Anda di halaman 1dari 23

Akuntansi Lembaga

Swadaya
Masyarakat
Oleh kelompok 6:
Trisna Gayatri (200820301003)
Falihatul Nurfaizah (200820301014)
Rizki Amalia Pratiwi(200820301022)
Pengertian
LSM
Lembaga Swadaya Masyarakat dapat diartikan sebagai organisasi
swasta yang kegiatannya adalah untuk membebaskan penderitaan,
memajukan kepentingan kaum miskin, melindungi lingkungan,
menyediakan pelayanan dasar bagi masyarakat atau menangani
pengembangan masyarakat. Dengan kata lain, organisasi yang berbasis
nilai, secara keseluruhan maupun sebagian, pada lembaga donor dan
pelayanan sukarela
Ciri-ciri dan Tipologi Organisasi LSM

Formal Swasta Tidak Mencari


Keuntungan

Menjalankan Sukarela Non Religius


Organisasiny dan Non
a Sendiri
Politik
Kelebihan LSM
1. Kuatnya jalinan dengan grassroot
2. Keahlian pengembangan
berdasarkan bidang
3. Kemampuan berinovasi dan
beradaptasi
4. Pendekatan berorientasi proses
pengembangan
5. Metodologi partisipasi dan peralatan
6. Komitmen jangka Panjang dan
menekankan keberlanjutan
7. Efektivitas Biaya
Kekurangan LSM
1. Keterbatasan Biaya dan Keahlian
Pengelola Organisasi
2. Keterbatasan kapasitas kelembagaan
3. Keberlanjutan diri rendah
4. Kurangnya komunikasi antar- organisasi
dan/atau koordinasi
5. Intervensi dalam skala kecil
6. Kurangnya pemahaman konteks sosial
ekonomi secara luas
Fungsi dan Peran LSM

01 Motivator 02 Komunikator

03 Dinamisator 04 Fasilitator
Sumber Daya LSM

Material/Bahan SDM
Sumber daya material sangat krusial bagi SDM yang dimiliki adalah
terselenggaranya implementasi program staff/relawan.
LSM

Dana Peralatan/Teknolog
Dana LSM diperoleh dari Donatur yang bisa iberoperasiteknologi
Dengan organisasi dapat
secara lebih efisien dan
berasal dari masyarakat, pemerintah,
dermawan, badan sosial, perusahaan swasta memperkuat cakupan layanannya
Kategorisasi
LSM

LSM LSM
Operasional
Berfungsi merancang dan
memengimplementasikan program Advokasi
LSM
perubahan
sebagai
yang
agen
lebih
atau proyek pembangunan menekankan pada aspek
keadilan sosial
Siklus Pengelolaan Keuangan Pada Organisasi
LSM
Akuntansi LSM
Tujuan akuntansi dalam LSM adalah :
1. Menyediakan informasi keuangan yang berguna bagi
manajemen dan pihak eksternal LSM
2. Memberikan informasi yang diperlukan dalam
mengelola secara tepat, efisien, dan ekonomis atas suatu
kegiatan serta alokasi sumber daya yang dipercayakan
kepada organisasi
3. Memberikan informasi yang memungkinkan pengelola
organisasi untuk melaporkan pelaksanaan
tanggungjawabnya mengelola secara tepa dan efektif
program beserta penggunaan sumber daya yang menjadi
wewenangnya, disamping untuk melaporkan kepada
publik atau lembaga pemberi dana hasil operasi
organisasi.
Siklus Akuntansi LSM
Tahap

0
Pengikhtisaran
Penyusunan neraca saldo, pembuatan ayat
jurnal penyesuaian, kertas kerja, ayat jurnal
penutup, neraca sldo setelah penutupan dan
03
ayat jurnal pembalik

1
Tahap
Tahap Pelaporan
Laporan Posisi
Pencatatan
02
Pengidentifikasian bukti transaksi Keuangan, Laporan
dan kegiatan pencatatan bukti Arus Kas, CALK
transaksi ke dalam jurnal dan
memposting ke akun buku besar

Perlakuan akuntansi dan pelaporan


menggunakan PSAK 45
Laporan Keuangan
LSM Laporan Posisi Keuangan
Menyediakan informasi mengenai
asset, kewajiban, dan asset bersih serta
informasi mengenai hubungan antara unsur
unsur tersebut pada waktu tertentu.
 Penyajian Aset dan Kewajiban adalah sebagai berikut :
-Laporan posisi keuangan termasuk CALK
menyediakan informasi yang relevan
mengenai sifat, likuiditas, fleksibilitas
keuangan dan hubungan antara asset dan
kewajiban.
-Kas atau asset lain yang dibatasi
penggunaannya oleh penyumbang harus
disajikan terpisah dari kas atau asset lain
yang tidak terikat penggunaannya
 Pengakuan dan Pengukuran Aset dan Kewajiban adalah
sebagai berikut :
-Aset diakui dalam laporan posisi keuangan
kalau besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonominya di masa depan diperoleh dan asset
tersebut mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur dengan handal.
-Kewajiban diakui dalam laporan posisi
keuangan kalau besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban sekarang.
-Jumlah yang harus diperlukan sebagai
pendapatan sumbangan.
-Pada prinsipnya asset diakui pada saat
diterima atau pada saat hak kepemilikan
berpindah. Sedangkan kewajiban diakui pada
saat dana pinjaman diterima atau pada saat
kewajiban timbul.
-Pengukuran pos-pos dalam laporan posisi
keuangan menggunakan nilai historis.
 Klasifikasi asset bersih terikat atau tidak terikat adalah
sebagai berikut :
-Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah
masing-masing kelompok asset bersih
berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan
oleh penyumbang.
-Informasi mengenai sifat dan jumlah
pembatasan permanen atau temporer
diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah
tersebut dalam laporan keuangan atau catatan
atas laporan keuangan.
Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :
1. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset bersih
2. Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain
3. Bagaimana penggunaan sumberdaya dalam pelaksanaan berbagai program atau kegiatan

