S-1
S-1 PEND
PEND BIOLOGI
BIOLOGI
IKIP
IKIP Jakarta
Jakarta
Bambang K. Karnoto
Pemalang, Jateng S-2
S-2 BIOLOGI
BIOLOGI
Universitas
Universitas Indonesia
Indonesia
08 Juli 1964
TOT
TOTSchool
SchoolLeadership
Bakul_0711@yahoo.com Leadership
Southern
SouthernEducatinal
EducatinalLeadership
LeadershipTrust
Trust
Jl. Perikanan No. 64 Pesona London,
London,United
UnitedKingdom
Kingdom (2009).
(2009).
Alam B4 Jagakarsa, Jakarta
12640 TOT
TOT Finland
Finland Education
Education System
System
08111110933 Tampere
Tampere Universitas
Universitas
Finlandia
Finlandia (2014)
(2014)
NONDEGREE International
International Conference
Conference
on
on Best
Best Practice
Practice in
in Filipina,
Filipina, Singapura,
Singapura,
Kualalumpur,
Kualalumpur, Nhatrang
Nhatrang Vietnam,
Vietnam, Bangkok
Bangkok
PEKERJAAN
• Guru di Jakarta
• Kepala Sekolah di Jakarta
• Ketua MGMP IPA Provinsi DKI Jakarta
• Koordinator dan Pembina OSN Prov. DKI Jakarta
• Penulis Buku Penerbit Erlangga, Esis, dan Akasia
• Komisaris PT Pendidikan Kaffah Semesta
• Nara Sumber
• Penulis Bank Soal
BUKU
Mengutamakan UN berbasis komputer (UNBK)
Moda
• SMA sederajat 100%
Ujian
UN berbasis Kertas-Pensil (UNKP)
Core Flexibility
subjects
21stst Century Initiative
Information Digital
Context Leadership
Life
Life and
and
Beberapa alasan
1. Kebutuhan kecakapan hidup abad ke-21
2. Hasil PISA rendah
3. Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
menuntut kemampuan HOTS.
Kecakapan Abad Ke-21
1 2 3
Matematika Membaca
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum
Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can Do
With What They Know.
Pengertian HOTS
Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite)
Kunci: C
Dimensi Pengetahuan
1. Faktual: simbol, lambang, nama orang, pristiwa sejarah,
dll.
2. Konseptual: pengertian, konsep, rumus, definisi
3. Prosedural: teknik, cara, algoritma, langkah-langkah,
prosedur.
4. Metakognitif: kemampuan menggunakan ketiga dimensi
sebelumnya.
SKL SKL
Kur.2006 Kur.2013
MATERI IRISAN UN
2017
SK & KD KI & KD
Kur.2006 Kur.2013
MATERI ESENSIAL
UN 2018
KISI
UN
2018
Level Kognitif Pengukuran, Zat, dan Mekanika dan Tata Surya Gelombang, Listrik, dan
Sifatnya Magnet
· Mengidentifikasi Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik dapat
· Menyebutkan memahami tentang: memahami tentang: memahami tentang:
· Menunjukkan - pengukuran - gerak lurus - getaran dan
· Membedakan - Pengetahuan dan - hukum Newton gelombang
· Mengelompokkan Pemahaman - usaha dan energi - bunyi
· Menjelaskan besaran dan satuan - pesawat sederhana - cahaya
- konsep zat dan - suhu dan kalor - listrik
wujudnya - tekanan - kemagnetan
- zat dan perubahannya - tata surya
- zat aditif, zat adiktif,
dan psikotropika
- partikel zat
- campuran
- larutan
Aplikasi Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik dapat
· Mengklasifikasi mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan
· Menginterpretasi pengetahuan tentang: pengetahuan tentang: pengetahuan tentang:
· Menghitung - pengukuran - gerak lurus - getaran dan
· Mendeskripsikan - konsep zat dan - hukum Newton gelombang
· Memprediksi wujudnya - usaha dan energi - bunyi
· Mengurutkan - zat dan perubahannya - pesawat sederhana - cahaya
· Membandingkan - zat aditif, zat adiktif, - suhu dan kalor - listrik
· Menerapkan dan psikotropika - tekanan - kemagnetan
· Memodifikasi - partikel zat
- campuran
- larutan
Penalaran Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik dapat
· Menemukan bernalar tentang: bernalar tentang: bernalar tentang:
· Menyimpulkan -konsep zat dan - gerak lurus -getaran dan
· Menggabungkan wujudnya - hukum Newton gelombang
· Menganalisis - zat dan - usaha dan energi - bunyi
· Menyelesaikan perubahannya - pesawat sederhana - cahaya
masalah -zat aditif, zat adiktif, - tekanan - listrik
· Merumuskan dan psikotropika - suhu dan kalor - kemagnetan
- partikel zat
- campuran
Level Kognitif Makhluk hidup dan Struktur dan fungsi
lingkungannya makhluk hidup
38
C. HOTS
39
Higher-Order Thinking
• Contoh:
Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan,
mungkin termasuk sulit, tetapi itu bukan Higher-
Order Thinking, kecuali turut melibatkan proses
penalaran (seperti mencari arti dari
konteks/stimulus).
Proses-proses
kognitif mana saja
yang kemungkinan
melibatkan Higher-
Order Thinking?
Bloom taxonomy dipandang sebagai sebuah hierarki kegiatan-kegiatan
yang bersifat lower order dan higher order.
(berdasarkan McCurry)
EVALUASI
SINTESIS
ANALISIS
APLIKASI
PENGETAHUAN
'lower order‘’
Tabel berikut mengklasifikasikan kata kerja operasional yang umumnya digunakan dalam pertanyaan ke dalam kategori
Taksonomi Bloom
• LEVEL 1:
Peserta didik memiliki kemampuan standar
minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing)
• LEVEL 2:
Peserta didik memiliki kemampuan aplikatif
(Applying)
• LEVEL 3:
Peserta didik memiliki kemampuan penalaran
dan logika (Reasoning).
LEVEL 1:
• Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar terhadap
materi pelajaran dan dapat membuat generalisasi yang
sederhana.
• Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan masalah
dalam pembelajaran, paling tidak dengan satu cara.
• Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik-grafik,
label-label, dan materi visual lainnya.
• Dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan
menggunakan terminologi yang sederhana.
LEVEL 2:
• Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap
materi pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan-
gagasan dan konsep-konsep dalam konteks tertentu.
• Dapat menginterpretasi dan menganalisis informasi dan
data.
• Dapat memecahkan masalah-masalah rutin dalam
pelajaran.
• Dapat menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan
materi visual lainnya.
• Dapat mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisir
penggunaan terminologi.
LEVEL 3:
• Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap
materi pelajaran dan dapat menerapkan gagasan-gagasan dan
konsep-konsep dalam situasi yang familiar, maupun dengan cara
yang berbeda.
• Dapat menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi gagasan-
gagasan dan informasi yang faktual.
• Dapat menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang
faktual
• Dapat menginterpretasi dan menjelaskan gagasan-gagasan yang
kompleks dalam pelajaran.
• Dapat mengekspresikan gagasan-gagasan nyata dan akurat dengan
menggunakan terminologi yang benar.
• Dapat memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan
banyak variabel.
• Dapat mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original.
FISIKA SMP
Contoh soal level PEMAHAMAN (1)
B. kaca
C. plastik 2 L
D. besi
S
Contoh soal level PENERAPAN (2)
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
L1
L2
L2
S
B
Kemudian pada kawat A - B dipasang lampu L3 yang sejenis dengan lampu L1
dan L2. Ketika saklar S dihubungkan, bagaimana keadaan lampu-lampu
tersebut?
A. L1 akan padam, sedangkan L2 menyala sama terang dengan L3 .
B. Ketiga lampu L1 , L2 , dan L3 menyala dengan sama terang.
C. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 lebih terang daripada L1
dan L3.
D. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 dan L3 lebih terangThursday,
daripadaNovember 18, 2021
RATHER COOL ‘HOT ‘HOTTER
Sebutkan nama sungai di peta Sebutkan nama sungai lain Dengan cara apa sungai
ini. yang perannya sama seperti mengendalikan alirannya?
sungai yang ada di peta ini.
Lihat lukisan ini. Bagaimana si Lihat lukisan ini. Apa pengaruh Lihat lukisan ini. Mana
pelukis menangkap cahaya cahaya terhadap lukisan pernyataan di bawah ini yang
dalam lukisan? tersebut? memberikan interpretasi
paling positif tentang lukisan
tersebut?
Latihan ‘rather cool’/ ‘hot’/ ‘hotter’:
Pilihlah beberapa bahan dari buku cetak mata pelajaran.
Buatlah beberapa indikator yang merefleksikan higher-
order thinking yang mengacu ke kurikulum.
Ubahlah indikator tersebut menjadi pertanyaan-
pertanyaan PG.
Buatlah pertanyaan dari bahan yang tidak ada dalam buku
cetak. Gunakan berbagai sumber referensi.
