleh dokter(RS) sebagai bentuk pencemaran nama baik. • Hubungan konfliktual ini pun sampai ke hadapan persidangan di pengadilan. Pihak pasien yg dijatuhi vonis pidana oh pengadilan kemudian menilai pihak dokter(RS) telah melakukan kriminalisasi terhadap pasien. LANJUT . . . • Kondisi faktual sep di atas, yg berulang terjadi dalam sejumlah kasus, menunjukkan bahwa baik pihak dokter(RS) maupun pihak pasien sama-sama potensial terjerembab kedalam masalah hukum. • Niat mulia dokter(RS) untuk memberikan yankes pada pasien yg membutuhkan justru dpt menyeret dokter(RS) ke gugatan perdata dan/atau tuntutan pidana jika terjadi mal-praktik medis. • Harapan pasien untuk mendapatkan yankes yg prima dari dokter(RS) juga dpt menyeret pasien ke masalah hukum jika si pasien mengekspos kekecewaannya atas yan-kes yg diterimanya. • Kondisi seperti ini jelas tidak kondusif dan konstruktif bagi upaya pembangunan kes yg merupakan salah satu unsur dari pembangunan nasional untuk memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945. • Hubungan konfliktual antara dokter(RS) dg pasien serta masalah2 lainnya yg terjadi dlm praktik medis menunjukkan bhw ketentuan-ketentuan dalam huk-kes belum sepenuhnya dipahami at dipedomani baik oh dokter(RS) maupun pasien. LANJUT . . . • Hub konfliktual sep itu semestinya dpt dihindari at dapat diselesaikan melalui mekanisme non-litigasi jika masing-masing pihak memahami dan mempedomani dgn baik berbagai ketentuan dlm huk-kes. • Huk-kes sangat penting dipahami & dipedomani oleh dokter(RS) sakit dlm pemberian yankes kepada pasien. Agar pihak dokter(RS) dpt mengantisipasi potensi munculnya masalah hukum di kemudian hari. • Namun faktanya masih banyak kalangan dokter(RS) yg belum familiar dgn seluk-beluk huk-kes ini. • Minimnya akses untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan mengenai huk-kes, merupakan salah satu penyebab dari semua ini. • Oleh karena itulah Jimly School of Law and Government (JSLG) mengambil inisiatif menyelenggarakan Workshop Hukum Kesehatan dan Pelayanan RS saat ini sbgi ikhtiar tuk ikut berkontribusi dlm pembangunan kes Indonesia. C. FUNGSI HUKUM KES • Fungsi Hukum Kesehatan adalah : 1. Menjaga ketertiban di dalam masyarakat. Meski hanya mengatur tata kehidupan dlm sub sektor yg kecil tetapi keberadaannya dapat memberi sumbangan besar bagi ketertiban masyarakat. 2. Menyelesaikan sengketa yg timbul di dalam masyarakat (khususnya di bidang kesehatan). Benturan antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat. 3. Merekayasa masyarakat (social engineering). Jika masyarakat menghalang-halangi dokter untuk melakukan pertolongan terhadap penjahat yg luka-luka karena tembakan, maka tindakan tersebut sebenarnya keliru dan perlu diluruskan. RUANG LINGKUP HUK KES
• Pasal 1 butir (1) Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 ttg
kes menyatakan yg disebut sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, & sosial yg memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial & ekonomis. Menurut Leenen, masalah kesehatan dikelompokkan dalam 15 kelompok : (Pasal 11 UUK) 1. Kesehatan keluarga 2. Perbaikan gizi 3. Pengemanan makanan dan minuman 4. Kesehatan lingkungan 5. Kesehatan kerja 6. Kesehatan jiwa LANJUT … • 7. Pemberantasan penyakit 8. Penyembuhan penyakit & pemulihan kesehatan 9. Penyuluhan kesehatan 10. Pengamanan sediaan farmasi alat kesehatan • 11. Hukum Pencemaran Lingkungan 12. Hukum Limbah (dri Industri, Rumah tangga dll) • 13. Pengamanan zat Adiktif 14. Kesehatan sekolah (UKS) 15. Kesehatan Olah raga 16. Pengobatan Tradisional 17. Kesehatan Matra (khusus) LANJUT . . . • Hukum kesehatan di Indonesia belum seluruhnya memenuhi ruang lingkup yg ideal, sehingga yg diperlukan hal-hal sbb. adalah : 1. Melakukan inventarisasi dan analisis terhadap perundang-undangan yg sudah ada, apa sudah dikaji, sudah cukup atau belum. 2. Perlu dilakukan penyuluhan, tidak hanya terbatas kepada tenaga kesehatan saja tapi juga kalangan penegak hukum dan masyarakat umum. 3. Perlu dilakukan identifikasi yg tepat bagi pengaturan masalah-masalah kesehatan, guna pembentukan perundang-undangan yg benar. •TERIMA KASIH