Informasi dalam laporan aktivitas Perubahan kelompok aset bersih adalah


dapat mebantu pengguna laporan sebagai berikut :
keuangan untuk : 1. Laporan aktivitas menyajikan
1. Mengevaluasi kinerja suatu perubahan aset bersih terikat
periode permanen, terikat temporer dan
2. Menilai upaya, kemampuan dan tidak terikat dalam satu periode
kesinambungan organisasi LSM 2. Pendapatan dan keuntungan yang
3. Menilai pelaksanaan menambah aset bersih, serta beban
tanggungjawab dan kinerja dan kerugian yang mengurangi aset
pengurus bersih dikelompokkan pendapatan,
beban, keuntungan dan kerugian
Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian adalah sebagai
berikut:
1. Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah asset
bersih tidak terikat kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh
penyumbang dan menyajikan beban sebagai pengurang asset bersih
tidak terikat
2. Sumbangan disajikan sebagai asset bersih tidak terikat, terikat permanan
atau terikat temporer tergantung ada/tidaknya pembatasan
3. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari
investasi dan asset lain sebagai penambah atau pengurang asset bersih
tidak terikat kecuali penggunaannya dibatasi
4. Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dalam
kelompok asset bersih tidak menutup peluang adanya klasifikasi
tambahan dalam laporan aktivitas
Informasi pendapatan dan beban adalah sebagai Informasi program atau kegiatan adalah sebagai berikut :
berikut : 1.Laporan aktivitas atau CALK harus menyajikan
1.Laporan aktivitas menyajikan pendapatan dan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional
beban secara bruto 2.Klasifikasi secara fungsional bermanfaat membantu
2.Laporan aktivitas menyajikkan jumlah bersih para pihak dalam menilai program dan kegiatan LSM dan
keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi penggunaan sumber daya
incidental atau peristiwa lain yang berada di luar 3.Selain klasifikasi secara fungsional dianjurkan
pengendalian organisasi manajemen menyajikan informasi tambahan mengenai beban
menurut sifatnya
LAPORAN ARUS KAS
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas
CONTOH
ARTIKEL
ANALISIS PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
PENGELOLAAN KEUANGAN PADA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
(LSM) ALGHEINS KABUPATEN PONOROGO
(Mawar Fika Sari 2017)
1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip akuntabilitas dan
transparansi pengelolaan keuangan pada Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LSM) Algeins
Kabupaten Ponorogo.
2. Metode analisa data yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
3. Praktik akuntabilitas pengelolaan keuangan yang di lakukan oleh LSM Algheins Ponorogo dari sisi
integritas pelaporan dapat dikatakan sudah cukup baik. Praktik akuntabilitas di tinjau dari
pengungkapan juga sudah cukup baik khususnya dalam format kesesuaian antara SOP yang
disediakan oleh konsil LSM baik secara pelaporan lembaga maupun pelaporan proyek. LSM Algheins
Ponorogo telah menjalankan pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan perundangan
meskipun juga terdapat beberapa kekurangan poin yang belum dilakukan tetapi sudah memenuhi
kriteria yang baik karena poin-poin penting sudah dijalankan sebagaimana mestinya. Praktik
transparansi di lihat dari penyediaan informasi dan tanggung jawab masih terjadi rangkap jabatan
dimana juga terjadi tumpang tindih informasi dan kewenangan. Terjadinya rangkap jabatan pada
bagian keuangan ini di sebabkan karena sistem pengelolaan keuangan LSM Algheins di lakukan
hanya melalui satu pintu yang dijalankan oleh seorang bendahara yang juga merangkap pembukuan
dan kasir.
Akuntanbilitas dan Transparansi LSM dalam Proses
Transformasi Sosial sebagai Jawaban Tuntutan Reformasi
(Defia Nurbatin 2015)
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana LSM secara organisasi dapat
dikelola dengan akuntabel baik di mata lembaga pemberi dana maupun masyarakat luas
yang selama ini bekerja bersamanya dan merupakan isu krusial namun banyak dilupakan.
2. Penelitian ini memberikan panduan praktis melalui pendekatan Interpretive perspektiv bagi
masyarakat public untuk LSM.
3. Penting bagi LSM untuk mengikuti ketentuan pelaporan keuangan yang disyaratkan dalam
SAK Organisasi Nirlaba yang dikeluarkan oleh IAI sebagai persiapan proses audit dan
mewujudkan akuntabilitas public. Akuntabilitas public merupakan asset berharga dan syarat
utama dimiliki oleh organisasi yang mengusung proses transformasi social sebagai bentuk
manifestasi Reformasi.
PERAN ORGANISASI MASYARAKAT (ORMAS) DAN
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) DALAM
MENOPANG PEMBANGUNAN DI INDONESIA
(Ari Ganjar Herdiansah, Randi 2016)
1. Tulisan ini menguraikan tentang tinjauan kritis peran Organisasi masyarakat (Ormas) dan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dalam menopang pembangunan di Indonesia.
2. Tulisan ini dibangun dengan berdasarkan suatu kajian literatur. Sumber data yang digunakan adalah
data sekunder yaitu berupa dokumen, Undang-Undang, arsip, artikel, dan buku yang berkaitan
langsung dengan peran organisasi masyarakat (ORMAS) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
khususnya dalam konteks bagaimana mereka berpartisipasi pada pembangunan di Indonesia.
3. Eksistensi dan krediblitas menjadi tantangan sendiri bagi Ormas dan LSM dalam memberikan bantuan
untuk kesejahteraan masyarakat. Mereka selayaknya berjalan sesuai dengan karakteristik organisasi
yang menjadi keunggulan mereka, yaitu berintegritas, independen, kompeten, profesional, fleksibel,
dan memiliki jaringan organisasi yang luas. Beberapa tantangan yang harus dihadapi Ormas dan LSM
dapat dilalui dengan menguatkan dan meningkatkan sumber daya anggota untuk menciptakan
efektifitas, menjaga organisasi tetap bersih dari tindak korupsi, dan peka pada setiap permasalahan
yang ada di masyarakat.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai