Anda di halaman 1dari 20

VARISES

VARISES

Adalah pemanjangan, pelebaran, dan


berkelok-keloknya sistem vena yang disertai
gangguan sirkulasi darah di dalamnya.
FAKTOR PEMICU
• Peningkatan tekanan pembuluh darah vena
permukaan oleh berbagai sebab.
• Obesitas (kegemukan)
• Berdiri lama (terutama para pekerja yang dituntut
berdiri lama)
• Faktor hormonal
• Kehamilan
• Obat-obat kontrasepsi (KB)
• Faktor keturunan (genetik)
VARISES
• Pada umumnya dititik beratkan pada kelainan
vena di tungkai, karena paling berat
menyangga beban hidrostatik.
• Pada lengan, arti klinisnya hampir tidak ada
karena beban pada lengan secara hidrostatik
tidak berarti.
• Secara anatomi, pada tungkai terdapat 3
macam sistem vena yang mempunyai arti
klinis:
1. Sistem vena superficial
2. Sistem vena profunda
3. Sistem vena komunikans
PATOFISIOLOGI
GEJALA DAN KELUHAN
Berdasarkan berat ringannya penyakit dan keluhan, varises terbagi
menjadi 4 stadium, yakni:

• Stadium I : Keluhan biasanya tidak spesifik. Pada umumnya ditandai dengan


keluhan tungkai, diantaranya: gatal, rasa terbakar, rasa kemeng, kaki mudah
capek, kesemutan (gringgingen), rasa pegal.

• Stadium II: Warna kebiruan yang lebih nyata pada pembuluh darah vena
(pelebaran vena).

• Stadium III: Varises tampak jelas, keluhan pada tungkai makin nyata dan makin
kerap dialami.

• Stadium IV: Pada stadium ini ditandai dengan timbulnya berbagai penyulit
(komplikasi), antara lain: kelainan kulit (dermatitis, tromboplebitis, selulitis,
perdarahan varises), dan tukak karena sindrom insufisiensi vena menahun.
• Secara klinis varises tungkai dikelompokkan
menjadi :
– Varises trunkal
• Varises v. safena magna dan v. safena parva
– Varises retikular
• Menyerang cabang v.safena magna dan v.safena parva
yang kecil dan berkelok-kelok
– Varises kapilar
• Pada kapiler vena subkutan, tampak sebagai serabut
halus dari pembuluh darah
Klasifikasi varises vena (CEAP)
• C0 = tak ada tanda kelainan penyakit vena;
• C1 = telangioektasis (diameter 1-2 mm );
• C2 = varises vena (diameter >2 mm);
• C3 = edema tanpa kelainan kulit;
• C4 = perubahan kulit lipodermato sklerosis;
• C5 = ulkus sembuh;
• C6 = ulkus aktif.
• Tergolong penyakit vena kronis (Chronic Vein
Desease) adalah varises tungkai pada rentang level
C0-C3 dan tergolong insufisiensi vena kronik (chronic
vein insufisiency) adalah level C4-C6.
TATA LAKSANA

• Kebanyakan terapi varises dilakukan atas


indikasi kosmetik.

• Indikasi medis antara lain : kaki berat, sakit


bila berdiri lama, perdarahan, perubahan kulit
dan tromboflebitis superfisialis.
TATA LAKSANA

Tujuan :
- Mengembalikan aliran darah vena
- Meniadakan bendungan vena dan udem
TATA LAKSANA
• Pengobatan tanpa operasi

– Pengobatan menggunakan bebat elastik (elastic


bandage) atau kaos kaki kompresi untuk varises
kecil dan terbatas.
– Ligasi tinggi untuk vena – vena yang lebih besar
dan sering mengalami kekambuhan (v.safena
magna)
TATA LAKSANA
• Pengobatan dengan operasi

Teknik operasi dikembangkan melalui pendekatan


meminimalisir tindakan invasif. Operasi yang lazim
dilakukan diantaranya: Stripping Varises, Ambulatory
Phlebectomy (menghilangkan bagian varises dengan irisan
kecil), dan Saphectomy.

Tindakan operasi yang bersifat invasif minimal, yakni:


Radiofrekuensi Ablasi dan Endovenous Laser Therapy
(EVLT).
PENCEGAHAN
• Hindari berdiri terlalu lama. Sedapat mungkin melakukan
relaksasi jika dalam aktifitas sehari-hari dituntut berdiri lama.

• Hindari terlalu lama duduk dengan kaki menyilang. Posisi ini


dapat menghambat aliran darah dari tungkai ke arah jantung.

• Hindari pemakaian pakaian bawah yang terlalu ketat.

• Jika sedang bepergian jauh, usahakan meluruskan kaki secara


berkala dan memijit-mijit tungkai sehabis bepergian.

• Gunakan kaos kaki elastis untuk mencegah penekanan pada


tungkai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai