Anda di halaman 1dari 19

Varises

Definisi
Varises adalah vena normal yang
mengalami dilatasi akibat pengaruh
peningkatanan tekanan vena.
Varises ini merupakan suatu
manifestasi dari sindrom insufiensi
vena dimana pada sindrom ini aliran
darah dalam vena mengalami arah
aliran balik menuju tungkai
yangkemudian mengalami kongesti.

Epidemiologi
15% - 20% populasi umum akhirnya
mengalami vena varikosa di betis.
Usia > 50 th.
Obesitas.
Perempuan ( tekanan vena pada
kehamilan)
Kecenderungan familial (gangguan
perkembangan dinding vena akan
terbentuk varises prematur)

Klasifikasi
Vena varikosa diklasifikasikan
(Sabiston 1994):
Vena varikosa primer,
merupakan kelainan tersendiri vena
superficial ekstremitas bawah.

Vena varikosa sekunder,


merupakan manifestasi insufisiensi vena
profunda dan disertai dengan beberapa
stigmata insufisiensi vena kronis, mencakup
edema, perubahan kulit,dermatitisstasis
dan ulserasi.

Etiologi
Beberapa faktor pemicu terjadinya varises, antara lain:
Peningkatan tekanan pembuluh darah vena
permukaan (vena superfisialis) oleh berbagai sebab.
Obesitas (kegemukan)
Berdiri lama (terutama para pekerja yang dituntut
berdiri lama)
Faktor hormonal
Kehamilan
Obat-obat kontrasepsi (KB)
Faktor keturunan (genetik)

Patofisiologi

Gejala Klinis
Stadiu
m
I

II

III

IV

Gambaran Klinis
Keluhan samar tidak khas , Pada umumnya
ditandai dengan keluhan tungkai, diantaranya:
gatal, rasa terbakar, kaki mudah capek,
kesemutan, rasa pegal
Pelebaran vena, warna kebiruan yang lebih
nyata pada pembuluh darah vena
(fleboekstasia).
Pembuluh darah vena nampak melebar dan
berkelok-kelok. Keluhan pada tungkai makin
nyata dan makin kerap dialami
Kelainan kulit dan/atau tukak karena sindrom
insufisiensi vena menahun

Diagnosis
Pemeriksaan klinis dapat dilakukan
dengan:
Test trendelenberg
Test myer
Test perthes
Test Doppler
Radiologi (phlebografi, morfometri,
phlethysmografi)

Tes Trendelenburg
untuk menentukan kompetensi katupkatup superficial dan vv.
Komunikantes .

Manuver Perthes


Auskultasi menggunakan Doppler

Untuk mengetahui arah aliran darah


vena yang mengalmi varises, baik itu
aliran retrograde, antegrade, atau
aliran dari mana atau ke mana. Probe
dari dropple ini diletakkan pada vena
kemudian dilakukan penekanan pada
vena disisi lainnya.

Terapi non operatif


Kaus kaki kompresi membantu
memperbaiki gejala dan keadaan
hemodinamik pasien dengan varises
vena dan mengilangkan edema.Kaus
kaki dengan tekanan 20-30 mmHg
(grade II) memberikan hasil yang
maksimal.

Terapi Minimal Invasif


Radiofrekuensi adalah teknik ablasi
vena
menggunakan
kateter
radiofrekuensi yang diletakkan di
dalam vena untuk menghangatkan
dinding pembuluh darah dan jaringan
sekitar pembuluh darah. Pemanasan
ini menyebakan denaturasi protein,
kontraksi kolagen dan penutupan
vena.

Terapi pembedahan
Teknik yang digunakan adalah teknik
Stab-avulsion dengan menghilangkan
segmen varises yang pendek dan
vena
retikular
dengan
jalan
melakukan insisi ukuran kecil dan
menggunakan kaitan khusus yang
dibuat untuk tujuan ini, prosedur ini
dapat
digunakan
untuk
menghilangkan kelompok varises
residual
setelah
dilakukan

Terapi Pembedahan
Ambulatory Phlebectomy
Teknik yang digunakan adalah teknik
Stab-avulsion
dengan
menghilangkan
segmen varises yang pendek dan vena
retikular dengan jalan melakukan insisi
ukuran kecil dan menggunakan kaitan
khusus yang dibuat untuk tujuan ini,
prosedur ini dapat digunakan untuk
menghilangkan kelompok varises residual
setelah dilakukan sphenectomy.

Sapchectomy
Teknik saphenektomi yang paling
popular saat ini adalah teknik
menggunakan peralatan stripping
internal dan teknik invaginasi dengan
jalan membalik pembuluh darah dan
menariknya
menggunakan
traksi
endovenous, teknik tersebut dapat
menurunkan terjadinya cedera pada
struktur di sekitarnya.

Subfascial Endoscopic Perforator


Ligation (SEPS) and The Linton
Procedure

Bila ligasi vena perforata diperlukan


untuk mengisolasi vena perforata
yang inkompeten, tindakan ligasi
endoskopi
lebih
disarankan
dibandingkan
dengan
operasi
terbuka untuk menghindari masalah
dengan penyembuhan luka operasi.

Komplikasi
Hematome dan infeksi pada luka
relatif sering terjadi ( sampai dengan
10 %), dan terjadi gangguan dalam
aktivitas dan bekerja sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai