Anda di halaman 1dari 8

VENA VARIKOSA

Nabilla Balfagieh
Miftahurahman
Aisyah Bawazir
Pengertian

Vena varikosa adalah penyakit yang


terjadi karena adanya pelebaran pembuluh
darah vena, dimana pembuluh darah vena itu
sendiri berfungsi untuk mengangkut darah
sisa metabolisme dalam tubuh dan
mengembalikan kembali kedalam jantung.
Klasifikasi

Vena varikosa diklasifikasikan (Sabiston


1994):
a) Vena varikosa primer, merupakan kelainan
tersendiri vena superficial ekstremitas bawah

b) Vena varikosa sekunder, merupakan


manifestasi insufisiensi vena profunda dan
disertai dengan beberapa stigmata insufisiensi
vena kronis, mencakup edema, perubahan
kulit, dermatitis stasis dan ulserasi.
Etiologi

Penyebab terbanyak dari varises vena


adalah oleh karena peningkatan tekanan
vena superfisialis, namun pada beberapa
penderita pembentukan varises vena ini
sudah terjadi saat lahir dimana sudah terjadi
kelemahan pada dinding pembuluh darah
vena walaupun tidak adanya peningkatan
tekanan vena.
Tanda dan
Gejala
 Tegang, kram otot, sampai kelelahan otot tungkai bawah.
 Edema tumit dan rasa berat tungkai dapat pula terjadi, sering terjadi kram
di malam hari.
 Terjadi peningkatan kepekaan terhadap cedera dan infeksi.
 Apabila terjadi obstruksi vena dalam pada varises, pasien akan
menunjukkan tanda dan gejala insufisiensi vena kronis; edema, nyeri,
pigmentasi, dan ulserasi.
 Gejala subjektif biasanya lebih berat pada awal perjalanan penyakit, lebih
ringan pada pertengahan dan menjadi berat lagi seiring berjalannya waktu.
Gejala yang muncul umunya berupa kaki terasa berat, nyeri atau kedengan
sepanjang vena, gatal, rasa terbakar, keram pada malam hari, edema,
perubahan kulit dan kesemutan. Nyeri biasanya tidak terlalu berat namun
dirasakan terus-menerus dan memberat setelah berdiri terlalu lama.
 Nyeri yang disebabkan oleh insufisiensi vena membaik bila beraktifitas
seperti berjalan atau dengan mengangkat tungkai, sebaliknya nyeri pada
insufisiensi arteri akan bertambah berat bila berjalan dan tungkai diangkat.
Pemeriksaan

 Test trendelenberg
 Test myer
 Test perthes
 Test Doppler
 Radiologi (phlebografi, morfometri,
phlethysmografi)
Pemeriksaan
Fisik
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai