Ayuni Fatricia
2111901004
Pembimbing :
dr. Eva Roswati, M.Ked(PD), Sp.PD
02 Manifestasi klinis yang pertama kali muncul pada pasien HIV/AIDS adalah
manisfestasi mukokutan seperti kandidiasis (50–95%).
PENDAHULUAN 03
Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang cukup serius jika ditemukan
pada pasien dengan gangguan sistem imun seperti pada pasien HIV/AIDS.
04
Pneumonia pada pasien HIV/AIDS menyebabkan kematian sebanyak 50%
dari semua kasus kematian. Dan pneumonia merupakan penyebab
kematian nomor 6 di Indonesia
05
Pada pasien HIV juga dapat ditemukannya gagal ginjal akut, Gangguan
ginjal akut didefinisikan sebagai penurunan fungsi filtrasi ginjal yang tiba-
tiba atau cepat.
2
TINJAUAN PUSTAKA
definisi
Pneumoni merupakan suatu peradangan paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Bronkopneumoni: peradangan
pada parenkim paru
Etiologi
• pneumonia komuniti yang diderita oleh masyarakat luar negeri banyak
disebabkan bakteri Gram positif.
bronkopneumoni
• sedangkan pneumonia nosocomial banyak disebabkan bakteri Gram
negative
• pneumonia aspirasi banyak disebabkan oleh bakteri anaerob
Klasifikasi
• Berdasarkan klinis dan epideologis: Pneumonia komuniti,
Pneumonia nosocomial, Pneumonia aspirasi, Pneumonia pada
penderita Immunocompromised
• Berdasarkan penyebab: pneumoni bacterial/tipikal, atipikal, virus,
jamur
• Berdasarkan predileksi infeksi: Pneumonia lobaris,
bronkopneumonia, Pneumonia interstisial
C albicans adalah jamur dimorfik yang tanpa gejala dapat berkoloni di mukosa mulut atau genital pada individu yang sehat
• Imunokompromi: Peningkatan tingkat pengangkutan terlihat dalam beberapa kondisi, termasuk infeksi HIV, diabetes,
penggunaan steroid sistemik, penggunaan steroid aerosol, imunosupresi, dan keganasan
• Hiposalivasi: Meningkatkan pengangkutan Candida dan dapat disebabkan oleh efek obat (antipsikotik), sindrom Sjögren,
radioterapi, atau kemoterapi
• Kebersihan mulut yang buruk: Jumlah Candida meningkat saat tidur tetapi berkurang dengan makan dan menyikat gigi
• Gigi palsu: Pencabutan dan pemasangan kembali gigi palsu menyebabkan peningkatan jumlah candida saliva
• Kehilangan gigi: Menjadi edentulous meningkatkan tumpang tindih kulit di sudut mulut, meningkatkan risiko pembentukan
angular cheilitis
gejala
kandidiasi oralis
kandidiasis orofaring berupa rasa sakit terbakar,
14
Terapi kandidiasis orofaring dan esofagus pada HIV/AIDS
PROFILAKSIS pasien dengan kandidiasis orofaring refrakter yang tidak respons dengan terapi
ekinokandin intravena dapat diterapi posakonazol atau vorikonazol sampai imun membaik karena
angka kekambuhan yang tinggi
PROGNOSIS
Umumnya prognosis baik pada pasien yang telah diberikan terapi secara topikal
atau sistemik, akan tetapi infeksi ini bisa mengalami kekambuhan. Ini bergantung
pada kondisi dari pasien itu sendiri seperti berkurangnya produksi kelenjar ludah atau
pengaruh imunosupresi yang tidak baik
01
AKI prerenal
• Kehilangan volume cairan tubuh
• Penurunan volume efektif
02
AKI renal
• Tubular nekrosis akut
• Nefritis interstisial akut
03
AKI postrenal
• Obstruksi ureter (bilateral atau unilateral)
Peningkatan kadar kreatinin serum > 1,5 kali (> 50%) bila dibandingkan dengan
kadar referensi yang diketahui
dan diduga terjadi peningkatannya dalam 1 minggu atau penurunan produksi urin
menjadi kurang dari 0,5 cc/jam selama lebih dari 6 jam
Terapi konservatif
(suportif)
1.Tes cepat: Tes cepat hanya dilakukan untuk keperluan skrining, dapat mendeteksi baik
antibodi terhadap HIV-1 maupun HIV-2.
2.Tes Enzyme Immunoassay (EIA) antibodi HIV: Tes ini berguna sebagai skrining maupun
diagnosis HIV dengan mendeteksi antibodi untuk HIV-1 dan HIV-2.
3.Tes Western Blot Tes ini merupakan tes antibodi untuk konfirmasi pada kasus yang sulit
4.Tes virologis terdiri atas:
a.HIV DNA kualitatif (EID)
b.HIV RNA kuantitatif
c.Tes virologis Polymerase Chain Reaction (PCR)
5. Tes antigen p24 dapat mendeteksi protein p24 rata-rata 10 hingga 14 hari setelah terinfeksi
HIV.
TATALAKSAN
A
Terapi antiretroviral adalah metode utama untuk
mencegah perburukan sistem imun tubuh.
Status pasien
Insert an image II. Anamnesis
I. Identitas Pasien
KU: demam sejak ± 1 minggu ini
Nama : Tn. HB
demam dirasakan naik turun
Jenis kelamin : Laki-laki pasien juga mengeluh sesak napas sejak ± 1 minggu ini,
Umur : 30 Tahun sesak diperberat 1 hari SMRS
Alamat :Jl. Perjuangan bukit bartem sesak hilang timbul, sesak tidak menciut
pasien juga mengeluh batuk berdahak sejak ± 1 minggu ini
Agama : Islam
dahak berwarna putih.
No Rekam Medis : 30.35.89
banyak dahak ± ¼ sdm
Tanggal Masuk : 09 November 2021
pasien mengeluh muntah, muntah makanan, muntah 1 kali
Tanggal Keluar : 12 November 2021 Mencret 2 hari ini, mencret 5 kali 1 hari ini, mencret disertai
Masuk RS Melalui : IGD ampas, warna dalam batas normal, tidak ada darah (-)
Lemas (+), nyeri ulu hati ± 1 minggu ini,
Pasien mengeluh nyeri tengorokkan (+), nyeri menelan (+)
sejak 9 hari SMRS
Ada terdapat penurunan berat badan beberapa minggu ini
kurang lebih 3 kg
BAK dalam batas normal, nyeri dada(-), pusing (-)
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat HIV sejak tahun 2014
Pemeriksaan tekanan vena jugularis : 5 + 1 cmH2O Dinamis Tidak ada keterlambatan gerak, tidak terdapat
retraksi dinding dada
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Palpasi : Nyeri (-), Fremitus taktil normal, sama kanan
dan kiri
Auskultasi : rhonki(+/+), wheezing (-/-)
Posterior
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri
Palpasi : tidak terdapat keterlambatan gerak
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : rhonki(+/+), wheezing (-/-)
The Power of PowerPoint | thepopp.com 31
Pemeriksaan Abdomen
Jantung
Inspeksi : perut datar, Massa(-), caput medusa (-)
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Auskultasi : Bising usus 4 x/menit
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V linea midklavikularis
Perkusi : tympani seluruh kuandran
Perkusi : Redup
Palpasi : nyeri epigastrium (+)
- batas atas = ICS II linea parasternalis sinistra
Pemeriksaan ginjal: Ballotement (-/-)
- batas kanan = ICS IV linea parasternalis dextra
Pemeriksaan nyeri ketok CVA : tidak ada(-/-)
- batas kiri = ICS V linea midklavikularis
Pemeriksaaan hepar : tidak teraba
Auskultasi : bunyi 1 dan 2 regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan lien : tidak teraba
Pemeriksaan asites : tidak ada asites
