Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Klien dengan

Atonia Uteri

Yektiningtyastuti, M.Kep, Sp.Mat


PENGERTIAN

 Adalah ketidakmampuan miometrium uterus untuk


berkontraksi di sekeliling pembuluh darah tempat dimana
placenta berimplantasi
 
FAKTOR RISIKO

 Over distensi uterus


 Polihidramnion
 Multiple gestational
 Anestesi Umum (Halotane)
 Proses persalinan abnormal :
 Induksi Oksitosin
 Persalinan Presipitatus
 Persalinan lama
 Penanganan kala III yang kurang cepat
 Infeksi uterus
 Distensi vesika urinaria
 DIC
 Riwayat sebelumnya
PENGKAJIAN
 Identitas
 Riwayat keperawatan masa lalu
 Pernah mengalami HPP sebelumnya
 DIC
 Riwayat keperawatan sekarang
 Kontraksi uterus (minimal setiap 15 menit selama 24
jam I post partum)
 Perut merasa tegang
 Banyak pengeluaran darah
 Darah / lochea berbau dan darah beku (infeksi)
PENGKAJIAN
 Riwayat Psikologi
 Takut
 << support sistem
 Riwayat sosial ekonomi
 Therapi  kemampuan
 Riwayat spiritual
 Riwayat kebiasaan sehari-hari
 Nutrisi
 Eliminasi
 Aktifitas
 Istirahat
PENGKAJIAN
 Pemeriksaan fisik
 Kontraksi uterus
 Palpasi fundus uteri (kekenyalan, lokasi, lunak)
 Lochea (jumlah, warna dan bau)
 Jumlah (pembalut penuh : 60 – 100 mL)
 Warna (sesuai dengan jenis lochea)
 Bau (bau busuk  infeksi)
 Peningkatan suhu tubuh  infeksi
 Tachycardia  hypovolumic shock
 Hipotensi  hypovolumic shock
 Pemeriksaan penunjang
 Hb dan Ht berubah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Risiko kekurangan volume cairan tubuh b.d.


kehilangan darah yang berlebihan
 Kelelahan b.d. kehilangan darah yang
berlebihan
 Cemas / takut b.d. kurang pengetahuan
tentang diagnosa, prognosa dan penanganan
PENATALAKSANAAN

 Pencegahan
 Pengkajian dini faktor risiko
 Lakukan massage fundus uteri
 Kolaborasi pemberian oksitosin /
pitosin
 10 s.d. 60 UI dalam 1 liter cairan IV
 Metergin 0,2 mg IM
PENATALAKSANAAN
 Penanganan bila sudah terjadi
 Bimanual compresi dan massage
 Dikerjakan oleh dokter
 Lama kompresi 20 – 30 menit
 Berikan cairan IV
 Pasang kateter urine (bila terjadi distensi bladder)
 Kolaborasi pemberian prostaglandin
 Diberikan secara trans-abdominal atau insersi
suppositoria
 Observasi  mual, muntah, diare atau sedikit
demam
PENATALAKSANAAN
 Observasi vital sign :
 Setiap 15 menit  1 jam I post partum
 Setiap 30 menit  1 hari post partum
 Setiap 4 jam  selanjutnya
 Penatalaksanaan Operatif :
 Bila bimanual compresi, massage dan pemberian prostaglandin
tidak berhasil
 Ringan  dengan pengikatan pada daerah vena sumber
perdarahan
 Berat  histerektomi
 Hal penting lain:
 Catat lochea
 Kosongkan bladder
 Kaji TFU
EVALUASI

 Cairan terpenuhi
 Tindak lanjut perdarahan
 Perdarahan teratasi
 Pasien dan keluarga menerima
keadaan
 Tidak terjadi efek samping
 Tidak terjadi hypovolumic shock
 Vital sign dalam batas normal

Anda mungkin juga menyukai