Anda di halaman 1dari 16

MATERI HUKUM DAGANG

1. Pengaturan Hukum Dagang


2. Kewajiban Pengusaha
3. Persekutuan Perniagaan (Persekutuan Perdata, Firma, CV, PT)
4. Kepailitan
5. Surat Berharga
6. ADR
7. Pasar Modal
8. Lembaga Pembiayaan
9. Perbankan
10. HAKI
REFERENSI
• Purwosutjipto, H.M.N., Pengertian Pokok Hukum Dagang
Indonesia, Jilid I, Penerbit Djambatan.
• Sukardono, Hukum Dagang Indonesia, Jilid I, Bagian 1.
• Prasetya, Rudy, Kedudukan Mandiri PT disertai dengan Ulasan
Menurut UU No. 1 Tahun 1995.
• Hadi Shubhan, Hukum Kepailitan: Prinsip, Norma, dan Praktek
di Peradilan, Kencana, Jakarta,
• Joni Emirzon, 2002, Hukum Surat Berharga dan Perkembangan
di Indonesia, Prehallindo, Jakarta.
• Adi Sulistiyono, 2006, Mengembangkan Paradigma Non-Litigasi di
Indonesia, Sebelas Maret University Press.
• Materi Kuliah Prof. Nindyo Pramono dan Nugroho Amien S
HUBUNGAN HUKUM PERDATA DENGAN HUKUM DAGANG

• Hukum Perdata merupakan Hukum Umum dari Hukum


Dagang.
• Hukum Umum: aturan hukum yang berlaku pada
umumnya.
• Hukum Khusus: aturan hukum yang berlaku untuk hal-
hal yang khusus saja.

• Misalya, Mengatur perj/perikatan ex Buku III


KUHPer , khusus tg perj/perikatan di lapangan bisnis;

• Berlakunya asas hukum “lex specialist derogat legi


generale”ketentuan hukum bersifat khusus
mengesampingkan ketentuan hukum bersifat umum,
sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD), “Ketentuan dalam
KUH Perdata sepanjang tidak dilakukan penyimpangan
dalam KUHD masih tetap berlaku”.
lanjutan…
• Oleh karenanya, Hukum Dagang disebut juga Hukum
Perdata yang bersifat Khusus. Artinya, sepajang
suatu ketentuan telah di atur secara khusus (Hukum
Dagang),maka ketentuan umum (Hukum Perdata),
tidak berlaku lagi. Namun, jika tidak diatur dalam
ketentuan khusus (Hukum Dagang) maka ketentuan
umum (Hukum Perdata) berlaku sebagai pelengkap.

• Terjadinya pemisahan Hukum Dagang dari Hukum


Perdata sebagai “induk”-nya hanya karena faktor
sejarah dimana terjadinya interaksi perdagangan yang
sedemikian dalam masyarakat.
PENGATURAN HUKUM DAGANG

KEBIASAAN YANG TERDAPAT DI LINGKUNGAN


TDK TETULIS
PERUSAHAAN/ PERDAGANGAN

KUH PERDATA

DIKODEFIKASI

KUH DAGANG
TERTULIS

-UNDANG-UNDANG
-PERATURAN
PEMERINTAH
TIDAK -PERATURAN MENTERI
KODEFIKASI -PERATURAN BI
-PERATURAN LPS
-PERATURAN BAPEPAM
-DLL
KUH PERDATA DAN KUH DAGANG
 KUH PERDATA
 Buku III tentang PERIKATAN
 Dasar Hukum Pasal 1 KUH Dagang

 KUH DAGANG
 Mulai Berlaku pada tahun 1848
 Dengan demikian telah banyak mengalami
PERUBAHAN bahkan PENCABUTAN
SEJARAH SINGKAT
KODEFIKASI KUH DAGANG

KUHPerd dan KUHD adalah operan dari BW dan


WvK Nederland yg mulai berlku di sana sejak 1
Oktober 1838;
SEJARAH SINGKAT KODIFIKASI
• Belanda sendiri baru merdeka tahun 1813 dari
Perancis;
• Sekalipun tdk seluruhnya, BW dan Wvk
Nederland adalah kondordan dari Code Civil
dan Code de Commerce Perancis;
• Dengan demikian KUHPerd dan KUHD sedikit
banyak adalah operan dari Code Civil dan
Code de Commerce Perancis.
SEJARAH SINGKAT KODIFIKASI
• Kodifikasi di Perancis adalah bagian dari
kristalisasi kebutuhan hukum bagi pedagang
yg semakin luas yg tidak tertampung oleh
Hukum Romawi dahulu;
• Kaum pedagang mulai membuat aturan
sendiri perihal hubungan dagang mereka,
mengadakan hakim sendiri, peradilan sendiri (
handelsrechtbanken ) dsb;
SEJARAH SINGKAT KODIFIKASI
• Karena kebutuhan itulah kemudian Prancis membuat
kodifikasi itu, yg untuk sebagian bersumber dari
Hukum Romawi dan kebiasaan2 dagang;
• Ada dua Ordonasi jaman Raja lodwijk XIV di Prancis
yg sangat mempengaruhi kodifikasi tersebut, yi :
Ordonnance du Commerce 1673 dan Ordonanannce
de la Marine 1681.
• Molengraff menunjuk kedua Ordonansi tersebut
adalah kodifikasi pertama dari hukum dagang.
 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
khususnya Buku III (PERIKATAN).
 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang;
 Yurisprudensi;
 Kodifikasi di luar KUHD; Undang-undang.
 Kebiasaan-kebiasaan Dagang lainnya;
 Doktrin.
RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS
Ruang lingkup hukum bisnis antara lain, namun tidak
terbatas pada:
Hukum Persekutuan Perniagaan (Firma, CV, dan
Perseroan Terbatas)
Hukum Surat-surat Berharga
Hukum Pasar Modal
Hukum Perbankan
Hukum Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat.
Hukum atas Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Perdagangan International
Dan lain-lain.
PENGERTIAN PERUSAHAAN

• Pengertian paling sederhana Hukum Dagang adalah


Hukum bagi Pedagang.
• Ps 2 ( lama ) WvK/KUHD : “Kooplieden zijn diegenen
welke daden van koophandel uitoefenen en daarvan
hun gewoon beroep maken “
• Pedagang : mereka yang menjalankan perbuatan
perniagaan sebagai pekerjaan sehari-hari.
• Daden van koophandel (perbuatan perniagaan):
Perbuatan membeli barang untuk dijual lagi.
lanjutan
Beberapa Kelemahan:
• Pedagang : melakukan perbuatan perniagaan;
• Perbuatan Perniagaan : membeli barang untuk dijual lagi;
• Perkembangan bisnis tidak selalu demikian, berdagang bisa
hanya dengan menjadi agen, suplier, konsinyasi, semuanya
tidak membeli barang, tapi melakukan kegiatan dagang.
• Catatan
Misalnya, agen bukanlah pihak yang membeli barang untuk
dijual, begitu juga dengan supplier dan lain sebagainya.
Sehingga rumusan tersebut dirasa tidak tepat lagi.
Lanjutan…
• Indonesia telah membuat rumusan resmi pengertian Perusahaan,
antara lain:
1. UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan,
“Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan
setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan
yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah
Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba”.
2. UU No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan,
“Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan
kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang
diselenggarakan oleh orangperorangan maupun badan usaha
yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang
didirikan dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik
Indonesia”.
JENIS-JENIS PERUSAHAAN
• Perusahaan Perorangan : UD, PB, dsb.
• Perusahaan Persekutuan : ada yang bukan
berbentuk badan hukum dan ada yang sudah
berbentuk badan hukum.
• Yang bukan BH : Partnership
( Maatschap)/Perserikatan Perdata; Firma, CV.
• Yang BH : NV, BV, PT Tertutup, Tbk, Persero,
PT. Go Public ( Pasar Modal ).

Anda mungkin juga menyukai