/Pemeriksaan
Limfosit : 30% (20-40)
Monosit : 6% (2-8)
Penunjang :
Eritrosit : 2.970.000 mm3 (4.200.000-6.100.000)
MCV : 89 FL (80-100)
MCH : 31 PG (27-32)
MCHC : 35% (32-36)
Hematokrit : 26% (36-52)
RDW : 14.7%
The Power of PowerPoint | thepopp.com 34
Rotgen
thorak
Cardiomegaly
Bronkopneumoni bilateral
Diagnosis kerja
bronkopenumoni bilateral + oral candidiasis dengan
Riwayat HIV + AKI
Insert an image
Diagnosis banding
- Covid-19
- TB paru berulang (relaps)
- CHF
38
No Tanggal S O A P
1. 10/11/2021 Batuk, lemah, TD : 90/45 - Suspect covid 19 - O2 nasal 2-4 L
demam, sesak - Diet ginjal 1500 kkal
Lembar follow up napas, mencret, nyeri
RR : 26x/menit - Bronkopneumoni
- Cefazidin 3x1 vial
ulu hati, nyeri HR : 95x/menit - Odha dengan OC - Omeprazole 2x1 vial
tengorokkan, nyeri - Metoclopramide 2x1 ampul
T : 37,8ºC - AKI
menelan - Vivena 1 amp (drip 100 cc NACL)
- Intake sulit - NAC 3X200 tab
- Vit c 2x500 tab
- Paracetamol 3x 500 tab (bila demam)
- Cotrimoxazole 1x960 mg
- INH 1x300 tab
- Nystatin drop 3x1 cc
- ARV 3 FDC (tunda sementara)
- Infus renxamin/ hari
- B fluit: asering: 20 tetes/iv
- Fe+ asam folat 3x1
2. 11/11/2021 Demam, lemas, TD : 91/52 - Suspect covid 19 - O2 nasal 2-4 L
sesak napas, tidak - Diet ginjal 1500 kkal
RR : 24x/menit - Bronkopneumoni
nafsu makan - Cefazidin 3x1 vial
HR : 92x/menit - Odha dengan OC - Omeprazole 2x1 vial
- Metoclopramide 2x1 ampul
T : 37,8 ºC - AKI - Vivena 1 amp (drip 100 cc NACL)
- Intake sulit - NAC 3X200 tab
- Vit c 2x500 tab
- Paracetamol 3x 500 tab (bila demam)
- Cotrimoxazole 1x960 mg
- INH 1x300 tab
- Nystatin drop 3x1 cc
- The
ARVPower of PowerPoint | thepopp.com
3 FDC (tunda sementara) 39
3. 12/11/2021 Badan lemah, sesah TD : 90/60 - Bronkopneumoni - O2 nasal 2-4 L
nafas, demam - Diet ginjal 1500 kkal
RR : 24x/menit - Odha dengan OC
- Cefazidin 3x1 vial
HR : 80x/menit - AKI - Omeprazole 2x1 vial
- Metoclopramide 2x1 ampul
T : 38ºC - Intake sulit - Vivena 1 amp (drip 100 cc NACL)
- NAC 3X200 tab
- Vit c 2x500 tab
- Paracetamol 3x 500 tab (bila
demam)
- Cotrimoxazole 1x960 mg
- INH 1x300 tab
- Nystatin drop 3x1 cc
- ARV 3 FDC (tunda sementara)
- Infus renxamin/ hari
- B fluit: asering: 20 tetes/iv
- Fe+ asam folat 3x1
Dari anamnesis dapat disingkirkan TB Paru berulang karna keluhan batuk pasien baru dirasakan kurang
lebih 1 minggu ini dan tidak ada keluhan keringat dingin malam hari. PPOK juga dapat disingkarkan karna
pada anamnesis pasien tidak ada riwayat merokok
Tatalaksana bronkopneumoni sendiri ialah diberikan antibiotik spektrum luas serta pengobatan suportif
Untuk kadidiasis oral pada HIV dapat diberikan terapi pilihan nystatin drop 4-5 x kumur 500.000
U sampai lesi hilang (10-14 hari). Flukonazol oral 1x100 mg selama 10-14 hari. Terapi alternatif
diberikan ialah itrakonazol suspense 200 mg/hari saat perut kosong, amfoterisin B IV 0,3 mg/kgBB.