HAL-HAL PENTING DALAM MENULIS SOAL HOT
3 63
Model Soal PISA, TIMSS, dan PIRLS
64
Refleksi dari Hasil PISA 2009
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50% Level 6
40% 40% Level 5
30% 30% Level 4
20% 20% Level 3
10% Matematika 10% IPA Level 2
0% 0% Level 1
Below Level 1
100%
80% Level 6
60% Level 5
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai
40% Bahasa Level 4
pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain
20% Level 3 banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan
Level 2 keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama,
0%
interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita
Level 1b ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman
Level 1a penyesuaian kurikulum
Below
Level 1 65
Analisis Hasil TIMSS dan PIRLS
(TIMSS:Trends in International Mathematics and Science Study;
PIRLS: Progress in International Reading Literacy Study)
6 66
Results of Mathematics (8th Grade)
2007 2011
Very Low Low Intermediate Very Low Low Intermediate
High Advance High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Singapore
Singapore
Saudi Arabia
Malaysia
Indonesia
Japan
Thailand
Japan
Thailand
Malaysia
Indonesia
Saudi Arabia
Morocco
Morocco
Iran
Iran
Korea, Rep. of
Korea, Rep. of
Turkey
Turkey
Chinese Taipei
Chinese Taipei
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level
menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah
yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang 67
Results of Science(8th Grade)
2007 2011
Very Low Low Intermediate Very Low Low Intermediate
High Advance High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Chinese Taipei
Chinese Taipei
Singapore
Singapore
Morocco
Morocco
Iran
Iran
Japan
Japan
Korea, Rep. of
Korea, Rep. of
Turkey
Turkey
Malaysia
Indonesia
Saudi Arabia
Malaysia
Indonesia
Thailand
Thailand
Saudi Arabia
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level
menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah
yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang 68
Results of Reading (4th Grade)
2006 2011
Very Low Low Intermediate Very Low Low Intermediate
High Advance High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Singapore
Chinese Taipei
Chinese Taipei
Singapore
Indonesia
Saudi Arabia
Indonesia
Iran
Iran
Morocco
Morocco
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level
menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah 69
KOMPETENSI IPA DENGAN SOAL HOT
Siswa mampu menggunakan nalar dalam
mengkaji:
1. Pengelolaan lingkungan untuk mengatasi
pencemaran dan kerusakan lingkungan
2. Dampak interaksi makluk hidup dan
lingkungannya
3. Pengaruh kepadatan populasi manusia pada
makhluk hidup dan lingkungannya
4. Fotosintesis
5. Genetika
C. PENGEMBANGAN INDIKATOR
DAN CONTOH SOAL
71
Disajikan daftar bahan makanan, siswa dapat menjelaskan fungsi zat
aditif pada produk makanan atau minuman kemasan tersebut.
Perhatikan kandungan bahan makanan yang terdapat dalam produk makanan berikut:
Wheat flour, minyak nabati, garam, sodium polyphosphate, sodium carbonate, tartazne
CI 19140, antioxidant (TBHQ), monosodium glutamate (621)
Zat pewarna dan penyedap rasa sintetis adalah ....
A. wheat flour dan minyak nabati
B. sodium polyphosphate dan sodium carbonate
C. tartazne CI 19140 dan monosodium glutamate
D. antioxidant (TBHQ) dan sodium carbonate
Perhatikan komposisi bahan kimia pada kemasan minuman
sebagai berikut:
Karagenan, konnyaku bubuk, gula, kalium sitrat, frukto
oligosakarida, kalsium laktat, ekstrak cincau, tartrazine Cl
19140, Blue Berlian FCF Cl 42090.
Bahan kimia yang berfungsi sebagai pengatur keasaman dan
pengawet minuman adalah ….
A. kalium sitrat dan blue berlian FCF
B. kalium sitrat dan kalsium laktat
C. tartrazine Cl dan kalium sitrat
D. tartrazine Cl dan kalsium laktat
Perhatikan data zat aditif pada produk makanan
berikut:
Minyak nabati, garam, mononatrium glutamat,
dinatrium inosinat, natrium benzoat, zat besi,
tartrazin Cl 19140, antioksidan
Zat aditif buatan yang berperan sebagai pengawet
adalah ….
A. tartrazin Cl 19140
B. natrium benzoat
C. dinatrium inosinat
D. natrium klorida
Disajikan beberapa ciri-ciri pada seseorang, siswa dapat menjelaskan
pengaruh fisik/psikis/fisiologis pengunanya.
Ciri-ciri korban ketergantungan psikotrofika:
• membangkitkan halusinasi
• daya tahan tubuh melemah
• tekanan darah menurun
• denyut urat nadi melambat
• menimbulkan rasa gembira berlebihan
Ciri-ciri fisik korban ketergantungan psikotropika pengguna heroin adalah ….
A. 1, 2, 3
B. 2, 3, 4
C. 3, 4, 5
D. 4, 5, 1
Perhatikan gambar berikut!
K L
M N
85